Anda di halaman 1dari 26

DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG

KEHIDUPAN KELAS X

Buku
Untuk Memenuhi tugas mata kuliah

Produksi Media Pembelajaran Geografi

Yang dibina oleh Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si

Dibuat Oleh:

Defando Fajar Priardi

150721600764

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar besarnya kami panjatkan ke


hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dan akhirnya dapat
hadir di hadapan pembaca.
Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk
menyelesaikan tugas matakuliah produksi media pembelajaran
geografi. Penulisan karya tulis ini juga bertujuan untuk
memberikan informasi kepada pembaca dan pihak yang terkait
memproduksi media dan sarana belajar siswa utamanya dalam
bentuk buku cetak .
Karya tulis ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana,
namun mudah untuk dipahami dan dipelajari oleh bagi setiap
kalangan pembaca. Dalam karya tulis ini dihadirkan pula
gambar untuk lebih mendukung kelengkapan pembahasan.
Dengan hadirnya karya tulis ini, penulis berharap karya
tulis ini mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembaca tentang topik materi dinamika planet bumi sebagai
ruang kehidupan sehingga dapat menjadi referensi yang
berharga di kalangan Mahasiswa geografi. Sekecil apapun
diharapkan buku ini dapat bermanfaat.

Malang,1 November 2018

Penulis
Dinamika Planet
Bumi Sebagai
Ruang Kehidupan

Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis dinamika planet 4.4 Menyajikan karakteristik planet
Bumi sebagai ruang kehidupan Bumi sebagai ruang kehidupan
dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, table, grafik, video, dan/
atau animasi.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
 Mendeskripsikan teori pembentukan Planet Bumi
 Memahami dinamika Planet Bumi, rotasi, revolusi
 Mendeskripsikan karakteristik Bumi sebagai ruang kehidupan
 Menjelaskan perkembangan Planet Bumi
PETA KONSEP
Dinamika Planet BumI sebagai Ruang Kehidupan

Tata surya sebagai Jagat Raya sebagai Perkembangan


ruang edar Bumi tempat planet bumi Bumi

Kedudukan
Matahari, Bulan,
dan Bumi
Tahapan Teori-Teori Bentukan-
perkembangan Perkembangan Bentukan Muka
zaman kehidupan Bumi Bumi
di Bumi

Rotasi Revolusi

Dampaknya
terhadap
kehidupan
Daftar Isi

DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN …………… 1

A. Jagat Raya sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi ………………………….2


B. Tata Surya sebagai Ruang Edar Bumi ……………………………………… 4
C. Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehidupannya …………………………...11
D. Teori Perkembangan Bumi ………………………………………………….15
E. Bentukan-Bentukan Muka Bumi Hasil Pergerakan Lempeng Tektonik ….....18

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………20


Apersepsi
Amatilah gambar berikut. Setelah itu, kerjakan tugas yang menyertainnya.

Sejak zaman dahulu, manusia terlah memperhatikan lingkungan dan benda-


benda di sekitar mereka, termasuk benda langit. Bumi yang menjadi tempat
hidup manusia adalah salah satu planet dalam sistem tata surya. Berdasarkan
gambar di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan bumi sebagai
raung kehidupan.
 _________________________________________________________
 _________________________________________________________
 _________________________________________________________
 _________________________________________________________
 _________________________________________________________

Dan seterusnya,
Lalu pilihlah beberapa pertanyaan yang dianggap paling relevan dengan
tema Bumi sebagai kehidupan. Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan
tersebut berdasarkan pengetahuan kalian
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
|1
A. Jagat Raya sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi

1. Pengertian Jagat Raya


Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta (The Universe) dalam
bentuk ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga. Jagat raya
merupakan tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat
manusia hidup. Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-
planet, komet,meteor. Selain itu di jagat raya juga terdapat debu, kabut dan
gas.
Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet,
dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal
manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua
yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali belum
terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam
semesta masih sangat terbatas
Seperti diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu
bulatan kecil yang dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata
surya dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu
bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti
(The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi berdasarkan
penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat
raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi
pengisi jagat raya ini.

2. Teori Pembentukan Jagat Raya


Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai asal
mula terbentuknya jagat raya. Teori-teori tersebut antara lain sebagai
berikut.

a. Teori mengembang dan memampat (oscillation theory)


Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi.
Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi
yang diawali dengan massa ekspansi inti hidrogen. Pada tahap ini
terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama
30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
|2
terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya
pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap
berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya
memampat lagi.

Gambar 1.1 Ilustrasi teori mengembang dan memampat

b. Teori keadaan tetap (steady state theory)


Teori ini menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu
dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari
ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu
yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom
dalam satu volume ruang angkasa.
Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah
statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Alam semesta akan tetap sama
kelihatannya sampai kapanpun. Orang sepakat bahwa zat yang
merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab
hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum
kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi
hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi.
Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat
raya ini terbentuk.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|3
c. Teori ledakan besar (the big bang theory)
Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya
suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan
mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti
massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut
berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran
tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk
kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam
sistem tata surya. Inilah sal mula terbentuknya jagat raya. Teori ini
dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus relativitas Albert
Einstein.

Gambar 1.2 ilustrasi teori big bang

B. Tata Surya sebagai Ruang Edar Bumi


Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari,
delapan planet, lima planet, lima planet kerdil, 173 satelit alami, dan jutaan
benda langit (meteor, asteroid, dan komet) yang mengelilingi Matahari
pada orbitnya masing-masing.

1. Teori-Teori Pembentukan Tata Surya


Banyak sekali hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli untuk
menjelaskan terbentuknya tata surya. Hipotesis tersebut antara lain sebagai
berikut.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|4
a. Hipotesis nebula
Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf
berkebangsaan Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara
tahun 1724–1804. Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas
atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat
lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya
konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa
pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di
tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya
proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah
menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam
keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya
yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan
Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 1749–1827.
Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas

b. Hipotesis planetesimal
Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari
asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang
besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan- ledakan
yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari,
kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat,
dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya
menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita. Pada
dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian
karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun
tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.

c. Hipotesis pasang surut gas


Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh
James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut
bintang sangat mirip dengan hipotesis pendapat bahwa tata surya pada

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|5
awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-
planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari
yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang
melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti
cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil)
yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan
membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya


Matahari adalah sumber energi dalam sistem tata surya, berbentuk bola
gas raksasa yang sangat panas dan menghasilkan cahaya. Matahari
merupakan pusat dari tata surya. Matahari memiliki gravitasi yang besar
hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari.
Matahari adalah bulatan gas dengan diameter
6
1,4 x 10 km dengan temperatur permukaan
sekitar 6.000 K. Semakin mendekati inti
matahari maka temperatur matahari akan
semakin meningkat. Matahari memiliki
ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan
memiliki ukuran massa yang besar ini,
menimbulkan kepadatan inti yang besar
agar bisa kesinambungan fungsi nuklir dan Gambar 1.3 Matahari
menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Lapisan-lapisan Matahari
terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari.

C. Rotasi dan Revolusi Bumi


Dalam sistem tata surya planet-planet dan benda-benda langit lainnya
melakukan pergerakan mengelilingi Matahari. Kita senantiasa mengalami
pergantian siang dan malam, mengagumi lukisan bintang- bintang di
langit yang senantiasa berganti-ganti, mengalami pergantian musim,
Bulan berubah-ubah bentuknya, bahkan mungkin gerhana, dan lain-
lain. Namun seringkali kita tidak pernah menyadari bahwa semua itu
merupakan akibat dari sebuah fenomena gerak Bumi kita.
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
|6
1. Rotasi Bumi
Gerak rotasi Bumi adalah gerak Bumi mengitari porosnya sendiri.
Gerak ini dengan arah negatif atau timur, yaitu dari barat ke timur. Jika
kita lihat dari pesawat antariksa tepat di atas kutub utara, maka bumi
berotasi berlawanan arah jarum jam (arah negatif). Gerak rotasi Bumi ini
dapat dibuktikan dengan percobaan bandul Foucoult.

Gambar 1.4 Proses siang dan malam

Ada enam peristiwa yang diakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini dapat
dibuktikan dengan percobaan bandul Foucoult. Ada enam peristiwa
yangdiakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini:

1) Peredaran semu harian benda langit

Setiap hari kita mengamati peredaran Matahari dan benda-benda


langit melintas dari timur ke barat.
Pergerakan Matahari dan benda- benda
langit dari timur ke barat disebut sebagai
peredaran semu harian benda langit. Ini
karena pergerakan yang kita amati bukan
semata-mata disebabkan oleh
pergerakan Matahari dan benda- benda
langit tersebut, melainkan disebabkan
oleh rotasi Bumi dari arah barat ke timur.
Gambar 1.5 Arah Rotasi Bumi

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|7
2) Pergantian Siang dan Malam
Belahan Bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang,
sebaliknya yang tidak terkena sinar matahari mengalami malam. Karena
Bumi berotasi terus menerus dari barat ke timur, maka setengah bagian
Bumi yang terkena sinar Matahari selalu bergiliran. Dengan kata lain,
pada suatu tempat dalam sehari selalu terjadi pergantian siang dan
malam.

3) Perbedaan Waktu
Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah
kutub. Perbedaan waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-
tempat yang berbeda bujur 1o akan berbeda 4 menit (360o = 1440 menit)
atau berbeda 1 jam dalam 15 o garis bujur (360o = 24 jam). Pembagian
waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0 o yang
berada di kota Greenwich. Setiap garis bujur yang jauhnya 15 o, di sebelah
barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan lebih
cepat 1 jam. Waktu pada bujur standar dinamakan waktu standar atau
waktu lokal. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke
barat lebih kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang
lebih ke timur. Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat
yang terletak pada bujur 180o, di mana tempat di timur dan di barat bujur
ini akan berbeda waktu satu hari.

4) Pembelokan Arah Angin


Arah angin tidak persis searah
dengan arah gradien tekanan, yaitu dari
daerah isobar tekanan tinggi ke isobar
tekanan rendah Ini disebabkan oleh
adanya efek gaya Coriolis pada angin.
Gaya Coriolis bukanlah gaya
sebenarnya melainkan gaya semu yang
timbul akibat efek dua gerakan, yaitu:
1) gerakan rotasi Bumi dan; 2) gerakan
benda relatif terhadap permukaan bumi. Gambar 1.6 Gaya Coriolis

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|8
5) Pembelokan Arus Laut
Karena arus-arus permukaan laut disebabkan oleh angin, maka
seperti halnya angin, arus lau juga disimpangkan oleh rotasi Bumi. Arus
laut dipaksa membelok searah jarum jam (ke kanan) di laut-laut belahan
Bumi utara dan berlawanan arah jarum jam (ke kiri) di laut-laut belahan
Bumi selatan.

2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah gerak Bumi pada orbitnya mengelilingi
Matahari. Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika.
Selama mengitari Matahari, poros Bumi selalu miring 23,5o terhadap
garis yang tegak lurus ekliptika. Orbit planet-planet lain tidak sebidang
dengan ekliptika. Sudut antara bidang orbit planet lain dengan ekliptika
disebut inklinasi. Dilihat dari matahari sebagai kerangka acuan, bumi
melakukan suatu revolusi dlam 365,256 hari, dalam sebuah orbit elips
yang mendekati lingkaran.

Gambar 1.7 Poros bumi selalu miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus
ekliptika

Bumi berevolusi dalam arah negatif (berlawanan arah jarum jam),


artinya jika kita berada dalam pesawat antariksa tepat di atas kutub utara
maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari dalam arah yang
berlawanan arah jarum jam. Gerak revolusi Bumi ini pun
mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat dirasakan oleh para
penghuni planet ini, diantaranya adalah:

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


|9
1) Perubahan lamanya siang dan malam
Pada tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya, semua
tempat di Bumi (kecuali kutub) mengalami siang dan malam hari sama
panjang, yaitu 12 jam. Ini karena semua tempat mendapat sinar
Matahari selama 12 jam dan tidak mendapatkannya 12 jam. Tanggal 21
Juni ketika Matahari ada pada kedudukan paling utara, yakni 23,5 o LU
(GBU), belahan Bumi utara mengalami siang lebih panjang daripada
malam. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, lamanya siang akan lebih
pendek daripada malam. Daerah dalam lingkaran kutub utara mendapat
sinar Matahari selama 24 jam, sehingga siang akan terjadi secara terus
menerus pada waktu itu. Sebaliknya di daerah lingkaran kutub selatan
tidak mendapat sinar matahari selama 24 jam, sehingga malam terjadi
secara terus menerus pada waktu itu.

2) Pergantian Musim
Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim semi
(spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim
dingin (winter). Setiap tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan selatan
mendapatkan penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding.
Matahari tampak mulai bergerak ke utara. Daerah di belahan bumi utara
mulai mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini
daerah di belahan bumi utara mulai memasuki musi semi. Sebaliknya,
daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari
yang makin sedikit. Saat ini daerah terebut memasuki musim gugur.
Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.

Gambar 1.8 Pergantian musim


Pada tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling
utara dan mulai bergerak ke bagian selatan. Belahan bumi utara
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
| 10
mulai memperoleh penyinaran matahari yang makin berkurang. Pada
saat ini bagian bumi utara mulai memasuki musim panas. Sebaliknya,
daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari
yang bertambah. Saat ini daerah tersebut mulai memasuki musim
dingin. Musim dingin ini berlangsung hingga tanggal 23 September.
Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa
dan mulai bergerak ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi
utara terus berkurang dan di belahan bumi selatan semakin bertambah.
Saat tersebut bagian bumi utara memasuki musim gugur. Sebaliknya,
bagian bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini berlangsung
hingga tanggal 22 Desember.

Gambar 1.9 Pergerakan Semu Matahari


Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada keduduka paling
selatan dan sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian
bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang
bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai
mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian
bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan
memasuki musim panas.

D. Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehidupannya

Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami


beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal
terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas
akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 11
Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000
tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi
dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran
gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium
membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses
pendinginan bagian secara berangsur-angsurmembentuk kerak bumi.

Gambar 1.10 Ilustrasi kehidupan di awal bumi

Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak


bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini
ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang
lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan
primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang
dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin
(3.500.000.000 tahun).
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa
ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta
dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan
Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.
Masa Paleozonikum dibagi menjadi 6 zaman sebagai berikut :

1) Zaman Kambrium (590 juta –500 juta tahun yang lalu)

Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut


dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India,
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
| 12
Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.
3) Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)
Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra,
meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang
terjadi pada masa ini.
4) Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)

Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah


yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia
dan pantai Amerika Utara.
5) Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)

Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa


Gondwana daerah Eropa timur dan Greenland terjadi pada masa ini.

6) Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim
daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya
masing-masing
7) Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai
menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan
Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di
daerah utara.

Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :

1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu) Benua Pangea
bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es
di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai
terbentuk di Pangea.
2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu) Benua Pangea
terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara
memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika
Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 13
Gambar 2.1 Ilustrasi kehidupan zaman jura
3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)

Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju


daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :

1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)

Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan


sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma
secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.
2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)

Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India


masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan
Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua
membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan
permukaan air laut merendah.
3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)

Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi


secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk
pada kala Oligosen ini.
4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)\

Pada kala ini padang rumput semakin meluas,hutan semakin


berkurang.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 14
5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)

Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.

6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)

Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi
beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah
Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula
pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi
benar-benar lebih hangat.

E. Sejarah dan Teori Pembentukan Bumi


Pengetahuan terhadap bumi memberikan gambaran bahwa bumi
pernah melewati fase cair pijar, di mana bagian terluar mengalami
pengkristalan menjadi kulit bumi dan sewaktu- waktu mengalami retak,
sehingga magma dapat menerobos ke permukaan. Teori perkembangan
muka bumi antara lain dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut:

1. Teori Pengapungan Benua ( Continental Drift Theory)


Teori dikemukaan oleh Alfred Wegener ( 1880-1930) pada tahun
1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori
tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun
1915 yang berjudul Dje Ensfehung der Konfjnenfe und Ozeane (Asal
Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar
di lingkungan ahli-ahli geologi, dan baru mereda pada tahun
enampuluhan setelah teori Apungan Benua dari Wegener ini semakin
banyak mendapat dukungan. Wegener mengemukakan teori tersebut
dengan pertimbangan sebagai berikut :

1) Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur


Benua
Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa
dan Afrika. Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan
bahwa sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan
Afrika dahulu adalah daratan yang berimpitan. Berdasarkan fakta
bahwa formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu mempunyai

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 15
kesamaan.

Gambar 2.2 Ilustrasi Pernah manyatunya amerika selatan dan benua afrika
bagian barat
Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi di sepanjang
pantai Afrika barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika selatan
sama dengan formasi geologi yang ada di pantai timur Amerika dari Peru
sampai Bahia Blanca.

2. Teori Dua Benua ( Laurasia-Gondwana Theory)


Teori ini dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884. Teori ini
menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang
sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di
sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak
perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-
pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi
Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi
Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

3. Teori Konveksi (Convection Theory)


Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess.
Menurut Teori Konveksi ini dikembangkan lebih lanjut oleh
Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih
dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
| 16
yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di
mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan
membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga
menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

Gambar 2.3 Teori Konveksi


Bukti dari adanya kebenaran dari teori Teori Konveksi yaitu adanya
Mid Ocean Ridge, seperti mid atlantic ridge dan Pasific-Atlantic
ridge di permukaan bumi.

F. Karakteristik Bentuk Muka Bumi


Bagian litosfer yang paling atas bagaikan kulit ari pada kulit dan
merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. lapisan kerak bumi itu terdiri
atas dua bagian yaitu :
1. Kerak bumi yang tebalnya sekitar 40 km.
2. Kerak dasar samudra yang tebalnya sekitar 10 km

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 17
Litosfer terpecah-pecah menjadi 12
lempeng. dinamakan lempeng, karena bagian
litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di
kedua dimensi horizontal (panjang & lebar),
tetapi berukuran kecil pada arah vertikal.
Lempeng-lempeng itu masing- masing
mempunyai gerak pergeseran mendatar
akibat arah pergeseran yang tidak sama,
maka terjadilah 3 jenis batas pertemuan
antara lempeng-lempeng itu, yaitu saling Gambar 2.4 Pelapisan Bumi
menjauh, saling bertumbukan , dan saling berpapasan
1. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena
seperti :
 Perenggangan lempeng yang disertai dengan pertumbukan
kedua lempeng tersebut
 Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat
perenggangan lempeng
 Aktivitas vulkanismu laut dalam yang menghasilkan lava
basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang
encer.
 Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya

2. Di daerah pertemuan dua lempeng, terjadi beberapa fenomena


seperti:
 Terdapat aktivitas
vulkanisme, intrusi,
dan ekstrusi
 Merupakan daerah
hiposentrum gempa
dangkal dan dalam
 Lempeng dasar
samudra menunjam
kebawah lempeng
benua Gambar 2.5 Tumbukan lempeng
 Terdapat palung laut di Lokasi tumbukan tersebut
3. Di daerah dua lempeng saling berpapasan terjadi pergeseran mendatar di
Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan
| 18
daerah seperti itu terdapat aktifitas vulkanisme yang lemah di sertai
gempa yang tidak kuat. Gejala pergaseran itu tampak pada tanggul
dasar samudra yang tidak berkesinambungan dan terputus-putus. Tanggul
dasar samudra di bagian tengah samudra tengah atlantik ternyata
terputus-putus sebagai akibat dari pergeseran

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 19
Daftar Pustaka
Anjayani, Eni.dkk. 2009.BSE Geografi Untuk Kelas X SMA/MA.
Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.
Endarto, Danang. dkk. 2009. BSE Geografi Untuk Kelas X
SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.
Prihadi, Singgih. Dkk. 2011. E-Book Animation Geographyc SMA/MA
Kelas X. Surakatra. Sulistiyo, Iwan G. 2009. BSE Geografi Untuk
Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.
Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Wardiyatmoko, K. 2012.
Geografi untuk SMA/MA Kelas X 1. Jakarta. Erlangga.
TIM MGMP Kota Surakarta. 2012. LKS INOVASI Kelas X a. Surakarta:
Pustaka Mulia.
Shindu P. Yasinto.2016. Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta.
Erlangga.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 20
DATA RIWAYAT PENULIS

Nama : Defando Fajar Priardi

Tempat Tgl Lahir : Trenggalek, 2 Desember 1996

Kewarganegaraan : WNI

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jln. Hayam Wuruk, Kelurahan Ngantru, Kec/ KabTrenggalek

Email : 2defandofajar@gmail.com

Riwayat Pendidikan : TK AISYIYAH

MI Plus Wali Songo

MTsN Model Tenggalek

SMAN 2 Trenggalek

Universitas Negeri Malang

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan


| 21

Anda mungkin juga menyukai