Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN

“Komunikasi dan Percaya Diri”

Disusun Oleh:

Nama : Novy Ella Gustila

NIM : A1C417047

Kelompok : 3 (Tiga)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi dan rasa percaya diri merupakan salah satu dari jalan mutlak
agar kita merasakan segala hal berjalan dengan lancar. Komunikasi berguna untuk
menyampaikan segala apa yang ada dalam pikiran kita kepada orang lain,
sedangkan rasa percaya diri berguna untuk meyakinkan pendapat dari apa yang
kita sampaikan kepada orang lain adalah benar.
Komunikasi yang baik akan mendatangkan hal-hal yang baik pula. Tanpa
adanya komunikasi yang baik, maka pesan tidak akan tersampaikan dengan baik.
Komunikasi dibutuhkan dalam segala aspek, tidak ada hal yang tidak
menggunakan komunikasi sebagai perantaranya.
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang
bersumber dari kata communis yang berarti sama. Kata sama yang dimaksud
adalah sama makna. Komunikasi akan berlangsung jika orang-orang yang terlibat
di dalamnya memiliki kesamaan makna mengenai suatu hal yang tengah
dikomunikasikannya itu. Dengan kata lain, jika orang-orang yang terlibat di
dalamnya saling memahami apa yang dikomunikasikannya itu, maka hubungan
antara mereka besifat komunikatif (Nurhadi, 93:2017).
Komunikasi yang baik akan terbantu dengan adanya rasa percaya diri yang
tinggi. Rasa percaya diri sangat membantu manusia dalam penyampaian informasi
dan perkembangan kepribadiannya. Oleh karena itu rasa kepercayaan diri sangat
dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya. Namun pada kenyataannya, tidak
setiap orang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan mudah, sebagian orang
juga mengalami gejala-gejala tidak percaya diri dengan intensitas yang beragam.
Tanpa adanya rasa percaya diri, kita akan kesulitan memperoleh teman atau
pekerjaan yang bagus. Gejala kurang percaya diri tersebut muncul ketika
berbicara atau memulai pembicaraan dengan orang yang baru dikenal, mudah
cemas dan sering salah ucap ketika berbicara. Rasa percaya diri adalah satu
diantara aspek-aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk membimbing mahasiswa berkomunikasi dalam tim serta
menyelesaikan masalah dengan komunikasi yang efektif
2. Untuk memacu kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah
mahasiswa
3. Untuk menegaskan pentingnya mendengar dengan aktif serta peran-peran
tiap individu dalam tim
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi
Menurut Fajar (31:2009) menyatakan bahwa komunikasi merupakan suatu
proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian
yang mendalam. Sedangkan menurut Effendy (5:2008) komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara
langsung maupun tidak langsung
Tujuan dari komunikasi adalah membangun atau menciptakan pemahaman
atau pengertian bersama. Saling memahami dan mengerti bukan berarti harus
menyetujui tapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap,
pendapat, perilaku atau perubahan secara social. Tujuan utama komunikasi
dilakukan yaitu untuk mengubah sikap, opini atau pendapat, mengubah perilaku
dan tindakan masyarakat (Fajar, 39:2009).
Jika orang-orang yang terlibat di dalamnya saling memahami apa yang
dikomunikasikannya itu, maka hubungan antara mereka bersifat komunikatif.
Sebaliknya, jika ada pihak yang tidak mengerti tentang suatu hal yang sedang
dikomunikasikan, berarti komunikasi tidak berjalan, dan hubungan antara orang-
orang tersebut tidak komunikatif (Rumono, 5:2014).
Efek yang ditimbulkan akibat terpaan pesan dapat diklasifikasikan menurut
kadarnya, yakni : efek kognitif, efek afektif, dan efek konatif/behavioral. Efek
kognitif adalah efek yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi
tahu mengenai suatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Dalam hal ini,
komunikator hanya ingin mengubah pikiran komunikan. Efek afektif kadarnya
lebih tinggi dari efek kognitif. Disini tujuan komunikator tidak hanya untuk
sekedar memberi tahu mengenai suatu hal kepada komunikan, tetapi berusaha
agar komunikan tergerak hatinya dengan munculnya sikap atau perasaan tertentu,
seperti perasaan iba, sedih, terharu, gembira, marah, dan sebagainya. Sedangkan
efek konasi atau efek behavioral adalah efek yang kadarnya paling tinggi, yaitu
berubahnya perilaku atau sikap komunikan setelah mendapat terpaan pesan dari
komunikator.

2.2 Percaya Diri


Menurut Syam (90:2017) menyatakan bahwa percaya diri atau
self confidence adalah aspek kepribadian yang penting pada diri seseorang. Tanpa
adanya kepercayaan diri maka akan banyak menimbulkan masalah pada diri
seseorang. Kepercayaan diri merupakan atribut yang paling berharga pada diri
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan adanya kepercayaan
diri, seseorang mampu mengaktualisasikan segala potensi yang ada di dalam
dirinya.
Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri
sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas
untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab atas
perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan
prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Terbentuknya kemampuan percaya diri adalah suatu proses belajar bagaimana
merespon berbagai rangsangan dari luar dirinya melalui interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Hakim (55:2002) ada beberapa aspek dari kepercayaan diri yakni
sebagai berikut:
1. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang
dirinya bahwa dia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya
2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik
dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan
3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau
segala
4. Sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran
pribadi
5. Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala
sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya
6. Rasional yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian
dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai
dengan kenyataan
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Praktikum kewirausahaan dengan judul “Komunikasi dan Percaya Diri” ini


dilakukan pada tanggal 11 Februari 2020 di gedung Pertamina 2, FKIP,
Universitas Jambi. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu
membentuk karakteri individu yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dan
percaya diri yang baik.
Games pertama, yaitu games yang dilakukan dengan cara mencari barang
atau benda dengan mata tertutup. Mata salah seorang dari anggota tim ditutup
dengan menggunakan kain penutup dan seorang dari anggota tim yang sama
bertugas untuk memberi informasi yang jelas mengenai keberadaan benda yang
dicari. Tujuan dari games ini dilakukan yaitu untuk berusaha menyampaikan
informasi yang benar kepada anggota tim agar benda yang dicari segera
ditemukan dengan mata tertutup.
Games kedua, yaitu games yang dilakukan dengan cara mengoper sebuah
balon secara cepat dan berkeliling dari seorang teman ke teman lainnya. Ketika
balon berhenti di salah satu orang yang memegangnya, maka orang tersebut akan
diminta untuk melakukan sebuah penyampaian iklan yang menarik dari clue yang
sudah disediakan oleh asisten praktikum. Tujuan utama dari games kedua ini
adalah agar setiap mahasiswa mempunyai rasa percaya diri yang tinggi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil yang diperoleh


Praktikum dengan judul “Komunikasi dan Percaya Diri” ini dilakukan dengan
cara bermain games yang akan memberikan pengalaman tersendiri saat
melakukannya. Games ini menuntut semua praktikan untuk berkomunikasi
dengan baik dan mengedepankan rasa percaya diri nya. .
Games pertama dilakukan dengan cara membentuk dua buah tim dengan salah
satu anggota tim yang beranggotakan dua orang ditutup matanya. Anggota tim
yang ditutup matanya harus mendengarkan arahan dari seorang anggota timyang
memberikannya. Games ini menghasilkan sebuah hasil dimana komunikasi yang
efektif adalah tujuan utamanya. Anggota tim yang ditutup matanya akan
mendapatkan barang yang dimaksud dengan cepat apabila arahan yang diberikan
adalah tepat.
Dari setiap games yang dilakukan pada praktikum ini, sebenarnya tidak hanya
sekedar games biasa yang hanya mengedepankan kegembiraannya saja, namun
games ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang dapat berkomunikasi dengan
baik dengan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Komunikasi yang baik
akan memudahkan kita untuk berinteraksi dengan baik dan komunikasi yang baik
akan memudahkan kita menyampaikan apa yang kita maksud dengan lawan bicara
kita. Selain itu, tingkat kepercayaan diri sangat diperlukan untuk mendukung
semua aktivitas yang kita lakukan. Hasil dari praktikum yang didapatkan sangat
lah penting untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Hal-hal Baru
Hal baru yang diperoleh setelah dilakukannya praktikum ini yaitu banyak
mendapatkan pemikiran bahwa komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam
keberhasilan untuk menyampaikan suatu berita dengan benar dari satu lawan
bicara dengan lawan bicara lainnya. Dahulu, saya sangat susah untuk memulai
komunikasi dengan orang, karna saya beranggapan bahwa saya tidak dapat
berkomunikasi dengan baik, hal ini saya rasakan karena saya merasa belum cukup
memiliki rasa percaya diri untuk mengemukakan apa yang saya ingin ungkapkan.
Tapi ternyata, setelah saya coba untuk percaya dengan kemampuan yang diri saya
miliki, saya sedikit demi sedikit bisa memulai untuk berkomunikasi dengan baik.

4.3 Inspirasi
Inspirasi yang diperoleh dari praktikum “Komunikasi dan Percaya Diri” ini
adalah berkomunikasilah dengan baik dan jadilah pribadi yang percaya dengan
kemampuan diri sendiri. Selagi dapat mencoba hal-hal yang baik, kenapa tidak
dilakukan, tidak ada salah nya untuk mencoba mengeluarkan pendapat melalui
komunikasi yang baik. Percaya diri dapat menunjang segala aktivitas yang
dilakukan, termasuk dalam hal menyampaikan pendapat yang dimiliki dan proses
untuk mengungkapkannya.
BAB V
PENUTUP

4.4 Kesimpulan
Setelah dilakukannya praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa untuk
menjadi komunikasi dengan baik dan meningkatkan rasa percaya diri, kita harus
bisa membiasakan diri kita terlebih dahulu untuk selalu mencoba mengemukakan
pendapat yang kita miliki dengan percaya kepada diri sendiri bahwa kita mampu
melakukannya.

4.5 Saran
Diharapkan kepada praktikan saat praktikum berlangsung untuk lebih aktif
lagi, supaya praktikum ini mendapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu

Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara

Nurhadi, Zikri Fachrul. 2017. “Kajian Tentang efektivitas Pesan dalam


Komunikasi”. Jurnal Komunikasi. 3(1): 90-98

Syam, Asrullah. 2017. “Pengaruh Kepercayaan Diri Berbasis Kaderisasi”. Jurnal


Pemberdayaan Masyrakat. 5(1): 86-95

Anda mungkin juga menyukai