Anda di halaman 1dari 5

ANALISA VIDEO SKILL

Disusun oleh:
LAILIA RAHMAWATI
NIM. 1908171

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
ANALISIS SKILL/PROSEDUR
PERAWATAN KOLOSTOMI

Lakukan analisis keterampilan/prosedur sesuai standar operasional prosedur (SOP)


berdasarkan video tersebut dengan cara menjelaskan kekurangan dan
melengkapi/memperbaiki keterampilan meliputi :
a. Persiapan dan alat-alat yang digunakan
b. Langkah-langkah keterampilan sesuai dengan fase orientasi, fase kerja dan fase
terminasi
c. Patient safety (ketenangan, komunikasi dan keamanan pasien dan perawat) dan
dokumentasi keperawatannya
d. Berikut link video:
https://www.youtube.com/watch?v=fT0EQLi3mSA
Analisis prosedur
No Komponen (Uraikan kesenjangan prosedur yang ada divideo
dengan prosedur yang sesuai SOP)
1 Persiapan dan Alat-alat Video :
Pada video dijelaskan alat dan bahan yang
digunakan dalam tindakan perawaan kolostomi, dan
ada perbedaan dengan alat yang dibutuhkan sesuai
dengan teori, yaitu ditambahkan celemek
untukpetugas. Celemek tersebut sebetulnya bersifat
opsional, mungkin alasan petugas pada video
menggunakan celemek, yaitu agar tidak cairan
ataupun kotoran saat proses perawatan colostomi
pada pasien.

SOP :
a. Kantong kolostomi
b. Handscoen bersih dan steril secukupnya
c. Satu set alat ganti balutan
d. Kapas
e. Kasa steril
f. Larutan sublimat/nacl
g. Zink salep/Zink oil
h. Plester
i. Bengkok/piala ginjal
j. Perlak dan pengalasnya
k. Pinset
l. Gunting plester
m. Tempat sampah
2 Langkah-langkah Video :
keterampilan/prosedur Semua fase orientasi hingga terminasi semua
dilakukan, tetapi ada beberapa langkah yang kurang
tepat. Dalam video penerapan prinsip bersih dan
streil tidak ada. Seharusnya setelah membuka
kantong kolostomi yang kotor, menganti sarung
tangan bersih ke sarung tangan steril. Dan pada
video tidak ditunjukan langkah cuci tangan dan
dokumentasi pada fase terminasi.

Dan pada video juga ditunjukkan langkah untuk


melakukan observasi luka pada stoma dan
sekitarnya, serta saat prose pembersihan daerah
stoma dan sekitarnya, cara ditunjukan tidak tepat
karena 1 kapas seharusnya digunakan untuk satu kali
usap.

SOP :
Fase orientasi
a. Memberikan salam kepada pasien
b. Menjelaskan prosedur dan tujuan
c. Menjaga privasi pasien
d. Mencuci tangan

Fase Kerja:
a. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
b. Menghindari proses pada jam makan, waktu
berkunjung, sesaat setelah pemberian obat.
c. Cuci tangan
d. Gunakan sarung tangan
e. Berkomunikasi selama prosedur dan menjaga
privasi, membantu meningkatkan kenyamanan
baik posisi berdiri atau berbaring.
f. Inspeksi area yang terpasang kolostomi
g. Gunakan pelarut perekat untuk melepaskan
rekatan kantung bila diperlukan.
h. Lepaskan kantung secara perlahan sambil
menahan kulit.
i. Gunakan tisu untuk mengangkat feces
j. Gunakan air hangat, sabun dan gulungan kapas
atau waslap dan handuk untuk membersihkan
kulit stoma.
k. Gunakan pembersih kulit khusus untuk
mengangkat feces yang keras
l. Keringkan kulit menggunakan handuk
m. Inspeksi stoma; warna, ukuran, bentuk dan
pendarahan bila ada.
n. Inspeksi periostoma bila ada kemerahan, ulcer,
iritasi.
o. Letakkan kasa pada stoma untuk menyerap
cairan
p. Angkat kasa sebelum memasang kantung
q. Gunakan pasta pada area stoma sebagai skin
barrier
r. Biarkan pasta mengering 1-2 menit
s. Gunakan petunjuk untuk mengukur stoma
t. Pada bagian belakang skin barrier lubangi
dengan ukuran lingkaran yang sama atau gunting
pola yang diukur (atau bila sudah tersedia alat
pengukur dapat digunakan)
u. Lepaskan kertas pelindung perekat
v. Taruh deodoran ke dalam kantong, bila tersedia
w. Taruh bagian tengah, tekan secara hati-hati ke
bagian kulit dan hilangkan kerutan atau
gelembung udara dari arah stoma ke bagian luar.
x. Buang udara dengan melonggarkan bagian
pembuangan, bila tidak ada maka udara dibuang
sebelum direkatkan.
y. Fiksasi kantung, bila menggunakan kantong ikat
pinggang taruhkan pada tempatnya.

Fase terminasi
a. Merapikan alat dan pasien
b. Evaluasi pasien jika ada keluhan saat ataupun
setelah dilakukan proses perawatan kolostomi
c. Dokumentasi
d. Cuci tangan
3 Patient safety Video :
Pada video sudah tidak dilakukan identifikasi yang
tepat seperti pasien tidak diminta menyebutkan 2
identitas pasien serta mencocokan gelang pasien,
pada video. Cuci tangan setelah tindakan tidak
dilakukan hal tersebut kurang tepat, karena
seharusnya dilakukan agar tidak terjadi transmisi
bakteri dari pasien ke perawat.

SOP :
Berdasarkan 6 prinsip IPSG/SKP, ada beberapa
safety yang harus dilakukann oleh perawat dalam
melakukan tindakan ini, yaitu:
a. Melakukan identifikasi kepada pasien dan gelang
pasien secara tepat dengan menanyakan minimal
2 identitas dan mencocokan dengan gelang pasien,
serta label pada spuit obat.
b. Melakukan pencegahan kewaspadaan obat,
dengan melakukan double check dengan perawat
lain dengan menerapkan 6 benar obat (benar nama
pasien, benar nama obat, benar dosis, benar cara,
benar waktu pemberian, benar dokumentasi).
Serta memperhatikan pemberian obat hight allert.
c. Melakukan pencegahan infeksi dengan
menerapkan cuci tangan baik melalui handwash
ataupun handrub. Dengan 6 langkah benar cuci
tangan dan 5 moment.
4 Dokumentasi Video :
Pada video tidak dijelaskan pendokumentasi setelah
tindakan, hanya keterangan tulisan saja. Tidak ada
role playnya.

SOP :
Dokumentasi yang seharusnya dituliskan yaitu
tanggal, waktu dan jumlah cairan, warna, keadaan
kulit dan periostoma. Pada stoma; warna, ukuran,
bentuk dan pendarahan bila ada, dan pada
periostoma bila ada kemerahan, ulcer, iritasi
dituliskan secara benar.

Anda mungkin juga menyukai