Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“FISIOLOGI KEHAMILAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Kelompok 2

1. Aisyahira Ningsih
2. Muhammad Agus Nurdiana

PRODI D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS CENDIKIA ABDITAMA

Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810


Telepon/ Fax: 021-5462852, Website: www.akperisvill.ac.id
Email: info@akperisvill.ac.id, akperislamicvillage@yahoo.co.id
Tahun Akademik 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita  panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Fisiologi Kehamilan.”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Tangerang, Februari 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang........................................................................................................................3
1.2  Rumusan masalah..................................................................................................................3
1.3  Tujuan....................................................................................................................................3
1.4  Manfaat..................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fisiologi Sistem Reproduksi...................................................................................................4
2.2 Fisiologi Sistem Reproduksi Pada Kehamilan........................................................................11
2.3 Payudara..................................................................................................................................16
2.4 Sistem perkemihan..................................................................................................................17
2.5 Sistem Pencernaan..................................................................................................................17
2.6 Sistem Musculoskeletal...........................................................................................................17
2.7 Sistem Kardiovaskuler............................................................................................................18
2.8 Sistem Integument...................................................................................................................18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang
Perubahan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera
setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menabjubkan adalah bahwa hampir
semua perubahan ini akan kembali seperti keaadaan sebelum hamil setelah proses
persalinan dan menyusui selesai.
Mengetahui tentang perubahan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu
tujuan utama dari ilmu keperawatan maternitas. Kita dapat mengerti proses yang terjadi
selama kehamilan dengan pemahaman mengenai perubahan fisiologi ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja perubahan fisiologi pada trimester pertama?
2. Apa saja perubahan fisiologi pada trimester kedua?
3. Apa saja perubahan fisiologi pada trimester ketiga?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada trimester pertama
2. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada trimester kedua
3. Untuk mengetahui perubahan fisiologi pada trimester ketiga

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa maengetahui perubahan fisiologi pada trimester pertama
2. Mahasiswa mengetahui perubahan fisiologi pada trimester kedua
3. Mahasiswa mengetahui perubahan fisiologi pada trimester ketiga

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Fisiologi Sistem Reproduksi
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita
dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di
dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.
1. Alat genitalia wanita bagian luar

a. Mons veneris / Mons pubis Disebut juga gunung venus


Merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang
bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak)
berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.

b. Bibir besar (Labia mayora)


Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia
mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini
dibagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari:

1) Bagian luar Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris.
2) Bagian dalam Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebasea (lemak)

4
c. Bibir kecil (labia minora)
Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam
bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan
menyatu dengan fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina
yaitu merah muda dan basah.

d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan
letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah
dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki.
Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.

e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri
dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas,
dan friksi.

f. Perinium
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan
anus. Perinium membentuk dasar badan perinium

g. Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek.
Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat

h. Himen (Selaput dara)

5
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan
mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di
keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

i. Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di
bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara
fourchette dan himen.

2. Alat genitalia wanita bagian dalam

a. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding
anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina
terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran
muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.
Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama
di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus.
Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi
puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra,
fornik sinistra.

6
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama
vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat
hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.

b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan
tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di pelvis minor di antara
kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan,
licin dan teraba padat.
Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus uteri yang
terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang
mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk
silinder. Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan
bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran
uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari
tiga lapisan yaitu peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium.
1) Peritoneum
a) Meliputi dinding rahim bagian luar
b) Menutupi bagian luar uterus
c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat
d) pembuluh darah limfe dan urat saraf
e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen

2) Lapisan otot
a) Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum
b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum
c) Lapisan tengah:

7
terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal anyaman
serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.
Lengkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi kontraksi
pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.

3) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum yang
merupakan batas dan kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput
lendir serviks) disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan
meregang saat persalinan.

4) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri
Tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul, ligamentum
yang menyangga uterus adalah ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri)
ligamentum infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale
machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum.
a) Ligamentum latum
1) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke
dinding panggul
2) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung
pembuluh darah limfe dan ureter
3) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi
4) Ligamentum rotundum (teres uteri)
5) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan
mencapai labia mayus
6) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
7) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi

8
b) Ligamentum infundibulo pelvikum
1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding panggul
2) Menggantung uterus ke dinding panggul
3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium

c) Ligamentum kardinale machenrod


1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul
2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri
3) empat masuknya pembuluh darah menuju uterus

4. Ligamentum sacro uterinum


Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju os
sacrum

5. Ligamentum vesika uterinum


1) Dari uterus menuju ke kandung kemih
2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti
perkembangan uterus saat hamil dan persalinan

1) Pembuluh darah uterus


a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan
memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk
arteri spinalis uteri
b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba fallopi dan
ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika.
2) Susunan saraf uterus
Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis dan
parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser yang terletak pada pertemuan
ligamentum sakro uterinum.

9
3) Tuba Fallopi
Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga
suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus.
terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae
internum pada dinding rahim.
Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan
yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia. Tuba fallopi terdiri atas :
1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum
internum tuba.
2) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”.
4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut
fimbriae tubae.
Adapun Fungsi dari tuba fallopi, yaitu :
1) Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
2) Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
3) Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
4) Tempat terjadinya konsepsi.
5) Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.

4) Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum,
ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus
bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum
latum melalui mesovarium. Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:
1) Korteks ovarii
a) Mengandung folikel primordial
b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c) Terdapat corpus luteum dan albikantes

10
2) Medula ovarii
a) Terdapat pembuluh darah dan limfe
b) Terdapat serat saraf

5) Parametrium
Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar
ligamentum latum. Batasan parametrium
1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping
2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii

2.2 Sistem Reproduksi Pada Kehamilan


A. Uterus
Perubahan pada uterus yaitu, dari 30 gram sampai 1000 gram pada akhir
kehamilan, terjadi pembesarak uretus diakibatkan karena pertumbuhan isi konsepsi
intrauterine. Hormone estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesterone
berperan untuk elastis/kelenturan uterus. Taksiran kasar pembesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus adalah sebagai berikut :

1. Pada Trimester I
1) Pada minggu pertama kehamilan, uterus masih berbentuk normal (+ 30
gram)

11
2) Pada minggu ke 8 uterus berbentuk sebesar telur bebek
3) Pada minggu ke 12 uterus berbentuk sebesar telur angsa

2. Pada Trimester II
1) Pada minggu ke 16 uterus berada di pertengahan simfisi pusat
2) Pada minggu ke 20 uterus berada di 3 jari dibawah pusat
3) Pada minggu ke 24 uterus berada setinggi pusat

3. Pada Trimester III


1) Pada minggu ke 28 uterus terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke prosesus xifoideus bersisar 25cm
2) Pada minggu ke 32 uterus terletak kira-kira antara 1/2 jarak antara pusat ke
prosesus xifoideus bersisar 27cm
3) Pada minggu ke 36 uterus terletak 1 jari dibawah prosesus xifoideus bersisar
30cm
4) Pada minggu ke 40 uterus terletak 3 jari dibawah prosesus xifoideus bersisar
33cm

B. Vagina
a. Pada Trimester I
Perubahan yang terjadi pada vagina di trimester I, yaitu :
1. Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormone estrogen,
peningkatan vasikularisasi menimbulkan tanda chadwick ( warna merah tua atau
kebiruan ) terjadi pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan

12
2. Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya tidak terjadi distensi selama
persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar,
hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.

b. Pada Trimester II
Perubahan yang terjadi pada vagina di trimester II, yaitu :
1. Akibat dari terjadinya hipervaskularisasi karena hormone estrogen dan
progesterone terus meningkat mengakibatkan perubahan pembuluh-pembuluh
darah alat genitalia membesar
2. Sekresi vagina meningkat, hal ini normal terjadi pada perubahan vagina di
trimester II kecuali disertai gatal, iritasi atau berbau busuk

c. Pada Trimester III


Perubahan yang terjadi pada vagina di trimester III, yaitu :
1. Adanya perubahan pada dinding vagina, dinding vagina pada masa kehamilan
trimester III akan mengalami peregangan atau bertambah panjangnya dinding
vagina
2. Adanya perubahan pada lapisan otot dan vagina lebih elastis

C. Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.
a. Pada Trimester I
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidiatum.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan, dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron

13
b. Pada Trimester II
Pada usia kehamilan 16 minggu, plaseta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum gravidiatum

c. Pada Trimester III


Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di
ambil alih oleh plasenta.

14
D. Serviks
Leher rahim adalah pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong
sempit. Dinding serviks bersifat fleksibel, sehingga dapat meregang dan membuka jalan
lahir saat persalinan.

a. Pada Trimester I
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak
jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi lipid yang disebut tanda Chadwick.

b. Pada Trimester II
Serviks bertambah dan menjadi lunak (soft). Kelenjar endoserfikal
membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna pertumbuhan dan
pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut tanda
Chandwick.

c. Pada Trimester III


Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak dan semakin matang

15
2.3 Payudara
Payudara adalah pelengkap organ reproduksi wanita dan pada masa laktal akan
mengeluarkan air susu

a. Pada Trimester I
Fungsi hormone yang mempersiapkan pemberian ASI antara lain sebagai berikut :
1) Esterogen
a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air,serta garam sehingga payudara
tampak makin besar
c) Tekanan saraf-saraf akibat penimbunan lemak,air,dan garam menyebabkan
rasa sakit pada  payudara.
2) Progesteron
a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
b) Menambah sel asinus

b. Pada Trimester II
1) Payudara menjadi lebih besar
2) Ariola payudarah makin hitam karna hiperpigmentasi
3) Glandula montgomery makin tanpak menonjol di permukaan ariola mamae
4) Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu akan keluar cairan putih jernih
(kolestrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mulai bereaksi

16
5) Pengeluaran ASI belum terjadi karna prolaktin ini di tekan oleh PIH (prolactine
inhibiting hormone)

c. Pada Trimester III


1) Payudara menjadi besar dan meregang dan bertambah berat
2) Hyperpigmentasi terjadi pada areola
3) Pertambahan besar pada payudara dipengaruhi oleh hormon progesteron dan
estrogen.

2.4 Sistem Perkemihan


Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
mulai membesar, sehingga timbul sering kencing (berkemih). Keadaan ini hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun 6 kebawah pintu atas
panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan
kembali.

2.5 Sistem Pencernaan


Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual (nausea) atau
muntah (vomitus) yang terjadi pada saat bangun tidur. Penyebabnya kemungkinan besar
akibat reaksi terhadap peningkatan hormon yang mendadak.
Ketika kehamilan berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang
membesar. Apendiks biasanya bergeser kearah atas dan agak kelateral dan seringkali
dapat mencapai pinggang kanan.

2.6 Sistem Muskuloskeletal


Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gravitasi dan
garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi
pembesaran abdomen.

17
.
Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi
uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih tampak pada masa
trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh.

2.7 Sistem Kardiovaskuler


Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma semakin naik terus selama
kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks jantung agak kelateral
dari posisinya. Perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus,
kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi abdomen dan toraks.
Peningkatan volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak kurang
lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan volume darah terjadi pada minggu ke-32
kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi janin dan kebutuhan nutrisi

2.8 Sistem Integument


Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak
akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt stimulating hormone
(MSH) yang merupakan perangsangan estrogen dan progesterone.
Perubahan kulit timbul pada trimester II dan III karena melanocit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal

18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perubahan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi segera
setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. pada setiap trimester terjadi perubahan-perubahan pada
sistem reproduksi, sistem endokrin, payudara, sistem perkemihan, sistem Pencernaan,
Musculoskeletal, Kardiovaskuler dan Integument. Perubahan-perubahan yang terjadi selama
kehamilan akan kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.

3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan, pembaca dapat memahami penjelasan
didalamnya sehingga dapat diterapkan, guna pemaksimalan pemahaman mengenai Fisiologi
Kehamilan

19
DAFTAR PUSTAKA
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil education.com. Maret 18, 2013.
https://www.slideshare.net/bintangzwitsal28/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-fisiologi-ibu-
hamil
https://www.scribd.com/doc/130921417/Makalah-Perubahan-Anatomi-Fisiologi-Kehamilan

Sinta. 2010. Perubahan fisiologi kehamilan. https://sinta.unud. ac.id/uploads/dokumen_dir/ pdf


(diakses tanggal 3 februari 2021)

20
21

Anda mungkin juga menyukai