PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berakibat peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan
konsentrasi protein pengikat gizi dalam sirkulasi darah, begitu juga dengan
dapat di perburuk oleh kekurangan gizi dalam kehamilan yang berdampak pada
defisiensi gizi mikro seperti anemia yang dapat berakibat patal pada ibu hamil
Angka kematian ibu dan anak sampai saat ini masih cukup tinggi.Pada tahun
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32/1000 kelahiran hidup.
Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementerian
1
2
kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang, Demikian
pula dengan angka kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada
2015 menjadi 4.912 kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester satu di
tahun 2017 terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan.Sedangkan
mencapai 160.681 anak, jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus
pada 2015 menjadi 32.007 kasus pada 2016. Sementara hingga pertengahan
tahun atau semester satu 2017 tercatat sebanyak 10.294 kasus kematian
(35,5%), asfiksia (24,3%) dan infeksi (22,7%). (ICM et al, 2016). Untuk
Kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, tekanan darah tinggi saat hamil
tidak langsung dari kematian ibu dan bayi adalah karena kondisi masyarakat
seperti pendidikan, social ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan
mendapatkan pertolongan yang adekuat) dan 4 terlalu (terlau tua, terlau muda,
kesehatan ibu. Apabila ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang sehat yang
normal dan menghasilkan bayi yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir,
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
pada trimester pertama kehamilan (K1 Trimester 1),yaitu dari 72,3% pada tahun
2010 menjadi 81,3% padatahun 2013. Demikian pula pada tahapan selanjutnya,
juga meningkat dari 61,4% pada tahun 2010 menjadi 83,5% pada tahun 2013
dimana angkanya mengalami penurunan dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi
kembali yang tidak terlalu signifikan menjadi 95,76%, untuk cakupan K2 pada
mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 80,26% pada 2007 menjadi
86,04% pada 2008, namun setelah itu mengalami penurunan menjadi 84,54% di
5
kembali menurun pada 2013 menjadi 86,85% dari 90,18% pada tahun
tablet Fe, T6 Test untuk PMS (penyakit menular seksual) T7 Temu wicara
dalam rangka persiapan rujukan, T8 terapi kebugaran, T9 Test VDRL, T10 Test
Reduksi Urine, T11 Test Protein Urin, T12 Test Hb, T13 Terapi Iodium, T14
satu kali pada trimester I, ANC dua kali pada trimester II, ANC dua kali pada
trimester III. Bila seorang ibu hamil tidak memenuhi syarat tersebut maka tidak
serta social ibu dan bayi, menemukan secara dini adanya masalah atay
mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu dan bayi
berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diterapkannya manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.D G3P2 A0H1
2. Tujuan Khusus
2018.
2018.
7
14 Februari 2018.
2018.
2018.
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi Kesehatan
2. InstitusiPendidikan
Menjadi gambaran dan bahan informasi tambahan yang dapat menunjang dan
3. Mahasiswi
dalam memberikan pelayanan antenatal care pada ibu hamil yang sesuai
D. RuangLingkup
Praktek klinik kebidanan 1 ini dilakukan di RSUD Bayu Asih Purwakarta pada
kebidanan pada Ny. D G3P2A0H1 Hamil 32 minggu dengan cara pemberian asuhan
terjadi pada ibu hamil, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang
masih tinggi, data primer yang diambil dengan data subjektif yaitu wawancara
langsung dengan klien, observasi. Pemeriksaan secara objektif dengan cara inspeksi,
palpasi auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan laboratorium dengan mengacu pada