Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di dunia

masih terbilang tinggi, menurut data World Health Organisation (WHO)

tahun 2013, ada sekitar 18.000 di dunia meninggal setiap harinya akibat

komplikasi kehamilan dan persalinan. Penyebab utama dari kematian ibu

antara lain sumber daya yang rendah, perdarahan, hipertensi, infeksi, dan

penyakit penyerta lainnya yang di derita ibu sebelum masa kehamilan.

Wanita yang tinggal di negara berkembang memiliki resiko kematian 23 kali

lebih besar (WHO, 2013).

Target dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang diadopsi dari

target Sustain Development Goals (SDG’s) adalah tahun 2030 AKI

Indonesia mencapai 70 per 100.000 KH, AKB menjadi 25 per 1000 KH dan

AKN menjadi 12 per 1000 KH. Diproyeksikan jika tidak ada terobosan baru

pada tahun 2030 AKI Indonesia masih mencapai 212 per 100.000 KH, dan

AKN masih 18 per 1000 KH. Diperlukan kerja keras untuk memperbaiki

pelayanan kesehatan dengan melaksanakan keselamatan pasien (KemenKes

RI, 2017).

AKI di propinsi Jawa Barat pada tahun 2017 adalah 810 per 100.000

kelahiran hidup. Kasus kematian ibu ketika proses persalinan di Kota

Tasikmalaya mengalami penurunan, Kepala Dinas Kesehatan Kota

Tasikmalaya menyebut angka kematian ibu hamil pada tahun 2017 mencapai

1
2

13 kasus. Jumlah tersebut turun dibanding tahun 2016 yang terdata sebanyak

16 kasus. Sehingga jika dikonversi menghasilkan rasio perbandingan

kematian ibu hamil 88 : 100.000 ( DinKes, 2017).

Angka kematian bayi dalam kandungan maupun saat dilahirkan di

Kota Tasikmalaya masih tinggi mencapai 147 kasus kematian, dari jumlah

tersebut 98 kasus merupakan kematian bayi dalam kandungan dan 49 kasus

pada proses melahirkan. Faktor yang dapat memengaruhi tingkat AKB

diantaranya tersedia berbagai fasilitas, pelayanan kesehatan dari tenaga

medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisional ke norma kehidupan modern ( DinKes, 2017).

Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor pelayanan kebidanan antara lain asuhan kebidanan melalui

pendekatan manajemen kebidanan, peran serta bidan dimana harus bisa

menjadi pihak kesehatan terdekat bagi masyarakat. Upaya-upaya tersebut itu

diantaranya adalah dengan mengupayakan pemberian asuhan kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana dan

berpendidikan untuk menjadi orangtua (APN, 2008).

Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal diperlukan

tenaga kesehatan yang professional dan terampil, sebagai upaya penurunan

AKI. Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena

kedudukannya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dalam rangka

meningkatkan pelayanan kesehatan melalui profesionalisme seorang bidan

(Manuaba, 2010).
3

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas maka penulis

membuat laporan asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan

Komprehensif pada Ny.D 26 tahun di BPM L Kecamatan Indihiang Kota

Tasikmalaya tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam studi kasus

ini rumusan masalah adalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan

Komprehensif Pada Ny. S 26 tahun di BPM E Leuwidahu Kota Tasikmalaya

tahun 2021?”

1.3 Tujuan

1.1.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu pada

masa kehamilan sampai nifas dan bayi yang dilahirkan hidup sehat.

1.1.2 Tujuan Khusus

1. Dapat melaksanakan asuhan kehamilan pada Ny. S 35 tahun

G2P1A0 hamil 39 minggu fisiologis dengan pendekatan

managemen kebidanan dan pendokumentasian dalam bentuk

SOAP.

2. Dapat melaksanakan asuhan persalinan pada Ny. S 35 tahun

G2P1A0 hamil 39-40 minggu fisiologis dengan pendekatan

managemen kebidanan dan pendokumentasian dalam bentuk

SOAP.
4

3. Dapat melaksanakan asuhan nifas pada Ny. S 35 tahun P2A1

fisiologis dengan pendekatan managemen kebidanan dan

pendokumentasian dalam bentuk SOAP.

4. Dapat melaksanakan asuhan bayi baru lahir pada bayi Ny. S 35

tahun P2A1 fisiologis dengan pendekatan managemen kebidanan

dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP.

1.4 Manfaat Penulisan

1.1.1 Manfaat Teoritis

Hasil laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan informasi

bagi perkembangan ilmu kebidanan khususnya dalam pemberian

asuhan kebidanan komprehensif.

1.1.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan teori dan ilmu yang di peroleh selama

perkuliahan dan lapangan praktek khususnya tentang asuhan

kebidanan komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,

dan bayi baru lahir.

2. BPM/ Lahan praktik

Sebagai bahan masukan dan motivasi untuk mempertahan

kan mutu pelayanan terutama dalam memberikan asuhan

pelayanan kebidanan komprehensif


5

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran terhadap

mahasiswa untuk peningkatan mutu pendidikan ke tingkat yang

lebih berkualitas.

4. Bagi Klien

Klien mendapatkan asuhan yang dibutuhkan dan dapat

menjalani kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

dengan baik, dan sebagai deteksi dini agar mendapatkan

penanganan segera.

1.5 Lokasi dan Waktu

Asuhan kebidanan ini dilaksanakan di BPM E Leuwidahu Kota

Tasikmalaya pada tanggal 22 Januari –31 Maret 2021.


6

Anda mungkin juga menyukai