Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

ANALSIS CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR


MINUM ULANG YANG DIJUAL DI DEPOT AIR DI
DAERAH “X”
Ujian Tengah Semester
Analsis Farmasi
Dosen : Lia Puspitasari, S.Farm., M.Si., Apt.

Oleh :
M. Arif Rahman NIM 17334706

JURUSAN FARMASI
INSTITUT SAINS dan TEKNOLOGI NASIONAL

i
DAFTAR ISI

Halaman
COVER.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
A. Air ................................................................................................................3
B. Air Minum Isi Ulang.....................................................................................3
C. Pencemaran Air.............................................................................................3
D. Dampak Pencemaran Air...............................................................................4
E. Indicator Pencemaran Air..............................................................................4
F. Coliform Sebagai Indikator...........................................................................5
G. Pemeriksaan Bakteorologis...........................................................................5
H. Pembuatan Media..........................................................................................6
I. MPN (Most Probable Number).....................................................................6
J. Kerangka Teori..............................................................................................7
BAB III.METODOLOGI.....................................................................................................8
A. Rancangan Penelitian....................................................................................8
B. Populasi dan Sampel.....................................................................................8
C. Instrumen Penelitian......................................................................................8
D. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................9
E. Prosedur Penelitian........................................................................................9
F. Analisa Data..................................................................................................9
G. Perkiraan Biaya Penelitian..........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di bumi ini. Air
bersih maupun air minum harus memenuhi syarat fisik, kimia,
mikrobiologi dan radioaktif. Parameter mikrobiologi merupakan salah satu
parameter yang harus mendapat perhatian karena dampaknya yang
berbahaya yaitu dapat menimbulkan penyakit infeksi (Athena et. al., 2004;
Chandra, 2009). Air mudah tercemar oleh mikroorganisme patogen yang
masuk melalui limbah. Penyediaan air minum harus memenuhi syarat-
syarat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
492/MENKES/Per/IV/2010. (1)
Air minum isi ulang merupakan air alam yang didistribusikan kepada
konsumen dan dapat dikonsumsi langsung tanpa pemasakan. Air
merupakan pelarut yang baik. Oleh karena itu, air alam tidak pernah
murni. Air alam mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut.
Air alam juga mengandung mikroorganisme.
Keuntungan air minum isi ulang yaitu pertama, relative murah. Kedua,
mudah didapat. Ketiga, meski tidak semuanya, kualitas air sudah
memenuhi standart departemen kesehatan ini tergantung kualitas mesin,
sanitasi dan bahan baku airnya.(http;www.air minum isi ulang.com)
Kehigienisan suatu minuman tak terkecuali air minum isi ulang
mempengaruhi mutu serta keamanan dalam mengkonsumsi air minum isi
ulang. Sanitasi dan higienisasi yang kurang memadai kerap sekali terjadi
di depodepo air minum isi ulang. Banyak depo-depo yang hanya memakai
pemaparan radiasi sinar ultra violet saja untuk mengurangi kontaminasi
bakteri pada produknya. Padahal ini kurang memadai yang mengakibatkan
bakteri yang telah mengkontaminasi sumber mata air dan digunakan
sebagai baku untuk air minum isi ulang ikut terbawa dalam pengemasan.
Alasannya, harga peralatan yang lebih lengkap sangat mahal dibandingkan
dengan harga per galon air minum isi ulang.
Hal ini, menyebabkan air minum isi ulang yang dijual di depo-depo
kerap kali mengandung bakteri, salah satunya yaitu bakteri koliform
sebagai bakteri pencemar air.
Pemerintah R.I telah menetapkan untuk air minum dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/Per/IV/2010. Dimana air minum
tidak boleh mengandung bakteri coliform sama sekali.Oleh karena itu,

1
keberadaan mikroorganisme salah satunya koliform dalam air minum isi
ulang harus dipantau. Berdasarkan uraian diatas diperlukan penelitian
tentang analisis cemaran mikroorganisme coliform sebagai indicator
pencemaran air dengan menggunakan metode MPN (most probable
number).

B. RUMUSAN MASALAH
Pemerintah R.I telah menetapkan persyaratan untuk air minum dalam
Permenkes No. 492/MENKES/Per/IV/2010. Dimana air minum tidak
boleh mengandung bakteri coliform sama sekali. Meski kondisi air belum
tentu sehat. Bahkan dari hasil penelitian menyatakan air isi ulang yang
dijual di depo-dep air minum tercemar bakteri coliform, ini berarti
menunjukkan rendahnya sanitasi di depo-depo tersebut.
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah; apakah terdapat
bakteri coliform dalam air minum isi ulang di depot di daerah X ?

C. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kesesuaian jumlah bakteri coliform dengan syarat
batas cemaran mikroba.
2. Tujuan khusus
Untuk mengidentifikasi bakteri coliform pada air minum isi ulang di
daerah X

D. MANFAAT
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi kepada masyarakat
tentang kandungan bakteri coliform dalam air minum isi ulang di
daerah X
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan reeferensi bagi penelitian
selanjutnya yang akan meneliti kualitas air minum isi ulang di daerah
X

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. AIR
Air merupakan suatu senyawa kimia H2O yang sangat istimewa,
yang dalam kandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen(H2), dan
senyawa Oksigen (O2). Kedua senyawa yang membentuk air ini
merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan
seluruh makhluk hidup di bumi selain matahari yang merupakan sumber
energi. Seperti yang kita ketahui air merupakan hal yang sangat penting,
karena segala makhluk hidup di dunia tidak dapat hidup tanpa air. Bahkan
di dalam tubuh kita terdiri dari 55% sampai 78% air (tergantung pada
ukuran badan). (1)
Komposisi air dalam organ tubuh kita yaitu; 83% darah terdiri dari
air, 75% otot manusia terdiri dari air, 74% otak manusia terdiri dari air,
22% bagian tulang pun terdiri atas air/cairan.(1)
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas
air menjadi beberapa golongan menurut pemakaiannya. Adapun air
menurut peruntukkannya adalah sebagai berikut :
1. Golongan A yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai baku mutu air
minum.
3. Golongan C yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
4. Golongan D yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
pertanian, usaha diperkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga
air.
B. AIR MINUM ISI ULANG
Air Minum Isi Ulang adalah air yang sudah diolah yang berasal dari mata
air, yang telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan air nya
dari segala kuman dan bakteri yang terkandung didalamnya tanpa harus
dimasak ( cara tradisional), sehingga air tersebut dapat langsung diminum,
dan hal ini dapat dilakukan secara terus menerus, mengapa dinamakan air
minum isi ulang (AMIU) karena konsumen yang mengkonsumsi air yang
telah melalui proses ini biasanya menggunakan Galon air dari beberapa
merk, sehingga dinamakan air isi ulang.(2)
C. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau berubahnya
tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai pada

3
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya PP RI No. 82 tahun 2001. (3)
Pencemaran air yaitu masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zatenergi dan komponenlain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air menjadi turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.
Pengujian air minum pada dasarnya terdiri dari tiga hal yaitu : pengujian
fisika, kimia, dan mokrobiologi. Pengujian fisika dilakukan untuk
mengetahui rasa dan bau air yang akan diuji. Pengujian kimia untuk
mengetahui komposisi kimia yang terkandung dalam air. Pengujian
mikrobiologi untuk mengetahui kandungan mikroorganisme lainnya yang
terdapat dalam air.
D. DAMPAK PENCEMARAN AIR
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan
ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.
Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian
telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang
disebut eutrofikasi eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut
menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan
mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH,
2004)
- dampak terhadap kehidupan biota air
- dampak terhadap kualitas air tanah
- dampak terhadap kesehatan
- dampak terhadap estetika lingkungan
E. INDIKATOR PENCEMARAN AIR
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi:
1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu,
warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa
2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH
3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada
tidaknya bakteri pathogen.(5)

4
F. COLIFORM SEBAGAI INDIKATOR
Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob
atau fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan dapat memfermentasi
laktosa untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35°C-37°C
(Knechtges, 2011). Golongan bakteri Coliform adalah Citrobacter,
Enterobacter, Escherichia coli, dan Klebsiella (Batt, 2014). Bakteri
Coliform adalah golongan bakteri intestinal yaitu hidup di dalam saluran
pencernaan manusia (Treyens, 2009). Penggolongan bakteri Coliform dan
sifat-sifatnya, dibagi menjadi dua yaitu Coliform fekal diantaranya bakteri
Escherichia coli berasal dari tinja manusia. Coliform non fekal diantaranya
Aerobacter dan Klebsiella yang bukan berasal dari tinja manusia,
melainkan berasal dari hewan/tanaman yang sudah mati (Suriaman, 2008.
(5)
Mikroorganisme yang terdapat pada makanan dan minuman dapat berasal
dari sumber sepeerti tanah, air, debu, saluran pencernaan manusia dan
hewan, saluran saluran pernafasan, lingkungan dan tempat pemeliharaaan,
persiapan, penyimpanan dan pengolahan ( Fardiaz, 1989 ).
Salah satu mikroorganisme yang berasal dari saluran pencernaan manusia
atau hewan yang dapat mencemari makanan dan minuman adalah bakteri
golongan coliform, (Fardiaz, 1989).
Ada jenis mikroorganisme yang dapat hidup dan berkembang pada
minuman antara lain bakteri, parasit, virus, jamur dll. Bakteri secara
normal ada dalam usus manusia dan hewan berdarah panas adalah
coliform, sehingga apabila ditemukan coliform dalam air, air susu,
makanan minuman maka merupakan indikasi adanya kontaminasi tinja
manusia atau hewan berdarah panas.
Dengan ditemukan coliform belum dapat memastikan adanya pathogen,
dengan ditemukan coliform dalam jumlah tertentu dalam air, air susu,
makanan minuman dapat digunakan sebagai indicator adanya kontaminasi
tinja manusia atau hewam berdarah panas (Fardiaz, 1989).
G. PEMERIKSAAN BAKTEOROLOGIS
Presumptive Test ( Uji Pendugaan ) :
1. Siapkan 7 tabung yang masing-masing berisi 9ml lactosa broth dan
masukkan tabung durham.
2. Pada tabung 1 s/d 5 masukkan 10 ml sampel air.
3. Pada tabung 6 masukkan sampel 1 ml air
4. Pada tabung 7 masukkan sampel 0,1 ml air.
5. Tabung dikocok perlahan agar sampel air menyebar keseluruh media.
6. Inkubasi pada suhu 35°C-37°C selama 2x24 jam.

5
7. Letakkan pembacaan dengan melihat ada tidaknya gas dalam tabung
durham.
8. Bandingkan dengan kontrol media dan kontrol positif.
H. PEMBUATAN MEDIA
1. Lactosa broth
a. Beef ekstract 3 gram
b. Peptone 5 graam
c. Laactosa 5 gram
d. Aquadest 1 liter
Cara pembuatan:
a. Timbang bahan- bahan tersebut
b. Masukaan kedalaam beaker glas
c. Panaskaan hingga mendidih
d. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit.
I. MPN (Most Probable Number)
MPN (Most Probable Number) merupakan metode enumerasi
mikroorganisme yang datanya didapat dari hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam tabung yang ditanam
dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel/
diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga didapatkan perkiraan
jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/ satuan volume/
massa sampel.
Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap metode MPN yang
dilakukan. Umumnya media yang digunakan mengandung bahan nutrisi
khusus untuk pertumbuhan bakteri tertentu.Contohnya seperti.
1. BLBG (Briliant Green Lactosa Broth)
Mengandung laktosa dan garam empedu (bile salt) yang hanya
membolehkan coliform untuk tumbuh.
2. Media ECB (Esherichia Coli Broth)
Untuk menghitung E Coli
Beda metode MPN dengan metode hitungan cawan:
1. MPN pengencerannya rendah, konsentrasi tinggi, 10-1, 10-2, 10-3
2. Media MPN agak cair
3. MPN memakai metode langsung
4. Waktu meode MPN singkat
5. Adanya fermentasi pada MPN
Keuntungan metode MPN
1. Metode MPN dapat dibuat sangat peka dengan penggunaan volume
inokulum contoh yang lebih besar dari 1,0 ml/tabung.
2. Metode MPN bisa dipakai di lapangan

6
3. Media pertumbuhan yang selektif dapat digunakan untuk menghitung
jenis mikroorganisme yang diharapkan
Kerugian MPN
Untuk mendapatkan hasil yang valid diperlukan banyak pengulangan.
Prinsip dari metode MPN ini adalah pengenceran yang dilakukan
sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme
yang sesuai. Semakin rendah pengenceran, maka semakin positif hasilnya.
Sebaliknya jika pengenceran tinggi, maka jarang tabung yang hasilnya
positif yang muncul. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat
tergantung pada probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat dimasukkan
ke media. Metode ini sangat dipengaruhi oleh homogenitas. Frekuensi
positif dan negatif menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada
sampel sebelum pengenceran.(6)
J. KERANGKA TEORI
Air minum isi ulang adalah air alam yang didistribusikan kepada
konsumen dan dapat dikonsumsi langsung. Air alam mengandung
berbagai zat terlarut maupun tidak larut. Air alam juga mengandung
mikroorganisme. Hal ini memungkinkan terjadi pencemaran air minum isi
ulang yang dijual di depo-depo oleh bakteri apalagi dengan rendahnya
peralatan yang digunakan yang ada di depot minum isi ulang. Karenanya,
perlu dilakukan pengujian terhadap coliform sebagai bakteri indikator
pencemar air pada air minum isi ulang tersebut dengan menggunakan
metode MPN. Sehingga dapat diketahui air minum isi ulang masih dapat
dikonsumsi dan digunakan keperluan yang lain.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan apabila dilihat dari ada
tidaknya perlakuan maka penelitian ini merupakan penelitian
observasional. Berdasarkan rentan waktunya merupakan penelitian dimana
data dikumpulkan pada saat penelitian sedang berlangsung, sedangkan
menurut analisisnya merupakan penelitian diskriptif. Penelitian ini terdiri
dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
Tahap persiapan meliputi penyiapan alat dan bahan yang akan disterilisasi
serta pembuatan media. Tahap pelaksanaan adalah pengujian coliform.
Tahap akhir adalah pengamatan hasil positif dan negatif dari coliform.

B. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi penelitian ini adalah semua air minum isi ulang yang dijual pada
depot air yang berada di daerah X
Sedangkan sampel yang dugunakan dalam penelitian ini adalah air minum
isi ulang di daerah X dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 3.

C. INTRUMEN PENELITIAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. ALAT
a. Cawan Petri
b. Beaker glass
c. Gelas ukur
d. Pipet ukur
e. Kawat ose
f. Autoklaf
g. Incubator
h. Batang pengaduk
i. Tabung reaksi
j. Tissue
2. BAHAN
a. Media lactosa broth
b. Biakan murni colifrom
c. Aguadest

8
D. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Institut Sains dan Teknologi
Nasional Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2019.

E. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap Awal
Pembuatan media
Lactosa broth
Beef extrac 1,5 gram daging dicincang lalu ditambahkan air 1 liter
didihkan hingga setengah bagian air, peptone 2,5 gram, NaCl 2,5
gram, aguadest 500 ml. Campurkan bahan dan panaskan atur pH 7-
7,2.
2. Sterilisasi alat dan bahan
Untuk membunuh organisme yang berasal dari alat dan bahan agar
tidak mengganggu pengamatan maka mencuci semua alat dengan
sabun dan dibilas dengan aquadest kemudian keringkan dengan lap
atau tissue. Bungkus dengan kertas coklat masukkan dalam autoklaf
dengan suhu 121º C selama 15-20 menit.
3. Uji penduga
Sampel yang telah diperoleh dipipet 10,0 ml dan dimasukkan dalam
tabung reaksi (A1, A2, A3, A4, A5) lalu sampel dipipet lagi 1,0 ml
dan dimasukkan dalam tabung reaksi (B) kemudian sisa sampel
dipipet lagi 0,1 ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi (C) yang
telah berisi 9 ml laktosa broth dan tabung durham tutup tabung. Tutup
dengan kapas untuk mengurangi kontaminan. Homogenkan sampel
sampai kira-kira sudah tercampur dalam media inkubasi selama 24
jam sampai 48 jam pada suhu 37°C dalam inkubator.

F. ANALISA DATA
Penelitian ini menggunakan metode non statistik, tetapi dengan melakukan
kegiatan sebagai berikut :
1. Mengamati pertumbuhan bakteri koliform pada uji penduga.
2. Membandingkan dengan blanko media dan blanko positif.
3. Menghitung nilai uji MPN
4. Mengambil kesimpulan dari data yang diperoleh.

9
G. PERKIRAAN DANA PENELITIAN

HARGA HARGA
NAMA JUMLAH TOTAL
SATUAN JUMLAH
BARANG BARANG (Rp)
(Rp) (Rp)

Media lactosa
100 g 600.000 600.000 600.000
broth
Biakan murni
1 tabung 350.000 350.000 350.000
colifrom
Aguadest 1100 ml 16.000 16.000 16.000
Sewa alat
- - 100.000 100.000
penelitian
Alat tulis - - 100.000 100.000
Sewa
- - 500.000 500.000
Laboratorium
Cetak proposal 4 500/lmbr 30.000 30.000
Ongkos PP - - 100.000 100.000

Total Harga 1.796.000

10
DAFTAR PUSTAKA

1. N.L.P.M. Widiyanti, dkk. 2017. Parameter Fisik Dan Jumlah


Perkiraan Terdekat Coliform Air Danau Buyan Desa Pancasari
Kecamatan Sukasada Buleleng [Jurnal]. Singaraja : Universitas
Pendidikan Ganesha
2. Siska Musiam, Siti Darmiani, Aditya Maulana Perdana Putra. 2015.
Analisis Kuantitatif Kesadahan Total Air Minum Isi Ulang Yang
Dijual Di Wilayah Kayu Tangi Kota Banjarmasin [Jurnal].
Banjarmasin : Akademi Farmasi Isfi Banjarmasin
3. https://mari-belajarbiologi.blogspot.co.id/2016/01/pencemaran-air-
pengertian-indikator.html
4. Kementerian Lingkungan Hidup, 2004, Pengendalian Pencemaran
Air, Jakarta.
5. Susi Afrianti Rahayu, Muhammad Hidayat Gumilar. 2017. Uji
Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar Margahayu Raya Bandung
Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia Coli [Makalah].Bandung :
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
6. Effendi, Hefni, 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber
Daya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
7. Andrian G. Bambang, Dkk. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform
Dan Identifikasi Escherichia Coli Pada Air Isi Ulang Dari Depot Di
Kota Manado [Jurnal]. Manado : Unsrat Manado
8. Endang Sri Utami, Martini, Lintang Dian Saraswati, Susiana
Purwantisari. 2017.Hubungan Kualitas Mikrobiologi Air Baku Dan
Higiene Sanitasi Dengan Cemaran Mikroba Pada Air Minum Isi
Ulang Di Kecamatan Tembalang [Jurnal]. Universitas Diponegoro.

11

Anda mungkin juga menyukai