Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KEWIRAUSAHAAN

“Keberanian Mengambil Resiko”

Disusun Oleh:

Nama : Novy Ella Gustila

NIM : A1C417047

Kelompok : 3 (Tiga)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman yang sudah semakin modern ini, kata-kata “Pengusaha” tidak lagi
asing untuk didengarkan. Pengusaha tidak akan dapat dipisahkan dengan kegiatan
berwirausaha. Untuk menjadi seorang pengusaha pun tidak semudah apa yang
dibayangkan, banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama dalam mengambil
suatu keputusan.
Mengambil sebuah keputusan untuk menjalani usaha yang dimiliki oleh
pengusaha, tentunya tidak semudah ketika kita mengambil keputusan dalam
memprioritaskan sesuatu. Hal ini akan lebih rumit dari sekedar menentukan iya
atau tidak. Oleh karena itulah, pemikiran yang matang haruslahh digunakan dalam
hal ini.
Resiko bagi para pengusaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih
kesuksesan, namun dijadikan juga sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai
kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif
wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi namun juga
tidak terlalu rendah.
Keberanian dalam mengambil resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri.
Semakin besar rasa percaya diri yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin
besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan dan semakin siap
juga mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko. Hal inilah yang
membedakan pengusaha dengan pedagang biasa adalah keberanian dan kesiapan
dalam mengambil resiko. Kebanyakan orang akan lebih suka berada dalam titik
yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih
memilih resiko yang lebih rendah.
Keberanian dalam mengambil resiko inilah yang akan dibahas dalam
praktikum ini, bagaimana caranya dan langkah apa saja yang seharusnya diambil
ketika ingin mengambil resiko.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari cara menjadi inovatif dan efisien ketika menghadapi
waktu dan sumber yang terbatas
2. Untuk berlatih mengambil keputusan dengan mempertimbangkan resiko
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Resiko
Resiko merupakan informasi, kejadian,kerugian atau pekerjaanyamg terjadi
sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko
dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara
kuantitatif.Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda
hadapivadalah seberepa nda mandapatkan informasi.Semakin sempurna Anda
mengetahui seberepa besar risikonya.
Risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang (future) tidak diketahui
(uknown). Jadi, dengan perkataan lain resiko itu ada bila ada ketidakpastian
(uncertainty). Berhubungan akibat daripada resiko itu sangat tidak kita kehendaki,
maka setiap orang akan bertindak sebgai risk manager, bukan karena dipilih tetapi
karena terpaksa. Berhubung resiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan
dibahas terutama resiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya resiko
yang dihadapi oleh keluarga.
Keberanian dalam mengambil keputusan dan resiko merupakan bagian dari
ciri kewirausahaan. Karakter kewirau-sahaan merupakan ciri yang melekat pada
diri wirausahawanitu sendiri, antara lain motivasi, inovasi dan kreativitas,
sertakeberanian dalam mengambil keputusan dan mengambil risiko (Rahmawati
dan triyono, 129:2017). Salah satu ciri watak wirausaha adalah
kemampuanmengambil risiko dan suka pada tantangan. Orang yang memiliki
karakter kewirausahaan digambarkan sebagai orang yang mempunyai naluri untuk
berbisnis, berani mengambil resiko dan erani memutuskan keputusan dengan
cepat dan benar (Heflin, 55:2011).
Keberanian dalam pengambilan keputusan merupakanhal kritis dalam tahap
pengembangan usaha. Semakin tinggi karakter kewirausahaan, maka semakin
besar kemungkinan seorangindividu berkeinginan untuk menjadi pengusaha.
Keberanian dalam mengambilkeputusan, merupakan pola pikir kewirausahaan
yang akanterbentuk melalui interaksi dalam keluarga (Nursiah, dkk. 148:2015).
2.2 Upaya untuk Mengatasi Resiko Usaha
Menurut Bramantyo (79:2008) menjelaskan bahwa upaya yang dapat
digunakan dalam mengatasi resiko usaha adalah sebagai berikut:
1. Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
- Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi
yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional
diganti dengan teknologi tepat guna/modern
- Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat
dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal .
Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan
disenangi pembeli.
- Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan
usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada
pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep
kerja.
- Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi
operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan
pengembangan.
- Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi
setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.
2. Resiko Pasar
- Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang
disenangi calon pembeli.
- Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Praktikum kewirausahaan dengan judul “Keberanian Mengambil Resiko” ini


dilakukan pada tanggal 10 Maret 2020 di gedung Pertamina 2, FKIP, Universitas
Jambi. Praktikum ini dilakukan dengan tujuan utama yaitu melatih karakter
individu sebagai profil wirausaha agar dapat mengambil keputusan dan resiko
dengan tepat.
Praktikum ini dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum, meliputi kardus, sterofoam, cutter, koran, lakban
bening, balon dan 3 butir telur ayam rebus yang cangkangnya tidak retak.
Praktikan diminta untuk membuat masing-masing 1 buah kotak dari kardus dan 1
buah kubus dari sterofoam seukuran telur yang digunakan. Kemudia alat bahan
yang telah siap, dikumpulkan menjadi satu meja.
Langkah selanjutnya yaitu praktikan diminta untuk membuat packing untuk
melindungi telur, dengan alat packing yang sudah ditentukan beserta harganya,
yaitu:
- Koran = Rp. 250
- Kardus = Rp. 500
- Balon = Rp. 1.200
- Sterofoam = Rp. 1.000
- Telur = Rp. 3000
Praktikan diminta untuk memilih jenis packing dengn mempertimbangkan
modal dan untung yang didapatkan dengan harga jual normal di pasaran yaitu Rp.
5.000. Packing yang baik adalah yang tidak rumit, modal tidak mahal dan dapat
melindungi telur hingga sampai kepada konsumen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil yang diperoleh


Praktikum dengan judul “Keberanian Mengambil Resiko” ini mendapatkan
hasil bahwa keputusan yang diambil dalam menghadapi resiko adalah hal yang
penting dalamm wirausaha. Dari praktikum ini, kelompok kami melakukan dua
kali percobaan dalam melakukan packing telur, yaitu pertama kami mencoba
melakukan packing dengan menggunakan kardus dan dilapisi oleh koran yang
dibentuk sedemikian rupa untuk melindungi telur agar tidak pecah, dan kelompok
kami berhasil melakukannya dengan modal keseluruhan Rp. 3.750 dan dijual di
pasar dengan harga Rp. 5.000 mendapatkan untung Rp.1.250
Kemudian, kelompok kami melakukan percobaan kedua, yaitu hanya
melakukan packing dengan menggunakan koran saja yang dibentuk sedemikian
rupa untuk dapat melindungi telur tersebut. Hanya dengan modal keseluruhan
Rp.3.250, dijual di pasar seharga Rp. 5.000 kami mendapatkan keuntungan
Rp.1.750 dan telur tersebut tidak pecah setelah dijatuhkam ke lantai dengan
ketinggian ± 1,5 meter. Dari hal ini dapat kami simpulkan bahwa keberanian
dalam mencoba dan mengambil resiko adalah hal yang terpenting dalam
melakukan wirausaha.

4.2 Hal-hal Baru


Hal baru yang diperoleh setelah dilakukannya praktikum ini yaitu setiap
apapun yang dilakukan, pastinya akan mendapatkan kemungkinan terburuk dan
terbaik. Setiap keputusan yang diambil, haruslah berani dalam menerima
kenyataannya. Tidak ingin mencoba, berarti tidak akan mendapatkan yang terbaik.

4.3 Inspirasi
Inspirasi yang diperoleh dari praktikum ini yaitu ketika kita ada pada zaman
sekarang, namun masih saja memiliki konsep berpikir sama dengan sebelumnya,
maka diri kita belum melakukan suatu perubahan. Suatu kekacauan yang
mengubah dan menghilangkan zaman lama akan memunculkan zaman yang baru.
Setiap zaman baru yang muncul itu akan membawa suatu perubahan. Perubahan
yang ada akan leih baik jika dari dalam diri kita sendiri memiliki pemikiran bahwa
kita harus meninggalkan kebiasaan yang lama, dan mengganti nya dengan
kebiasaan baru yang lebih positif dan berdampak lebih baik untuk kedepannya,
termasuk dalam hal mengambil keputusan.
BAB V
PENUTUP

4.4 Kesimpulan
Setelah dilakukannya praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa untuk berani
dalam mengambil keputusan, kita harus memiliki rasa percaya diri pada
kemampuan dan keputusan yang kita ambil.

4.5 Saran
Diharapkan kepada praktikan saat praktikum berlangsung untuk lebih aktif
lagi, supaya praktikum ini mendapatkan hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Bramantyo, Djohanputro. 2008. Manajemen Risiko. Jakarta: Lembaga PPM

Heflin. 2011. Menjadi Seorang Pengusaha. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nursiah, dkk. 2015. “Perilaku Kewirausahaan Pada Usaha Mikro Kecil (UMK)
Tempe Di Bogor Jawa Barat”. Jurnal Agribisnis Indonesia. 3(2): 145-158

Rahmawati dan triyono. 2017. “Keberanian dalam Mengambil Keputusan dan


Risiko oleh Petani Padi Organik Di Kabupaten Bantul”. Journal of
Agribusiness and Rural Development Research. 3(2): 128-137

Anda mungkin juga menyukai