Anda di halaman 1dari 31

LETAK KOMPONEN SISTEM INJEKSI PADA MESIN K3-VE

SISTEM SFI > PERIKSA / HAPUS DTC


PERHATIAN:
Sebelum menghapus DTC, selalu periksa dan pastikan mencatat DTC dan freeze frame data.

PETUNJUK:
Pada saat memeriksa DTC, DTC P1520/51 akan selalu ditampilkan jika:
1) Pedal akselerator ditekan
2) Switch air conditioner dihidupkan
Oleh karena itu, lakukan prosedur pemeriksaan hanya setelah memastikan bahwa pedal
akselerator tidak ditekan dan switch air conditioner telah diputar ke OFF.

PERIKSA DTC (menggunakan intelligent tester)


1. Hubungkan intelligent tester/scan tool ke DLC3.
2. Putar switch pengapian ke-ON dan hidupkan intelligent tester/scan tool.
3. Periksa dan pastikan mencatat DTC dan freeze frame data.
4. Konfirmasi detail dari DTC.

PERIKSA DTC (tidak menggunakan intelligent tester)

1. Putar switch pengapian ke ON.


2. Gunakan SST, hubungkan terminal EFIT (12) dan 4 (E) pada DLC3.
3. Baca DTC dengan mengamati MIL. Jika terdapat DTC yang tidak terdeteksi, MIL berkedip
seperti ditunjukkan dalam gambar.

4. Contoh
1. DTC 12 dan 31 terdeteksi dan MIL mulai menampilkan DTC, seperti ditunjukkan pada
gambar. Pola kedipan MIL dari DTC 12 akan ditampilkan pertama kali.
2. Akan terjadi pause (jeda) 2,5 detik. Jeda ini akan terjadi antara pola kedipan MIL
setiap DTC.
3. Pola kedipan MIL dari DTC 31 akan ditampilkan
4. Akan terjadi pause (jeda) 4,0 detik. Pause ini akan terjadi saat pola kedipan MIL
terakhir dari mulaianya lagi pengulangan DTC.
5. MIL akan ditampilkan ulang dari awal DTC.
5. Periksa detail malfungsi menggunakan bagan DTC
6. Setelah menyelesaikan pemeriksaan, lepaskan terminal EFIT (12) dan 4 (E) dan putar off
display.
PETUNJUK:
Pada saat terdeteksi 2 atau lebih, MIL pertama kali akan menunjukkan nomor DTC paling
kecil.
7. Konfirmasi detail dari DTC

FREEZE FRAME DATA (menggunakan intelligent tester)


1. Hubungkan intelligent tester/scan tool ke DLC3.
2. Putar switch pengapian ke-ON dan hidupkan intelligent tester/scan tool.
3. Pilih parameter untuk periksa menggunakan freeze frame data/data list/live data/data stream.
4. Catat DTC(s) dan freeze frame data/data list/live data/data stream.

HAPUS DTC DAN FREEZE FRAME DATA (menggunakan intelligent tester)


1. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
2. Putar switch pengapian ke-ON (jangan hidupkan mesin) dan hidupkan intelligent tester ke-
ON.
3. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine / DTC / Clear.
4. Hapus DTC dan freeze frame data dengan menekan tombol YES pada tester.
PETUNJUK:
Untuk informasi seputar penggunaan intelligent tester, lihat petunjuk penggunaan.
HAPUS DTC DAN FREEZE FRAME DATA (jangan gunakan intelligent tester)

1. Lepas fuse EFI dari kotak relay ruang mesin selama lebih dari 60 detik, atau lepaskan kabel
negatif baterai selama lebih dari 60 detik.
PETUNJUK:
 Inisialisasi tidak akan sempurna dengan hanya melepas kabel baterai.
 Bila fuse EFI telah dilepaskan, penyetelan radio, audio memory dan yang lain tidak
terhapus.
Kode DTC Item deteksi Area Gangguan MIL *1
- Open atau short circuit dalam sensor tekanan absolute
Sirkuit Tekanan Absolute Manifold / manifold
P0105/31 Menyala
Tekanan Barometric - Sensor tekanan absolut manifold
- ECM
- Open atau short di sirkuit sensor temperatur udara intake
Sirkuit Intake Air Temperature
P0110/43 - Sensor temperatur udara masuk Menyala
Malfungsi
- ECM
- Open atau short circuit dalam sensor temperatur cairan
Sirkuit Temperatur Cairan Pendingin pendingin mesin
P0115/42 Menyala
Mesin - Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle
Malfungsi Sirkuit Sensor Posisi
P0120/41 - Sensor posisi throttle Menyala
Pedal Throttle / Switch "A"
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
Sirkuit Sensor Oksigen (Bank 1
P0130/21 - Sensor heated oxygen (sensor 1) Menyala
Sensor 1)
- Heater sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit heater dari sensor heated
Sirkuit Heater Sensor O2 (Bank 1 oxygen (sensor 1)
P0135/23 Menyala
Sensor 1) - Sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
Sistem Terlalu Kurus (Malfungsi A/F - Sistem induksi udara
P0171/25 Menyala
Kurus, Bank 1) - Injektor tersumbat
- Sensor tekanan absolut manifold
- Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- Tekanan bahan bakar
- Kebocoran gas pada sistem exhaust
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
- Sensor heated oxygen (sensor 1)
- Selang ventilasi
- ECM
- Injektor bocor atau tersumbat
- Sensor tekanan absolut manifold
- Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- Sistem pengapian
Sistem Terlalu Gemuk (Malfungsi - Tekanan bahan bakar
P0172/26 Menyala
A/F Gemuk, Bank 1) - Kebocoran gas pada sistem exhaust
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
- Sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor knock
P0325/18 Sirkuit Sensor Knock 1 - Knock sensor (kendor atau under-torqued) Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi crankshaft
Malfungsi Sirkuit "A" Sensor Posisi - Sensor posisi crankshaft
P0335/13 Menyala
Crankshaft - Plat sensor posisi crankshaft No.1
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi camshaft
Sirkuit Sensor Posisi Camshaft "A" - Sensor posisi camshaft
P0340/14 Menyala
(Bank 1 atau Single Sensor) - Camshaft (timing rotor)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit IG (1 sampai 4)
Koil Pengapian "A" Utama / Sirkuit
P0350/16 - Koil pengapian assembly No. 1 sampai No. 4 Menyala
Sekunder
- ECM
Malfungsi pada Sirkuit Purge Control - Open atau short pada sirkuit vacuum switching valve (EVAP).
P0443/76 Valve Sistem Evaporative Emission - Vacuum switching valve (EVAP) Menyala
Control - ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor kecepatan
P0500/52 Sensor Kecepatan Kendaraan - Sirkuit speedometer (Meter kombinasi) Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit katup Idle Speed Control (ISC)
P0505/71 Sistem kontrol Idle Malfungsi - Katup ISC macet pada posisi terbuka atau tertutup Menyala
- ECM
- Sistem mekanikal (rantai timing loncat gigi, rantai telah
Sensor VVT / Range Sirkuit sensor
memanjang)
P1346/75 Posisi Camshaft / Problem Menyala
- Timing katup
Performance (Bank 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve
- Timing katup
Malfungsi pada Sistem VVT (Bank - Katup kontrol timing oli camshaft
P1349/73 Menyala
1) - Filter camshaft timing oil control valve
- Camshaft timing sprocket assembly
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sinyal starter
P1510/54 Sirkuit Sinyal Starter - Open atau short dalam sirkuit speedometer Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle
- Sensor posisi throttle
- Short dalam sirkuit switch kontrol cooler (dengan heater)
- Switch kontrol cooler assembly (dengan heater)
P1520/51 Sirkuit Switch A/C Malfungsi - Short dalam sirkuit switch kontrol temperatur A/C (tanpa -
heater)
- Switch kontrol temperatur A/C (menyatu dengan switch kontrol
heater assembly) (tanpa heater)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit thermistor cooler No. 1
Sistem Sinyal Sensor Temperatur
P1530/44 - Thermistor cooler No.1 -
Evaporator Air Conditioner
- ECM
P1600/83 Malfungsi pada Sirkuit Sinyal
- ECM -
*2 Immobiliser
- Sistem engine immobiliser
- ECU kunci transponder assembly (ECU Immobiliser )
P1601/81
Malfungsi Sinyal Immobiliser - Open atau short dalam line komunikasi (wire harness atau -
*2
konektor)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve
P1656/74 Malfungsi pada Sikuit OCV (Bank 1) - Katup kontrol timing oli camshaft Menyala
- ECM

SISTEM SFI > DATA LIST / ACTIVE TEST


PETUNJUK:
Dengan membaca Data List yang ditampilkan pada intelligent tester, nilainya dapat diperiksa, termasuk beberapa switch,
sensor, dan actuator, tanpa melepas part apapun. Membaca Data List sebagai langkah pertama dalam troubleshooting
adalah salah satu metoda untuk memperpendek waktu diagnosa.
PERHATIAN:
Dalam tabel di bawah ini, daftar nilai dalam Kondisi Normal hanya merupakan referensi saja. Jangan semata-mata
tergantung pada nilai-nilai ini ketika menentukan rusak tidaknya part.
1. Panaskan mesin.
2. Putar switch pengapian ke OFF.
3. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
4. Putar switch pengapian ke-ON dan hidupkan tester ke-ON.
5. Pilih menu item berikut ini: Powertrain / Engine / Data List.
6. Periksa hasilnya dengan referensi ke tabel di bawah ini.
Display Tester Item/Range Pengukuran Kondisi Normal *1 Catatan Diagnosis
1,4 sampai 2,5 ms: Idling saat
Periode injeksi silinder No. 1 /
mesin dingin
Injector Min.: 0 ms -
1,0 sampai 1,8 ms: Idling dengan
Maks.: 32,64 ms
pemanasan mesin
Timing pengapian advance untuk
silinder No. 1 / 0 sampai 10° BTDC:
IGN Advance -
Min.: -64° Idling (posisi netral)
Maks.: 63°
Nilai koreksi kontrol knock:
Knock corr.
Min.: 0°CA 0 sampai 3°CA: Idling -
advance angle
Maks.: 90°CA
6 sampai 14 %: Idling (OFF A/C,
Duty ratio katup kontrol putaran idle:
Posisi netral)
IAC Duty Ratio Min.: 0 % -
20 sampai 60 %: Idling (A/C ON,
Maks.: 100 %
Posisi netral)
IAC Learning Learned Idle Speed Control (ISC)
6 sampai 14 %: Idling -
Value valve step value:
Min.: 0 %
Maks.: 100 %
Idle Speed Control (ISC) step
position saat ini:
IAC Step POS - -
Min.: 0
Maks.: 255
70 sampai 104 kPa: Switch
Tekanan (absolute) intake manifold:
pengapian ON (Mesin tidak
AFM Min.: 0 kPa -
dihidupkan)
Maks.: 255 kPa
20 sampai 40 kPa: Idling
80 sampai 110 kPa: Switch
Tekanan intake manifold aktual
pengapian ON (Mesin tidak
PIM Min.: 0 kPa -
dihidupkan)
Maks.: 255 kPa
20 sampai 40 kPa: Idling
Putaran Mesin:
700 sampai 800 rpm (posisi netral):
Engine SPD Min.: 0 rpm -
Idling
Maks.: 16.383 rpm
 Jika nilainya -30°C
(-22°F) atau
kurang: Sirkuit
Temperatur pendingin mesin 80° sampai 102 °C (176° sampai
sensor open
Coolant Temp Min.: -40°C (-40,00°C) 101,67°C):
 Jika nilainya 120°C
Maks.: 215°C (215,00°C) Setelah mesin dipanaskan:
(120,00°C) atau
lebih: Sirkuit
sensor shorted
 Jika nilainya -30°C
(-22°F) atau
kurang: Sirkuit
Temperatur udara masuk:
Intake Air sensor open
Min.: -40°C (-40,00°C) Sama dengan temperatur sekitar
Temp  Jika nilainya 129°C
Maks.: 215°C (215,00°C)
(128,89°C) atau
lebih: Sirkuit
sensor shorted
 0 sampai 15 %: Thottle
Sensor posisi throttle absolute: Baca nilainya dengan switch
tertutup penuh
Throttle POS Min.: 0 % pengapian ON (Jangan
 70 sampai 100 %: Katup
Maks.: 100 % menghidupkan mesin)
throttle terbuka penuh
Status posisi idling sensor posisi  ON: Thottle tertutup
IDL SIG throttle: penuh -
ON atau OFF  OFF: Throttle terbuka
Kecepatan kendaraan
Kecepatan yang ditunjukkan
Vehicle SPD Min.: 0 km/jam Kecepatan kendaraan aktual
pada speedometer
Maks.: 255 km/jam
Output voltase sensor heated
0.1 hingga 0,95 V:
oxygen untuk sensor 1:
O2S B1 S1 Pengendaraan (50 km/jam, 31 -
Min.: 0 V
mph)
Maks.: 1,275 V
Short-term fuel trim yang -100 sampai 0 Volume
dihubungkan dengan sensor 1: injeksi dikurangi
O2FT B1 S1 -20 sampai 20 %
Min.: -100 % 0 sampai 100 Volume injeksi
Maks.: 100 % ditambah
Output voltase sensor oksigen untuk
0.1 hingga 0,95 V:
sensor 2:
O2S B1 S2 Pengendaraan (50 km/jam, 31 -
Min.: 0 V
mph)
Maks.: 1,275 V
Short-term fuel trim yang
dihubungkan dengan sensor 2: 10 sampai 70 %:
O2FT B1 S2 -
Min.: -100 % Putaran mesin tetap 2.500 rpm
Maks.: 100 %
Satus rasio udara-bahan dibanding
Status O2S dengan level stoichiometric: Kurus atau Gemuk -
Kurus atau Gemuk
Dibawah 1,0: Fuel trim untuk
Total fuel trim:
Kurus
Total FT #1 Min.: 0, 0,5 sampai 1,4 Idling
1,0 atau lebih: Fuel trim
Maks.: 2
untuk Gemuk
Trouble Code Status deteksi DTC:
OFF: Sistem normal -
Flag ON atau OFF
Voltase baterai:
Voltase baterai Min.: 0 V 11 sampai 14 V -
Maks.: 65,535 V
Sinyal beban kelistrikan :  ON: Switch lampu tail ON
Elect Load SIG -
ON atau OFF  ON: Switch defogger ON
Sinyal A/C :
A/C SIG ON: A/C ON -
ON atau OFF
Sinyal Power Steering : ON: Pada saat steering wheel
PS Signal -
ON atau OFF dibelokkan
Sinyal lampu rem:
Stop Light SW ON: Pada saat rem dioperasikan -
ON atau OFF
Status dari posisi shift lever (dalam
Drive posisi D): ON: Driving -
ON atau OFF
Sudut penggantian VVT: 0 sampai 5°CA Idling
VVT Position Min.: 0 °CA 0 sampai 10°CA: 3.000 rpm -
Maks.: 160 °CA (kecepatan tetap)
Sudut bidikan VVT : 0 sampai 5°CA Idling
VVT Request
Min.: 0 °CA 0 sampai 10°CA: 3.000 rpm -
POS
Maks.: 160 °CA (kecepatan tetap)
Duty ratio kontrol VVT:
VVT OCV
Min.: 0 % 20 sampai 50 %: Idling -
Operation Duty
Maks.: 100 %
Nilai konversi sudut VVT
VVT Angle
Min.: 0°CA 15 sampai 52°CA: Idling -
Converted Val.
Maks.: 160°CA
Duty ratio kontrol EVAP (Purge)
Aliran 0 %: Switch pengapian ON (Mesin
VSV:
Pembersih tidak dihidupkan) -
Min.: 0 %
Evap 0 sampai 4 %: Idling
Maks.: 100 %
Koefisien koreksi dari pembersih
Purge corr. EVAP: Pengurangan volume injeksi
0: Idling dengan pemanasan mesin
coefficient Min.: 0 selama pemurnian EVAP
Maks.: 0.5
Koreksi learned air-fuel ratio
VF Monitor Min.: 0,75 V 0,75 sampai 1,248 V -
Maks.: 1,248 V
*1: Jika kondisi idling tidak sesuai spesifikasi, pindahkan shift lever ke posisi netral, matikan switch A/C dan matikan semua
switch aksesori.
PETUNJUK:
Lakukan Active Test agar memungkinkan komponen termasuk relay-relay, VSV (Vacuum Switching Valve) dan actuator,
bekerja tanpa melepas part apapun. Active Test dapat dilakukan menggunakan intelligent tester. Lakukan Active Test
sebagai langkah pertama dalam troubleshooting adalah salah satu metoda untuk memperpendek waktu diagnosa.
Data List bisa ditampilkan selama Active Test.
1. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
2. Putar switch pengapian ke-ON dan hidupkan tester ke-ON.
3. Pilih menu item berikut ini: Powertrain / Engine / Active Test.
4. Lakukan Active Test sesuai dengan tabel di bawah ini.
Display Tester Pengujian Part Range Kontrol Catatan Diagnosis
EVAP VSV Mengaktifkan kontrol VSV (EVAP) ON atau OFF -
Fuel Pump
Kontrol kecepatan pompa bahan bahan bakar ON atau OFF -
Relay
Kendaraan: Stasioner
Mengontrol posisi valve step dari Idle Speed Min.: 10 langkah, Maks.: 100 Putaran Mesin: Idling
IAC Step
Control (ISC) langkah Voltase baterai: 8,5 V atau
lebih
TE1 (TC) Hubungkan EFIT dan E atau DLC3 ON atau OFF -
RDFN 1 stage Mengaktifkan motor fan radiator ON atau OFF -
Mengaktifkan semua Vacuum Switching
VSL All ON atau OFF -
Valves (VSV)
PEMERIKSAAN KOMPONEN SENSOR DAN AKTUATOR PADA MESIN K3-VE

THROTTLE BODY > PEMERIKSAAN


1. PERIKSA BODI THROTTLE ASSEMBLY

1. Periksa bahwa throttle valve shaft tidak berderik.


2. Periksa apakah tidak ada aliran yang tersumbat.
3. Periksa bahwa throttle valve membuka dan menutup dengan lancar.
4. Periksa apakah tidak ada celah antara sekrup throttle stop dan throttle lever ketika throttle
valve ditutup secara penuh.
PERHATIAN:
Jangan menyetel sekrup throttle stop.
2. PERIKSA IDLE SPEED CONTROL ACTUATOR ASSEMBLY

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

3–1 45,6 sampai 50,4 Ω pada 27°C (81°F)

4–2 45,6 sampai 50,4 Ω pada 27°C (81°F)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti actuator kontrol kecepatan idle.
3. PERIKSA SENSOR POSISI THROTTLE

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1 (VC) - 2 (E2) 2,5 sampai 5,0 kΩ pada 25°C ( 25,00°C)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor posisi throttle.
2. Periksa perubahan tahanan ketika throttle lever ditutup secara penuh.
Standar:
Tahanan meningkat secara proporsional ke sudut throttle lever.
Tahanan Standar (HINT) :

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

3 (VTA) - 2 (E2) 0,3 sampai 5.8 kΩ (tertutup penuh)

3 (VTA) - 2 (E2) 1,98 sampai 9,16 kΩ (terbuka penuh)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor posisi throttle.

SENSOR KNOCK > PEMERIKSAAN


1. PERIKSA KNOCK SENSOR

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1–2 120 sampai 280 kΩ pada 20°C ( 68°F)

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti knock sensor.


SENSOR TEKANAN ABSOLUT MANIFOLD > PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN
1. PERIKSA SENSOR TEKANAN ABSOLUT MANIFOLD

1. Periksa voltatse sumber daya.


1. Lepaskan konektor sensor tekanan absolute manifold.
2. Putar switch pengapian ke ON.
3. Gunakan voltmeter, ukur voltase antara terminal-terminalnya.
Voltage standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

3 (VC) -1 (E2) 4,5 sampai 5,5 V

4. Putar switch pengapian ke OFF.


5. Hubungkan konektor sensor tekanan absolute manifold.

SENSOR POSISI CAMSHAFT > PEMERIKSAAN


1. PERIKSA SENSOR POSISI CAMSHAFT

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1 (+) - 2 (-) 1.850 sampai 2.450 Ω pada 20°C (68°F)

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti camshaft position sensor.

SENSOR POSISI CRANKSHAFT > PEMERIKSAAN


1. PERIKSA SENSOR POSISI CRANKSHAFT

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1 (+) - 2 (-) 1.850 sampai 2.450 Ω pada 20°C (68°F)

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti crankshaft position sensor.
CAIRAN PENDINGIN MESIN SENSOR TEMPERATUR > PEMERIKSAAN
1. PERIKSA SENSOR TEMPERATUR CAIRAN PENDINGIN MESIN

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1–2 2,29 sampai 2,60 kΩ pada 20°C ( 68°F)

1–2 0,302 sampai 0,327 kΩ pada 80°C ( 80,00°C)

Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temperatur cairan
pendingin mesin.
PERHATIAN:
Jika sensor temperatur cairan pendingin direndam dalam air untuk pemeriksaan, pastikan
bahwa air tidak masuk ke dalam terminal. Setelah pemerksaan, hapuslah air dari sensor
temperatur cairan pendingin mesin.

SENSOR TEMPERATUR UDARA MASUK > PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


1. PERIKSA SENSOR TEMPERATUR UDARA MASUK
1. Lepaskan kabel dari terminal negatif baterai.
2. Lepaskan konektor.
3. Lepas sensor temperatur udara masuk.

4. Periksa sensor temperatur udara masuk.


1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

2,21 sampai 2,69 kΩ pada 20°C ( 68°F)


1–2
0,29 sampai 0,354 kΩ pada 80°C ( 80,00°C)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temperatur cairan
pendingin mesin.
5. Pasang sensor temperatur udara masuk.
6. Pasang konektor.
7. Hubungkan kabel dari terminal negatif baterai.
Momen:
6.4 N*m{ 65 kgf*cm , 56 in.*lbf }

SENSOR HEATED OXYGEN > PEMERIKSAAN

1. PERIKSA SENSOR HEATED OXYGEN

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi spesifikasi
1 (HTR-) - 2 (HTR+) 11,7 sampai 15,5 Ω pada 20 °C (20,00 °C)
2 (HTR+) - 4 (E) 1 MΩ atau lebih
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor pemanas oksigen.

RELAY EFI > PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN

1. PERIKSA RELAY ECU E.F.I

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hubungan alat penguji Kondisi spesifikasi
3–5 10 kΩ atau lebih tinggi
Di bawah 1 Ω
3–5
(Berikan voltase baterai ke terminal 1 dan 2)
Bila hambatan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti relay EFI.

POMPA BAHAN BAKAR > PEMERIKSAAN


1. PERIKSA POMPA BAHAN BAKAR ASSEMBLY

1. Periksa tahanan dari pompa bahan bakar.


1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antara terminal 1 dan terminal 2.
Tahanan standar:
0,2 sampai 3,0 Ω pada 20°C (68°F)
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti pompa bahan bakar.
2. Periksa cara kerja pompa bahan bakar.
1. Hubungkan kabel positif baterai (+) kabel ke terminal 1 dari konektor, dan kabel
negatif (-) kabel ke terminal 2. Periksa bahwa pompa bahan bakar bekerja.
Bila pompa tidak bekerja, ganti pompa bahan bakar.
PERHATIAN:
 Test ini harus dilaksanakan dalam waktu 10 detik dari menghubungkan
baterai untuk mencegah koil terbakar.
 Jauhkan pompa bahan bakar dari baterai sejauh mungkin.
 Putar voltase ke on dan off di samping baterai, jangan di samping pompa
bahan bakar.

1.PERIKSA CARA KERJA POMPA BAHAN BAKAR

1. Hidupkan mesin.
2. Periksa bahwa peredam pulsa bahan bakar itu menekan sekrup-nya.
Standar:
Peredam pulsa bahan bakar menekan sekrup-nya.
PETUNJUK:
 Setelah mesin dihidupkan, periksa bahwa terjadi suara kerja pompa bahan bakar.
 Pompa bahan bakar dapat dioperasikan dengan melakukan Active Test.

VACUUM SWITCHING VALVE (KATUP SWITCHING VAKUM) > PEMERIKSAAN

1. PERIKSA CHARCOAL CANISTER VACUUM SWITCHING VALVE

1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi


1-2 30 sampai 34 Ω pada 20°C (68°F)
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti vacuum switching valve.

2. Periksa cara kerja.


1. Periksa bahwa tidak ada udara mengalir dari port E ke port F.
2. Berikan voltase baterai melintas terminal.
3. Periksa bahwa udara mengalir dari port E ke port F.
Bila tidak bekerja sesuai dengan spesifikasi, ganti vacuum switching valve.

SISTEM COOLING FAN > PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


1. PERIKSA CARA KERJA COOLING FAN PADA TEMPERATUR RENDAH (di bawah 83°C (181°F))
1. Periksa bahwa cooling fan tidak berputar ketika switch pengapian diputar ke ON dengan
switch A/C OFF.
2. Lepaskan konektor sensor temperatur cairan pendingin mesin, kemudian putar switch
pengapian ke ON. Periksa bahwa cooling fan berputar.
2. PERIKSA CARA KERJA COOLING FAN PADA TEMPERATUR TINGGI (di atas 97,6°C (208°F))
1. Setelah mesin dipanaskan, periksa bahwa switch A/C OFF.
2. Periksa bahwa cooling fan mulai berputar ketika temperatur cairan pendingin lebih tinggi dari
97,6°C (208°F) dan bahwa kipas berhenti berputar ketika temperatur cairan pendingin lebih
rendah dari 95,5°C (204°F).
PERHATIAN:
Temperatur cairan pendingin mesin diindra oleh sensor temperatur cairan pendingin mesin
pada saluran keluar air (engine outlet) pada cylinder head.
3. PERIKSA MOTOR COOLING FAN
1. Lepaskan konektor motor cooling fan.
2. Periksa bahwa cooling fan berputar dengan lembut ketika baterai dihubungkan ke konektor
motor fan.
3. Menggunakan ammeter, ukur arusnya dengan mempertahankan langkah (b).
Kuat arus standar:
5,2 sampai 8,2 A
4. Hubungkan konektor motor cooling fan.

SISTEM PENGAPIAN > PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN


1. PERIKSA KOIL PENGAPIAN DAN TEST BUNGA API
1. Periksa dari DTC.
PERHATIAN:
Jika muncul DTC, lakukan troubleshooting sesuai dengan prosedur untuk DTC.
2. Periksa apakah terjadi letikan bunga api.
1. Lepas cap saringan udara assembly
2. Lepas 4 koil pengapian
3. Gunakan kunci busi 16 mm (0.63 in), lepas 4 busi.
4. Pasang busi pada setiap koil pengapian dan hubungkan konektor koil pengapian.
5. Lepaskan 4 konektor injektor bahan bakar.
6. Tempelkan busi ke ground.
7. Periksa apakah terjadi percikan bunga api terjadi selagi mesin sedang di-crank.
PERHATIAN:
 Masa-kan busi saat pemeriksaan.
 Ganti koil pengapian bila koil itu pernah mengalami tumbukan secara fisik.
 Jangan memutar mesin lebih dari 2 detik.
3. Lakukan test loncatan bunga api sesuai dengan prosedur berikut ini.
1. Periksa apakah sisi konektor wire harness dari koil pengapian dengan igniter telah
terhubung dengan sempurna.
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke

NG Hubungkan dengan sempurna

OK Ke tahap selanjutnya

2. Lakukan uji loncatan bunga api pada setiap koil pengapian dengan igniter.
1. Ganti koil pengapian beserta igniternya dengan yang berfungsi normal.
2. Lakukan test loncatan bunga api lagi.
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke

OK Ganti koil pengapian dengan igniter.

NG Ke tahap selanjutnya

3. Periksa sumber daya untuk koil pengapian dengan igniter.


1. Putar switch pengapian ke ON.
2. Ukur voltase antar terminal.
Voltage standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1 (G) - 4 (+) 11 sampai 14 V

3. Putar switch pengapian ke OFF.


2. PERIKSA BUSI

1. Bersihkan busi.
Tekanan udara:
Di bawah 588 kPa (6,0 kgf/cm 2, 85 psi)
Durasi:
20 detik atau kurang

2. Periksa ulir dan insulator busi dari kerusakan.


Jika rusak, ganti busi.
Busi yang dianjurkan

Supplier Tipe

DENSO XU22PR9

NGK DCPR7EA-9
3. Gunakan gap gauge busi, ukur gap elektroda.
Jarak electroda:
0,8 sampai 0,9 mm (0,032 sampai 0,035 in.)
Jarak electroda maksimum:
0,9 mm (0,035 in.)
Bila gap-nya lebih besar dari maksimum, setel gap busi menggunakan gap gauge busi.

3. PERIKSA INJEKTOR BAHAN BAKAR ASSEMBLY


1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:

Hubungan Tester Kondisi spesifikasi

1–2 11,6 sampai 12,4 Ω pada 20°C (20,00 °C)

Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.

2. Periksa volume injeksi


PERHATIAN:
Lakukan tes ini dalam ruangan dengan ventilasi baik dan jauhkan dari api
1. Lepaskan selang bahan bakar dari pipa bahan bakar No.1.
2. Pasang O-ring baru pada injektor bahan bakar.
3. Pasang SST dan tabung vinyl pada injektor bahan bakar.
SST 09268-31011 (09268-41110, 09268-41130, 95336-08070)
4. Hubungkan SST (selang) ke pipa bahan bakar No.1.

5. Set injektor bahan bakar di graduated cylinder.


6. Gerakkan pompa bahan bakar.
7. Pasang SST pada injektor bahan bakar.
SST 09843-97201
8. Hubungkan SST pada baterai, dan ukur volume injeksi selama 15 detik. Lakukan
pemeriksaan ini 2 atau 3 kali, kemudian hitung rata-ratanya.
Volume standar:

Volume injeksi Perbedaan antara injektor bahan bakar

47 sampai 58 cm3 (2,9 sampai 3,5 cu in.)


11 cm3 (0,7 cu in.) atau kurang
per 15 detik

PERHATIAN:
Selalu lakukan switching pada sisi baterai. Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti
injektor bahan bakar.

3. Periksa kebocoran.
1. Jika memeriksa volume injeksi, lepas SST dari baterai. Periksa kebocoran bahan
bakar dari injektor.
Standar: 1 tetes atau kurang tiap menit
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.
SISTEM DIAGRAM

Anda mungkin juga menyukai