0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Kista ovarium adalah tumor jinak yang terbentuk di ovarium dan dapat disebabkan gangguan hormon, faktor genetik, atau pengobatan infertilitas. Gejalanya antara lain nyeri perut, perdarahan vagina, dan siklus menstruasi tidak teratur. Pemeriksaan ultrasonografi dan laparoskopi berguna untuk diagnosis dan menentukan tindakan selanjutnya.
Kista ovarium adalah tumor jinak yang terbentuk di ovarium dan dapat disebabkan gangguan hormon, faktor genetik, atau pengobatan infertilitas. Gejalanya antara lain nyeri perut, perdarahan vagina, dan siklus menstruasi tidak teratur. Pemeriksaan ultrasonografi dan laparoskopi berguna untuk diagnosis dan menentukan tindakan selanjutnya.
Kista ovarium adalah tumor jinak yang terbentuk di ovarium dan dapat disebabkan gangguan hormon, faktor genetik, atau pengobatan infertilitas. Gejalanya antara lain nyeri perut, perdarahan vagina, dan siklus menstruasi tidak teratur. Pemeriksaan ultrasonografi dan laparoskopi berguna untuk diagnosis dan menentukan tindakan selanjutnya.
Neoplasma Ovarium Kistik (NOK) atau kista ovarium adalah Menurut FIGO (Federation Gynecologist and Obstetricans, 2014)
Kista Ovarium yalta suatu kantong abnormal yang berisi
cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput Faktor risiko semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur. Kista dapat berisi udara, cairan 1. Gangguan Hormon kental, maupun nanah. 2 Kumpulan sel-sel tumor itu 2. Faktor Genetik terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak 3. Pengobatan Infertilitas dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. (Asri, 2008) 4. Hipotiroid 5. Faktor Usia 6. Faktor Lingkungan
Kista ovarium Krisis situasional
Kista ovarium dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofsis dan Pertumbuhan tumor Kurang informasi Defisit pengetahuan ovarium. Faktor penyebab terjadinya kista antara lain yaitu ovarium adanya penumpukan lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat yang mengakibatkan zat-zat lemak tidak dapat Ansietas dipecah dalam proses metabolisme sehingga akan meningkatkan resiko tumbuhnya kista, dan faktor genetik. (Andang, 2013) Membesar Menyebar ke organ lain Menurut Susianti (2017) penyebab dari kista ovarium belum diketahui secara pasti, terdapat beberapa faktor risiko antara lain : Mendesak organ sekitar Kista ovarium metastase ke paru 1. Gangguan Hormon 2. Faktor Genetik Efusi pleura 3. Pengobatan Infertilitas 4. Hipotiroid Tekanan syaraf Pembesaran Rasa sebah Menekan sel tumor diameter >10 cm di perut kandung kemih Perubahan membran 5. Faktor Usia alveolus-kapiler 6. Faktor Lingkungan Nyeri akut Menekan usus Mual muntah Sering berkemih dan anus Sesak nafas Gangguan Anoreksia mobilisasi Konstipasi Gangguan Gejala klinis kista ovarium antara lain: (Nugroho, 2010) 1. Identitas klien dan penanggungjawab pertukaran gas 2. Keluhan utama 1. Nyeri saat menstruasi Intake tidak adekuat 2. Nyeri di perut bagian bawah ADL dibantu 3. Riwayat ginekologik 3. Nyeri pada saat berhubungan seksual 4. Riwayat kesehatan keluarga Intervensi: 4. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke Ketidakefektifan nutrisi 5. Pola kesehatan pemasangan WSD kurang dari kebutuhan tubuh 6. Pemeriksaan fisik kaki Defisit 5. Nyeri saat buang air kecil atau buang air besar perawatan diri a. Fisik umum sebagai tanda vitalnya. 6. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah Risiko infeksi b. Pemeriksaan palpasi: teraba tumor di abdomen (bentuk kista padat), bergerak, terasa yang keluar banyak nyeri atau tidak nyeri. Menurut Yeika (2017), gejala klinis kista ovarium yaitu c. Pemeriksaan dalam: melihat letak tumor apakah melekat dengan uterus. distensi abdomen progresif, nyeri perut difus non spesifik, d. Pemeriksaan spekolum: melihat serviks dilakukan biopsi atau PAP smear. perdarahan vagina, sembelit, cepat kenyang, muntah dan e. Pemeriksaan rektal: memberikan konfirmasi jelas tentang keberdaan tumor sering berkemih. (Manuaba, 2010) 7. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam kasus kista ovarium antara lain : (Andang, 2013) a. Laparaskopi : Menentukan asal dan sifat tumor, apakah tumor tersebut berasal dari ovarium atau tidak, dan apakah jenis tumor tersebut termasuk jinak atau ganas. Menurut Prawirohardjo (2014), komplikasi yang dapat b. Ultrasonografi (USG) :Menentukan letak, batas, dan permukaan tumor melalui terjadi pada kista ovarium yaitu: abdomen atau vagina, apakah tumor berasal dari ovarium, uterus, atau kandung 1. Perdarahan ke dalam kista kemih, dan apakah tumor kistik atau solid. 2. Torsio (putaran tangkai) c. Foto rontgen : Menentukan adanya hidrotoraks, apakah di bagian dada terdapat 3. Infeksi pada tumor cairan yang abnormal atau tidak seperti gigi dalam tumor. 4. Robek dinding kista (ruptur) d. Pemeriksaan darah : Tes petanda tumor (tumor marker) CA 125 adalah suatu protein 5. Perubahan keganasan yang konsentrasinya sangat tinggi pada sel tumor khususnya pada kanker ovarium. Lalu, sel tersebut diproduksi oleh sel jinak sebagai respon terhadap keganasan.