Ilmu Hadis
19110003
Semester 3
“Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam.” (HR.
Muslim). Ulama besar Syafi ’iyah, An Nawawi membawakan hadits ini dalam
Bab “Dianjurkannya menyemir uban dengan shofroh (warna kuning),
hamroh (warna merah) dan diharamkan menggunakan warna hitam”.
Bolehkah menggunakan jenis pewarna lainnya –selain inai dan pacar, inai
saja, za’faron dan wars– untuk mengubah uban semacam dengan pewarna
sinteti k? Jawabannya: boleh karena yang penti ng adalah tujuannya tercapai
yaitu merubah warna uban selain dengan warna hitam. Sebagaimana
keumuman hadits:
“Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tapi hindarilah warna hitam.” (HR.
Muslim). Di sini menggunakan kata syaa-i’, bentuk nakiroh, yang
menunjukkan mutlak (baca: umum). Namun kalau pewarna tersebut ti dak
menyerap ke rambut, malah membentuk lapisan tersendiri di kulit rambut,
maka pewarna semacam ini harus dihindari karena dapat menyebabkan air
ti dak masuk ke kulit rambut keti ka berwudhu sehingga dapat menyebabkan
wudhu ti dak sah. Wallahu a'lam.