Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini dilakukan ekstraksi dengan metode refluks.

Refluks adalah salah


satu metode ekstraksi dengan cara mendidihkan campuran antara sample dan pelarut yang sesuai
pada suhu dan waktu tertentu. Serta uap yang terbentuk diembunkan dalam kondensor agar
kembali ke labu reaksi. Pada umumnya metode reflus digunakan untuk ekstraksi bahan-bahan
yang sulit dipisahkan. Sample yang digunakan alam praktikum kali ini adalah kunyit sebanyak
20g yang telah dihaluskan.

Prinsip dari metode refluks adalah penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan
cara bubuk kunyit dimasukkan kedalam labu alas bulat bersama sama dengan larutan penyari
yaitu etanol lalu dipanaskan , Penggunaan pelarut ini adalah untuk menarik senyawa dari sampel
sehingga zat yang diinginkan dapat tertarik kembali keluar. Ethanol digunakan karena sifatnya
yang semi polar sehingga dapat menarik berbagai senyawa baik polar maupun nonpolar. uap –
uap cairan penyari terkondensasi pada bola-bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang
akan turun kembali menuju labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara
berkesinambungan sampai penyari sempurna, disini kami membutuhkan waktu 60 menit.
Filtrate yang diperoleh didinginkan kemudian disaring menggunakan kertas saring dan disimpan
dalam wadah penampung dalam waktu kurang lebih 24 jam.

Hasil ekstraksi kemudian di identifikasi, pertama Uji Flavonoid Ekstrak dimasukan


dalam tabung reaksi sebanyak 1-2 ml lalu ditambahkan 0,5 ml HCl pekat dipanaskan kemudian
lihat dan amati perubahan yang terjadi, jika hasil terbentuk endapan warna merah terang sampai
ungu menunjukkan hasil positif. Bandingkan dengan blanko. Ekstrak sampel ditambahkan 0,2 g
logam mangnesium dan 0,5ml HCl pekat amati warna yang terjadi jika terbentuk warna jingga
sampai merah berarti positif flavonoid. Disini mendapatkan hasil uji positif flavonoid karena
terjadinya peruhan warna jingga jadi menunjukkan bahwa kunyit mengandung flavonoid.

Uji Alkaloid, Ekstrak di masukan dalam tabung reaksi sebanyak 1-2 ml kemudian
ditambahkan Hcl encer dan pereaksi (uji mayer, uji dragendorf dan uji bouchardat) amati
endapan yang terjadi. Disini mendapatkan hasil yang negatif karena tidak adanya perubahan
warna, jadi menunjukkan bahwa kunyit tidak mengandung alkaloid.
Uji Tannin dan Polifenol, Ekstrak dimasukan dalam tabung reaksi 1-2 ml lalu
ditambahkan dengan larutan gelatin sebanyak yang dibutuhkan kemudian ditambahkan larutan
feriklorida Fecl3 1 % diamati perubahan yang terjadi. Apa bila terbentuk warna hijau sampai
biru kehitaman berarti positif fenolik. Disini menunjukkan hasil yang positif karena terjadi
perubahan warna biru kehitaman, jadi menunjukkan bahwa kunyit mengandung tannin dan
polifenol.

Uji Saponin, Ekstrak ditambahkan Hcl encer kemudian dikocok beberapa menit amati
perubahan yang terjadi apabila ada buih setinggi 1cm dalam beberapa menit tidak hilang maka
berarti positif adanya saponin karena terjadinya perubahban warna kejingga, jadi menunjukkan
bahwa kunyit positif mengandung saponin.

Uji Steroid, Ekstrak ditambah kloroform lalu ditambah 3 tetes asam asetat dan 1 tetes
H2SO4 pekat lalu kocok perlahan dan amati perubahan yang terjadi. Menunjukkan hasil yang
negatif karena tidak adanya perubahan warna pada sample.

Anda mungkin juga menyukai