SEJARAH PERKEMBANGAN KB
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Keluarga Berencana (KB)
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
DOSEN PENGAMPU:
Alhamdulilah, Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Keluarga Berencana (KB) dengan judul “Sejarah Perkembangan KB”.
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati kami menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam proses pembuatan makalah ini, baik pelaksanaan maupun penulisannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para
pembaca, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. ………………………………...
2.2.
3.1. Kesimpulan...........................................................................
3.2 Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
isu peledakan penduduk. Pada mulanya belum dimengerti oleh banyak pihak.
Bahkan belum dimengerti dan dihayati oleh banyak para pengambil keputusan.
Masalah kependudukan adalah suatu masalah yang dihadapi oleh semua bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu:
1.
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah KB
Sebelum abad XX, di negara barat sudah ada usaha pencegahan kelangsungan hidup anak
karena berbagai alasan. Caranya adalah dengan membunuh bayi yang sudah lahir,
melakukan abortus dan mencegah / mengatur kehamilan. KB di Indonesia dimulai pada awal
abad XX.
Di Inggris, Maria Stopes. Upaya yg ditempuh untuk perbaikan ekonomi keluarga buruh
dg mengatur kelahiran. Menggunakan cara-cara sederhana (kondom, pantang berkala).
Amerika Serikat, Margareth Sanger. Memperoleh pengalaman dari Saddie Sachs, yang
berusaha menggugurkan kandungan yang tidak diinginkan. Ia menulis buku “Family
Limitation” (Pembatasan Keluarga). Hal tersebut merupakan tonggak permulaan sejarah
berdirinya KB.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk
mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya
dapat mencegah kehamilan. Dalam masyarakat hindu bali sejak dulu hanya ada nama untuk
empat orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri
mengatur kelahiran anaknya sampai empat.
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat.
Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama perkumpulan
keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak secara silent operation membantu
masyarakat yang memerlukan bantuan secara sukarela, jadi di Indonesia PKBI adalah pelopor
pergerakan keluarga Berencana nasional.
Untuk menunjang dalam rangka mencapai tujuan, berdasarkan hasil penandatanganan
Deklarasi Kependudukan PBB 1967 oleh beberapa Kepala Negara Indonesia, maka dibentuklah
suatu lembaga program keluarga Berencana dan dimasukkan dalam program pemerintah sejak
pelita 1 (1969) berdasar instruksi presiden nomor 26 tahun 1968 yang dinamai Lembaga
Keluarga Berencana Nasional (LKBN ) sebagai lembaga semi pemerintah.
Pada tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan pemerintah melalui Keppres No. 8 tahun 1970
dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN ) yang bertanggung
jawab kepada presiden dan bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan dan penilaian
pelaksanaan program keluarga Berencana.
Melalui Keppres no. 33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi, tugas pokok
dan tata kerja BKKBN. Dengan Keppres no 38 tahun 1978 organisasi dan struktur BKKBN
disempurnakan lagi, dimana fungsinya diperluas tidak hanya masalah KB tetapi juga kegiatan-
kegiatan lain, yaitu kependudukan yang mendukung KB (beyond family planning). Sesuai
dengan perkembangan program pembangunan nasional, ditetapkan adanya Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH ) dengan Keppres no 25 tahun 1983 yang bergerak
langsung dalam bidang kependudukan, maka dilakukan lagi penyempurnaan organisasi BKKBN
dengan keppres no 64 tahun 1983 dengan tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum
dan mengkoordinasikan penyelenggaraan program secara menyeluruh dan terpadu.
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement With The People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB Lingkaran Biru, dengan kebijakan:
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan dipakainya meskipun masih tetap dipilhkan
jenis kontrasepsi
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari jenisnya
d. Tahun 1988 terjadi perkembangan kebijakan, pemerintah menerapkan program Kb Lingkar
Emas yaitu:
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada peserta, asal jenis kontrasepsi sudah
terdapat di departemen kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk alat kontrasepsinya
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan pendapatan
kelurga ( Income Generating ) pada tanggal 29 juni 1994 presiden Suharto di sidoarjho
melaksanakan plesterisasi / lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk keluarga pra
sejahteraan
5. Status Wanita
Wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka
memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Di daerah yang
setatus wanita nya meningkat, memiliki pemasukan yang lebih besar untuk
membayar metode yang lebih mahal serta memiliki lebih banyak suara dalam
mengambil keputusan.
kelahiran
1). Untuk ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka
manfaatnya :
Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam
keadaaan sehat.
Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang
direncanakan.
baik, karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber
lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk
setiap anak.
semata-mata.
1. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di
Indonesia akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB di
Indonesia. Kemajuan program KB tidak bisa terlepas dari tingkat ekonomi
masyarakat krena berkaitan erat dengan kemampuan untuk membeli alaty
kontrasepsi yang di gunakan.
Dengan suksesya program KB maka perekonomian suatu Negara akan
lebih baik krena dengan anggota kelurga yang sedikit kebutuhan dapat lebih
tercukupi dan sejahtera dapat terjamin
2. Sosial Budaya
Sejumlah factor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih
metode kontrasepsi.Faktor-faktor ini meliputi salah pengertian dalam
masyarakat mengenai berbagai metode, kepercayaan religious,serta budaya,
tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan
KB tetapi juga pemilihan suatu metode.Wanita yang berpendidikan
mengginkan keluarga berencana yang efektif,tetapi tidak rela untuk
mengambil resiko yang terkait sebagai metode kontrasepsi.
4. Agama
Diberbagai daerah kepercayaan religious dapat mempengaruhi klien
dalam memilih metode. Sebagai contoh penganut katolik yang taat
membatasi kontrasepsi mereka yang memakai KB alami. Pemimpoin islam
mengklaim bahwa sterilisasi dilarang sedangkan sebagian lainya
mengijinkan. Agama Islam tidak melarang metode kontrasepsi secara umum,
akseptor wanita berpendapat pola pendarahan yang tidak teratur disebabkan
metode hormonal akan sangat menyiulitkan merreka selama haid. Masyrakat
hindu dilarang mempersiapkan makanan selama haid sehingga pola haid yang
tidak teratur dapat menjadi masalah.
5. Status Wanita
Wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka
memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Di daerah yang
setatus wanita nya meningkat, memiliki pemasukan yang lebih besar untuk
membayar metode yang lebih mahal serta memiliki lebih banyak suara dalam
mengambil keputusan.
Malthus (1766-1834) pada zaman industri sedang berkembang manusia jangan terlalu
banyak berhayal bahwa dengan kemampuan tehnologi mereka akan dapat memenuhi segala
kebutuhan karena pertumbuhan manusia laksana deret ukur, sedangkan pertumbuhan dan
kemampuan sumber daya alam untuk memenuhinya berkembang dalam deret hitung. Dengan
demikian dalam suatu saat manusia akan sulit untuk memenuhi segala kebutuhannya karena
sumber daya alam yang sangat terbatas.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan di Alma Ata yang memusatkan
perhatian terhadap tingginya angka kematian maternal perinatal. Dalam pertemuan tersebut
disepakati untuk menetapkan konsep Primary Health Care yang memberikan pelayanan
antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya penerimaan keluarga berencana, dan
meningkatkan pelayanan rujukan.
Tahun 1984, Population Conference di Mexiko, menekankan arti pentingnya hubungan
antara tingginya fertilitas dan interval yang pendek terhadap kesehatan dan kehidupan ibu dan
perinatal.
Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menyelamatkan nasib manusia di muka bumi
tercinta ini, masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan reproduksi malalui gerakan
yang lebih intensif pada pelaksanaan keluarga berencana.
Pada tahun 1970 LKBN dibubar kan oleh pemerintah dan kemudian di
Berencana Nasional).
A. Sejarah BKKBN :
Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 26 Mei 2015 Presiden melantik
dr Surya Chandra Surapaty, MPH., Ph.D sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional. Setelah itu untuk mengisi kekosongan, Menteri Kesehatan melantik Deputi
Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK sebagai plt. Kepala BKKBN dr. Sigit
Priohutomo, MPH hingga memasuki purna tugas pada tanggal 1 Januari 2019.
Pada tanggal 1 Juli 2019 Presiden Joko Widodo melantik dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) sebagai
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang sebelumnya
menjabat sebagai Bupati terpilih di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
(https://www.bkkbn.go.id/pages/sejarah-bkkbn)\
VISI
MISI
Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan,
sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui pengembangan kebijakan,
penyediaan layanan promosi, fasilitasi, perlindungan, informasi kependudukan dan keluarga,
serta penguatan kelembagaan dan jejaring KB.
Tugas pokok
Landasan hukum
TAP MPR No. IV/1999 ttg GBHN; UU No. 22/1999 ttg OTODA; UU No. 10/1992 ttg PKPKS;
UU No. 25/2000 ttg PROPENAS; UU No. 32/2004 ttg PEMERINTAHAN DAERAH; PP No.
21/1994 ttg PEMBANGUNAN KS; PP No. 27/1994 ttg PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN; KEPPRES No. 103/2001; KEPPRES No. 110/2001; KEPPRES No.
9/2004; KEPMEN/Ka.BKKBN No. 10/2001; KEPMEN/Ka.BKKBN No. 70/2001
Filosofi BBKBN
PENGERTIAN BKKBN
NKKBS ) yang pada satu waktu akan menjadi falsafah hidup masyarakat
1. BKKBN Pusat
yang mendukungnya.
2. BKKBN provinsi/kabupaten/kota
program KB
3. Tingkat kecamatan
Fungsinya yaitu:
cakupan wilayah
4. Tingkat desa
Fungsinya yaitu:
peserta KB
Fungsinya yaitu ;
6. Kelompok akseptor
Fungsinya yaitu :
7. Pesertra KB
Fungsinya yaitu :
Jurnal
3.1 Kesimpulan
Sesungguhnya keluarga berencana bukanlah hal baru, karena menurut catatan-cacatan
dan tulisan¬-tulisan yang berasal dari mesir kuno, yunani kuno, Tiongkok kuno dan India,
hal ini telah mulai dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi pada waktu itu cara-
cara yang dipakai masih kuno dan primitif.
Dalam sejarah manusia berabad-abad lamanya tidak seorangpun yang tahu bagaimana
terjadinya kehamilan. Waktu itu hubungan antara persetubuhan suami istri dengan kehamilan
tidak diketahui sama sekali, kehamilan disangka disebabkan oleh sesuatu yang masuk atau
termakan oleh wanita atau disebab¬kan oleh pengaruh matahari dan bulan atau hal-hal
lainnya.
Maka dengan sendirinya cara keluarga berencana yang pertama dilakukan adalah dengan
jalan berdoa dan memakai jimat anti hamil, sambil meminta dan berharap supaya wanita itu
jangan hamil.
KB (Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah anak hanya dua, tiga dan
lainnya. Keluarga berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha
pengaturan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas
kesepakatan suami istri. KB juga merupakan suatu tindakan perencanan suami
istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interfal kelahiran
dan menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi
masyarakat dan Negara.
Manfaat Keluarga Berencana terhadap Pengendalian Penduduk (Bangsa
dan Negara) • Program Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha penanggulangan
kependudukan yang merupakan bagian yang terpadu dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta mencipatakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia, agar
dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi
nasional.
• Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umumnya
. • Meningkatkan taraf hidup rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran
sehingga pertambahan penduduk sebanding dengan peningkatan produksi.
3.2 Saran
Makalah ini telah disusun berdasarkan materi yang ada. Namun, kami menyadari
bahwasanya masih banyak kesalahan ataupun kekurangan di dalam isi maupun penulisan
makalah . Oleh karena itu, kami minta kritik dan sarannya yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita yang
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo.
http://stikesypib.ac.id/blog/sejarah-keluarga-berencana-di-dunia-internasional-dan-di-indonesia/
https://soeharto.co/sejarah-program-kb-di-indonesia/
https://tirto.id/sejarah-kb-dan-ide-dua-anak-cukup-dari-era-sukarno-sampai-soeharto-ecJj
https://lusa.afkar.id/perkembangan-kb-di-indonesia
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/10786/10377