2. Segala tindakan medis yang kita kerjakan mungkin ada kaitannya dengan etika dan
hukum.
A. Apa persamaan dan perbedaan antara keduannya?
Ada beberapa persamaan antara etika dan hukum, yaitu bahwa keduanya:
- Berfungsi sebagai sarana atau alat untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat.
- Mempelajari dan menjadikan tingkah laku manusia sebagai obyeknya.
- Memberikan batas ruang gerak hak wewenang seseorang dalam pergaulan hidup
supaya tak saling merugikan.
- Sumbernya dari pemikiran dan pengalaman.
- Menggugah kesadarab manusiawi.
Sedangkan perbedaan etika dan hukum adalah:
- Etika keberadaannya tidak tertulis sedangkan hukum dalam bentuk tertulis atau
terbukukan sebagai hukum negara.
- Etika bersifat subyektif dan fleksibel, sedangkan hukum bersifat obyektif dan
tegas.
- Etika tidak memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan vonis, sebaliknya hukum
memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan vonis.
- Etika bersifat memberikan tuntunan, sedangkan hukum bersifat menuntut.
- Etika tidak memerlukan alat untuk menjamin pelaksanaannya, hukum
memerlukan alat penegak hukum untuk pelaksanaannya.
B. Bagaimana caranya agar kita tidak terkena tuduhan malpraktek salah satu hal yang
terkait dengan hukum?
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi tuduhan malpraktek
adalah:
- Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan medis pasien.
- Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan pemeriksaan atau
pengobatan.
- Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien meninggal dunia.
- Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
- Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteranatau
kedokteran gigi.
B. Informed consent
Informed consent secara harfiah terdiri dari dua kata yaitu informed dan consent.
Informed berarti telah mendapat penjelasan atau informasi; sedangkan consent berarti
memberi persetujuan atau mengizinkan. Dengan demikian informed consent berarti
suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi atau dapat juga
dikatakan informed consent adalah pernyataan setuju dari pasien yang diberikan
dengan bebas dan rasional, sesudah mendapatkan informasi dari dokter dan sudah
dimengerti olehnya.
Informed consent ialah persetujuan bebas yang diberikan oleh pasien terhadap
suatu tindakan medis, setelah ia memperoleh semua informasi yang penting mengenai
sifat serta konsekuensi tindakan tersebut. Informed consent dibuat berdasarkan
prinsip autonomi, beneficentia dan nonmaleficentia, yang berakar pada martabat
manusia di mana otonomi dan integritas pribadi pasien dilindungi dan dihormati. Jika
pasien tidak kompeten, maka persetujuan diberikan oleh keluarga atau wali sah. Jika
keluarga/wali hadir tetapi tidak kompeten juga, maka tenaga medis harus
memutuskan sendiri untuk melakukan tindakan medis tertentu sesuai keadaan pasien.
Informed consent terutama dibutuhkan dalam kasus-kasus luar biasa (exraordinary
means). Namun untuk pasien kritis atau darurat yang harus segera diambil tindakan
medis untuk menyelamatkannya, proxy consent tidak dibutuhkan.
C. Salah satu penyebab konflik medis adalah komunikasi. Beri komentar tentang hal ini.
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan dari seseorang
yang dibagi kepada orang lain. Berkomunikasi berarti membantu menyampaikan
pesan untuk kemudian diketahui dan pahami bersama. Pesan dalam komunikasi
digunakan dalam memilih dan pengambilan keputusan.
Komunikasi kesehatan antara dokter dan pasien adalah proses komunikasi yang
melibatkan pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi. Komunikasi yang
dibangun dengan baik antara dokter dan pasien merupakan salah satu kunci
keberhasilan dokter dalam memberikan upaya pelayanan medis. Sebaliknya,
ketidakberhasilan dokter terhadap masalah medis jika dikomunikasikan dengan baik
tidak akan menimbulkan perselisihan.
Komunikasi dokter dan pasien sebagai bentuk perilaku yang terjadi dalam
berkomunikasi yaitu bagaimana pelaku (dokter dan pasien) mengelolah dan
mentransformasikan dan pertukaran suatu pesan. Dalam proses pertukaran pesan
komunikasi antara dokter dan pasien merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan proses komunikasi itu sendiri.
Daftar Pustaka
1. Purnama, Gede S. 2016. Modul Etika dan Hukum Kesehatan “Informed Consent”. Bali:
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Udayana.
2. Arianto. 2015. Komunikasi Kesehatan “Komunikasi Antara Dokter dan Pasien”. Palu :
Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Tadulako.
3. Ginting, Vera P BR. 2017. Penanggulangan Malpraktek Yang Dilakukan Oleh Tenaga
Kesehatan (Studi di Wilayah Bandar Lampung). Lampung: Fakultas Hukum Universitas
Lampung.
4. Principle of Biomedical Ethics oleh Tom L. Beauchamp dan James F. Childress
5. Panduan Second Opinion. https://docplayer.info/67875744-Panduan-second-opinion.html