Jumlah partisipan grup IV 23 orang dan grup oral 22 orang. Usia rata2 usia untuk group IV 33,1 tahun dengan rentang usia kurang lebih 10,1 tahun sedangkan group oral 30,1 tahun dengan rentang usia kurang lebih 8,8 tahun. Nilai p dengan mengunakan Two-tailed t test adalah 0,31 (> 0,05) yang artinya menunjukan tidak adanya perbedaan usia yang signifikan pada kelompok oral maupun IV. Jenis kelamin pada kelompok IV jenis kelamin wanita sebanyak 14 orang (60,9%) sedangkan pada kelompok oral jenis kelamin wanita sebanyak 14 orang (63,6%). Nilai p dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,85 (> 0,05) yang artinya menunjukan tidak adanya perbedaan jenis kelamin yang signifikan pada kelompok oral maupun IV. Warna kulit pada kelompok IV yang berkulit putih sebanyak 20 orang (90%) sedangkan pada kelompok oral yang berkulit putih sebanyak 20 orang (90,9%). Nilai p dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,51 (> 0,05) yang artinya menunjukan tidak adanya perbedaan warna kulit yang signifikan pada kelompok oral maupun IV. Mata yang terkena pada kelompok IV mata yang mengenai mata kiri sebanyak 12 orang (52,2%) sedangkan pada kelompok oral yang mengenai mata kiri sebanyak 15 orang (68,2%). Nilai p dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,27 (> 0,05) yang artinya menunjukan tidak adanya perbedaan posisi mata yang signifikan pada kelompok oral maupun IV. Tampilan klinis: - Pada kelompok IV dari 23 partisipan terbagi dalam 3 klinis yaitu 7 orang (30,4%) relapsing-remitting multiple sclerosis, 0 orang (0%) clinically isolated syndrome, dan 16 orang (69,6%) first demyelinating event. - Pada kelompok oral dari 22 partisipan terbagi dalam 3 klinis yaitu 6 orang (27,3%) relapsing-remitting multiple sclerosis, 3 orang (13,6%) clinically isolated syndrome, dan 13 orang (59,1%) first demyelinating event. - Nilai p dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,19 (> 0,05) yang artinya menunjukan tidak adanya perbedaan tampilan klinis awal yang signifikan pada kelompok oral maupun IV. Kesimpulan: tidak ada perbedaan yang signifikan karakteristik demografi kedua kelompok.
Table 2. Karakteristik Visual Dasar Mata yang Terkena Dampak
VEP P100 latency pada kelompok IV rata-rata nilai visual evoked potential adalah 181,9 milliseconds dengan standart deviasi (rentang) 53,6 milliseconds. Nilai P untuk VEP P100 latency dengan mengunakan Two-tailed t test adalah 0,31 (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan VEP P100 latency antara kelompok oral dan IV. ETDRS BCVA (Early Treatment Diabetic Retinopathy best-corrected visual acuity) pada kelompok IV nilai median ETDRS BCVA adalah 20/100 dengan rentang antara 20 per 16 sampai 20 per no light preception sedangkan pada kelompok oral nilai median ETDRS BCVA adalah 20/160 dengan rentang antara 20 per 16 sampai 20 per no light preception. Nilai P untuk ETDRS BCVA dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,41 (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan ETDRS BCVA antara kelompok oral dan IV. Lima belas peserta (33,3%) disajikan dengan ketajaman visual menghitung jari atau lebih buruk, yang terdiri dari 5 orang (21,7%) pada kelompok IV dan 10 orang (45,5%) pada kelompok oral. LCBCVA 2,5% (low-contrast best-corrected visual acuity) pada kelompok IV median 0 dengan rentang 0-59 sedangkan pada kelompok oral median 0 dengan rentang 0-10. Nilai P untuk LCBCVA 2,5% dengan mengunakan Two-tailed X2 test adalah 0,39 (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan LCBCVA 2,5% antara kelompok oral dan IV. 40 peserta (88,9%) tidak dapat melihat angka di level ini, yang terdiri dari 20 orang (87%) pada kelompok IV dan 20 orang (90,9%) pada kelompok oral. LCBCVA 1,25% (low-contrast best-corrected visual acuity) pada kelompok IV median 0 dengan rentang 0-40 sedangkan pada kelompok oral median 0 dengan rentang 0-5. Nilai P untuk LCBCVA 1,25% dengan mengunakan Two- tailed X2 test adalah 0,34 (>0,05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan LCBCVA 1,25% antara kelompok oral dan IV. 42 peserta (93,3%) tidak dapat melihat angka di level ini, yang terdiri dari 21 orang (91,3%) pada kelompok IV dan 21 orang (95,5%) pada kelompok oral. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam karakteristik visual awal ini antara kelompok perlakuan oral dan IV
Gambar 2. Visual Evoked Potential P100 Latency Sebelum dan Setelah
Perawatan Dengan Bioequivalent Oral dan Intravenous (IV) Corticosteroids. Kelompok IV nilai rata EPV P100 awal 181,9 millisecond (rentangnya 53,6) 6 bulan turun jadi 119,0 millisecond (rentangnya 16,5). Kelompok oral nilai rata EPV P100 awal 200,5 millisecond (rentangnya 67,2) 6 bulan turun jadi 133,8 millisecond (rentangnya 31,5). Rata-rata perbaikan setelah 6 bulan pada kelompok IV 62,9 ms sedangakan kelompok oral 66,7 ms dengan nilai P kedua kelompok 0,07 (>0,05) yang menujukan tidak adanya perbedaan yang signifikan peningkatan perbaikan visual kedua kelompok. Sejalan dengan waktu 6 bulan, waktu 1 bulan juga tidak menujukan perbedaan yang signifikan (P 0,75), kelompok IV peningkatan dari 41,8 ms menjadi 140,1 ms (28,5) sedangkan pada kelompok oral peningkatan dari 55,1 ms menjadi 145,4 ms (41,5). Kesimpulan: Peningkatan visual recovery tidak berbeda secara signifikan antara 2 kelompok
Gambar 1. Diagram Alur Partisipasi Peserta dan Retensi
89 pasien yang dinilai 55 dirandom sedangkan 34 tidak masuk kriteria inklusi 55 dirandom 27 masuk kelompok IV dan 28 masuk kelompok oral Kelompok IV 25 mendapat intervensi, 2 drop out Kelompok oral 25 mendapat intervensi, 3 drop out Dari 25 pada kelompok IV yang dianalisis 23 orang, 2 laiannya tidak dianalisis karena 1 tumor hipofisis dan 1 lagi second pulse of corticosteroid Dari 25 pada kelompok IV yang dianalisis 22 orang, 3 laiannya tidak dianalisis karena 1 AION, 1 LHON, dan 1 lagi second pulse of corticosteroid.