Anda di halaman 1dari 22

DIET

DIABETES
MELITUS
Kelompok 8
1. RIZKA HANATA DHARMA
2. NENG RIRIN NUR ERINA
3. SHELVI SOLISTIAWATI
PENGERTIAN DM
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dikenal oleh
masyarakat Indonesia dengan nama penyakit kencing manis. DM adalah penyakit gangguan
metabolik yang terjadi secara kronis atau menahun karena tubuh tidak mempunyai hormon
insulin yang cukup akibat gangguan pada sekresi insulin, hormon insulin yang tidak bekerja
sebagaimana mestinya atau keduanya (Kemenkes RI, 2014). Mufeed Jalil Ewadh (2014)
menyebutkan bahwa DM adalah penyakit gangguan metabolik dengan ciri ditemukan
konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah (hiperglikemia).
TANDA DAN GEJALA

1. POLIURI (banyak kencing)


2. POLIDIPSI (banyak minum)
3. POLIPAGI (banyak makan)
4. Penurunan berat badan
KLASIFIKASI DM

1. Diabetes Melitus Tipe 1


DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun

2. Diabetes Melitus Tipe 2


Pada penderita DM tipe ini terjadi hiper insulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa masuk ke dalam
jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati

3. Diabetes Melitus Tipe Lain


DM tipe ini terjadi akibat penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah akibat
faktor genetik fungsi sel beta

4. Diabetes Melitus Gestasional


DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan
DIET DIABETES
MELITUS

Tujuan diet dm

1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan


2. Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal
3. Mempertahankan berat badan menjadi normal
4. Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat
menyebabkan pingsan
5. Mengurangi/mencegah komplikasi
MAKANAN YANG DIANJURKAN

KARBOHIDRAT
Karbohidrat yang
dianjurkan sebesar 45-
65% total asupan energi.
Terutama karbohidrat yang
berserat tinggi.
Pengaturan diet diabetes yang baik adalah dengan
memilih bahan makanan yang memiliki indeks glikemik
yang rendah. Makanan dengan IG tinggi akan
menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah lebih
cepat.
• Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah (55 atau kurang) antara lain:
roti gandum, nasi merah, jus apel tanpa pemanis, kacang tanah, wortel, kacang
kedelai, dsb.

Makanan dengan indeks glikemik sedang (56 – 69), contohnya adalah: jagung
rebus, anggur, pisang, kismis, talas, dsb.

Sedangkan untuk makanan dengan indeks glikemik tinggi (diatas 70) adalah: Ubi,
nasi putih, singkong, beras ketan, semangka, dsb
Lemak

Asupan lemak dianjurkan


sekitar 20-25% kebutuhan
kalori, dan tidak
diperkenankan melebihi 30%
total asupan energi.
Komposisi yang
dianjurkan, lemak jenuh
<7% kebutuhan kalori,
lemak tidak jenuh ganda
<10%, selebihnya dari
lemak tidak jenuh tunggal.
Protein
Kebutuhan protein sebesar 10 –20% total asupan
energi. Sumber protein yang baik adalah ikan,
udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu dan tempe. Pada pasien dengan
efropati diabetik perlu penurunan asupan protein
menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari
kebutuhan energi, dengan 65% diantaranya
bernilai biologik tinggi. Kecuali pada penderita
DM yang sudah menjalani hemodialisis asupan
protein menjadi 1-1,2 g/kg BB perhari
Natrium

Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM


sama dengan orang sehat yaitu <2300 mg
perhari(B). Penyandang DM yang juga
menderita hipertensi perlu dilakukan
pengurangan natrium secara individual.
Sumber natrium antara lain adalah garam dapur,
vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti
natrium benzoat dan natrium nitrit.
SERAT

Penyandang DM dianjurkan
mengonsumsi serat dari kacang-
kacangan, buah dan sayuran serta
sumber karbohidrat yang tinggi
serat.
Anjuran konsumsi serat adalah
20-35 gram/hari yang berasal
dari berbagai sumber bahan
makanan.
Pemanis alternatif
Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Accepted
Daily Intake/ADI). Pemanis alternatif dikelompokkan menjadi pemanis berkalori yang
perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori, seperti
glukosa alkohol dan fruktosa. Glukosa alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol,
mannitol, sorbitol danxylitol. Pemanis tak berkalori termasuk: aspartam, sakarin,
acesulfame potassium, sukralose, neotame.
DIET 3 J
Pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari bagi
1. Tepat Jumlah penderita DM

Kurus BB X 40 - 60 Kalori
Penentu gizi penderita Diabetes Melitus Normal BB X 30 Kalori
dilaksanakan dengan menghitung percentage of Gemuk BB X 20 Kalori
relative body weight (RBW) atau BBR (Berat Obesitas BB X 10-15 Kalori
Badan Relatives) dengan rumus:

BBR= BB : (TB – 100)X 100%


BB = Kg Klasifikasi status gizi Berat badan relative (BBR)
TB = cm Underutrition < 80%
Kurus (underweight) < 90%
Normal (ideal) 90-100%
Gemuk (overweight) >110 %
Obesitas >120%
Obesitas ringan 120-130%
Obesitas sedang 130-140%
Obesitas berat >140%
Obesitas morbid >200%
2. Tepat Jenis
Penderita DM dianjurkan memilih jenis bahan makanan
maupun makanan yang tidak cepat meningkatkan kadar glukosa
darah

Faktor yang mempengaruhi Indeks Glikemik:


1. Jenis gula (karbohidrat sederhana) dalam makanan
2. Struktur pati dalam makanan
3. Tingkat pengolahan karbohidrat
4. Komposisi nutrisi
5. Cara memasak
6. Tingkat kematangan
3. Tepat Jadwal
Makan dalam porsi kecil tapi sering dapat
membantu menurukan kadar glukosa darah. makan
teratur (makan pagi, makan siang dan makan malam
serta selingan diantara waktu makan) akan
memungkinkan glukosa darah turun sebelum makan.

Diet DM diberikan dengan interval waktu3 jam

Pukul 07.00= makan pagi


Pukul 09.30= snack atau buah
Pukul 12.30= makan siang
Pukul 15.30= snack atau buah
Pukul 18.30= makan malam
Pukul 21.30= snack atau buah
Bahan makanan Dianjurkan Dibatasi Dihindari
Sumber karbohidrat Semua sumber
karbohidrat dibatasi:
nasi, bubur, roti,
mie, kentang,
singkong, ubi, sagu,
gandum, pasta,
jagung, talas,
havermount, sereal,
ketan, macaroni
Sumber protein Ayam tanpa kulit, Hewani tinggi Keju, abon, dendeng,
hewani ikan, telur rendah lemak jenuh (kornet, susu full cream.
kolesterol atau sosis, sarden,otak,
putih telur, daging jeroan, kuning telur)
tidak berlemak
Sumber protein Tempe, tahu,
nabati kacang hijau,
kacang merah,
kacang tanah.
Kacang kedelai
Sayuran Sayur tinggi serat: Bayam, buncis,
kangkung, daun daun, melinjo, labu
kacang, oyong, siam, daun
ketimun, tomat, singkong, daun
labu air, kembang ketela, jagung
kol, lobak, sawi, muda, kapri, kacang
selada, seledri, panjang, pare,
terong wortel, daun katuk
Buah-buahan Jeruk, apel, papaya, Nanas, anggur, Buah-buahan yan
jambu air, salak, manga, sirsak, manis dan diawetkan;
belimbing (sesuai pisang, alpukat, durian, nangka,
kebutuhan) saeo, semangka, alpukat, kurma,
nagka masak manisan buah
Minuman Minuman yang
mengandung alcohol,
susu kental manis,
soft drink, es krim,
youghurt, susu
Lain-lain Makanan yang Gula pasir, gula
digoreng dan merah, gula batu,
menggunakan madu.
santan kental, Makanan/minuman
kecap, saus tiram. yang manis: cake,
kue-kue manis,
dodol, tarcis, sirup,
selai manis, cokelat,
permen, tape,
mayonnaise

Anda mungkin juga menyukai