Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Konsep Dasar, Tujuan, Prinsip
Pengorganisasian dalam Keperawatan untuk mata kuliah manajemen
keperawatan dapat terselesaikan dengan baik.Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing kepada kami sebagai mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara


penulisan maupun isi dari makalah ini, karenanya kami siap menerima baik kritik
maupun saran dari dosen pembimbing dan pembaca demi tercapainya
kesempurnaan dalam pembuatan makalah berikutnya.

Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan


makalah ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.

Gorontalo, 22 oktober 2018

Kelompok I
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................

Daftar isi.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar belakang................................................................................................
B. Tujuan penulis................................................................................................
C. Rumusan masalah..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Konsep dasar perorganisasian......................................................................


B. Tujuan perorganisasian.................................................................................
C. Prinsip perorganisasian.................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
C. Daftar Pustaka..............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengorganisasian adalah hal penting untuk dipelajari, pengorganisasian


mencakup hal-hal yang diatur untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Antara
pimpinan dan bawahan, atau antara ketua dan staf memiliki saling keterkaitan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.  Pengorganisasian adalah fungsi
manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi
perencanaan. Dengan fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki
oleh intitusi pelayanan kesehatan (manusia dan bukan manusia) diatur
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan institusi.
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan
wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk
mencapai tujuan organisasi. Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan
kesehatan  profesional  yang pelayanannya  disediakan  oleh  dokter,  perawat,
dan  tenaga  ahli  kesehatan  lainnya.
Suatu rumah sakit memerlukan pengorganisasian untuk  melancarkan  suatu
tujuan dengan sukses.  Organisasi  rumah  sakit  memiliki  pemimpin  dan  staf-
staf yang bergerak dibidangnya agar organisasi di rumah sakit mampu mejalankan
pelayanan yang optimal. Pengorganisasian  dalam  manajemen  keperawatan
mempunyai  banyak  aktifitas penting, antara  lain   bagaimana  asuhan
keperawatan  dikelola  secara  efektif   dan  efisien  untuk sejumlah  pasien  di
rumah  sakit  dengan  jumlah  staf  keperawatan  dan  fasilitas  yang ada.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah
kali ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana konsep dasar pengorganisasian?
2) Apa saja tujuan pengorganisasian?
3) Apa saja prinsip pengorganisasian?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan pembuatan makalah kali
ini adalah sebagai berikut.
1) Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar pengorganisasian
2) Mahasiswa dapat mengetahui tujuan pengorganisasian
3) Mahasiswa dapat mengetahui prinsip pengorganisasian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah institusi atau wadah tempat orang berinteraksi
dan bekerjasama sebagai suatu unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua
orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran atau serangkaian
sasaran. organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penetapan dan
pembagian kerja yang akan dilakukan, pembatasan dan tugas dan
kewajiban, otoritas dan tanggungjawab, dan penetapan hubungan diantara
elemen organisasi.
Menurut Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1. Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai
wadah/ tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemen
yang memungkinkan manajemen bergerak atau dapat dikaitkan.
2. Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti
dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan
tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis
berarti bahwa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian
pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang
strategis.
3. James D Money, ‘The Principle of Organization’
Organisasi adalah bentuk setiap kerja sama manusia untuk
pencapaian tujuan bersama. organsiasi sebagai proses
4. Dwight Waldo
Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang
berdasarkan wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
suatu sistem administrasi.
5. GR Terry
Organisasi berasal dari kata organism, yaitu suatu struktur dengan
bagian-bagian yang diintegrasi hingga hubungan mereka satu sama
lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan

a. Unsur – Unsur pembentuk Organisasi


Berdasarkan definisi, terlihatlah beberapa unsur-unsur yang
membentuk organisasi secara utuh, diantaranya:
1. Terdiri dari sekelompok orang
2. Memiliki tujuan yang jelas
3. Adanya kerja sama
4. Punya peraturan atau Undang-undang
5. Punya tempat/secretariat
6. Punya modal (SDM/SDA atau uang)

b. Asas Organisasi
Menurut Handayaningrat (1984), Asas-asas atau prinsip-prinsip
organisasi sebagai berikut:
1. Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan membuat setiap organisasi terarah dengan
apa yang menjadi cita-cita organisasi.
2. Skala Hirarki
Skala Hirarki dapat diartikan sebagai perbandingan kekuasaan di
setiap bagian yang ada. Kekuasaan terukur, jika jelas berapa banyak
bawahan dan jenis pekerjaan apa saja yang menjadi titik tumpu sebuah
organisasi
3. Kesatuan Perintah/ Komando
Untuk organisasi, kesatuan perintah terletak di puncak pimpinan
tertinggi. Jika di organisasi, maka manajer yang bisa memerintahkan
seluruh komponen-komponen dari organisasi
4. Pelimpahan wewenang
Pelimpahan wewenang yaitu: 1) seacara permanen yang ditandai
dengan Surat Keputusan Tetap (SK), dan 2) Secara sementara yang
sifatnya dadakan.
5. Pertanggungjawaban
Dalam melaksanakan tugas, semua bawahan bertanggungjawab
untuk melaksanakan tugas dan hasil kerjanya.
6. Pembagian pekerjaan
Pembagian pekerjaan dilakukan untuk menutupi ketidakmampuan
setiap orang untuk mengerjakan semua pekerjaan yang ada dalam
organisasi.
7. Jenjang/Rentang kendali
Jenjang atau rentang kendali artinya perlu jumlah bawahan
dikendalikan oleh seorang atasan secara rasional. Oleh karena itu,
tingkat-tingkat kewenangan yang ada harus dibatasi seminimal
mungkun sehingga tidak semua menjadi atas.
8. Fungsional
Seorang dalam keanggotaan organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerjanya serta
tanggungjawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
9. Pemisahan
Bahwa beban tugas dari setiap orang tidak dapat dilimpahkan
kepada orang lain. seseorang akan merasa kehilangan harga dirinya
dengan pekerjaan orang lain, kecuali ada hal tertentu diluat kuasa
manusia (sakit).
10. Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi. Keseimbangan antara bebas tugas, imbalan, waktu bekerja
dan hasil pekerjaan.
11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan dan perkembangan organisasi tergantung pada
dinamika dan flexibelitas kelompok.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat penting dan berarti bagi sebuah organisasi.
Seluruh fungsifungsi manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh
pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti dari
manajemen.

c. Bentuk Organisasi
1. Organisasi Line
Organisasi Line merupakan bentuk organisasi yang mengenal
satu atasan atau pempinan sebagai sumber dari kewenangan dalam
suatu organisasi. Dalam pola ini atasan atau pimpinan akan
berhubungan langsung secara vertical dengan bawahan. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari organisasi Line dan Staff, yaitu:
Kelebihan Organisasi Line
1) Kesatuan kepemimpinan terjamin
2) Garis besar kepemimpinan berjalan secara tegas Karena pimpinan
langsung berhubungan dengan bawahan
3) Proses pengambilan keputusan secara cepat
4) Rasa soladaritas tinggi
5) Penyampaian informasi cepat
6) Memungkinkan manajer lebih terlatih
7) Hubungan kekuasaan jelas
Kekurangan Organisasi Laine
1) Seluruh organisasi sangat bergantung dengan satu orang
2) Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter
3) Kesempatan bawahan berkembang sangat susah
4) Penyelesaian masalah agak lama karena dipikirkan satu orang saja
2. Organisasi Line dan Staf
Organisasi Line dan Staf menempatkan pemimpin atau atasan
sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi. Line dalam organisasi
diartikan sebagai orang-orang yang terlibat langsung dalam pencapaian
tujuan sedangkan staff diartikan sebagai orang-orang yang membantu
dalam pencapaian tujuan organisasi. Berikut adalah kelebihan dan
kekurangan dari organisasi Line dan Staff, yaitu:21
Kelebihan Organisasi Line dan Staff
1) Dapat digunakan disetiap organisasi
2) Ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staff dan
pelaksanabawahan dapat berkembang dengan cepat
3) Prinsip penempatan bahawan “the man the right place”
4) Pengambilan keputusan yang sehat lagi cepat diambil
5) Bahawan lebih aktif, kreatif dan inovatif
6) Disiplin dalam tugas sangat baik

Kekurangan Organisasi Line dan Staff

1) Rasa soladaritas bawahan tidak begitu tinggi karena sibuk dengan


kegiatannya masing-masing
2) Jika koordinasi di tingkat staff tidak baik, dapat juga merupakan
hanmabatan bdalam pelaksanaan tugas
3. Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional disusun atas dasar penyusunan dasar
kegiatan berdasarkan fungsi di tiap unit. Berikut adalah kelebihan dan
kekurangan dari organisasi Funsional, yaitu:
Kelebihan Organisasi Fungsional
1) Pembidangan tugas jelas, sehingga kesimpangan siaran dapat
dihindarkan
2) Solidaritas begitu juga moral dan disiplin di antara karyawan yang
menjalankan fungsi yang sama pada umumnya tinggi
3) Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup tinggi seselon atas
4) Spesialis pada karyawan dapat dikembangkan dan diganti semaksimal
mungkin

Keburukan Organisasi Fungsional

1) Para karyawan terlatiih menspesialisasi diri pada bidang tertentu saja,


sehingga sukar untuk mutasi tugas atau mutasi tempat
2) Para karyawan terlatih mementingkan bidangnya saja, sehingga
koordinasi menyeluruh susah terlaksana
3) Memungkinkan terjadinya rasa golongan yang berlebihan di antara
karyawan dalam menjalankan fungsinya.
4. Organisasi Kepanitiaan
Organisasi kepanitiaan menggunakan sekelompok orang yang
ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus, yang tidak dapat
diselesaikan sendiri oleh seseorang atau sebiuah dewan. Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan dari organisasi Kepanitiaan, yaitu:23
Kelebihan Organisasi Kepanitiaan
1) Pada umumnya keputusan diambil secara tepat, karena segala sesuatu
dibicarakan secara kolektif dan segala faktor dipertimbangkan
2) Kemungkinan bagai pemimpin berlaku dictator sangat kurang
3) Kerjasama di kalangan pelaksana mudah dibaca

Keburukan Organisasi Kepanitiaan

1) Pengambilan keputusan agak sedikit lamban


2) Jika ada pelaksanaan kegiatan terkendala, tidak ada yang bisa
dipersalahkan
3) Para pelaksana agak sering bingung karena arus perintah
4) Daya kreasi seseorang pelaksana tidak menonjol, karena semua
pelaksanaan berdasarkan pada kelektifitas .
B. Tujuan Pengorganisasian
Tujuan merupakan unsur yang sangat penting dalam
sebuahorganisasi, Setiap organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas,
karenajika tidak mempunyai tujuan yang jelas maka suatu organisasi
tersebuttidak terarah. Tujuannya adalah arah atau sesuatu yang ingin
dicapaimenjadi sebab dilaksanakannya sesuatu kegiatan.
Tujuan organisasi menurut Terry ialah untuk
membimbingmanusia-manusia bekerja sama secara efektif.
Sedangkan Sapoerta memahami tujuan pengorganisasian adalah:
1) Organizing yang efektif akan menyebabkan masing-masing anggota
suatu organisasi mengetahui kelompok-kelompok aktivitas apa yang
dilaksanakan.
2) Dengan organizing yang tepat, akan didapat ketegasan, kejelasan,
dalam hubungan-hubungan kerja dalam suatu organisasi perusahaan
atau kantor dinas.
3) Hubungan-hubungan yang tetap dan diinginkan diantara
aktivitasaktivitas dan pelaksanaan akan tercapai, organizional ini jauh
lebihbesar manfaatnya dari pada sekelompok usaha-usaha individual.
4) Organizing yang baik berarti juga pendelegasian wewenang dilakukan
dengan mantap, sehingga mereka menerima limpahan wewenang yang
dapat bertanggung jawab.
5) Organizing yang efektif berarti pemanfaatan dengan sebaik mungkin
komponen manusia dan hubungan yang tepat antara pekerjaan tertentu,
orang-orang, pelaksanaan dan fasilitas diteliti lebih lanjut dan
diseimbangkan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh efektivitas
dan efesiensi kerja.

Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah


strukturorganisasi yang dapat dianggap sebagai sebuah kerangka yang
merupakantitik pusat sekitar apa manusia dapat menggabungkan usaha-
usaha merekadengan baik. Dengan kata lain salah satu bagian terpenting
dari tugaspengorganisasian adalah mengharmoniskan suatu kelompok
orang-orangyang berbeda, mempertemukan bermacam-macam
kepentingan danmemanfaatkan kemampuan ke suatu arah tertentu.

Pengorganisasian bermanfaat untuk mencapai tujuan dimana


individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri, sekelompok orang
yang bekerja sama secara koperatif dan terkoordinasikan dapat mencapai
hasil yang lebih dari pada dilakukan perorangan. Konsep ini disebut
dengan sinergi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Handoko bahwa
tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja (division of
labor) yang memungkinkan sinergi terjadi.

Jadi dengan adanya pembagian kerja maka akan


memudahkanuntuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang
masing-masingsupaya tercapainya tujuan yang diharapkan.

C. Prinsip-prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip pengorganisasian bertujuan agar suatu
organisasidapat berjalan dengan baik atau dalam usaha menyusun suatu
organisasidapat tewujud organisasi yang efektif dan efesien.
Manulang mengemukakan bahwa prinsip pengorganisasian
adalahsebagai berikut:
1) Adanya tujuan yang jelas
Tujuan pengorganisasian harus ditetapkan
sebelummerumuskan perencanaan kegiatan karena rencana-rencana
harusmerujuk dan mengarah kepada upaya tercapainya tujuan
organisasi.
2) Pembagian kerja
Dalam sebuah organisasi pembagian kerja adalah keharusan
sebab tanpa adanya pembagian kerja kemungkinan terjadinya
tumpang tindih tugas yang menjadi amat besar. Pembagian kerja akan
menghasilkan departemen-departemen dan job description dari
masing-masing unsur sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.
3) Delegasi kekuasaan
Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang
untukmengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsi
yangdijalankan dengan sebaik-baikya. Kekuasaan atau wewenang
terdiridari berbagai aspek diantaranya : wewenang dalam
mengambilkeputusan, sumber daya, wewenang perintah, wewenang
memakaibatas waktu tertentu.
4) Rentangan kekuasaan
Rentang kekuasaan yang dimaksud adalah berapa jumlah
orangyang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, sehingga
pemimpinitu dapat memimpin, membimbing serta mengawasi secara
baiksehingga bisa berhasil dan berdaya guna.
5) Tingkat-tingkat Pengawasan
Di dalam suatu organisasi harus diusahakan agar
organisasisesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi
agar adamotivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk
mencapai tingkattingkat di dalam struktur organisasi.
6) Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Berdasarkan prinsip ini seorang bawahan hanya
mempunyaiseorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan
kepada siapa iamemberi pertanggung jawaban akan pelaksanaan
tugasnya.
7) Koordinasi
Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh
unitorganisaisi agar tertuju untuk memberikan sumbangan
semaksimalmungkin guna mencapai tujuan organisasi sebagai
keseluruhan.Dengan adanya koordinasi akan menjadikan keselarasan
aktivitasdiantara unit-unit organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Anton Athoillah
prinsipprinsip pengorganisasian yaitu:

1. Kesatuan komando
Penyusunan setiap organisasi harus mengikuti garis
tatahubungan atasan, yaitu mulai bawah ke atas sampai berakhir
padasatu titik, yaitu puncak dari organisasi. Semua arus
komando(perintah), laporan, arus informasi, arus kerja, dan
sebagiannyaharus melalui jalur hierarki yang jelas.
2. Pembagian kerja
Prinsip pembagian kerja dapat dibagi menjadi empat:
a) Menurut wilayah/ daerah
b) Menurut produk/ barang yang dihasilkan
c) Menurut jumlah orang bawahan
d) Menurut fungsi
3. Keseimbangan antara tugas, tanggung jawab, dan kekuasaan,
yaitupembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota
organisasiyang propesional dengan jabatan yang diemban serta gaji
yangditerima.
4. Prinsip komunikasi
Adanya pertukaran informasi diantara anggota
organisasi,sehingga pelaksanaan kegiatan dapat dipantau secara
bersamasama.
5. Kontinuitas /kesinambungan
Setiap kegiatan harus dilaksanakan sesuai denganperencanaan
dan jadwal yang ditetapkan.
6. Prinsip koordinasi
Dengan prinsip pembagian kerja dan kesinambungan
kerja,prinsip koordinasi dalam berorganisasi sangat penting
untukdilaksanakan agar tidak terjadi mismanagement
dankesinambungan komunikasi antara anggota organisasi.

7. Saling asuh
Prinsip saling asuh merupakan pelaksanaan pembinaan
dariatasan kepada bawahan. Terjadi pengayoman yang berjalan
secarakekeluargaan sehingga tidak terjadi konflik organisasi
yangberakibat hancurnya hubungan anggota organisasi.
8. Pelimpahan kekuasaan/delegasi
Pelimpahan wewenang ini sangat perlu dalam organisasikarena
atasan tidak selalu bisa melaksanakan kegiatanyaadakalanya
berhalangan.
9. Pengamatan, pengawasan, pengecekan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kinerja
anggotaorganisasi, supaya setiap ada masalah akan mudah diantisipasi
dandicarikan jalan keluarnya sesegera mungkin.
10. Asas tahu diri
Asas ini mengajarkan agar semua anggota
organisasimenyadari kedudukannnya dalam organisasi, sehingga
tidakmelakukan pekerjaan yang bukan merupakan tugas dan
tanggungjawabnya.
11. Kehayatan
Kehayatan yaitu anggota organisasi harus bekerjaberdasarkan
komitmen yang kuat kepada organisasi, loyalitas yangmaksimal, dan
sikap yang penuh pengabdian, dalam arti ketaatanterhadap peraturan.

Sementara itu Malayu S.P. Hasibuan berpendapat bahwaprinsip-


prinsip pengorganisasian yaitu:

1. Principle of organizational (asas tujuan organisasi)


Menurut asas ini, tujuan organisasi harus jelas dan
rasional,apa bertujuan untuk mendapatkan laba, atau untuk
memberikanpelayanan. Prinsip ini merupakan bagian paling penting
dalammenentukan struktur organisasi.
2. Principle of unity of objective (asas kesatuan arah)
Didalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada
kesatuantujuan yang ingin dicapai.
3. Principle of unity of Command (asas kesatuan perintah)
Menurut asas ini, hendaknya setiap baawahan
menerimaperintah ataupun memberikan pertanggung jawaban hanya
kepadasatu orang atasan, tetapi seorang atasan dapat memerintah
beberapaorang bawahan.
4. Principle of the span of management (asas rentang kendali)
Menurut asas ini, seorang manajer hanya dapat
memimpinsecara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3
sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan
kemampuanmanajer bersangkutan.
5. Principle of delegation of authority (asas pendelegasian wewenang)
Menurut asas ini, hendaknya pendelegasian wewenang
dariseseorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas
danefektif, sehingga ia mengetahui wewenangnya.
6. Principle of parity of authority and responsibility (asas
keseimbangan wewenang dan tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya wewenang dan tanggungjawab
harus seimbang.
7. Principle of responsibility (asa tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya pertanggung jawaban
daribawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang
danpelimpahan wewenang. Seseorang hanya bertanggung
jawabkepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
8. Principle of departementation (principle of devision of work=
asaspembagian kerja)
Menurut asas ini, pengelompokan tugas-tugas,
pekerjaanpekerjaan, atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu
unitkerja (departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya
hubunganpekerjaan tersebut.
9. Principle of personnel placement (asas penempatan personalia)
Menurut asas ini, hendaknya penempatan orang-orang
padasetiap jabatan harus didasarkan atas kecakapan, keahlian,
danketerampilannya.
10. Principle of scalar chain (asas jenjang berangkai)
Menurut asas ini, hendaknya saluran pemerintah
atauwewenang dari atas kebawah harus merupakan mata rantai
verticalyang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh
jarakterpendek. Sebaliknya pertanggung jawaban dari bawahan
keatasan juga melalui mata rantai vertikal, jelas dan menempuh jarak
terpendeknya.
11. Principle of officiency (asas efesiensi)
Menurut asas ini, suatu organisasi dalam mencapaitujuannya
harus dapat mencapai hasil yang optimal denganpengorbanan yang
minimal.
12. Principle of continuity (asas kesinambungan)
Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk
menjaminkelangsungan hidupnya.
13. Principle of coordination (asas koordinasi)
Asas ini merupakan tindak lanjut dari asas-asas
organisasilainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan
dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah kepada
sasaranyang ingin dicapai.

Menurut Fayol dalam Maidawati prinsip-prinsip pengorganisasian yaitu:


1. Pembagian kerja
2. Otoritas dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan pengarahan
6. Menomorduakan kepentingan perorangan terhadapkepentingan umum
7. Gaji
8. Sentralisasi
9. Rantai scalar
10. Tata tertib
11. Keadilan
12. Stabilitas masa jabatan
13. Inisiatif semangat korp

Sedangkan menurut Sondang P. Siagian prinsip-prinsippengorgansasian


yaitu:

1) Kejelasan tujuan yang ingin dicapai


Kejelasan tujuan bukanlah merupakan jaminan bahwaperjalanan
organisasi akan mulus. Akan tetapi, tanpa tujuan yangjelas pasti
organisasi akan menghadapi berbagai masalah.
2) Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi
Alasan utama seseorang memasuki berbagai jenis organisasiyaitu
pemuasan kepentingan dan kebutuhan yang biasanya
bersifatindividualis, bahkan juga mungkin egois.
3) Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
Tujuan berakibatkan pada tersalurkannya kebutuhanseseorang
dalam hal pemilihan kekuasaan dan pengaruh terhadaporang lain.
4) Kesatuan arah
Apa pun yang terjadi dalam organisasi dan kegiatan apa punyang
dilakukan, semuanya ditujuakan pada hanya satu arah,
yaitutercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Kesatuan perintah
Seorang manajer memberikan perintah kepada orang
yangsetingkat lebih rendah dari padanya yang meneruskannya ke
tingkatyang lebih bawah lagi apabila hal itu diperlukan.
6) Fungsionalisasi
Dalam setiap organisasi terdapat satuan kerja tertentu yangsecara
fungsional bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugastertentu
pula.
7) Deliniasi berbagai tugas
Adanya perumusan yang jelas dari uraian tugas.
8) Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
9) Pembagian tugas
10) Kesederhanaan struktur
Penstrukturan berbagai kegiatan organisasional harusdisesuaikan
dengan tugas yang diemban.
11) Pola dasar organisasi yang relatif permanen
12) Adanya pola pendelegasian wewenang
Pola pendelegasian apapun yang digunakan dalam suatuorganisasi,
pada analisis terakhir manajer yang mendelegasikanwewenang itu
pulalah yang bertanggung jawab atas keberhasilanatau kegagalan
dalam pelaksanaan pekerjaan yangdidelegasikannya.
13) Rentang pengawasan
14) Jaminan pekerjaan
Selama seseorang melakukan tugasnya sesuai denganberbagai
ketentuan yang berlaku dalam organisasi, ada jaminanbahwa
seseorang tidak akan kehilangan pekerjaan yang menjadisumber mata
pencaharian baginya yang pada gilirannyamemungkinkannya
memuaskan berbagai kebutuhannya
15) Keseimbangan antara jasa dan imbalan

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan


mengalokasi dan mengatur sumber daya untuk menyelesaikan tujuan yang
dicapai.Suatu pengorganisasia memiliki tujuan dan prinsip pokok tertentu
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Organisasi sebagai sistem sosial memiliki 4 subsistem yaitu subsistem


administrasi, subsistem informasi, subsistem ekonomi, dan subsistem
sosial.Dalam struktur organisasi memiliki 4 jenis atau tipe struktur yaitu
Bureaucrati, Ad Hoc Design, Matrix Structure, dan Flat design.

2. Saran

Organisasi yang baik adalah organisasi yang menjalankan peran


pengorganisasian secara jelas.Selain itu pengorganisasian yang baik juga
dilihat dari pemimpin dan stafnya. Hubungan yang baik membuat tujuan
organisasi lebih cepat tercapai.Begitu juga dengan hubungan yang buruk antara
pimpinan dan stafnya akan membuat tujuan organisasi lambat terwujud bahkan
gagal tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=2ahUKEwir_7bMgZreAhWG
bysKHS2hBOYQFjABegQICBAC&url=https%3A%2F%2Fpustakauinib.ac.id
%2Frepository%2Ffiles%2Foriginal
%2F6abdd807ec57ea3039279b1f9fce4f8c.pdf&usg=AOvVaw1niz17I9PyUSak_
GsW9xF_

elfiza dwi fandri on Oct 13, 2016, dikutip dalam


https://www.scribd.com/presentation/327437278/Konsep-Dasar-
Pengorganisasian

Nuraini Fadilah, dikutip dalam


https://www.academia.edu/31972118/Konsep_Dasar_Manajemen_dan_Teori_Org
anisasi.pdf?auto=download

Anda mungkin juga menyukai