TUBERKULOSIS PARU DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG Jurnal Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Halaman 13 - 110 Tahun 2020 Penulis Faza Mawaddah Reviewer Hilda Arum Megasari Tanggal 8 November 2020
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
Tujuan Penelitian pemeriksaan, alasan dan peranan proyeksi lateral kanan pada pasien pediatrik dengan klinis TB paru. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini anak laki-laki berusia 5 tahun yang memiliki klinis tuberculosis dan melakukan pemeriksaan radiografi toraks di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Temanggung pada tanggal 22 Februari 2020. Narasumber dari penelitian ini adalah radiografer, radiolog, dokter pengirim, dan keluarga pasien. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, mendalam dengan radiografer, radiolog, dokter pengirim, dan keluarga pasien. Data observasi diolah dan dianalisis menggunakan koding terbuka, sedangkan data hasil wawancara diolah dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk kuotasi sehingga dapat ditarik kesimpulan. Definisi Operasional Variabel Depeden dalam penelitian ini adalah : Variabel Depeden Faktor yang menyebabkan gangguan dalam sistem pernapasan salah satunya adalah tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TBC menyebar terutama melalui perantara udara dan merupakan penyebab utama penyakit pernapasan di daerah endemis tuberkulosis. Cara dan alat ukur Salah satu cara dalam pendiagnosaan penyakit tuberkulosis mengukur variabel pada anak adalah dengan radiografi pediatrik toraks yang depeden memiliki prosedur tersendiri dan terdapat banyak perbedaan pada pemeriksaan toraks pada orang dewasa seperti persiapan pemeriksaan, fiksasi dan faktor eksposi. Pemeriksaan toraks pediatrik dengan klinis tuberkulosis paru menggunakan proyeksi PA dan proyeksi lateral kanan. Kedua proyeksi ini bertujuan untuk menilai keseluruhan lapangan paru serta pembesaran hillus. Khususnya pada proyeksi lateral kanan bertujuan untuk memperjelas gambaran pembesaran hilus karena jika dari lateral kiri cenderung tertutup oleh aorta. Untuk membantu memfiksasi tubuh pasien pada pemeriksaan toraks pediatrik yaitu menggunakan pigg- O-Stat dan Tam-em Board. Namun dalam kasus ini, tubuh pasien difiksasi dengan cara dipegangi oleh keluarga/orang tua pasien Faktor eksposi yang digunakan sebesar 45 kV, 7mAs yang diatur melalui control table Definisi Operasional Variable independent pada penelitian ini adalah : Variabel Persiapan pasien, dimana persiapan pasien di sini sama independent dengan pemeriksaan yang lain/tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Pesawat sinar x yang digunakan, tidak harus menggunakan pesawat dengan tipe yang disebutkan.boleh menggunakan tipe/merk lain. Langkah-langkah a. Persiapan pasien Pemeriksaan Melepas benda-benda yang sekiranya dapat menimbulkan artefak/mengganggu gambaran radiograf. b. Persiapan Alat 1. Pesawat sinar-x dengan spesifikasi data sbb : Merk : APELEM Tipe : WO360201/E-1 Kapasitas : 150 kV 2. Bukcy Stand 3. Imaging Plate ukuran 24 x 30 cm 4. Computed Radiografi (CR) 5. marker R / L 6. alat proteksi radiasi (apron dan gonad shield) c. Teknik Pembuatan Radiografi Toraks Kondisi pemotretan dalam radiografi toraks pada pasien pediatrik dengan klinis tuberkulosis paru yaitu densitas dan kontrasnya cukup. Tidak boleh terlalu tajam dan terlalu terang. Jika terlalu tajam dan terlalu terang, maka gambaran paru tidak akan terlalu jelas karena terlalu hitam. Jika terlalu lemah, visualisasi dari jaringan hilus tidak terlalu kelihatan d. Proyeksi Pemeriksaan : 1. Proyeksi Posterior Anterior (PA) Posisi Pasien : Pasien berdiri menghadap bucky stand, Kedua tangan diletakkan di pinggang dan tangan di endorotasikan, Siku didorong kedepan hingga menempel kaset agar scapula tidak menutupi lapangan paru. Posisi Objek : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh tepat di pertengahan kaset. Batas atas kaset dua jari di atas pundak. Central Ray (CR) : Horizontal tegak lurus terhadap kaset. Central Point (CP) : Pada T7 (diantara kedua angulus inferior scapula) Faktor Eksposi : 45 kV, 7mAs FFD : 100 cm Eksposi : Dilakukan saat respirasi pada anak dan lakukan ekspos ketika anak inspirasi penuh 2. Proyeksi Lateral Kanan Posisi Pasien : Pasien berdiri miring yaitu bagian kanan tubuh pasien menempel pada bucky stand kedua tanggan di atas kepala. Posisi Objek : Mid Coronal Plane (MCP) tubuh tepat dipertengahan kaset. Batas atas kaset dua jari di atas 8 pundak. Central Ray (CR) : Horizontal tegak lurus terhadap kaset. Central Point (CP) : Pada T7 (thorakal 7) Faktor Eksposi : 48 kV, 7mAs FFD : 100 cm Eksposi : Dilakukan saat respirasi pada anak dan lakukan ekspos ketika anak inspirasi penuh e. Proteksi radiasi 1. Proteksi radiasi pasien yaitu pemeriksaan hanya dilakukan atas permintaan dokter, menggunakan jarak 120 cm, waktu sesingkat mungkin, serta menggunakan kolimasi secukupnya seluas objek. 2. Proteksi radiasi untuk keluarga pasien dengan memakai apron pada saat menemani pasien. 3. Proteksi radiasi terhadap radiografer yaitu selalu berlindung dibalik tabir proteksi pada saat melakukan eksposi, menjaga jarak dengan sumber radiasi saat pemeriksaan, dan tidak mengarahkan tabung sinar-x ke arah petugas. f. Immobilisasi pasien Untuk membantu memfiksasi tubuh pasien pada pemeriksaan toraks pediatrik yaitu menggunakan pigg- O-Stat dan Tam-em Board. Sedangkan immobilisasi pada pemeriksaan toraks pediatrik dengan klinis tuberkulosis paru di Instalasi Radiologi RSUD Temanggung dilakukan dengan meminta bantuan orang tua / keluarga pasien yang menemani untuk memegangi pasien untuk mencegah pergerakan dan memberi rasa aman terhadap pasien. Hasil Penelitian Persiapan alat, bahan, tekik pembuatan radiograf, serta proteksi radiasi pada pemeriksaan toraks pediatrik ini sama dengan tahap-tahap pada umumnya. Yang membedakan adalah pada proyeksi dan immobilisasi yang digunakan. Pemeriksaan toraks pediatrik dengan klinis tuberkulosis paru menggunakan proyeksi PA dan proyeksi lateral kanan. Kedua proyeksi ini bertujuan untuk menilai keseluruhan lapangan paru serta pembesaran hillus. Khususnya pada proyeksi lateral kanan bertujuan untuk memperjelas gambaran pembesaran hilus karena jika dari lateral kiri cenderung tertutup oleh aorta. Untuk membantu memfiksasi tubuh pasien pada pemeriksaan toraks pediatrik yaitu menggunakan pigg- O-Stat dan Tam-em Board. Namun dalam kasus ini, tubuh pasien difiksasi dengan cara dipegangi oleh keluarga/orang tua pasien Kelebihan Penelitian Kelebihan penelitian ini adalah : 1. Merupakan penelitian pertama kali sehingga keasliannya dapat dibuktikan. 2. Memaparkan secara jelas tahap-tahap yang dilakukan. 3. Menampilkan ilustrasi melalui gambar beserta keterangan yang jelas 4. Menggunakan alat, bahan, modalitas, dan prosedur yang sesuai 5. Penulisan penelitian menggunakan bahasa baku dan sesuai dengan kamus EYD. Kekurangan Kekurangan penelitian ini adalah : Penelitian 1. Dalam beberapa kalimat masih bertele-tele penjelasannya 2. Tidak disebutkan perbedaan spesifik antara pemeriksaan toraks ediatrik dan pemeriksaan toraks pada umumnya