PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi
sampai dengan 11,00 gr/dl pada umur kehamilan trimester I dan III (Varney,
2011).
Penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi
dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak seperti riwayat persalinan
yang lalu, haid dalam setiap bulan, penyakit-penyakit kronik seperti TBC, paru,
karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi
intra partum maupun post partum. Anemia berat denga Hb < 4 gr% dapat
1
2
iinfeksi, IQ rendah dan bahkan bias menyebabkan kematian. Saat inpartu, anemia
dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder, janin akan lahir
dengan anemia, dan persalinan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
Saat post partum anemia dapat menyebabkan atonia uteri, retensio plasenta,
perlukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusi
(potensial membahayakan ibu dan anak). Dampak dari anemia pada kehamilan
dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD), saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat
berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi
terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari
11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan
Di kota cirebon, didapatkan data prevalensi anemia pada ibu hamil tahun
2012 sebesar 14,8% sedangkan tahun 2013 ibu hamil dengan anemia sebesar
2016 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 30 (5,4 %) dari 556 ibu
hamil, sedangkan pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia
sebesar 67 (5,5 %) dari 1206 ibu hamil. Dari tahun 2016 sampai 2017 ibu hamil
Faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil secara tidak langsung
Anemia ibu hamil menjadi masalah di dunia, karena anemia pada ibu hamil
sangat erat kaitannya dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi
termasuk resiko keguguran, lahir mati, prematuritas, BBLR. Oleh karena itu, bagi
tenaga kesehatan, tentunya harus meningkatkan deteksi dini melalui ante natal
care yang lebih pada ibu hamil yang rentan terkena anemia mengingat dampak
yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. (WHO, 2014).
ibu hamil dengan anemia berdasarkan umur ibu <20 tahun sebanyak (1,7%), 20-
SMP (4,1%), SMA (58,6%). Berdasarkan pekerjaan ibu IRT (55,2%), Wiraswasta
(13,8%), Swasta (0,3%). Berdasarkan paritas ibu primi gravida sebanyak (37,9%),
B. Rumusan Masalah
4
Rumusan masalah yang dapat diambil yaitu terjadi peningkatan ibu hamil
dengan anemia di RS Ciremai Cirebon. Tercatat pada tahun 2016 jumlah ibu
hamil yang mengalami anemia sebesar 30 (5,4 %) dari 556 ibu hamil, sedangkan
pada tahun 2017 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 67 (5,5 %)
dari 1206 ibu hamil. Dari tahun 2016 sampai 2017 ibu hamil dengan anemia di RS
paritas dan pekerjaan Ibu Hamil Dengan Anemia di RST Ciremai Cirebon Tahun
2017.
C. Pertanyaan Peneliti
masalah dalam penelitian ini adalah apa saja karakteristik ibu hamil dengan
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
E. Manfaat Penelitian
1. Institusi Kesehatan
2. Institusi Pendidikan
3. Mahasiswa
6
4. Peneliti
hamil dengan anemia dan penerapan secara langsung dari teori yang didapat di
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil di RS Ciremai Cirebon di ruang poli
kebidanan pada tahun 2018. Penelitian ditujukan pada ibu hamil tentang
gambaran karakteristik ibu hamil dengan anemia pada saat hamil di RS Ciremai
Cirebon Tahun 2017. Dasar penelitian ini karena adanya peningkatan ibu hamil
diteliti meliputi umur ibu, pendidikan, paritas, dan pekerjaan dengan variabel