Anda di halaman 1dari 5

Alokasi waktu 100 menit

BAB V
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

A. Kedudukan Pancasila
Bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa Pancasila yang sekarang menjadi dasar dan
falsafah negara, pandangan hidup dan jiwa bangsa, merupakan kebudayaan bangsa
Indonesia yang telah menjadi system nilai selama berabad-abad. ( Trianto Cs, 20017 :
43) Mengenai kedudukan Pancsila menurut Notonagoro bahwa diantara unsur-unsur
pokok kaidah negara yang fundamental, asas ketohanian Pancasila mempunyai
kedudukan istinewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia.

Selanjutnya juga dikatakan bahwa norma hukum yang pokok dan disebut pokok
kaidah fundamental dari pada negara itu, dalam hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap, kuat dan tak berubah bagi negara yang dibentuk, dengan
perkataan lain dengan jalan hukum tidak dapat diubah. (Ibid hal. 43). Pendapat
demikian jelas bahwa kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental. Hal ini penting sekali karena hukum dasar baik tertulis maupun tidak
tertulis harus bersumber dan berada dibawah pokok kaidah negara yg fundamental itu.

Memahami hakekat Pancasila berarti memahami makna pokok (mendasar, hakiki,


essensia, utama)
Kedudukan dan fungsi pokok Pancasila dalam negara Indonesia adalah sebagai
PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA.
Kedua kedudukan dan fungsi ini adalah yang pokok dan utama dari kedudukan dan
fungsi yang demikian terbentuklah berbagai fungsinya yang lain misalnya sebagai
jiwa dan kepribadian bangsa, idiologi nasional, sumber cita-cita dan tujuan nasional,
perjanjian luhur bangsa Indonesia dan bahkan watak / kepribadian manusia Indonesia.
Jadi dari kedudukan nilai Pancasila yang pokok dan hakiki inilah lahir berbagai nilai
dan fungsi Pancasila yang melandasi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

B. Fungsi Pokok Pancasila

1. Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
tekandung dalam Pancasia menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yang
sifatnya mendasar. Nilai dasar Pancasila besifat abstrak, normatif dan nilai itu
menjadi motivator kegiatan dalam penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai
dasar negara berarti nlai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara.
Konsekwensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-
undangan merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan
bernegara mengacu dan memiliki tolok ukur yaitu tidak boleh menyimpang dari
nilai-nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai Kerakyatan dan
nilai Keadilan. (Winarno, 2009 : 13)

Jadi sebagai dasar negara Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan sumber
nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara., dan menguasai
hukum dasar baik tertulis (UUD NRI Tahun 1945) maupun tidak tertulis
(Konvensi). Dalam kedudukannya sebagai dasar negara Pancasila mempunyai
kekuatan mengikat secara hukum.
Sejak pendiri bangsa menetapkan dan mengesahkan UUD Negara Republik
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 yang didalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara itu termaktub DASAR NEGARA (FILSAFAT NEGARA)
yang dikenal dengan nama PANCASILA.

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Pembukaan UUD NRI


Tahun 1945 .
1. bersifat Yuridis Konstitusional artinya nilai Pancasila sebagai Norma Dasar
Negara ( Grund Norm, Kaidah Negara Yang Fundamental).
2. Bersifat Imperatif artinya Mengikat dan Memaksa semua yang ada di dalam
wilayah kekuasaan hukum negara Republik Indonesia untuk setia
melaksanakan, mewariskan mengembangkan dan melestarikannya.
Semua warga negara, pejabat negara atau Pempinan Lembaga Negara bahkan
hukum perundang-undangan wajib bersumber dan sesuai dengan nilai
PANCASILA.
Dengan demikian kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara (Filsafat Negara)
sebagai Norma Objektif dan norma tertinggi sehingga Pancasila sebagai
SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM yang berlaku di Indonesia.

2. Sebagai Pandangan Hidup


Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah
mana tujuan yang hendak dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan
pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang
dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan
persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka suatu bangsa akan merasa
kesulitan dalam menghadapi persoalan besar yang timbul baik persoalan dalam
masyarakat maupun persoalan umat manusia dalam pergaulan masyarakat
bangsa-bangsa di dunia.
Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana ia memecahkan masalah seperti masalah politik, ekonomi,
sosial budaya, yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan
berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan membangun
dirinya.,,,, karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang
sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. (Kansil CST, 2011 :
59).

Oleh karena itu pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila
sekaligus menjadi tujuan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi
kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar di dalam kebudayaan bangsa
Indonesia .
Pandangan hidup suatu bangsa adalah Kristialisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa itu sendiri yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada
bangsa itu untuk mewujudkannya.
Yang Terkandung Dalam Pendangan Hidup
1. Konsep dasar mengenai kehidupan yang dianggap baik yang dicita-citakan
oleh suatu bangsa.
2. Pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai ujud
kehidupan yang dianggap baik.

Peranan Pancasila
1. Menentukan arah dan cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapinya.
2. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup akan terus terombang-ambing
dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul baik dari
dalam maupun dari luar.
3. Dengan pandangan hidup, bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana memecahkan masalah-masalah: POLEKSOSBUDHANKAMNAS.
4. Dengan berpedoman pada pandangan hidup, suatu bangsa akan dapat
membangun dirinya.
Nilai dasar pandangan hidup ini di praktekkan sepanjang sejarah masyarakat
Indonesia, karenanya teruji kebenarannya dan kebaikannya dan tetap menjamin
kesatuan, kerukunan keserasian dan kesejahteraan.
Berdasarkan pengalaman sejarah dan praktek itu meyakinkan bangsa Indonesia
bahwa pandangan hidup yang dikenal dengan Pancasila adalah mantap untuk
ditingkatkan kedudukannya sebagai dasar negara (filsafat negara).

3. Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum


Untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara diperlukan perundang-
undangan. Semua perundang-undangan itu harus bersumber pada nilai-nilai luhur
pilihan bangsa yang telah disepakati dan dirumuskan secara konstitusional yaitu
apa yang kita kenal dengan Istilah Pancasila. Pancasila ditinjau dari sudut
yuridis konstitusional sebagaimana tertuang dalam alinia IV Pembukaan UUD
1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum dibawahnya. Hal ini
dipertegas lagi dalam Tap MPRS Nomor XX/MPRS/1966 tentang sumber tertib
hukum, dan dikuatkan lagi dalam Tap MPR No. V/MPR/1973 dan Tap MPR No.
III/MPR/2000 tentang sumber tertib hukum.
Kemudian diberlakukan sumber tertib hukum yang baru berdasarkan Undang-
undang yaitu UU No.10 Tahun 2004 tentang Tata Urutan Perundang-undangan,
akibatnya Tap MPR No. III/MPR/2000 tidak berlaku dengan sendirinya, pada hal
UU No.10/2004 ini tidak menyebut sama sekali nasib Tap MPR No. 2000 ini.
Namun pada tahun 2011 terbit pula UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan dengan urutan UUD, Tap MPR, UU/PERPU, PP, Perpres, Perda (Prov,
Kab/Kota) . UU No. 12 Tahun 2011 inilah yang berlaku sekarang ini

4. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Menurut VAN SAVIGNY, setiap bangsa mempunyai jiwa, sehingga apabila jiwa
diambil, maka bangsa itu akan mati. Oleh karena itu setiap bangsa akan mati-
matian mempertahankan jiwa tersebut, yang merupakan sesuatu miliknya yang
sangat dijunjung tinggi. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah merupakan
jiwanya, karena terbukti dengan setiap ada usaha untuk mengambilnya dalam arti
mengganti dengan idiologi lain, maka rakyat Indonesia mati-matian
mempertahannkan.
Dalam sejarah beberapa kali Pancasila mau diganti dan yang terakhir PKI
melalui pemberontakan G 30 S/PKI /65.
Bangsa Indonesia dengan gigih membela dan mempertahankan mati-matian.
Maka terbukti bahwa Pancasila adalah merupakan jiwa Bangsa Indonesia
Secara konkrit Pancasila berperan dalam memberikan gerak dan bimbingan
kearah tujuan untuk mewujudkan masyarakat Pancasila . Pancasila sebagai jiwa
bangsa Indonesia sudah lahir sebelum terbentuknya negara Indonesia,
sebagaimana AG Pringgodigdo dalam Trianto Cs “bahwa pada tanggal 1 Juni
1945 adalah hari lahir istilah Pancasila, sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada
sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.” Setelah
Indonesia merdeka isi Pancasila dituangkan dalam Alinia IV Pembukaan UUD
1945.

5. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Jiwa bangsa Indonesia diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta
perbuatan . Sikap mental dan tingkah laku serta perbuatan manusia Indonesia itu
mempunyai ciri-ciri khas. Ciri khas inilah yang disebut dengan kepribadian yaitu
kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila
Jadi kepribadian bangsa Indonesia yang khas itu yaitu sikap-tingkah laku-
perbuatannya yang senantiasa selaras, serasi dan seimbang sesuai dengan
penghayatan dan pengamalan sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, memberikan corak yang KHAS
kepada Bangsa Indonesia serta ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dari
bangsa lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang
lain-lain bersifat Universal, yg juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah itulah yang
menjadi Ciri Khas bangsa Indonesia.

6. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa


Pancasila sebagai perjanjian luhur adalah Pancasila telah disetujui oleh wakil-
wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi kemerdekaan yang
wajib kita junjung tinggi, sehingga Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
merupakan pengejawantahan sikap Mental dan Moral yang luhur sehingga harus
dijunjung tinggi.
Hal ini menunjukkan nilai luhur dan bermoral. Dipandang dari ukuran baik dan
buruk, Pancasila mempunyai nilai-nilai yang luhur yang berasal dari dirinya
sendiri.
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia muncul dalam pidato
kenegaraan Presiden Soeharto di depan sidang DPR-GR tanggal 16 Agustus
1967. Dalam pidato tersebut dinyatakan bahwa Pancasila adalah perjanjian luhur
seluruh rakyat Indonesia yang harus selalu dibela selama-lamanya. (Trianto Cs,
2007 : 47) Sebagaimana diketahui bahwa UUD 1945 dirumuskan pada Sidang
PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dengan bahan bersumber dari arsip hasil sidang
BPUPKI.
Pada sidang PPKI 18 Agustus 1945 itu telah disepakati dasar negara adalah
Pancasila, namun yang tertulis dalam UUD 1945 Alinia IV hanyalah isi dari pada
dasar negara dan tidak mencantumkan kata Pancasila.
Dengan demikian kata Pancasila itu merupakan kesepakatan tidak tertulis antara
pendiri negara pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam Sidang PPKI.
Jadi istilah Pancasila itu awalnya dimunculkan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni
1945 dalam sidang BPUPKI, namun isi dari Pancasila yang dimaksud Soekarno
bukan yang seperti sekarang. Isinya yaitu 1. Kebangsaan, 2. Internasionalisme, 3.
Mufakat, perwakilan dan permusywaratan, 4. Kesejahteraan, 5. Ke-Tuhanan.

Latihan
1. Jelaskan bagaimana kedudukan Pancasila dalam susunan tata negara Indonesia !
2. Jelaskan 6 fungsi pokok dari isi Pancasila
3. Jelaskan fungsi yang mana yang harus diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan benegara !

Rangkuman

Mengenai kedudukan Pancsila menurut Notonagoro bahwa diantara unsur-unsur


pokok kaidah negara yang fundamental, asas kerohanian Pancasila mempunyai
kedudukan istinewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Norma
hukum yang pokok dan disebut pokok kaidah fundamental dari pada negara itu
dalam hukum, mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat dan tak berubah
bagi negara yang dibentuk, dengan perkataan lain dengan jalan hukum tidak dapat
diubah. Kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah negara yang fundamental,
karena hukum dasar baik tertulis maupun tidak tertulis harus bersumber dan berada
dibawah pokok kaidah negara yang fundamental itu. Fungsi pokok dari Pancasila
adalah sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa dan negara, sebgai
sumber segala sumber hukum, sebagai cerminan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia, dan sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia yang telah disepakati pada
siang PPKI tanggal 18 dan 19 Agustus 1945, yang isinya dituangkan daaalam Alinia
IV Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

Test Formatif (buat kelompok )


1. Bahas bersama kelompok masing-masing, bagaimana cara penerapan fungsi
Pancasila itu dalam masyarakat agar lebih efektif !
2. Setiap kelompok maju kedepan untuk menyampaikan hasil rumusan
kelompoknya, dan kelompok lainnya mengkritisi, memberi pendapat lain dari
ide kelompok penyaji (kelompok penyaji diberi nilai dengan skor 1-100)

Anda mungkin juga menyukai