Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 14

ORTOPEDAGOGIK DAN PARADIGMA BARU PLB

Dosen Pengampu DR. HJ. EUIS EKA PRAMIARSIH, DRA, M.PD/NOFRITA, S.PD, M.PD

NAMA : SUTRIANI
NIM : 201702080A
SESI : RPL STIKES PAPUA
PRODI : ILMU KEPERAWATAN

1. Apa itu Ortopedagogik!


Jawaban : Ortopedagogik adalah pendidikan yang bersifat meluruskan, menyembuhkan,
menormalkan anak berkelainan.

2. Jelaskan tentang klasifikasi ABK


Jawaban :
1) Menurut Kirk dan Gallagher (1979): ALB adalah anak yang menyimpang dari
rata-rata normal dalam hal :
a. karakteristik mental
b. kemampuan sensorik
c. karakteristik neuromotor atau fisik
d. perilaku sosial
e. kemampuan berkomunikasi
f. gabungan dari berbagai kelainan tsb.
2) Klasifikasi menurut UU No. 20/2003 pasal 5 ayat 2, 3 dan 4 :
a. kelainan fisik
b. kelainan emosional
c. kelainan mental
d. kelainan intelektual
e. kelainan sosial
f. potensi kecerdasan dan bakat istimewa
g. Warga negara di daerah terpencil
h. Warga negara terbelakang
i. masyarakat adat terpencil
j. bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi”.
3) Klasifikasi menurut satuan pendidikan khusus di Indonesia
a. tunanetra (A)
b. tunarungu dan wicara (B)
c. tunagrahita ringan ©
d. tunagrahita sedang (C1)
e. tunadaksa ringan (D)
f. tunadaksa sedang (D1)
g. tunalaras (E)
4) KLASIFIKASI: Kelainan Fisik
a. Kelainan Tubuh (Tunadaksa)
 kelumpuhan yang dikarenakan polio,
 gangguan pada fungsi syaraf otot yang disebabkan kelayuhan otak
(cerebral palsy),
 kehilangan organ tubuh (amputasi).
b. Kelainan indera Penglihatan (Tunanetra)
 buta
 low vision.
c. Kelainan Indera Pendengaran (Tunarungu)
 tuli (the deaf)
 kurang dengar (hard of hearing).
d. Kelainan Wicara
 karena ketunarunguan,
 kelainan organik
5) KLASIFIKASI Kelainan Mental
a. Mental Tinggi
 anak berbakat intelektual (cerdas)
 Anak berbakat khusus
b. Mental rendah
 anak lamban belajar (slow learners) yaitu anak yang memiliki IQ
antara 70 – 90.
 anak yang memiliki IQ di bawah 70 dikenal dengan anak
berkebutuhan khusus (tunagrahita).
c. Berkesulitan Belajar Spesifik
 anak yang memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi
memiliki prestasi belajar rendah pada bidang akademik tertentu.
6) Gangguan Emosi
 Gangguan perilaku
 Gangguan Konsentrasi (ADD/Atention Deficit Disorder)
 Anak Hiperaktive (ADHD/Atention Deficit with Hiperactivity Disorder)
3. Apa penyebab terjadinya ABK?
Jawaban : Faktor penyebab terjadinya ABK di pengaruhi oleh tiga sebab yaitu ;
1) Sejak dalam kandungan. Ketika didalam kandungan di pengaruhi oleh faktor
keturunan, malnutrisi saat di dalam kandungan, dipengaruhi oleh penyakit ibu,
penyakit/luka yang terjadi pada otak janin, dan gangguan lingkungan kehamilan
2) Saat dilahirkan/kelahiran. Terjadinya kekurangan oksigen pada system saraf
pusat, kelahiran yang di halangi, kelahiran yang dipaksa, penggunaan alat yang
salah, dan prematuritas.
3) Setelah dilahirkan. Terjadinya malnutrisi, anak bayi mengalami berbagai
penyakit, sering mengalami kekurangan oksigen, mengalami bencana alam, dan
mengalami kecelakaan

4. Jelaskan landasan PLB/PK!


Jawaban : Landasan PLB/PK mencakup tiga landasan yaitu;
a. Landasan Filosofis
1) Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka hendaklah kalian
bertaqwa dan mengucapkan perkataan yang benar (QS An Nisa’ : 9).
2) Hai sekalian manusia, sesungguhnya Aku ciptakan kalian laki-laki dan
perempuan, dan Aku jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa
AGAR KALIAN BERINKLUSI. Sesungguhnya orang yang paling baik di
sisi Allah adalah orang yang bertaqwa. (QS Alhujurat).
3) Falsafah Pancasila : Bhineka Tunggal Ika

b. Landasan Yuridis
1) UUD 1945 (amandemen) ps.1 (1) “setiapwarga negara berhak mendapat
pendidikan”, (2) “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membeayainya”.
2) UU No.20/2003: SISDIKNAS: ps 3 :fungsi dan tujuan pendidikan, ps. 5
(2) “warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”
3) Pasal 5
Ayat (1) : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang bermutu
ayat (2) : Warga negara yang mempunyai kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial
berhak memperoleh pendidikan khusus
ayat (3) : Warga negara di daerah terpencil atau
terbelakang serta masyarakat adat yang
terpencil berhak memperoleh pendidikan
layanan khusus
ayat (4) : Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan
khusus.
4) Ps. 32 (1) PKh: “pend. Bg peserta didik yang memiliki tkt kesulit dlm
mengikt proses pembelajaran krn kelainan fisik, emosional, mental, sosial
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”
5) (2) PLK: pend bg peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masy
adat yang terpencil, dan/atau menglm bencana alam, bencana sosial, dan
tidak mampu secara ekonomi”
6) UU No.23/2002 : Perlindungan Anak, ps.48: “pemerintah wajib
menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 tahun untuk semua anak;
psl 49: “Negara, pemerintah, klg, dan ortu wajib membrk kesempt yang
seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan”
7) UU No.4 / 1997 : Penyandang cacat: Psl 5: “setiap penyand cacat
mempunyai hak dan kesempatan yang sama dlm sgl aspek kehidupan dan
penghiupan”
8) PP No.19/2005 : Standar Nasional Pendidikan; psl 2 (1) lingkup standar
nas pend : st. isi, st proses, st kompetensi lulusan, st penddk dan tng
kepend, st sarana prasarana, st pengelolaan, st pembiayaan, st penilaian
pend.
9) SE. Dirjen Dikdasmen 380/C.C6/MN/2003 tentang pendidikan inklusi
10) Komitmen Bandung 8-14 Agustus 2004: Indonesia menuju pend inklusi
11) Deklarasi Bukittinggi (2005): beberapa prinsip pend. Inklusi

c. Landasan Empiris
1) Pengalaman dalam pengelolaan SLB
2) Pengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan terpadu dan inklusi
3) Pengalaman dalam berbagai kegiatan penelitian di bidang PLB
4) Kecenderungan perkembangan penyelenggaraan PLB di dunia

5. Jelaskan jenis bentuk layanan pendidikan untuk ABK!


Jawaban : Jenis bentuk layanan pendidikan untuk ABK terdiri dari tiga jenis yaitu;
1) Pendidikan Khusus. Pendidikan bagi peserta didik yg memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
{UUSPN NO 20/2003 Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 32 ayat (1)}.
 Sekolah Khusus Penyandang Cacat : (TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB,
SMKLB)
 Sekolah Khusus Cerdas Istimewa (d/h Program Akselerasi)
 Sekolah Khusus Bakat Istimewa
2) Pendidikan Layanan Khusus. Pendidikan bagi peserta didik: di daerah terpencil
atau terbelakang; masyarakat adat yg terpencil; dan/atau mengalami: bencana
alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi {Pasal 32 ayat (1)
UUSPN}.
 Bagi anak-anak pada daerah terpencil/pulau-pulau kecil
 Bagi anak-anak masyarakat etnis minoritas
 Bagi anak-anak jalanan, pekerja anak, anak-anak lapas/bapas
 Bagi anak-anak pengungsi
3) Pendidikan Iknlusif. Pendidikan Inklusif adalah suatu strategi untuk memperbaiki
sistem pendidikan melalui perubahan kebijakan dan pelaksanaan yang eksklusif.
Pendidikan Inklusif berfokus pada peminimalan dan penghilangan berbagai
hambatan terhadap akses, partisipasi dan belajar bagi semua anak, terutama bagi
mereka yang secara sosial terdiskriminasikan sebagai akibat kecacatan dan
kelainannya.
 Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang mengakomodasi
semua anak berkebutuhan khusus
 (Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih melalui seleksi dan
memiliki kesiapan baik Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta Didik,
Tenaga Administrasi dan Lingkungan Sekolah/ Masyarakat).

Anda mungkin juga menyukai