Anda di halaman 1dari 37

BASIC LIFE SUPORT

BANTUAN HIDUP DASAR


(BHD)

RS TK.IV 03.07.03
SARININGSIH
Tujuan Umum

Setelah selesai pembelajaran ini


diharapkan peserta dapat mengetahui
serta dapat mendemonstrasikan
Resusitasi Jantung paru (RJP)
Tujuan Khusus

1. Dapat mengenali tanda-tanda gangguan airway


dan breathing pada penderita gawat darurat,
khususnya pada pasien tidak sadar
2. Dapat melakukan teknik-teknik menjaga jalan
nafas pada pasien tidak sadar
3. Dapat memberikan bantuan pernafasan
4. Dapat mendemonstrasikan Resusitasi Jantung
Paru (RJP)
Pengertian Bantuan Hidup Dasar
(BHD)

 Bantuan Hidup/Life Support adalah Usaha


yang dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan pada saat penderita mengalami
keadaan yang mengancam nyawa.
Tujuan BHD
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan

2. Memberikan bantuan eksternal


terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
pasien yang mengalami henti jantung
atau henti nafas melalui resusitasi
jantung paru ( RJP ).
Indikasi BHD
 Henti napas
 Penyebab : tenggelam, stroke, obstruksi jalan
napas akibat benda asing, menghirup asap,
keracunan obat, tersengat listrik, tercekik, trauma,
dll.
 Tanda –tanda: dengan tidak adanya gerakan dada
dan aliran udara pernafasan dari pasien.
 Pada awal henti nafas oksigen masih di dalam
darah untuk beberapa menit dan jantung masih
dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ
vital lainnya, jika pada keadaan ini diberikan
bantuan nafas, maka akan sangat bermanfaat
sehingga pasien dapat tetap hidup dan mencegah
henti jantung.
Indikasi BHD

 Hentijantung
Pada saat terjadi henti jantung, secara
langsung akan terjadi henti sirkulasi.
Henti sirkulasi ini akan dengan cepat
menyebabkan otak dan organ vital
kekurangan oksigen.
Keterlambatan BHD

Otak
tidak dapat O2 mati
Jantung

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
LANGKAH-
LANGKAH (BHD)
Pendekatan BHD
 D  DANGER ( bahaya)
 R  RESPONSE (reaksi)
 C  CALL For Help (minta bantuan)
 C  CIRCULATION/COMPRESI (pijat jantung luar)
 A  AIRWAY (jalan nafas)
 B  BREATHING (pernafasan)
DANGER
(BAHAYA)
Periksa keadaan bahaya
 Terhadap diri Anda /
penolong
 Terhadap Lingkungan
 Terhadap penderita

Pastikan tidak ada orang lain lagi yang terluka


tt

Bertindaklah bila keadaan telah aman


RESPONSE
(REAKSI)
Apakah korban sadar atau tidak ?
 Sadar penuh
 Bereaksi dengan rangsangan suara
(dipanggil, ditanya nama dll.)
 Bereaksi dengan rangsangan nyeri (ditepuk,
di cubit dll.)
 Tidak sadar

Bila korban sadar,


harus dibuat posisi sisi mantap
SEGERA BERTERIAK
MINTA PERTOLONGAN
CALL FOR
HELP

BILA KORBAN  MEMPERBAIKI POSISI KORBAN/ PASIEN


TIDAK SADAR?  PERBAIKI POSISI PENOLONG
Cek Nadi Carotis < 10 detik

CIRCULATION
(Sirkulasi)
 Memastikan ada tidaknya denyut
nadi/jantung ?
Periksa nadi leher (karotis)

! Bila tidak ada denyut nadi Lakukan


Pijat Jantung Luar
Lakukan pijat jantung
 Bila tidak ada denyut nadi
 Temukan titik penekanan : Letakkan posisi tangan dibagian tengah
sternum
 Gunakan pangkal telapak tangan dengan dibantu tangan yang lain
diatasnya
 Tekan sedalam kira-kira 5-6 cm pada orang dewasa
 Lakukan dengan frekuensi 30 x / Menit
 Berikan 2 X pernafasan buatan
 Lakukan selama 2 menit / 5 siklus
 Evaluasi cek nadi karotis selama
maks. 10 detik
Lakukan pijat jantung
RATIO 30 : 2
PIJAT JANTUNG LUAR
(CARDIO PULMONARY RESUCITATION)
Lakukan selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus

COMPRESI 30X NAFAS BUATAN 2X

1(SATU) SIKLUS
MULAI MELAKUKAN PIJAT JANTUNG LUAR
CARA MELAKUKAN PIJAT JANTUNG

 Tekan dengan kedalamannya


5-6 cm

 Kecepatan 100 – 120 x/menit

 Biarkan dada mengembang

 Minimalisir gangguan

 Hindari ventilasi berlebihan


EVALUASI
 Sesudah 5 siklus korban dievaluasi kembali.
 Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan
kembali kompresi dan bantuan nafas
dengan rasio 30:2.
 Jika ada nafas dan denyut nadi teraba
letakan korban pada posisi mantap.
 Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba,
berikan bantuan nafas sebanyak 10 - 12
x/menit dan monitor nadi setiap 10 detik.
 Jika sudah terdapat pernafasan spontan
dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar
jalan nafas tetap terbuka.
AIRWAY (Jalan
Nafas)
CROSS FINGER / SWEAP FINGER

Apakah jalan nafas dalam keadaan


terbuka/bersih, Periksa :
 Adakah cairan (muntahan dll)
 Adakah benda asing (makanan, gigi palsu dll)

Bila jalan nafas terhambat  BEBASKAN


TEKNIK RESUSITASI JANTUNG-PARU

Bebaskan Jalan Nafas


 Angkat dagu + kepala ditarik
kebelakang (head tilt-chin lift) atau
dorong rahang ke depan (jaw thrust)
 Bersihkan jalan nafas
 Periksa ulang : Lihat, Dengar,
Rasakan
TEKNIK RESUSITASI JANTUNG-PARU

Bebaskan Jalan Nafas


MEMBUKA JALAN NAFAS

HEAD TILT CHIN LIFT

JAW TRUST HEAD TILT – CHIN LIFT


BREATHING
(Pernafasan)
Apakah korban bernafas atau tidak ?
 Lihat
 Dengar
 Rasakan

CEK NAFAS < 10 DETIK


Bila pernafasan dan sirkulasi kembali normal
(ADA NAFAS) dan korban tidak diduga
memiliki cedera leher

POSISI SISI MANTAP

Bila tidak bernafas  Lakukan


Pernafasan Buatan
Berikan Pernafasan Buatan
Tehnik Mulut ke Mulut
 Berlutut disamping korban
 Rapatkan lubang hidung dengan jari
 Gunakan alat pelindung kalau ada
 Tiupkan nafas melalui mulut ke mulut korban,
sampai dada mengembang
 Lakukan 5 X dalam 10 detik
 Periksa ulang : nadi, pernafasan
EVALUASI A & B
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas
buatan yang efektif,periksa apakah masih ada
sumbatan di mulut korban serta perbaiki posisi
tengadah kepala dan angkat dagu yang belum
adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali
nafas buatan yang adekuat.
Bila korban kembali bernafas spontan dan normal tetapi
tetap belum sadar, ubah posisi korban ke posisi miring
mantap, bila korban muntah tidak terjadi aspirasi .
Waspada terhadap kemungkinan korban mengalami
henti nafas kembali, jika terjadi segera terlentangkan
pasien dan lakukan nafas buatan kembali.
Jika tetap gagal memberikan napas buatan,
lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi
RJP DIHENTIKAN
BILA ADA RESPONS
 Korban sadar
 Korban bernafas spontan

BILA TIDAK ADA RESPONS


 RJP dilakukan 30 menit
 Pupil dilatasi, refleks cahaya negatif

Lain-lain
 Penolong kelelahan tidak ada penolong lain
 Sudah datang penolong lain yang lebih
berkompeten
Komponen Dewasa dan Anak Remaja Anak – anak Bayi
(usia 1 tahun hingga pubertas) (Usia kurang dari 1 tahun, tidak
termasuk Bayi Baru Lahir)

Keamanan lokasi Pastikan lingkungan telah aman untuk penolong dan korban

Pengenalan serangan Periksa adanya reaksi


jantung Napas terhenti atau tersengal (misalnya, napas tidak normal)
Tidak ada denyut yang terasa dalam 10 detik
(pemeriksaan napas dan denyut dapat dilakukan secara bersamaan kurang dari 10 detik)

Pengaktifan system Jika anda sendiri tanpa ponsel, tinggalkan Korban terlihat jatuh pingsan
tanggap darurat korban untuk mengaktifkan system tangapan Ikuti langkah – langkah untuk orang dewasa dan anak remaja sebelah kiri
darurat dan mengambil AED sebelum memulai Korban tidak terlihat jatuh pingsan
CPR Berikan CPR selama 2 menit
Atau, kirim orang lain untuk melakukanya dan Tinggalkan korban untuk mengaktifkan system tanggapan darurat
mulai CPR secepatnya gunakan AED segera dan mengambil AED
setelah tersedia kembali ke anak atau bayi dan lanjutkan CPR
Gunakan AED segera setelah tersedia
Rasio kompresi-ventilasi 1 atau 2 penlong 1 penolong
tanpa saluran udara 30 : 2 30 : 2
lanjutan 2 penolong atau lebih
15 : 2

Rasio kompresi-ventilasi Kompresi berkelanjutan pada kecepatan 100 – 120/menit


dengan saluran udara Berikan 1 napas buatan setiap 6 detik (10 napas buatan/min)
lanjutan
Kecepatan kompresi 100 – 120/menit
Kedalaman kompresi Minimum 2 inci (5cm) Minimum seoertiga dari diameter AP dada Minimum seoertiga dari diameter AP dada
Sekitar 2 inci (5cm) Sekitar 1½ inci (4 cm)

Penepatan tangan 2 tangan berada di separuh bagian 2 tangan atau 1 tangan (opsional untuk 1 penolong
bawah tulang dada (sternum) anak yang sangat kecil) berada di separuh 2 jari di bagian tengah dada, tepat
bagian bawah tukang dada (sternum) dibawah putting
2 penolong atau lebih
2 tangan dengan ibu jari bergerak
melingkar di bagian tengah dada, tepat di
bawah baris puting
Rekoil dada Lakukan recoil penuh dada setalah setiap kali kompresi, jangan bertumpu di atas dada setelah setiap kali kompresi

Meminimalkan gangguan Batasi gangguan dalam kompresi dada menjadi kurang dari 10 detik
DEFIBRILLATOR
PORTABLE DEFIBRILLATOR
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai