Anda di halaman 1dari 8

Tugas bedah buku kewirausahaan (kiat dan proses menuju sukses)

Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan


Dosen Pengampu : Deni Koswara
Disusun Oleh :

Nayu Yunengsih ( A.13.19.1002 )


Syafaah ( )
Mela Amelia ( )
Tasya Adela ( )
Meri Nurandini ( )

Tingkat: III-B

AKADEMI KEBIDANAN CIANJUR


Jalan Pangeran Hidayatullah No. 105 Sawah Gede
Kec. Cianjur Kab. Cianjur, Jawa Barat 43212
2020

BEDAH BUKU

KEWIRAUSAAN ( kiat dan proses menuju sukses )

A.    TAMPILAN

1.      Desain Buku
Setelah kami mengamati buku ini yang berjudul kewirausahaan desain bukunya terlihat
sangat sederhana dengan cover berwarna biru dan putih serta isi buku bernuansa Gedung
Gedung besar. Meskipun tampilan buku terlihat sederhana tetapi menurut kami buku ini
sangat menarik untuk dibaca karena buku ini menampilkan gerapik serta sedikit ilustrasi
yang cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa atau SMA. Buku ini diterbitkan oleh salemba
empat. Serta buku ini memiliki ukuran ukuran sedang

2.      Cover Buku

Dalam pembahasan desain buku pada poin pertama telah disinggung sedikit mengenai cover
buku yang berwarna biru dan putih. Cover buku ini terkesan sangat sederhana akan tetapi
sangat menarik, kami mengatakan sederhana karena hanya menampilkan foto Gedung
Gedung tinggi yang diceritakan dalam buku yaitu kewirausaan dimana foto yang ada diberi
efek sehingga nampak seperti sebuah lukisan. Tulisan judul buku yang berwarna hitam
nampak sangat jelas dalam bentuk tulisan timbul begitupun dengan foto pada cover buku.

3.      Layout Buku

Ketepatan Layout buku biasanya dinilai dari tata letak dari elemen-elemen yang ada dalam
buku. Adapun layout pada buku ini menurut kami sudah tepat dan bagus, dimana font
type yang digunakan yaitu Arial dengan font size 12 untuk judul setiap pembahasan baru dan
11 untuk pembahasan atau isi. Dengan font size seperti itu sudah sesuai dengan ukuran buku
yang cukup kecil dan lebih penting lagi isi buku dapat terbaca dengan jelas. Sedangkan untuk
penempatan tata letak gambar atau gerapik, penempatan info singkat menurut kami sudah
baik dan jelas.

4.      Ukuran Buku

Buku yang kami bedah dengan judul kewirausaan yang diterbitkan oleh salemba empat dan
berukuran 17x24 cm ketebalan 1,6 cm yang terdiri dari 282 halaman tidak termasuk sampul.

5.      Jenis Kertas

Jenis kertas yang digunakan dalam buku ini yaitu jenis HVS dimana jenis kertas seperti itu
sering digunakan pada jurnal atau sejenisnnya dan memiliki ketebalan standar.
 ISI

1.   Redaksional atau Tata Bahasa

Untuk penilaian redaksional atau tata bahasa dalam buku yang harus diperhatikan ada
beberapa hal, yaitu pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda
baca atau pungtuasi. Semua itu sudah cukup baik penggunaannya di dalam buku yang kami
bedah.

  Gaya Penulisan

Untuk menilai gaya penulisan sebuah buku yang perlu diperhatikan yaitu, jernih dan
komunikatif, sesuai nalar dan logika atau saling berkaitan, serta akurasi atau kebenaranya.
Hal-hal tersebut sudah diterapkan dengan baik dalam buku.  Buku ini menurut kami sangat
komunikatif dan jernih dimana semuanya diceritakan secara baik dan jelas, cerita di dalam
buku ini, juga sangat logis dan akurat, sumber informasi disebutkan dengan jelas baik yang
diperoleh dari saksi mata yaitu manusia maupun dari tulisan-tulisan dalam buku-buku yang
juga menjelaskan tebtang menuju

berwirausaha.

3.   Membosankan dibaca atau Tidak Membosankan dibaca

Setelah membaca buku ini menurut kami buku ini sama sekali tidak membosankan,
sebaliknya buku ini sangat menarik untuk dibaca. Kami mengatakan hal tersebut karena buku
ini mengajak seseorang untuk berani memulai usaha atau berwira usaha contoh dihalaman 40
Bab 3 ‘keberanian menghadapi resiko’

Saat kita membaca buku ini tidak hanya menambah pengetahuan kita mengenal perjalanan
berwirausaha, tetapi di dalam buku ini juga diceritakan bagaimana perjalanan penulisan buku
ini dimaksudkan memberi pengetahuan dan mampuh memenuhi kebutuhan masyarakat

4.   Efektifitas, Efisiensi, dan Ekonomis Penggunaan Kata

a.       Efektifitas
Menurut kami buku yang kami bedah dengan judul kewirausahaan sudah cukup efektif
walaupun masih ada beberapa kesalahan yang perlu diperbaiki untuk kedepannya. kami
mengatakan cukup efektif karena penulisannya secara umum sudah sesuai EYD, sistematis,
tidak boros dan bertele-tele, serta tidak ambigu atau bisa dikatakan semuanya digambarkan
secara jelas.

b.      Efisiensi

Dari segi efisiensi buku ini cocok dibaca bagi orang-orang yang sudah mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang ekonomi. Karena kita akan lebih mudah memahami isi buku
ini ketika kita sudah mempunyai pengetahuan tetang berwirausaha Dalam buku ini juga
memgunakan istila-istila yang tidak umum dan tidak semua orang mengetahuinya.

c.       Ekonomis

Buku ini memberikan konstibusi yang luar biasa untuk menambah pengetahuan kita
mengenai wirausaha berani mengambil resiko serata memberikan cara berwira usaha dengan
baik.

5.   Kalimat Mudah dipahami atau Susah Dipahami

Untuk masalah susah mudahnya dipahami, menurut kami tergantung dari pembaca itu
sendiri. Karena sebenarnya kata-kata dalam buku ini tidak begitu sulit dipahami apabila kita
sering membaca buku ekonomi atau wirausaha. Di dalam buku ada beberapa gerapik atau
gambar yang menurut kami tidak semua orang bisa memahami seperti dihalaman 51 ada
grapik bergambar segitiga. Dan masih bnayak grapik yang belum tentu pembaca memahami.

6. Isi Buku Kewirausahaan

Secara tujuan, buku ini disajikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang ilmu
pengetahuan kewirausahaan. Dilihat dari sturktur bahasa yang digunakan dalam isi bukunya,
apabila ini untuk orang-orang awam yang secara strata pendidikan rendah, maka bahasa yang
dipakai terlalu baku dan hanya dapat bisa di enskripsikan oleh kaum akademik. Dan secara
sistematika konseptual yang pakai cukup rumit untuk dipahami apabila pembaca tidak
memiliki dasar literasi yang cukup, perlu adanya penyederhanaan instrumen konseptis teori
agar lebih mudah dipahami secara umum.
Kemudian dalam pembahasan motif berprestasi dalam kewirausahaan, menurut
pembaca ada yang kurang pada pembahasannya mengenai tentang teori harapan (expected
theory). Pembaca memiliki asumsi, secara normatif teori harapan bisa menjadi motif dalam
mewujudkan pencapaian, akan tetapi fakta dilapangan menunjukkan, harapan yang dibangun
oleh si pelaku itu bisa saja menghancurkan semangat pada menghadapi realitas sosial yang
sangat cepat dalam dinamikanya dan penuh risiko dalam menghadapinya. Asumsi pembaca
dalam menumbuhkan harapan itu perlu ada rasionalitas yang terukur (mesureable).
Membicarakan kiat dan proses maka tentu ada langkah awal yang perlu ditempuh dan ada
langkah proses yang perlu dihadapi, apabila ekspetasi pelaku tidak tercapai maka perasaan
kecewa akan menurunkan volume semangat yang ada pada diri si pelaku.

Selanjutnya, dalam analisis hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, ada beberapa
skema yang menurut pembaca kontradiktif. Wirausaha adalah sebuah kegiatan usaha atau
suatu bisnis mandiri yang setiap sumberdaya dan kegiatannya dibebankan pada pelaku usaha
atau disebut wirausahawan. Pada analisis hierarki kebutuhan Abraham Maslow dipetakan
satu sisi dibentuk menjadi pekerja yang menggantung pada satu poros kapital, dan satu sisi
diuraikan untuk menjadi singgle fighter dalam menempuh proses usaha yang diinginkan
sebagai self actualization untuk mencapai kesuksesan yang dituju. Apabila dalam
pembahasan buku ini secara output menghasilkan spirit of enterpreneurship bukan menjadi
employer, maka secara pembahasan mengenai hierarki kebutuhan dan motif dari sir Abraham
Maslow sebagai pelopor madzhab ke 3 dalam bidang ilmu psikologi lebih di kerucutkan dan
di fokuskan untuk membentuk spirit of enterpreneurship bukan menjadi employer.

Pada pembahasan faktor penghambat kewirausahaan, ada salah satu faktornya yaitu
“kurangnya pengalaman dalam teknik visualisasi, koordinasi” dan lain-lain. Ini merupakan
stigma yang terjadi pada masyarakat secara horizontal jika ingin mengwali suatu usaha yaitu
tidak memiliki penglaman. Petanyaan pembaca yang mendasar, bagaimana dengan orang
yang ingin mengawali usaha tanpa modal pengalaman sedikitpun bahkan tak punya jejak
rekam empiris menjual suatu barang? Kerugian adalah mimpi buruk bagi para wirausahawan
pemula, sebab pada faktanya bukan hanya human knowledge saja yang dijadikan sebagai
modal akan tetapi money dalam unsur 5M menjadi unsur penting yang harus dimiliki oleh
wirausahawan pemula. Harapan pembaca dalam pembahasan faktor terhambatnya usaha yaitu
kendala secara eksternal yang menyebabkan perkembangan usahanya terkendala. Perlu
adanya pembahasan lebih detail mengenai faktor kendala wirausaha khususnya pada
wirausahawan pemula.
Terakhir dari pembaca, dalam pembahasan buku ini secara output akan membentuk
employer atau human capital. Sederhananya pembaca memiliki asumsi, untuk menciptakan
wirausaha maka setidaknya pelaku usaha harus mampu menjadi human capital yang
memiliki modal secara finansial. Setiap manusia memiliki seni dalam mempertahankan
kehidupannya dan berjuta cara untuk menjadikan pribadi yang kaya secara finansial, dengan
wirausaha seseorang bisa memenuhi keduanya akan tetapi mana yang harus lebih
diprioritaskan? Making self to be a capitalist? Or priorited the idea and conception? Or
beleive in eikasia knowledge? Pada umumnya orang kebingungan dengan first step for
starting product yaitu langkah awal untuk memulai. Pada pandangan lain to be a
enterpreneur we starting with idea pada pembahasan buku ini determination and idea is
asset for first step.

 Kelebihan dan keterbatasan buku

a.       Kelebihan buku

1)      Gaya penyusunan buku ringan dan mudah dipahami

2)      daftar isinya runtut dan jelas

3)      Buku ini tidak hanya menceritakan kelebihan berwirausaha. tetapi berani mengambil
resiko

4)      Buku ini menceritakan cara cara berwirausaha dari nol

5)      Sumber rita dalam buku jelas dan akurat

6)      Ukuran buku yang sedang memudahkan kita untuk dibawa ke mana-mana

7)      Buku ini dilengkapi dengan foto-foto grapik yang jelas

8)      Jenis kertas yang digunakan ringan dan membuat kita tidak bosan membacanya

b.      Keterbatasan buku

1)      Menurut kami tidak semua sisi kehidupan dipandang dari berwirausaha

2)      Desain buku bertema biru putih yang mungkin kurang menarik bagi sebagian orang.

e.    Manfaat secara Kognitif, Afektif dan Psikomotorik sebagai calon bidan


a.       Kognitif

Buku ini bisa digunakan sebagai tambahan materi dan pengetahuan seorang calon bidan
untuk membuat strategi berwirausaha dibidang kebidanan serta memberikan pelayanan
terbaik terhadap pasien

b.      Afektif

berwirausha sangat penting untuk menyongsong kehidupan lebih baik maka dari itu sebagai
manusi yang memiliki akal kita mesti menyiapkan strategi berwirausaha untuk menjadikan
kehidupan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai