Assignment guidelines
a. Assignment should be in academic biting (menggunakan bahasa ilmiah)
b. Only font Times New Roman are allowed, front : 12
c. Format Kertas A4
d. Heading must be Bold
e. Spacing 1,25
f. Table Of Content (isi yang mencakupi) :
1. Definition (minimal dari tiga referensi)
2. Etiology
3. Clinical manifestations
4. Pathophysiology
5. Pemeriksaan penunjang
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan
8. Nursing process
8.1. Data fokus pengkajian
8.2. Nursing Diagnosis
8.3. Fokus Intervention (sesuai diagnosa yang muncul, sertakan rasionalnya)
g. Conclusion (penutup)
h. Reference (daftar pustaka)
(refernces used not more than five years)
Topic :
1. ASKEP pada anak dengan DIARE (GEA)
2. ASKEP pada anak dengan Demam Typoid
3. ASKEP pada anak dengan Kejang Demam
4. ASKEP pada anak dengan ISPA
5. ASKEP pada anak dengan Bronchitis
6. ASKEP pada anak dengan Bronchopneumonia
7. ASKEP pada anak dengan Demam Berdarah Dengue (DHF)
8. ASKEP pada anak dengan Thalassemia
9. ASKEP pada anak dengan Asfiksia Neonatorum
10. ASKEP pada anak dengan Hirschprung (Pre poerasi / Post. Operasi)
11. ASKEP pada anak dengan Cyto Megalo Virus
12. ASKEP pada anak dengan Atresia Ani (pre operasi / Post.OPerasi)
13. ASKEP pada anak dengan Ensefalitis
14. ASKEP pada anak dengan Meningitis
15. ASKEP pada anak dengan Morbili
16. ASKEP pada anak dengan Varicella
17. ASKEP pada anak dengan Anemia
18. ASKEP pada bayi Hiperbilirubinemia
19. ASKEP pada bayi Prematur
20. ASKEP pada bayi dengan BBLR
21. ASKEP pada anak dengan Hipospadia (pre operasi /Post. Operasi)
22. ASKEP pada anak dengan Fimosis
23. ASKEP pada anak dengan Difteri
24. ASKEP pada anak dengan Leukimia
25. ASKEP pada anak dengan Hydrocephalus
26. ASKEP pada anak dengan Poliomyelitis
27. ASKEP pada anak dengan Labiopalatoschzisis
28. ASKEP pada anak dengan KKP
29. ASKEP pada anak dengan PJB (Penyakit jantung bawaan)
30. ASKEP pada anak dengan Pertusis
31. ASKEP pada anak dengan Down Syndrom
32. ASKEP pada anak dengan Child Abuse
33. ASKEP pada anak dengan Scoliosis
Catatan :
a) Silahkan setiap kelas membagi tema sendiri
b) Ikuti form panduan diatas
c) Sebelum dikirim ke dosen mata kuliah, silahkan dikolektif di koordinator kelasnya (media flash disk)
d) Batas pengumpulan tugas ini maksimal 25 Februari 2021
Tintin Purnamasari
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira 6
minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil)dalam waktu
kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di lanjutkan dengan masa nifas
merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemungkinan timbul masalah dan penyulit
selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan,
bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
untuk itu pemberian asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang
bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi
dan infeksi, memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
bayi.
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. pelayanan atau asuhan merupakan
cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui secara
dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa nifasnya
dengan selamat dan bayi sehat.
Tujuan
Tujuan umum
Adapun tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas asuhan kebidanan masa
nifas.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk:
PEMBAHASAN
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk mnilai keadaan ibu dan bayi baru lahir
,dan untuk mencegah , mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Frekuensi kunjingan masa nifas
kunjungan
waktu
Tujuan
Memastikan involusi uterus bagian normal : uterus berkontraksi,fundus dibawah umbilicus , tidak
ada perdarahan abnormal ,tidak ada bau
Menilai danya tanda-tanda demam,infeksi, atau perdarahan abnormal
Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,cairan,dan istirahat
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,tali pusat, menjaga bayi tetap hangat
dan merawat bayi sehari-hari
3
2 minggu setelah persalinan
Auto Anamnesa
Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada pasien secara langsung.Jadi data yang diperoleh
adalah data primer karena langsung dai sumbernya.
Allo Anamnesa
Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang
pasien.
Data Subjektif
Untuk memperoleh data subjektif dapat dilkukan dengan cara anamnesa yaitu informasi yang kita
dapatkan bisa langsung dari pasien atau juga bisa dari orang-orang terdekat klien.
Identitas/Biodata
Nama : Nama suami :
Umur : Umur :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat rumah :
No. Telp :
Keluhan utama
Yang dikaji adalah apakah ibu ada merasakan keluhan pada masa nifas
Riwayat kesehatan
Yang dikaji adalah :
Yang dikaji adalah menikah sejak umur berapa,lama perkawinan,berapa kali menikah,status
pernikahan(karena status pernikahan sangat mempengaruhui psikologis ibu yang berhubungan
dengan masa nifas.
Riwayat obstetric
Riwayat Kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
Berapa kali ibu hamil,penolong persalianan,dimana ia melahirkan,cara
bayi.Hal ini sangat penting dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan
mengalami kelainan atau tidak dan ini dapat berpengaruh pada masa nifas.
Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah klien pernah ikut KB dengan jenis kontrasepsi apa,berapa lama ibu
menggunakan kontrasepsi tersebut,apakah ibu mengalami keluhan dan masalah dalam penggunaan
kontrasepsi tersebut dan setelah masa nifas ini akan memakai kontrasepsi apa.
Data psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarganya terhadap bayinya
Data pengetahuan
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu tentang perawatan setelah melahirkan.
2) ibuTanda-tanda vital
Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu < 140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra
persalinan pada 1-3 hari pos partum..Setelah persalinan sebagian besar wanita mengalami
peningkatan tekananan darah sementara waktu.Keadaan ini akan kembali normal selama beberapa
hari.Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adanya perdarahan post partum. Sebaliknya
bila tekanan darah tinggi,merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-eklampsi yang bisa timbul
pada masa nifas.Namun hal ini seperti itu jarang terjadi.
Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C.Pada hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit
kemungkinan disebabkan dari aktivitas payudara.Bila kenaikan mencapai lebih dari 38 C pada hari
kedua sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas.
Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60
x/menit yakni pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istiraha penuh. Ini terjadi
utamanya pada minggu pertama post partum.Pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat, kira-kira
110x/mnt.Bisa juga terjadi gejala shock karena infeksi khususnya bila disertai peningkatan suhu
tubuh.
Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan
normal.Mengapa demikian, tidak lain karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi
istirahat.Bila ada respirasi cepat pospartum (> 30 x/mnt) mungkin karena adanya ikutan dari tanda-
tanda syok.
3) Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan,pembesaran kelenjar,dan bagaimanakah
keadaan putting susu ibu apakah menonjol atau tidak,apakah payudara ibu ada bernanah atau tidak
4) Uterus
5) Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh,maka bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya dan
anjurkan ibu agar tidak menahan apabila terasa BAK.Jika ibu tidak dapat berkemih dalam 6 jam post
partum,bantu ibu dengan cara menyiramkan air hangat dan bersih ke vulva dan perineum ibu.Bila
berbagai cara telah dilakukan namun ibu tetap tidak bisa berkemih,maka mungkin perlu dilakukan
pemasangan kateterisasi.Setelah kandung kemih dikosongkan,maka lakukan massase pada fundus
agar uterus berkontraksi dengan baik.
6) Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada:Varises,oedema,Reflek patella,nyeri tekan atau panas pada
beti.Adanya tanda Homan,caranya dengan meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan di lakukan
tekanan ringan agar lutut tetap lurus.Bila ibu merasakan nyeri pada betis dengan tindakan
tersebut,tanda Homan (+).
7) Genitalia
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi dengan kedua tungkai dilebarkan.saat
melakukan pemeriksaan perineum periksalah:
Jahitan laserasinya
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya,terlebih dahulu bersihkan pada
bagian jahitan laserasi dengan kasa yang dikasih betadine supaya jahitan terlihat
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea rubra,serosa dan alba
B.Pengkajian Psikologis Pada Ibu Nifas
Pada saat masa nifas ini,wanita banyak mengalami perubahan emosional/ psikologis, sementara itu
ibu harus bisa menyesuaikan dirinya menjadi seorang ibu.Penyebab salah satu dari perubahan
emosional ibu adalah karna perubahan hormonal yang cepat dan emosi yang labil yang disebabkan
oleh ketidaknyamanan fisik ibu seperti karna jahitan atau kurang ibu kurang tidur.
Adapun factor penyebab yang paling mempengaruhi perubahan emosi dan psikososial ibu adalah :
Kekecewaan emosional
Rasa sakit pada tahap nifas awal
Kecemasan ibu dalam memberikan perawatan kepada bayinya
Ketakutan akan penampilan dari dirinya yang tidak menarik lagi bagi suami
Persiapan Pemeriksaan Fisik Ibu Nifas
1) Persiapan alat dan bahan
Ada beberapa hal yang perlu di persiapkan sebelum melakukan pemeriksaan fisik ibu nifas:
3) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan lembut dan sempurna
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
5) Melakukan pemeriksaan payudara :
Ibu tidur terlentang dengan lengan kiri diatas kepala,secara sistematis lakukan
perabaan/raba payudara sampai axila bagian kiri,perhatikan apakah ada
benjolan,pembesaran kelenjar,
Kemudian ulangi prosedur yang sama pada payudara sampai axial bagian kanan
Inspeksi putting susu apakah menonjol,datar,terbenam atau ada nanah
6) Melakukan pemeriksaan abdomen
dikosongkang.karena kalau kandung kemih tidak dikosongkan maka tidak ada kontraksi
sehingga bisa menyebabkan terjadinya perdarahan.
kebersihan
Lakukan vulva Hygiene,perhatikan perdarahan dan sumber darah (menilai luka laserasi atau jahitan
perineum)
10) Meletakkan sarung tangan pada tempat yang telah disediakan atau larutan chlorine 0,5%
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan kepada ibu pada masa nifas normal, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada masa nifas normal tidak ada perbedaan yang
menyolok antara teori dan praktek semua dikerjakan sesuai apa yang ada dalam teori.
Dalam menerapkan manajemen kebidanan penulis pada kasus ini mulai dari pengkajian sampai
evaluasi, tidak didapatkan masalah yang spesifik, karena ibu nifasmasih dalam batas normal, yang
didukung dengan data penunjang, sehingga penulis dapat menganalisa / menegakkan diagnosa
serta melaksanakan asuhan kebidanan.
https://desiarianti22-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/desiarianti22.wordpress.com/2014/08/29/pemeriksaan-fisik-pada-
ibu-nifas/amp/?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16117992559634&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=From
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fdesiarianti22.wordpress.com
%2F2014%2F08%2F29%2Fpemeriksaan-fisik-pada-ibu-nifas%2F