HASIL PENGKAJIAN
3. Denah Ruangan
28
29
Keterangan :
30
4. Tarif Ruangan
Tabel 3.1
Tarif Pelayanan Rawat Inap di Ruang Cempaka RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
KEPALA RUANG
Daryanto, S.Kep, Ns.
ADMINISTRASI HOUSEKEEPER
Diandjani, AMK Eni Boedijati
PERAWAT PELAKSANA
PERAWAT PELAKSANA
1. Budi Amir Suryono, S.Kep. Ns
1. Dios Alfita Dora, AMK 2. Inovy Cahyaningrum, AMK
2. Ginanjar Dyah P, AMK 3. Wiwig Kusleno, AMK
3. Dita Arfiana, S.Kep, Ns 4. Kukuh Dwi Laksono, AMK
4. Dwi Heri Purnomo, AMK 5. Trie Puji P, AMK
5.
PERAWAT PELAKSANA
B. Masukan/Input
1. Manusia (Man)
37
a. Pasien
1) Cakupan Pasien
Jumlah pasien di Ruang Cempaka ditampilkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 3.2
Cakupan Pasien Di Ruang Cempaka RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
Bulan November 2019-Januari 2020
Rawat Inap
No Bulan Jumlah
1. November 168
2. Desember 169
3. Januari 193
Jumlah 530
Rata-rata 177
Sumber: Dokumentasi Rekam Medis RSUD Prof Dr Margono
SoekarjoPurwokerto
b. Ketenagaan
1) Jumlah Tenaga
Jumlah tenaga kerja diruang Cempaka RSUD Prof Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto berjumlah 19 orang terdiri dari 18 tenaga
dibidang keperawatan dan 1 orang tenaga dibidang non
keperawatan
2) Kebutuhan Tenaga
a) Kuantitatif
(1) Menurut Douglas
Kebutuhan tenaga perawat tiap shift berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien mempunyai nilai standar
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
40
2. Material
a. Peralatan kesehatan ruangan menurut KEMENKES RI
Berdasarkan keputusan KEMENKES R1 no
340/KEMENKES/PER/III/2010 menyatakan bahwa standart
ruangan rawat inap untuk RS tipe B adalah sebagai berikut :
1) Tempat tidur pasien jumlah 50-100 TT
2) Tiang infus lengkap sesuai jumlah TT
3) Kursi Roda keadaan layak pakai
4) Bed side cabinet
5) Tensimeter
6) Stetoskop
7) Sterilisator portable
8) Pompa hisap
9) Set instrument peralatan luka
10) Set peralatan-peralatan luka
11) Adanya layanan psikoterapi
12) Adanya layanan fisioterapi
13) Adanya layanan okupasi terapi
42
c. Inventaris Mebeler
Tabel 3.10
Alat Mebeler di Ruang Cempaka RSUD Margono Purwokerto Periode
Januari 2020
3. Metode
a. Penerapan MPKP
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto menggunakan
metode moduler yang pelayanan keperawatan kerja timnya
menggunakan metode tim. Di ruang Cempaka, perawat
menggunakan metode tim (3 tim). Dalam MPKP, pendekatan
manajemen diterapkan dalam bentuk fungsi manajemen yang terdiri
dari fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling).
1) Perencanaan
Di ruang cempaka RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto tidak terdapat visi misi khusus yang dijalankan
namun menggunakan visi misi dari rumah sakit yaitu Visi
“Prima dalam pelayanan sub spesialistik dan pendidikan
profesi”. Dan misi:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan
subspesialistik
b) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat di bidang kesehatan
c) Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui
peningkatan profesialisme dan kesejahteraan
d) Mengembangkan sarana dan prasara yang unggul, tepat, dan
aman
e) Mengembangkan sistem manajemen yang handal,
transparan, akuntabel, efektif dan efisien
Ruangan Cempaka menggunakan moto dalam memberikan
asuhan keperawatan yaitu “Melayani dengan sepenuh hati”.
Di ruang cempaka sudah ada perencanaan kegiatan harian yaitu
berupa asuhan keperawatan, visite dokter. Sedangkan
perencanaan bulanan yaitu jadwal dinas dan pertemuan ruangan.
45
2) Pengorganisasian
Pengorganisasian di ruang Cempaka RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo Purwokerto menggunakan pendekatan system
penugasan modifikasi keperawatan primer. Perorganisasian ini
terdiri dari kepala ruang, ketua tim, perawat pelaksana yang
bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.
a) Kegiatan kepala ruang Cempaka yaitu:
(1) Membuat jadwal dinas
(2) Memberikan tugas kepada kepala tim untuk melakukan
tugasnya ketika (memimpin morning report)
(3) Menyusun permintaan rutin (alat, obat, dan bahan
lainnya)
(4) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
keperawatan dan tenaga lainnya.
(5) Melaksanakan orientasi tenaga baru.
(6) Membantu memecahkan masalah yang dihadapi pasien
dan keluarganya sehubungan dengan perawatannya.
b) Kegiatan ketua tim
(1) Membuat perencanaan asuhan keperawatan pasien.
(2) Monitor dan mengevaluasi permasalahan serta
mengusulkan solusi.
(3) Mengkoordinir pelaksanaan asuhan medis dan asuhan
keperawatan.
(4) Menjadi kolaborator bagi pasien / keluarga pasien
dengan dokter utama, dokter bidang lain atau unit terkait.
(5) Melaksanakan ronde keperawatan bersama kepala ruang.
(6) Memberikan edukasi keperawatan dan perencanaan
pulang bagi pasien.
(7) Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif
dari pasien masuk sampai pasien keluar rumah sakit.
(8) Mengkoordinir timbang terima (laporan jaga).
c) kegiatan perawat pelaksana
(1) Melaksanakan asuhan keperawatan
46
4) Pengawasan
Pengawasan di ruang Cempaka dilakukan oleh kepala ruangan.
5) Pengendalian
Pengendalian di ruang Cempaka bertujuan untuk mengantisipasi
fluktuasi permintaan, kurangnya pasokan dan waktu tunggu
barang yang dipesan misal: pengendalian obat seperti pereturan
obat yang tidak digunakan
b. Timbang Terima
Timbang terima di ruang Cempaka dilakukan setiap kali pergantian
shift menggunakan buku khusus untuk operan shift dengan metode
47
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan dilakukan oleh perawat di ruang Cempaka
setelah timbang terima selesai dengan keliling ke bed pasien
menjelaskan pergantian shift dan rencana tindakan ke pasien.
f. Discharge Planning
Kriteria pasien yang dilakukan discharge planning adalah pasien
pulang kritis atau dengan kondisi rumit:
1) Usia >=65 tahun
2) Tinggal sendirian tanpa dukungan sosial secara langsung
3) Stroke, serangan jantung, PPOK, Gagal jantung kongesif,
emisema, demensia, alzaimer, AIDS, penyakit dengan porensi
mengancam nyawa lainnya
4) Pasien berasal dari panti jompo
5) Tunawisma
6) Dirawat kembali dalam 30 hari
7) Percobaan bunuh diri
8) Pasien tidak dikenal atau tidak ada identitas
9) Korban dari kasus criminal
10) Trauma multiple
11) Tidak bekerja/ tidak ada asuransi
12) Ketergantungan
50
g. Supervisi
Supervisi dilakukan oleh kepala ruang setiap harinya.
h. Dokumentasi
Dokumentasi asuhan keperawatan pasien di RSUD Prof Dr.
Margono Soetarjo Purwokerto sudah terintegrasi baik karena
metode pendokumentasian di RS ini berbasis system.
5. Mutu
a. Patient Safety
Pasien)
Tabel 3.15
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaan
Pasien Safety(Identifikasi Pasien) Berdasarkan
Kuesioner di ruanCempakapada
bulan Januari 2020 (n=15)
Options Presentase
Ya 100%
Tabel 3.16
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaan
Komunikasi Efektif Berdasarkan Kuesioner Di Ruang
Cempaka Pada Bulan Januari 2020 (n=15)
52
Options Presentase
Ya 83,3%
Tidak 16,7%
Tabel 3.17
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaan
Peningkatan Keamanan Obat Berdasarkan Kuesioner
Di Ruang Cempaka Pada Bulan Januari 2020
(n=15)
Pelaksanaan Peningkatan
Keamanan Obat
Options Presentase
Ya 100%
suhu ruangan.
53
Tabel 3.18
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaan Tepat
Lokasi,Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi Berdasarkan
Kuesioner Di Ruang Cempaka Pada
Bulan Januari 2020 (n=15)
Pelaksanaan Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien
Operasi
Options Presentase
Ya 100%
Tabel 3.19
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaa
Pencegahan Infeksi Dan Pemberian Tanggal Infus
Berdasarkan Kuesioner Di Ruang Cempaka
Pada Bulan Januari 2020 (n=15)
Options Presentase
Pencegahan Ya 100%
Infeksi
Pemberian Ya 74,2%
Tanggal Infus
Tidak 25,8%
Tabel 3.20
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pengkajian Pelaksanaan
Pencegahan Resiko Jatuh Berdasarkan Kuesioner
Di Ruang Cempaka Pada Bulan Januari 2020
(n=15)
Pelaksanaan Pencegahan Resiko Jatuh
Options Presentase
Ya 66,7%
Tidak 33,3%
b. Kepuasan pasien
Tabel 3.21
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepuasan Pasien
Di Ruang Cempaka Pada Bulan Januari 2020
(n=31)
Kepuasan Pasien
55
Options Presentase
Ya 80%
Tidak 20%
c. Kenyamanan
d. Kecemasan
pengobatan.
e. Perawatan diri
f. Pengetahuan/Perilaku pasien
perlu di edukasi.
C. Proses
1. Proses Manajemen Asuhan Keperawatan
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada
sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen
keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses
keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga proses
keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi
masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan
penilaian hasil (Simamora, 2012, hlm.90)
b. Pengorganisasian
1) Struktur organisasi
Menurut kepala ruang didapatkan infomasi bahwa struktur
ketenagaan yang ada sudah dibentuk dalam 3 anggota untuk
setiap shift nya di bagi menjadi 1 perawat primer dan 2 perawat
asosiate. Adanya struktur organisasi yang di pasang didinding
ruangan konsultasi
2) Di ruang cempaka menggunakan modifikasi tim primer, dengan
membentuk 3 tim dengan 3 perawat primer dan3 perawat
assosiate. Hasil pengamatan ada 3 tim diruangan yang dibuat
sesuai tugas sehari-hari. Pembagian tanggung jawab terhadap
pasien dilakukan berdasarkan tim dengan dokter penanggung
jawab diruangan tersebut. Pada struktur organisasi di ruangan
sudah menunjukkan penerapan metode tim. Banyak ditemui
60
c. Penggerakan
1) Motivasi kepada perawat
Didapatkan informasi bahwa peningkatan motivasi sebenarnya
sudah dilakukan oleh rumah sakit maupun oleh kepala ruang
baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya pihak
rumah sakit secara rutin mengadakan pelatihan dan pembinaan
untuk perawat meningkatkan pengetahuannya dan juga kepala
ruang yang sesalu memberikan motivasi kepada perawat
diruangan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan pada
saat dilakukan briefing pagi diruangan.
2) Komunikasi
Didapatkan informasi bahwa jalur komunikasi dilakukan dengan
metode komunikasi terbuka atau 2 arah dimana terdapat diskusi
demi mendapatkan solusi yang terbaik. Asuhan keperawatan
yang didokumentasikan diberitahukan pada saat timbang terima
pasien dan ditindaklanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift
berikutnya. Komunikasi antara staff sesuai dengan jalur. Pada
saat timbang terima pasien diruangan, dilaporkan tindakan yang
telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada
shift berikutnya.
d. Pengawasan
Diruang cempaka PP bertanggung jawab selama 24 jam, yang
terbagi dalam 3 shift serta dengan tetap adanya pengawasan oleh
kepala ruang yang kemudian dilimpahkan kepada PA yang berjaga
shift pagi, siang dan malam pada saat timbang terima.
a. Pengarahan
Secara keseluruhan CI di ruang cempaka sudah melakukan
kewajibannya sebagai CI dalam mengarahkan mahasiswa,
bimbingan tentang apa saja sub yang harus di penuhi dalam
praktek manajemen, mengarahkan dan memberikan saran serta
berdiskusi dengan mahasiswa tentang apa saja permasalahan yang
ada di ruang cempaka dan masalah yang sebaiknya di angkat
sebagai bahan diskusi dalam masalah manajemen.
b. Pengawasan
Di ruang cempaka CI sudah melakukan pengawasan kepada
mahasiswa dalam pengambilan masalah manajemen yang bertujuan
untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh sebagai masalah
dalam manajemen keperawatan.
Tabel 3.13
Pelaksanaan Pencegahan Terjadinya Plebitis
Di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. Margono Soekedjo
SL SR KD TDK
No. Pernyataan
(3) (2) (1) (0)
1. Perawat menggunakan tehnik
√
aseptik selama penusukan
2. Perawat melakukan rotasi
√
tempat penusukan
3. Perawat menggunakan jarum
yang sesuai dengan ukuran √
vena
4. Perawat melakukan
pemantauan berkala area IV √
line
5. Perawat melakukan
penggantian IV cath setiap 3 x √
24 jam
6. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada
√
pasien tentang tanda dan
gejala dari plebitis
Jumlah 9 4 1
Presentase 60
%
63
Keterangan:
Baik : > 75% (SL) Selalu nilai 3
Cukup : 60%-75% (SR) Sering nilai 2
Kurang : <60% (KD) Kadang nilai 1
(TD) Tidak pernah nilai 0
Tabel 3.14
Pelaksanaan keamanan pemberian obat
Di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. Margono Soekedjo
Pernyataan
Komponen yang dinilai
No SL SR KD TD
a. Keamanan penggunaan obat
Instruksi lisan atau televon obat HAM
(High Alert Medication)di perbolehkan
1 √
dalam keadaan darurat dan nama obat
harus di eja per huruf
Pada obat dengan NORUM/ LASA (look
Alike Sound Alike) di beri label
2 √
menggunakan stiker warna dasar putih dan
tulisan merah
Obat HAM diberi label dengan stiker
3 √
warna dasar merah dan tulisan putih
Elektrolit konsentrat di beri stiker label
4 dengan tulisan elektrolit pekat harus √
diincerkan sebelum di berikan
Pemberian obat mengacu pada 7 benar
(benar pasien, obat, dosis, cara pemberian,
5 √
waktu pemberian, dokumentasi, dan
indikasi)
Obat HAM yang dimasukan ke dalam
infus harus di cek kecepatan dan ketepatan
6 √
tetesannya serta di beri stiker atau form
obat
7 Ada SPO pemberian obat (IM, IV, SC) √
64
Keterangan:
Baik : > 75% (SL) Selalu nilai 3
Cukup : 60%-75% (SR) Sering nilai 2
Kurang : <60% (KD) Kadang nilai 1
(TD) Tidak pernah nilai
ditetapkan.
Tabel 3.15
Angka pelaksanaan kejadian resiko jatuh
Di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. Margono Soekedjo
No. Pernyataan Observasi
65
SL SR KD TD
Perawat mengorientasikan kamar
1. kepada pasien √
Keterangan:
Baik :> 75% (SL) Selalu nilai 3
Cukup : 60% - 75% (SR) Sering nilai 2
Kurang :<60% (KD) Kadang nilai 1
(TD) Tidak pernah nilai
ditetapkan.
66
Tabel 3.16
Penilaian Discharge Planning
Di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. Margono Soekedjo
SL SR KD TDK
No. Pernyataan
(3) (2) (1) (0)
Jumlah 12 7 0
67
Presentase 86%
Keterangan:
Baik : >75%
Cukup: 60-75%
Kurang: <60%
Tabel 3.17
Catatan informasi & edukasi pasien/ keluarga
Di Ruang Cempaka RSUD Prof. Dr. Margono Soekedjo
obat &
aturan
pemakaian
o Jumlah obat
yang
diberikan
o Efek
samping
obat
o Interaksi
antar obat &
interaksi
obat dengan
makanan
o .............
Keperawatan:
o Pendidikan
kesehatan
tentang:cuci
tangan
o Risiko jatuh
o Rencana
perawatan
di RS
o Penanganan
7 perawatan
di rumah
o Perawatan
NGT
dirumah
o Perawatan
kateter di
rumah
Nutrisi:
o Diet &
nutrisi
o Pelayanan
makanan di
RS
o Rehabilitasi
Medik:
o Fisioterapi
o Okupasi
therapy
Manajemen `
nyeri:
o Non
farmakologi
- Teknik
relaksasi
nafas
dalam
- Distraksi,
dll
o Farmakologi
o ............
Informasi lain-
lain
69
3) Metode
a) Penerapan MPKP
Penerapan model praktik keperawatan profesional (MPKP)
yang digunakan di ruang Cempaka adalah model
Keperawatan Tim. Dimana penerapan model ini
dikembangkan dalam kegiatan keperawatan antara lain:
(1) Penerapan pre conference di ruang Cempaka dari hasil
observasi selama 4 hari 76% menunjukkan dalam
kategori baik, sedangkan post conference menunjukkan
76% juga dalam kategori baik.
(2) Operan jaga di ruang Cempaka dari hasil observasi
selama 4 hari menunjukkan kategori baik dengan hasil
78%.
(3) Penerimaan pasien baru di ruang Cempaka berdasarkan
hasil observasi selama 4 hari bisa dikategorikan kurang
optimal dengan hasil 45%.
b) Proses
(1) Operan jaga
Dari hasil observasi selama 4 hari, didapatkan hasil 84%
operan jaga di ruang Cempaka dalam kategori baik.
Meskipun masih ada tindakan yang jarang dilakukan
yaitu perawat tidak memperkenalkan diri kepada pasien
atau keluarga. Perawat belum mengedukasi pasien dan
keluarga tentang hand hygiene. Perawat sudah
menyampaikan adanya pengalihan petugas jaga,
71
2. Permasalahan
Permasalah manajemen keperawatan di ruang Cempaka RSUD.
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yang didapatkan dari
hasil pengkajian yang telah dilakukan ialah:
a. Kurangnya implementasi penatalaksanaan pemberian
tanggal pemasangan infus sehingga dapat memicu phlebitis
b. Perawat dalam proses penerimaan pasien baru kurang
optimal dalam penyampaian edukasi tentang hand hygien.
3. Analisis SWOT
INTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
EKSTERNAL 1. Terdapat rincian biaya per 1. Terjadinya
kelas plebitis di
2. Perawat sudah pernah ruangan
mengikuti pelatihan BTCLS, 2. Tidak terdapat
patient safety, PPI, PPGD, pemberian
dan K3 tanggal
3. Terdapat perawat dengan pemasangan
lulusan D3 dan profesi Ners infus pada saat
4. Memiliki aplikasi TT Depe dilakukan
dan RSMS online pemasangan
5. Sudah adanya SPO di RS infus sehingga
yang menjadi pedoman dapat memicu
dalam menjalankan proses plebitis
asuhan keperawatan 3. Beban kerja
(penerimaan pasien baru) perawat yang
6. Sumber daya untuk berlebih, SDM
74
a. Kekuatan
b. Kelemahan
No. Kelemahan Bobot Rating Skor
Terjadinya plebitis di ruangan 0.6 4 2.4
1.
c. Peluang
No. Peluang Bobot Ratin Skor
g
Kepercayaan masyarakat yang tinggi 0.6 4 2,4
1. tentang kualitas pelayanan kesehatan
d. Ancaman
No. Ancaman Bobot Ratin Skor
g
Kurangnya tingkat kesadaran dan 0,3 3 0,9
1. pengetahuan pasien tentang kesehatan
5. Prioritas Masalah
Rentang nilai:
1 : sangat kurang penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
78
4 : penting
5 : sangat penting
Diagram Kartesius
Posisi Strategis
Sumbu
X = ∑S – ∑W = 2,1 – 11,3 =0,8
Y= ∑O – ∑ T = 6,9 -5 = 1,9
Kekuatan
0,8
Ancaman Peluang
1,9
Kuadran IV Kuadran II
Kelemahan
79