PETUNJUK:
Pada saat memeriksa DTC, DTC P1520/51 akan selalu ditampilkan jika:
1) Pedal akselerator ditekan
2) Switch air conditioner dihidupkan
Oleh karena itu, lakukan prosedur pemeriksaan hanya setelah memastikan bahwa pedal
akselerator tidak ditekan dan switch air conditioner telah diputar ke OFF.
4. Contoh
1. DTC 12 dan 31 terdeteksi dan MIL mulai menampilkan DTC, seperti ditunjukkan pada
gambar. Pola kedipan MIL dari DTC 12 akan ditampilkan pertama kali.
2. Akan terjadi pause (jeda) 2,5 detik. Jeda ini akan terjadi antara pola kedipan MIL
setiap DTC.
3. Pola kedipan MIL dari DTC 31 akan ditampilkan
4. Akan terjadi pause (jeda) 4,0 detik. Pause ini akan terjadi saat pola kedipan MIL
terakhir dari mulaianya lagi pengulangan DTC.
5. MIL akan ditampilkan ulang dari awal DTC.
5. Periksa detail malfungsi menggunakan bagan DTC
6. Setelah menyelesaikan pemeriksaan, lepaskan terminal EFIT (12) dan 4 (E) dan putar off
display.
PETUNJUK:
Pada saat terdeteksi 2 atau lebih, MIL pertama kali akan menunjukkan nomor DTC paling
kecil.
7. Konfirmasi detail dari DTC
1. Lepas fuse EFI dari kotak relay ruang mesin selama lebih dari 60 detik, atau lepaskan kabel
negatif baterai selama lebih dari 60 detik.
PETUNJUK:
Inisialisasi tidak akan sempurna dengan hanya melepas kabel baterai.
Bila fuse EFI telah dilepaskan, penyetelan radio, audio memory dan yang lain tidak
terhapus.
Kode DTC Item deteksi Area Gangguan MIL *1
- Open atau short circuit dalam sensor tekanan absolute
Sirkuit Tekanan Absolute Manifold / manifold
P0105/31 Menyala
Tekanan Barometric - Sensor tekanan absolut manifold
- ECM
- Open atau short di sirkuit sensor temperatur udara intake
Sirkuit Intake Air Temperature
P0110/43 - Sensor temperatur udara masuk Menyala
Malfungsi
- ECM
- Open atau short circuit dalam sensor temperatur cairan
Sirkuit Temperatur Cairan Pendingin pendingin mesin
P0115/42 Menyala
Mesin - Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle
Malfungsi Sirkuit Sensor Posisi
P0120/41 - Sensor posisi throttle Menyala
Pedal Throttle / Switch "A"
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
Sirkuit Sensor Oksigen (Bank 1
P0130/21 - Sensor heated oxygen (sensor 1) Menyala
Sensor 1)
- Heater sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit heater dari sensor heated
Sirkuit Heater Sensor O2 (Bank 1 oxygen (sensor 1)
P0135/23 Menyala
Sensor 1) - Sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
Sistem Terlalu Kurus (Malfungsi A/F - Sistem induksi udara
P0171/25 Menyala
Kurus, Bank 1) - Injektor tersumbat
- Sensor tekanan absolut manifold
- Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- Tekanan bahan bakar
- Kebocoran gas pada sistem exhaust
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
- Sensor heated oxygen (sensor 1)
- Selang ventilasi
- ECM
- Injektor bocor atau tersumbat
- Sensor tekanan absolut manifold
- Sensor temperatur cairan pendingin mesin
- Sistem pengapian
Sistem Terlalu Gemuk (Malfungsi - Tekanan bahan bakar
P0172/26 Menyala
A/F Gemuk, Bank 1) - Kebocoran gas pada sistem exhaust
- Open atau short dalam sirkuit sensor heated oxygen (sensor
1)
- Sensor heated oxygen (sensor 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor knock
P0325/18 Sirkuit Sensor Knock 1 - Knock sensor (kendor atau under-torqued) Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi crankshaft
Malfungsi Sirkuit "A" Sensor Posisi - Sensor posisi crankshaft
P0335/13 Menyala
Crankshaft - Plat sensor posisi crankshaft No.1
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi camshaft
Sirkuit Sensor Posisi Camshaft "A" - Sensor posisi camshaft
P0340/14 Menyala
(Bank 1 atau Single Sensor) - Camshaft (timing rotor)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit IG (1 sampai 4)
Koil Pengapian "A" Utama / Sirkuit
P0350/16 - Koil pengapian assembly No. 1 sampai No. 4 Menyala
Sekunder
- ECM
Malfungsi pada Sirkuit Purge Control - Open atau short pada sirkuit vacuum switching valve (EVAP).
P0443/76 Valve Sistem Evaporative Emission - Vacuum switching valve (EVAP) Menyala
Control - ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor kecepatan
P0500/52 Sensor Kecepatan Kendaraan - Sirkuit speedometer (Meter kombinasi) Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit katup Idle Speed Control (ISC)
P0505/71 Sistem kontrol Idle Malfungsi - Katup ISC macet pada posisi terbuka atau tertutup Menyala
- ECM
- Sistem mekanikal (rantai timing loncat gigi, rantai telah
Sensor VVT / Range Sirkuit sensor
memanjang)
P1346/75 Posisi Camshaft / Problem Menyala
- Timing katup
Performance (Bank 1)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve
- Timing katup
Malfungsi pada Sistem VVT (Bank - Katup kontrol timing oli camshaft
P1349/73 Menyala
1) - Filter camshaft timing oil control valve
- Camshaft timing sprocket assembly
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sinyal starter
P1510/54 Sirkuit Sinyal Starter - Open atau short dalam sirkuit speedometer Menyala
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit sensor posisi throttle
- Sensor posisi throttle
- Short dalam sirkuit switch kontrol cooler (dengan heater)
- Switch kontrol cooler assembly (dengan heater)
P1520/51 Sirkuit Switch A/C Malfungsi - Short dalam sirkuit switch kontrol temperatur A/C (tanpa -
heater)
- Switch kontrol temperatur A/C (menyatu dengan switch kontrol
heater assembly) (tanpa heater)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit thermistor cooler No. 1
Sistem Sinyal Sensor Temperatur
P1530/44 - Thermistor cooler No.1 -
Evaporator Air Conditioner
- ECM
P1600/83 Malfungsi pada Sirkuit Sinyal
- ECM -
*2 Immobiliser
- Sistem engine immobiliser
- ECU kunci transponder assembly (ECU Immobiliser )
P1601/81
Malfungsi Sinyal Immobiliser - Open atau short dalam line komunikasi (wire harness atau -
*2
konektor)
- ECM
- Open atau short dalam sirkuit camshaft timing oil control valve
P1656/74 Malfungsi pada Sikuit OCV (Bank 1) - Katup kontrol timing oli camshaft Menyala
- ECM
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti actuator kontrol kecepatan idle.
3. PERIKSA SENSOR POSISI THROTTLE
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor posisi throttle.
2. Periksa perubahan tahanan ketika throttle lever ditutup secara penuh.
Standar:
Tahanan meningkat secara proporsional ke sudut throttle lever.
Tahanan Standar (HINT) :
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor posisi throttle.
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti camshaft position sensor.
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti crankshaft position sensor.
CAIRAN PENDINGIN MESIN SENSOR TEMPERATUR > PEMERIKSAAN
1. PERIKSA SENSOR TEMPERATUR CAIRAN PENDINGIN MESIN
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temperatur cairan
pendingin mesin.
PERHATIAN:
Jika sensor temperatur cairan pendingin direndam dalam air untuk pemeriksaan, pastikan
bahwa air tidak masuk ke dalam terminal. Setelah pemerksaan, hapuslah air dari sensor
temperatur cairan pendingin mesin.
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor temperatur cairan
pendingin mesin.
5. Pasang sensor temperatur udara masuk.
6. Pasang konektor.
7. Hubungkan kabel dari terminal negatif baterai.
Momen:
6.4 N*m{ 65 kgf*cm , 56 in.*lbf }
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi spesifikasi
1 (HTR-) - 2 (HTR+) 11,7 sampai 15,5 Ω pada 20 °C (20,00 °C)
2 (HTR+) - 4 (E) 1 MΩ atau lebih
Bila hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor pemanas oksigen.
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hubungan alat penguji Kondisi spesifikasi
3–5 10 kΩ atau lebih tinggi
Di bawah 1 Ω
3–5
(Berikan voltase baterai ke terminal 1 dan 2)
Bila hambatan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti relay EFI.
1. Hidupkan mesin.
2. Periksa bahwa peredam pulsa bahan bakar itu menekan sekrup-nya.
Standar:
Peredam pulsa bahan bakar menekan sekrup-nya.
PETUNJUK:
Setelah mesin dihidupkan, periksa bahwa terjadi suara kerja pompa bahan bakar.
Pompa bahan bakar dapat dioperasikan dengan melakukan Active Test.
1. Periksa tahanan.
1. Gunakan ohmmeter, ukur tahanan antar terminal-terminalnya.
Tahanan standar:
Hasil Lanjutkan ke
OK Ke tahap selanjutnya
2. Lakukan uji loncatan bunga api pada setiap koil pengapian dengan igniter.
1. Ganti koil pengapian beserta igniternya dengan yang berfungsi normal.
2. Lakukan test loncatan bunga api lagi.
Hasil:
Hasil Lanjutkan ke
NG Ke tahap selanjutnya
1. Bersihkan busi.
Tekanan udara:
Di bawah 588 kPa (6,0 kgf/cm 2, 85 psi)
Durasi:
20 detik atau kurang
Supplier Tipe
DENSO XU22PR9
NGK DCPR7EA-9
3. Gunakan gap gauge busi, ukur gap elektroda.
Jarak electroda:
0,8 sampai 0,9 mm (0,032 sampai 0,035 in.)
Jarak electroda maksimum:
0,9 mm (0,035 in.)
Bila gap-nya lebih besar dari maksimum, setel gap busi menggunakan gap gauge busi.
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.
PERHATIAN:
Selalu lakukan switching pada sisi baterai. Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti
injektor bahan bakar.
3. Periksa kebocoran.
1. Jika memeriksa volume injeksi, lepas SST dari baterai. Periksa kebocoran bahan
bakar dari injektor.
Standar: 1 tetes atau kurang tiap menit
Bila tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti injektor bahan bakar.
SISTEM DIAGRAM