52a935ce6d6f9f7ae15e40a67c4d956c (1)
52a935ce6d6f9f7ae15e40a67c4d956c (1)
SKRIPSI
SKRIPSI
Skripsi
Telah disetujui untuk diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi D.IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Palembang
Disetujui Pembimbing :
Mengetahui,
Ka. Prodi D-IV Kebidanan
ii
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Masrifa, Eka. 2018. Prodi D.IV Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang. The
Influence Of Technique Hypnobreasfeeding Againt Experditure ASI In
The Puereral Mother In BPM Huniyati and BPM Yuhana at Palembang
City 2018. Pembimbing: Suprida, Skm, M.Kes, dan H.A. Kadir, S.Pd,
M.Kes.
Breastfeeding is one of the main task of mother in meeting the nutritional needs of
her baby, but the success of exclusive breastfeeding in Palembang Regency was
low ( 72 % ) because the failure of first breastfeeding for the babies and also
because factors obstruct mother didn’t want to brasfeeding. First incessant
produser campaign for milk and food replace ASI. Second, lack of cognition
mother about giving food to child. Third, not care really from experts health to
promote habit breasfeeding child. Forth, lack of program social welfare evident,
which is conducted by several goverment agency.one of solution to help
overcome it is hypnobreasfeeding.
This research is study preexperiment with approach one group pretest posttes.
Technique taking sample use perposive sampling in the puerperal mother with the
number 30 person. This research conducted in april-june. statistic test use
wilcoxon test.
The results processing data with use wilcoxon test against expenditure ASI in the
puerperal mother before and after intervetion, the results obtained sicnificancy
= 0,000 (< 0,05) which mean there is influence technique hypnobreasfeeding
against expenditure ASI in the puerpural mother.
The conclution from this research there is influence technique hypnobreasfeeding
against expenditure ASI in the puerperal mother in BPM Husniyati and BPM
Yuhana at palembang city 2018.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang memberikan rahmat
dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“pengaruh teknik Hypnobreasfeeding terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas di
BPM Husniyati dan BPM Yuhana Kota Palembang tahun 2018”. Tidak lupa
shalawat dan salam selaluh tercurah kepda junjungan kita nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis mengalami berbagai hambatan pada penelitian ini, namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat diselesaikan.
Sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada Suprida, SKM, M.Kes selaku
dosen pembimbing I dan pak A. Kadir, S.Pd, M.Kes selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan saran, baik yang diberikan secara
lisan maupun tertulis
Penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Drg. Nur Adiba Hanum, M.kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Palembang.
2. Ibu Hj. Murdiningsih, SST, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Palembang.
3. Ibu Hj. Nesi Novita, SsiT, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan
Poltekkses Kemenkes Palembang.
4. Bagi BPM Husniyati dan BPM Yuhana Kota Palembang yang telah
memberikan kemudahan dalam proses pengambilan data ataupun sampel
5. Seluruh dosen dan staf pendidikan Poltekkes Kemenkes Palembang
Jurusan Kebidanan.
6. Kedua orang tua yang telah membesarkanku, serta adik-adikku yang telah
memberikan dukungannya
7. Sahabat rekan-rekan seperjuangan dan sealmamaterku serta semua pihak
yang telah telah membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
viii
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga
skripsi ini membawa manfaat pengembangan ilmu.
Palembang, juli 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii
HALAMN PERNYATAAN ORSINALITAS ................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................xiii
DAFAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
adalah hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja tanpa memberikan makanan
dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali
obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI Ekslusif
pemberian ASI di hentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai
berusia 2 tahun.
Pemberian ASI Ekslusif yang berkelanjutan telah ditetapkan sebagai salah satu
intervensi yang paling efektif dan murah untuk mencegah kematian pada bayi
dan anak-anak. anak-anak yang mendapat ASI Ekslusif 14 kali lebih mungkin
untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak
yang tidak diberikan ASI. mulai menyusui pada hari pertama setelah lahir
dapat mengurangi resiko kematian bayi baru lahir hingga 45%, namun hanya
39% bayi dibawah enam bulan di seluruh dunia mendapatkan ASI Ekslusif
pemberian ASI Eksklusif kepada bayi kurang dari dari 6 bulan sebesar 50%.
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di tingkat nasional telah memenuhi target
akan tetapi terjadi penurunan yang signifikan dari 54,3% pada tahun 2013
turun menjadi 52,3% tahun 2014 sedangkan bayi yang tidak mendapatkan ASI
1
2
berturut-turut yaitu tahun 2014, 2015 dan 2016 capaian ASI Ekslusif di
Indonesia pada tahun 2014 berada pada angka 52,3%, kemudian mengalami
peningkatan ditahun 2015 ialah 55,7%, Sedangkan pada tahun 2016 capaian
Ibu di kota-kota besar yang aktif melakukan kegiatan komersial, seperti bekerja
ASI Ekslusif pasal 6 berbunyi setiap ibu yang melahirkan harus memberikan
ASI Ekslusif kepada bayi yang dilahirkannya. UU Nomor 36/2009 pasal 128
dalam pasal 200 menjelaskan bahwa sanksi pidana dikenakan bagi setiap orang
sebagaiman dimaksud dalam pasa 128 ayat (2). Ancaman pidana yang
diberikan adalah pidana penjara paling lama 1(satu) tahun dan denda paling
umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat
Ekslusif untuk kota palembang tahun 2015 sebesar 72%. Cakupan ini masih di
4
bawah target pencapaian pemberian ASI Ekslusif indonesia yaitu 80% (Profil
pikiran (mind) meliputi ketenangan pikiran, sehigga ibu percaya diri bahwa
tumbuh kembang bayi.persiapan dari segi jiwa (soul) meliputi niat yang tulus
proses menyusui disaat si ibu dalam sangat rileks atau sangat berkonsentrasi
pada suatu hal (keadaan hipnosis). Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon
menyusui. Semakin ibu tenag dan percaya diri, maka hormon prolaktin dan
Berdasarkan hasil studi awal di BPM Husniyati dan BPM Yuhana kota
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
pengeluaran ASI pada ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana Kota
2. Tujuan khusus
ASI pada ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana Kota Palembang
tahun 2018.
6
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
2. Secara aplikatif
b. Bagi institusi
pengeluaran ASI.
d. Bagi penulis
nifas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ke keadaan tidak hamil yang normal. Masa nifas adalh masa setelah
(Marmi, 2012)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
kata yakni peur dan parous. Peur berarti melahirkan. Jadi dapat disimpulkan
2016)
Menurut Siti Nunung, dkk, (2013) Pada masa nifas ini terjadi
8
9
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi, baik pada ibu maupun
bayi
bayi sehat.
nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat
dkk, 2013)
Menurut Mansyur, Kasrida (2014) tahapan masa nifas terbagi menjadi tiga:
dalam hal ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Masa ini
tidak ada perdarahan abnormal dan lokhia tidak terlalu busuk, ibu tidak
perasaan senag dan cemas bercampur menjadi satu. Perasaan senang timbul
karena akan berubah peran menjafi seorang ibu dan segera bertemu dengan
khawatir terhadap calon bayi akan dilahirkan apakah bayi akan lahir
seorang ibu. Pada saat yang sama, ibu baru (primipara) mungkin frustasi
karena merasa tidak kompeten dalam merawat bayi dan tidak mampu
untuk mengatasinya pasti akan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh pola asuh
juga ikut mempengaruhi keadaan emosi dan proses melahirkan juga ikut
mempengaruhi keadaan emosi dan proses adaptasi ibu pada masa nifas.
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain adalah
berikut:
1) Fase taking in
persalinan yang baru saja dilaluinya. Rasa mules, nyeri pada jlan lahir,
ibu. Pada fase ini, kebutuhan istirahat, asupan nutrisi dan komunikasi
bayinya.
kebutuhan ibu tentang cara perawatan bayi, cara menyusui yang baik
3) Fase letting go
percaya diri ibu akan peran barunya mulai tumbuh, lebih mandiri
nutrisi yang cukup masih sangat diperlukan ibu untuk menjaga kondisi
fisiknya.
perubhan persaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima
terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu juga karena perubahan fisik
yang sangat cepat antara kehamilan dan setelah proses persalinan sangat
berbeda.
terjadi dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan dan setelah bayi
pada awal masa nifas merupakan hal yang umum dan akan hilang sendiri
adaptasi.
14
1) Touch (sentuhan)
respon tehadap sentuhan ibu dengan cara menggemgam jari ibu atau
bayinya akan menenangkan bayi. Hal ini akan terus berlanjut seiring
sebagai hubungan antar manusia pada uumnya. Bayi baru lahir dapat
pada jarak sekitar 20-25 cm, dan dapat memusatkan pandangan sebaik
orang dewasa pada usia sekitar 4 bulan. Kontak mata antara ibu dan
dibersihkan agar bau air ketuban yang ada di tangan tersebut tetap
15
terjaga dan menjadi panduan bagi bayi untuk menemukan pitting susu
ibunya.
tidak ada lagi air ketuban yang melindunginya dari perubahan suhu
yang terjadi secra ekstrim di luar uterus. Jika tidak ada komplikasi
yang serius pada ibu dan bayi selama proses persalian, bayi dapat
pusat. Kontak anatara ibu dan bayi yang dilakukan segera setelah lahir
5) Voice (suara)
oleh cairan amnion dari rahim yang melekat pada telinga. Hasil
tertentu.
secara perlahan mulai dapat dipahami dan dipelajari bayi. Bayi akan
lahir, suara detak jantung ibu masih akan berpengaruh terhadap bayi.
Bayi yang sedang gelisah atau menangis akan merasa tenang dan diam
1. Pengertian Asi
a. Kolostrum
protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi
yang tinggi dari pada ASI matur. Selain itu, kolostrum masih
adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat
parasit.
lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volimue kolostrum antara 150-300
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
akan datang.
b. ASI transisi/peralihan
sebelu ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selama dua
minggu volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta
c. ASI Matur
matur tampak bewarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak
atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih encer.
18
protein, mineral dan air. Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk.
Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi akaan
3. Keunggulan ASI
a. Aspek gizi
kemudian hari.
b. Aspek Imunologik
hidup lebih besar dari pada bayi yang diberi susu formula. Menurut para
pakar, ASI dapat mencegah penyakit kanker. Penyakit kanker 6-8 kali
20
4) Lysosim, yaitu suatu enzim yang aktif mengatasi kuman E. Coli dan
5) Sel darah putih, yaitu sel darah yang berfungsi sebagai antibodi
dari 400 sel per mil. Sel tersebut berfungsi aktif menghasilkan
c. Aspek psikologis
Asi memberi efek positif secara psikologis terhadap ibu dan bayi.
bayinya
3) Pengaruh kontak langsung antara kulit ibu dsn bayi terutama saat
insiasi menyusui dini dapat menurunkan hormon stres ibu dan bayi.
d. Aspek kecerdasan
ASI dapat mencerdaskan bayi. Hal ini karena ASI mengandung zat-
otak. ASI juga mengandung kolin dengan jumlah tinggi yang berperan
3) Protein dalam ASI (laktosa, AA, DHA, kolin, taurun, tirosin, dan
4) Berbagai mineral dlam ASI antara lain zat besi dan yodium. Susu sapi
dan susu formula mengandung zat besi yang lebih tinggi daripada
ASI. Namun, penyerapan dalam usus bayi yang di beri ASI lima kali
tinggi jika dibandingkan bayi yang diberi susu sapi dan susu formula.
e. Aspek neurolgis
f. Aspek ekonomis
tambahan biaya.
menghemat pengeluaran.
4. Manfaat asi
manfaat antara lain untuk bayi, untuk ibu, untuk keluarga, dan ini
penjelasannya
bayi.
pertama, separuh atau lebih nutrisi dan energi selama 6 bulan kedua
dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
alergi.
Pada saat bayi kontak kuliy dengan ibunya, maka akan timbul
rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan
kecerdasan otaknya
gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi
lebih asam.
3) Aspek psikologis
Mafaat asi dilihat dari aspek ekonomi adalah: ASI tidak perlu
dibeli, mudah dan praktis, mengurangi biaya berobat (bayi yang diberi
susu formula sering mengalami diare). Mafaat ASI ditinjau dari aspek
Refleks yang terjadi pada ibu, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran (let
down reflex). Kedua refleks ini bersumber dari rangangan putting susu
akibat isapan bayi adapun reflesk pada pada bayi, yaitu refleks menangkap
a. Refleks prolaktin
dalam darah.
yang dilepas oleh hipofise, sehingga semakin baynak air susu yang
26
diproduksi oleh sel kelenjar. Prolaktin terdiri dari protein yang sangat
kompleks dan belum dapat dibuat secara terbaik untuk mendapatkan air
b. Refleks aliran
memeras asi susu dari alveoli, duktuli, dan sinus menuju puting susu.
begitu kuat sehinggaa air susu menyebur keluar. Hal ini dapt
d. Refleks mengisap
sinus laktiferus yang berada di bawah areola akan tertekan oleh gusi,
e. Refleks menelan
Air susu yang penuh dalam mulut bayi akan di telan sebagai
puting susu dan areola untuk mengisi rongga mulut. Oleh karena itu,
sebagian besar areola harus ikut ke dalam mulut. Lidah bayi akan
menekan ASI kleuar dari sinus lakteferus yang berada di bawah areola.
disusukan, asi akan terasa kosong dan payudara melunak. Pada keadaan
ini ibu tetap tidak akan kekurangan ASI karena ASI akan terus
diproduksi, asal bayi tetap mengisap serta ibu cukup makan dan minum.
ekslusisf murni selama 4-6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai anak
berusia dua tahun untuk mendaptkan anak yang sehat dan cerdas(marmi,
2012,p21-23).
28
a. Makanan
produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan
pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan
lancar.
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan piiran
harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang
hormonal 3 bulanan.
d. Perwatan payudara
e. Anatomis payudara
itu, perlu diperhatikan juga bentuk anatomis papila atau puting susu ibu
f. Faktor fisiologi
g. Pola istirahat
kondisi ibu terlalu capek, kurang istrahat maka ASI juga berkurang.
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan
pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa
pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI
lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan.
i. Faktor obat-obatan
Tidak semua obat dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui, sebaiknya ibu
kesehatan.
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
sehingga produksi ASI lebih rendah daripaa bayi yang lahir cukup bulan.
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu
a. Bayi minum asi tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan
c. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 x sehari
g. Pertumbuhan berat badan (BB) bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai
rentang usianya)
i. Bayi kelihatan puas, sewaktu-waktu saat lapar bangun dan tidur dengan
cukup
3) Oleh karena itu, selama kurun waktu tersebut ASI mampu memenuhi
c. Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang
sekitar 700-800ml/hari
f. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang
cara pemberian ASI yang dilakukna oleh seorang ibu kepada bayinya, demi
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut. Posisi yang tepat bagi ibu untuk
menyusui. Duduklah dengan posisi yang enak atau sanati, pakailah kursi
yang afa sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal
ibu.lengan kiri bayi diletakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu
empat jari tangan kiri, ibu jari diatats tetapi tidak menutupi bagian yang
33
hitam.
C. Hipnotis
1. Pengertian hipnosis
kata yang berasal dari bahas ayunani, yang artinya tidur. Memang, dalam
akan bawah sadar orang secara efektif. Hipnosis itu sendiri hanya dapat
dilakukan jika orang berada dalam kondisi rileks yang dalam sehingga
hidup anatara tahun 1795 samapai 1860. Sebelum masa james braid,
Hipnotis berasal dari kata hypnos yang merupakan nama dewa tidur
orang yunani. namun, perlu dipahami bahwa kondisi hipnotis tidak sama
dengan tidur. Orang yang sedang tidur. Orang yang sedang tidurtidak
diterimanya.
sebagai berikut:
perlawanan.
sangat tinggi.
Biasanya kita hnaya menyadari pikiran yang ada pada alam sadar.
secara otomatis, tanpa diperintah, karena alam bawah sadar telah terprogram
untuk melakukannya. Dari sini kita dapat menrik kesimpulan bahwa alam
bawah sadar kita adalah otak yang sesungguhnya. Ialah yang menjalankan
kehidupan, mengatur tindakan atau apa pun yang kita lakukan setiap hari.
Ketika kita tidur, alam sadar kita ikut tidur, tetapi alam bawah sadr kita tetap
terjaga.
dipengaruhi oleh alam bawah sadar ketimbang alam sadar. Hal ini akan
a. Gelombang beta
b. Gelombang alfa
otak kita rileks, santai, antara sadar dan tidak, dan nyaris tertidur, saat
37
c. Gelombang teta
otak berada dalam keadaan tidur aktif yang disebut sebgai rapid eye
movemrnt/ REM sleep. Tepat pada saat ini, otak yang tertidur sanagt
d. Gelombang delta
otak bekerja paling minimal, yaitu saat kita menglami mimpi. Periode ini
inilah kita sama sekali tidak sadar, tubuh kita tidak bergerak, dan otak
ataupun bersikap. Selama pikiran masih aktif, manuisa akan terus hidup dan
a. Alam sadar
b. Alam kritis
Alam kritis atau critical faktor adalah bagian yang penting, karena
apa pun yang diberikan oleh pikiran kritis akan selalu diterima oleh alam
bawah sadar(Laksana,2017).
39
Manusia terdiri tiga dimensi yang saling terkait, yaitu mind (jiwa),
body (tubuh/raga), dan spirit (roh.batin). saat ini ada berbagai disiplin ilmu
yang didasarkan pada konsep holistis tubuh, jiwa, dan roh. Ketiga diri
manusia ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena, secara otomatis,
dalam kehidupan sehari-hari manusia, ketiga diri manusia inilah yang aktif
a. Body (raga)
Raga atau tubuh kita adalah hasil (outcome) atau wujud jiwa, yang
bentuknya adalah tindakan atau aksi kita sehari hari. Tubuh kita
pada jiwa sehingga kondisi emosi dan mental kita juga ikut
berubah.contohnya, ketika kita jatuh sakit, walaupun Cuma flu, kita sulit
karena kondisi tubuh yang tidak sehat mempengaruhi jiwa atau pikiran
kita. Dalam beberapa kasus, terkadang kita jadi lebih mudah emosi ketika
sakit.
b. Mind (jiwa)
berkata bahwa orang yang bahagia biasanya berumur panjang. Ini bukan
pikiran yang baik menghasilkan jiwa yang bahagia. Dan, pada gilirannya,
jiwa yang bahagia akan merangsang sistem kekebalan tubuh yang baik
sehingga tubuh tetap sehat. Lagi pula, tidak semua penyakit dapat
c. Spirit (roh)
Roh adalah aspek dasar setiap manusia, yang akan tetap ada sampai
kapan pun. Roh adalah esensi kehidupan makhluk hidup (termasuk) yang
berhenti berfungsi, roh tidfak turut mati. Roh dapat didefinisikan sebagai
D. Hipnosis kebidanan
2016, p222-223).
Pada awalnya banyak orang yang ragu dengan terapi hipnostetri. Apalagi
orang yang akan diterapi adalah ibu hamil yang mengandung seorang jabang
bayi. Terapi berfungsi untuk menghilangkan rasa khawatir dan cemas pada ibu
hamil. Bagi seorang wanita yang akan segera menghadapi proses persalinan
1. Manfaat Hypnostetri
antaranya:
2. Macam-macam Hypnostetri
Hipnostetri bisa menjadi salah satu pilihan bagi anda para calon ibu
yang merasakan kenyamanan saat hamil sampai persalinan. Oleh karena itu,
akan lebih baik jika seorang bidan maupun dokter mempelajari teknik dari
hipnostetri yang bisa dipelajari. Misalnya saja seperti yang disebut dibawah
ini:
a. Hypnofertility—mengatasi kemandulan
E. Hypnobreasfeeding
1. Pengertian Hypnobreasfeeding
salah satu bagian dari hipnoterapi, yang dilakukan dengan teknik relaksasi
bawah sadar. Caranya, dengan memasukkan sugesti positif ketika sang ibu
adalah yakni bahwa anda bisa menyusui bayi secara ekslusif tanpa
tambahan susu formula. Hal ini bisa diperoleh dengan memikirkan hal-hal
positif yang dapat menimbulkan rasa kasih dan cinta kepada si bayi.
bawah sadar bahwa menyusui adalah proses alamiah dan nyaman. Dasar
meningkatkan produksi dan aliran ASI. Namun ada lagi manfaat lainnya
produksi ASI
dan jiwa agar proses pemberian ASI sukses, meniatkan yang tulus dari batin
untuk memberi ASI eklusif pada bayi yang kita sayangi dan yakini bahwa
positif. Cotoh kalimat sugesti atau afirmasi, misalnya “ASI saya cukup
untuk bayi saya sesuai dengan kebutuhannya” atau “saya selalu merasa
tenang dan rileks saat mulai memerah”. Kalimat sugesti juga juga dapat
44
4. Tahap relaksasi
a. Relaksasi otot
wajah, bahu kiri dan kanan, kedua lengan, daerah dada, perut, pinggul,
b. Relaksasi nafas
c. Relaksasi pikiran
Menurut lanny, pikiran orang sering kali berkelana jauh dari lokasi
tempat yang sama dengan tubuh fisik kita. Untuk mendukung relaksasi,
bergizi, maka aktivitas menyusui pun akan menjadi lebih mudah dan
lancar selain itu, peran suami dan keluarga juga sangat penting dalam
persyaratan dan system lain di dalam tubuh ananda akan berfungsi lebih
baik. Sikap positif sangatlah penting seperti merasa tenang dan rileks selama
menyusui. Pada saat ibu rileks dikala menyusui maka hormone endorphin
yang diproduksi ibu pun akan mengalir ke bayi anada melalui ASI, dan ini
nyaman dan tenang selama menyusui dengan demikian maka seleruh system
mengusui pun menjadi proses yang penuh arti dan menyenagkan baik bagi
mengalami kesulitan saat menyusui juga dapat membuat ibu mampu untuk
sampai usia 6 bulan. Kemudian bayi tetap menyusu sehingga berumur dua
tahun karena otak bayi mengalami perkembangan paling pesat usia tersebut
(Armini, 2016).
46
F. KERANGKA TEORI
Ibu Nifas
Menyusui bayi
Teknik hipnobreastfeeding
Sugesti positif
Pengeluaran asi
Asi keluar
G. Kerangka konsep
ket:
H. Hipotesis
postest. Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi
beri perlakuan (postest). Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang
01 X 02
Keterangan:
Penelitian dilaksanakan pada bulan april-juni 2018 di BPM Husniyati dan BPM
48
49
1. Populasi
penelitian ini adalah Semua ibu nifas <24 jam di BPM Husniyati dan BPM
2. Sampel
a. Pengertian sampel
<24 jam di BPM Husniyati dan BPM Yuhana kota palembang tahun
2018.
c. Besaran sampel
inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri
yang perluh dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
50
1) kriteria inklusi
2) kriteria ekslusi
Kalau ada pernyataan tentang apa yang ada teliti, maka jawabannya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
1. Variabel independen
hypnobreastfeeding.
51
2. Variabel dependen
adanya variabel bebas. Jadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pengeluaran asi.
E. Definisi operasional
Variabel dependen
1 Pengeluaran ASI Keluarnya ASI Lembar wawancara 1. Bayak (jika Ordinal
pada ibu nifas < 24 jam observasi hasil observasi
terjawab 7-9)
2. Cukup (jika
hasil observasi
terjawab 4-6)
3. Sedikit (jika
hasil observasi
tejrawab 1-3)
Variabel independen
2 Teknik Suatu cara yang SOP Mengguna- 1= Sebelum Nominal
hypnobreastfeeding dilakukan untuk kan SOP 2= Sesudah
menstimulasi atau daftar
pengeluarna ASI tilik teknik
hipnobreasf
eeding
52
1. Pengertian
Kualiatas data ditentukan oleh tingkat validitas dan reabilitas alat ukur,
atau kesahihan suatu intrumen (Arikunto, 2014). Validitas dalam penelitian ini
dicapai dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan apa yang akan di
dugunakan sebagai alat pengumpulan data karena intrumen tersebut sudah baik
Uji validitas dan reabilitas tidak dilakukan lagi karena alat yang
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
2. Analisis data
Analisis data dilakukan secara bertahap mulai dari analisis univariat dan
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
ASI dan perbedaan waktu pengeluaran ASI pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi.
antara dua variabel. Analisis bivariate pada penelitian ini adalah analisis
(pengeluaran asi pada ibu nifas) dan jika p value > α, maka tidak
dependen.
I. Langkah-langkah penelitian
Menentukan
Seminar proposal K.Menyusun
lokasi tempat
penelitian
L. proposal
Mengajukan
Revisi proposal M.
ACC proposal etical clirance
N. Mengajukan
Subjek penelitian Mendapatkan
memenuhi kriteria surat izin surat izin
O. penelitian
inklusi penelitian
Analisis
Q. data
Persentasi hasil 1. Editing Melakukan posttest
penelitian 2. Coding
3. Processing
4. Cleaning
J. Etika penelitian
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent
2. Privacy
3. Justice
Husniyati berdiri pada tanggal 3 juni 2003 dan sudah menjadi bidan Delima
2005 dan perpanjangan SIPB 28 Agustus 2009. BPS Husniyati yang berada
2. Gambaran Demografis
59
60
masyarakat
kompoten
Palembang
No Telp : 0711-515219
C. HASIL
1. Karakteristik responden
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Umur Ibu nifas
di BPM Kota Palembang Tahun 2018
Dari tabel 4.2 dapat disimpilkan bahwa sebagian besar umur ibu nifas
terdapat pada umur 22 dan25 tahun dengan jumlah responden 4 (13,3 %),
64
sedangkan yang paling sedikit jumlah responden ada pada umur 19, 26,
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi pekerjaan Ibu nifas
di BPM Husniyati dan BPM Yuhana
Kota Palembang Tahun 2018
2. Analisis Univariat
Informasi dalam analisis diperoleh dari data primer dengan cara
buku KIA. Responden yang tercakup dalam penelitian ini adalah semua ibu
Nifas di BPM Husniyati dan BPM yuhana Kota Palembang Tahun 2018.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi pengeluaran ASI sebelum diberikan
intervensi pada Ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana
Kota Palembang Tahun 2018
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi pengeluaran ASI sesudah diberikan
intervensi pada Ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana
Kota Palembang Tahun 2018
(6,7%).
variabel dan bila P.Value > α, tidak ada pengaruh diantara variabel, yang
Tabel 4.6
Perbedaan pengeluaran ASI Sebelum dan Sesudah deberikakn teknik
Hypnobreasfeeding pada Ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM
Yuhana Kota Palembag Tahun 2018
pada ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana kota Palembang
Tahun 2018.
D. PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Dari hasil analis karakteristik usia,dari 30 responden didapatkan
Palembang tahun 2018 berusia 22, dan 25 tahun yaitu sebanyak 4 (13,3%)
orang, dan yang minoritas berusia 19,26, 33, dan 36 tahun yaitu sebanyak 1
(3,3%) orang.
umur pada responden dapat berpengaruh pengeluaran ASI, dimana umur ibu
yang sudah tua. Hal ini sesuai dengan penelitian mardiyaningsih (2010),
bahwa ibu ibu yang lebih mudah atau umurnya kurang dari 35 tahun lebih
pemberian ASI Ekslusif. Produksi ASI ibu yang bekerja memang kan
berkurang, hal ini antara lain karena tanpa disadari ibu mengalami stress
2. Analisis univariat
Berdasarkan analisis univariat sebelum dilakukan intervensi teknik
anatomis pada alat reproduksi sekunder pada masa kehami-lan. Adaptasi ini
susu yang bermuara pada putting ibu sehingga ketika ada rangsan-gan pada
putting ibu maka ASI akan keluar sehingga dapat memberikan ASI dengan
rangsangan berupa hisapan efektif pada puting susu ibu. Hal ini berarti
payudara ibu. Seorang ibu tetap akan bisa menyusui bayinya karena
payudara perempuan dirancang untuk memproduksi air susu. Hal ini yang
ketenangan dan rasa percaya pada diri ibu. Oleh karena itu ibu tidak boleh
merasa stress dan gelisah secara berlebihan (Coad & Dunstal, 2007)
BPM Husniyati dan BPM Yuhana kota palembang tahun 2018 sebagian
(70,0%).
tersebut. Salah satu upaya pengelolaan fikiran yang dapat dilakukan untuk
positif disaat ibu dalam keadaan san-gat rileks atau sangat berkonsentrasi.
70
kondisi psikologis ibu yang fluktuatif, yang mem-beri imbas pada proses
cemas dan stress yang melanda ibu pasca bersalin dapat mengganggu lak-
tasi sehingga dapat menghambat penge-luaran ASI. Produksi ASI sangat di-
3. Analisis bivariat
Pengujian selanjutnya adalah analisis bivariat, tujuannya untuk
padfa ibu nifas di BPM Husniyati dan BPM Yuhana kota Palembang
Data analisis dengan menggunakan software SPSS versi 22.0 dengan uji
wilcoxon.
mengurangi kecemasan dan stress pada ibu baru (baby blues). Ibu jadi lebih
fokus pada hal-hal positif, sehingga produksi ASI bisa optimal. Kedua, bisa
meningkatkan percaya diri sebagai ibu baru, sehingga ibu lebih nyaman
ibu tenang, otomatis bayi akan tenang dan lebih jarang menangis. Keempat,
value=0,002 dimana anggka tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 0,05
sebesar 0,000 < (0,05). Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan waktu
kabupaten semarang.
nilai p<0,05. Efek yang ditimbulkan sebesar 3,11 kali lebih besar
07).
BPM Yuhana di peroleh hasil adanya peningkatan produksi ASI pada ibu
asi sedang 3 (42,9) responden dan peningkatan asi yang tetap sedikt ada 2
dapat disimpulkan ada pengaruh yang bermakna produksi ASI sebelum dan
E. Ketrbatasan peneliti
isapan bayi, dan status gizi ibu yang sangat mempengaruhi pengeluaran
A. Kesimpulan
dan BPM Yuhana kota Palembang tahun 2018, penulis dapat menari
katagori sedikit.
sedikit.
74
75
B. Saran
1. Secara Teoritis
pada ibu nifas serta dapat di jadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
2. Secara Aplikatif
b. Bagi Institusi
Dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswi dan menjadi bahan ajar
ASI.
selanjutnya penelitian yang terkait dan menjadi data dasar bagi penelitian
yang dapat dikembangkan dalam pengeluaran ASI pada ibu nifas dengan
d. Bagi penulis
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, Evariny, 2014. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
A
rikunto S. 2015. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asih, Y & Risneni, 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. CV Trans Info
Media: 2016.
Indriyani, D. & Asmuji. 2016. Efektifitas kombinasi hypnobreasfeeding dan konsumsi blustru
terhadap optimalisasi produksi kolostrum pada ibu postpartum di rumah sakit Dr.
Soebandi jember.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/download/141/77. Di akses
tanggal 27 oktober 2017.
77
Infodatin, 2014.
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
asi.pdf. di akses tanggal 25 oktober 2017.
Laksana, Hari, 2017. Hipnotic Power Rahasia Membaca Dan Memengaruhi Isi Hati Dan
Pikiran Orang Lain Dengan Hipnotis. Yogyakarta: Araska.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta
Mansyur, N &Dahlan, K, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Selaksa Media:
Malang.
Marliandiani,Y & Ningrum,N, 2015. Buku Asuhahn Kebidanan Pada Masa Nifas Dan
Menyusui. Salemba Medika: Jakarta.
Maritalia, Dewi, 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Peurperium Care. Pustaka
Pelajar:Yogyakarta.
Maryunani, Anik, 2012. Inisiasi Menyusui Dini Asi Ekslusif Dan Manajemen Laktasi. CV
Trans Info Media: Jakarta.
Nugroho, dkk, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Nuha Medika: Yogyakarta.
Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman
skripsi, tesis dan instrumen penelitian keperawatan edisi 2. Salemba medika: jakarta.
https://books.google.co.id/books?id=62jmbdySq2cC&pg=PA208&dq=lembar+observa
si+pengeluaran+asi&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjkzurAqdrYAhUCxbwKHf26AaUQ
6AEIKDAA#v=onepage&q=lembar%20observasi%20pengeluaran%20asi&f=false. Di
akses tanggal 20 desember 2017.
------2015. http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/16091600001/profil-kesehatan-
indonesia-tahun-2015.html di akses tanggal 25 oktober 2017.
------2016. http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17092000001/profil-kesehatan-
indonesia-2016.html. di akses tanggal 25 oktober 2017.
Sunarti,Sri, 2012. Panduan Menyusui Praktis Dan Lengkap. PT Sunda Kelapa Pustaka:
jakarta.
UNICEF. ASI adalah Penyelamat Hidup Paling Murah dan Efektif di Dunia Jakarta:
UNICEF; 2013 [cited 2016 18 Februari]. Available from:
http://www.unicef.org/indonesia/id/media_21270.htm
Walyani,E. S, Endang, P, 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui. Pustaka Baru
Press: Yogyakarta.
WHO. Exclusive breastfeeding [internet] ; 2013 [cited : 2013 Nov 23]. Available from :
http://www.who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/e/n