Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari

140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (luckman

Sorensen,1996).

Diet Hipertensi yang mengalami penurunan tekanan darah

hanya dalam waktu beberapa minggu.

Diet yang merekomendasikan penggunaan sodium hanya 1.500

miligram sekitar( 2/3 sendok the garam meja) sehari juga mempunyai

efek positif dalam menurunkan tekanan darah.

Kerangka konsep penelitian gambaran pengetahun pasien diet

hipertensi di Poli Klinik jantung RS Dustira Cimahi ,terlihat dari gambar

dibawah ini :

Pengetahuan pasien

Pengetahuan tentang 1.baik(76-100%)


Pasien hipertensi
diet hipertensi,
2.cukup (56%-75%)

3.kurang (<56%)

Tabel 3.1

Kerangka konsep Penelitian Pengetahuan diet Hipertensi

(Sumber : Notoatmodfjo, 2005)

39
40

Keterangan :

: Di teliti

: Tidak diteliti

2. Rancangan penelian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskritip yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang

diet hipertensi, di poliklinik penyakit dalam interne RS. Dustira

Cimahi

3. Definisi operasional dan Definisi konseptual

Tabel 3.2
Definisi operasional

No Variabel Definisi Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Konseptual Operasional
1 Pengetahuan Hasil dari tahu Segala kuesioner 1.baik( 76%- Ordin
dan ini terjadi sesuatu 100%) al
setelah orang yang
melakukan diketahui 2.cukup 56%-
penginderaan pasien 75%
terhadap suatu tentang
objek tertentu. hipertensi.
(Notoatmodjo, 3.kurang
2003) (<56%)

(Notoatmodjo,
2005).
41

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek yang mempunyai

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2009). Populasi selama 3

bulan terakhir sebanyak 470 responden di poliklinik penyakit dalam

interne RS Dustira Cimahi.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009).

Sampel dalam penelitian ini adalah 83 pasien di poliklinik penyakit

dalam interne yang mengalami diet hipertensi.

adapun untuk mengetahui berapa banyak sampel yang akan

diteliti maka peneliti menghitung besaran sampel dengan

N
menggunakan rumus n=
1+ N ( d 2)

Keterangan :
n: Besar Sampel
N: Besar populasi di Rumah Sakit dustira cimahi.
d: Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan,

pada penelitian inidigunakan d = (10%) atau (0,1)

Jadi besaran sampel yang diperoleh yaitu.


42

N
n=
1+ N ( d 2 )

470
n=
1+ 470 ( 0,12 )

470
n=
1+ 470(0,01)

n=83

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka banyaknya

sampel yang digunakan pada waktu penelitian adalah sebanyak

83 pada pasien di poliklinik penyakit dalam interne.s

Maka, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah aksidental random sampling, yaitu pengambilan sampel

yang diproposikan dan tidak berstrata. Setelah besaran sampel

diketahui sebanyak 83 responden, terhadap pasien yang ada di

poliklinik penyakit dalam interne , berdasarkan perhitungan

yaitu;

¿= ¿ xn
N

Keterangan
ni = Besarnya contoh untuk semua pasien yang

di interne.
N = Total populasi
Ni = Jumlah Subpopulasi
n = Besaran sampel

Sedangkan untuk kriteria inklusi dan ekslusi

adalah sebagai berikut:


43

1) Kriteria Inklusi :

a. Pasien yang bersedia menjadi

responden dalam penelitian

dengan menandatangani lembar

persetujuan.

2) Kriteria eksklusi

a. Pasien yang tidak dapat

berkomunikasi dengan baik.

C.Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh langsung dari 83 responden yang ada di poliklinik

penyakit dalam interne DI RS TK II Dustira Cimahi dengan

menggunakan kuesioner.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu sudah

meminta izin kepada kepala letnan colonel Ckm,NRP 32076 RS TK

II Dustira Cimahi, lalu kepala ruangan Poliklinik kepada ibu kepala

Tini RS TK II Dustira Cimahi untuk mendapatkan persetujuan

melakukan penelitian. Pada saat pembagian kuesioner kepada

responden peneliti sudah menjelaskan tujuan dan manfaat dari


44

penelitian, kemudian responden harus menandatangani lembar

persetujuan bila setuju dilakukan penelitian.

Pada saat melakukan pengumpulan data langsung pada

responden dibantu oleh orang lain/ teman, sebelum membagikan

kuesioner peneliti berkordinasi terlebih dahulu bagaimana cara

sistematis untuk pembagian kuesioner dan dilakukan pelatihan

terlebih dahulu kepada teman yang akan membantu membagikan

kuesioner supaya data yang didapat searah dan sama dan data

yang diperoleh cepat didapat dan benar-benar akurat sesuai dengan

tujuan dari penelitian ini. Selain itu juga agar memudahkan

responden untuk bertanya kepada peneliti jika ada pernyataan yang

tidak dimengerti oleh responden.

Pada saat melakukan penelitian, peneliti mendampingi pasien

yang berobat di poliklinik penyakit dalam interne RS TK II Dustira

Cimahi, peneliti memberikan kuesioner tentang pengetahuan kepada

responden untuk diisi dengan jujur dan sesuai pengalaman

responden.

2. Instrumen penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur

apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2009). Instrumen

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal

yang dia ketahui (Arikunto, 2010).


45

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa

kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada

responden untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan

responden tentang diet hipertensi. Kuesioner ini terdiri dari 20

pertanyaan tentang variabel pengetahuan. Instrumen dibuat sendiri

oleh peneliti sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

Pertanyaan yang digunakan berupa pertanyaan tertutup yaitu

pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya dan responden

diminta memilih jawabannya sesuai dengan pengetahuan dan

pendapat responden (Hidayat, 2011). Responden menjawab

pertanyaan yang telah disediakan dengan cara memberi tanda

silang (X) pada jawaban yang diketahuinya, dan cara perhitungan

kuesioner menggunakan skala guttman. Kuesioner penelitian

berupa pertanyaan multiple choice dengan nilai apabila benar diberi

skor 1 dan apabila salah diberikan skor 0.

3. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan di Rs salamun untuk menguji

ketetapan setiap item pertanyaan dalam kuesioner, dalam hal ini

untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut

mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji

dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan

yang ada dalam kuesioner. (Notoatmodjo, 2010).


46

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan

membandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel. Pada jumlah

responden 20 dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah

0,05 didapatkan nilai r tabel 0,444, bila r hasil > r tabel maka

pertanyaan dikatakan valid. Uji validitas dilaksanakan di RS

salamun yaitu terletak di Jl. Ciumbuleuit No 203, Bandung karena

memiliki karakteristik yang sama dengan RS TK II Dustira Cimahi..

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien

korelasi biserial dan product moment untuk pengetahuan. Contoh

uji validitas pengetahuan adalah sebagai berikut

r pi
bis( i)=
( x i− x t )
St (√ )
qi

Keterangan :

r bis(i)
=Koefisien korelasi biserial antara skor butir soal nomor i

dengan skor total.

= Rata-rata skor total semua responden.

= Rata-rata skor total responden yang menjawab benar

butir soal nomor i.

St =Standar deviasi skor total semua responden.

pi = Proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i.

qi = Proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i.

Keputusan Uji :

Bila r hitung (r pearson) ≥ r tabel, artinya pertanyaan valid.

Bila r hitung (r pearson) < r tabel, artinya pertanyaan tidak valid.


47

Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan program

computer dari 20 soal terdapat 16 soal yang valid dengan nilai r table

> 0,809 yaitu soal nomor 14 (0,255), 15 (0,399), 17 (0,252), 20

(0,295). Hasil tersebut kemudian diujikan kembali dengan pembimbing

dan diputuskan dari 4 soal tersebut dibuang, dan tidak dipakai karena

soal tersebut sudah terwakili oleh pertanyaan yang lain.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (tingkat konsitensi) adalah yang menunjukan

sejauh mana suatu alat dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini

berarti menunjukan hasil pengukuran itu tetap konsisten atau

tetap asas bila dilakukan dua kali atau lebih pada gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2010).

Uji Reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus

KR-20 sebagai berikut:

∑ pi. qi
r ii= [ ][
k
k−1
. 1−
S 2t ]
Keterangan :

rii = koefisien reliabilitas tes

k = cacah butir

piqi= varian skor butir

pi = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i

qi = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i

2
S t = varian skor total
48

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r

hasil dengan nilai konstanta (0,6). Apabila nilai r Alpha ≥

konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel namun jika r

Alpha < konstanta (0,6), maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

(Riyanto, 2011).

Hasil uji coba reliabilitas, didapatkan nilai Cronbah’s Alpha

0,963 hal tersebut berarti pertanyaan dalam kuesioner reliable.

4. Pengolahan Data

Menurut Riyanto (2011), data yang dikumpulkan merupakan

data mentah yang harus diolah sedemikian rupa sehingga menjadi

informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan

penelitian. Agar analisis menghasilkan informasi yang tepat, ada

empat tahapan dalam mengolah data, yaitu :

a. Editing

Penyutingan dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap

kuesioner tingkat pengetahuan pada pasien diet hipertensi yang telah

diisi. Tujuan dari editing ini adalah memastikan bahwa data yang

diperoleh yaitu kuesionernya semua telah diisi, relavan dan dapat

dibaca dengan baik.


49

Pada penelitian ini proses editing dilakukan pada saat

penelitian, dan peneliti sendiri yang langsung mengambil dan

memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden

sehingga data yang diperoleh dapat akurat dan tidak membutuhkan

waktu yang lama.

b. Coding

Hasil jawaban setiap setiap pertanyaan dan pertanyaan diberi kode

sesuai petunjuk coding, pemberian kode dilakukan untuk

menyederhanakan data yang diperoleh. Untuk pengetahuan diberi

kode (0) untuk pengetahuan yang kurang, kode satu (1) untuk

pengetahuan cukup, dan kode dua (2) untuk pengetahuan yang baik.

Proses coding dilakukan dengan cara manualdi lembar kuesioner

yang telah dikumpulkan oleh peneliti dan dilakukan oleh peneliti

sendri.

c. Processing/Entri Data

Setelah semua isian terisi dengan benar, langkah selanjutnya

adalah memproses data agar dapat dianalisa. Proses data dilakukan

dengan cara mengentri data tentang diet hipertensi hasil kuesioner ke

dalam komputer.
50

d. Cleaning

Kegiatan pengecekan kembali data-data tentang diet

hipertensi yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.

Proses cleaning masih dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

komputerisasi.

1. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis univariat, dan

dikarenakan penelitian ini menggunakan desain penelitian

deskriptif dengan jenis data kategorik, maka menurut Riyanto

(2011), penyajiannya menggunakan distribusi frekuensi dengan

persentase. Untuk melaporkan hasil penelitian dilakukan

dengan cara menghitung persentase (%) dengan menggunakan

rumus dari Arikunto (2007):

a
p¿ x 100 %
b

keterangan:

p = presentase

a = frekuensi dari tingkat depresi (normal, ringan, berat)

b = jumlah seluruh responden

Persentase dilakukan dengan cara membagi frekuensi

dari masing-masing tingkat depresi yang telah diperoleh dari hasil

penjumlahan kuesioner, dengan jumlah responden yaitu 32

responden, kemudian dikalikan 100%. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan program komputerisasi sehingga dapat


51

mempermudah untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian

yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian.

B. Etika Penelitian

Etika penelitian yang perhatikan oleh peneliti adalah:

a. Informed consent

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informed consent

sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian. Informed consent tersebut dilakukan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar

responden mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui

dampaknya. Pada saat penelitian berlangsung, semua responden

bersedia untuk dilakukan penelitian, tetapi hanya sebagian

responden saja yang bersedia untuk menandatangani informed

concent.

b. Anonymity (tanpa nama)

Peneliti memberikan jaminan pada responden penelitian

dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar

alat ukur kuesioner tetapi hanya inisialnya saja. Selain itu peneliti

hanya menuliskan kode pada hasil penelitian yang disajikan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi


52

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, dan

hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil

penelitian.

C. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian dipoli klinik jantung RS

Dustira Cimahi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 22 juli 2015

pada waktu yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan peneliti serta

jadwal kegiatan responden.

Anda mungkin juga menyukai