PROGRAM TANGGAP
PANDEMI COVID-19 DI LAYANAN PRIMER
Dr. I Putu Gede Anom Artama,MKes
No KTA PDKI 3868
Dokter Keluarga di Kecamatan Banjit
Maret-Juli 2020
1 PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA
PROGRAM TANGGAP DAFTAR ISI
PANDEMI COVID-19 DI LAYANAN
1. DATA DIRI
PRIMER
1.1. Riwayat singkat diri
1.2. Motivasi berpartisipasi dalam Program Tanggap Pandemi Covid-19
Dr. ….1.3. Mutiara yang diperoleh pada Program ini
No KTA1.4. PDKI…..
Rencana dalam meningkatkan kompetensi
Dokter1.5. Mutiara yang
Keluarga
:
di diperoleh
Kecamatan selama………….
berpartisipasi dalam Program Tanggap Pandemi Covid-19
Maret-Juli 2020
2. PROGRAM EDUKASI KELOMPOK KOMORBID
2.1. Kelompok TBC…..
2.2. Klompok Hipertensi
2.3. Kelompok Diabetes Melitus
2.4. .
2.5. . KECAMATAN
BANJIT
3. PEROLEHAN DATA PADA WILAYAH DAN TEMPAT KERJA
KABUPATEN/ KOTA
3.1. . WAY KANAN
3.2. .
3.3. .
PROPINSI
3.4. . LAMPUNG
3.5. .
3.6. .
9. KALENDER KEGIATAN
Perbandingan jumlah dokter dengan jumlah peduduk ditempat Saya bekerja khususnya
dan di indonesia umumnya, sangat besar sehingga keberadan dokter sebagai pusat informasi
dalam melayanani kasus Pandemi Covid 19 sangatlah diharapkan. Dalam program ini , dokter
layanan primer dibimbing untuk bisa menjadi pemberi informasi dan mampu menjadi manejer
dalam menangani Covid -19 di daerah tempatnya bekerja. Sebagai dokter umum yang terbiasa
CONTOH TOPIK
1. Pola makan pada penderita
diabetes
2. 4 pilar penanganan diabetes
3. Olah raga untuk penderita
Hipertensi
4. Pengaturan pola makan
dirumah untuk penyakit DM
dan hipertensi
5. Penanganan TBC perlu
kerjasama antara pasien,PMO
dan dokter kluaraga
CONTOH
PERTANYAAN
PESERTA
1. Ciri ciri penderita diabetes
2. PROGRAM
Dan
EDUKASI KELOMPOK KOMORBID seperti apa?
2. Kenapa saya bisa kena
Diabetes?
3. Apakah TBC penyakit
Keluaran pertama yang diharapkan dari peserta keturunan
program adalah Perilaku PHBS dan physical 4. Apakah penyakit ini bisa
distancing meningkat pada kelompok komorbid sembuh
(diabetes dan hipertensi), Tuberkulosis, *dan/ atau 5. Apa komplikasinya
6. Bagaimana agar kualitas hidup
kelompok rentan (ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan
saya lebih baik walau
lansia).
mengidap DM dan hipertensi
7. Apakah DM menyebabkan
orang kena Corona.
6 PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA
Kebetulan di puskesmas tempat saya bekerja saya telah memiliki whats app grup untuk
prolanis. Sehingga saya melalukan kegiatan sebagai berikut:
1. Konseling perorangan
2. Konseling klompok
3. Penyuluhan daring lewat group WA
4.Kunjungan rumah dengan melibatkan kader dan aparat kampung
80
60
40
20
total
0 teredukasi
i C il sa
ns DM TB m de
terkontrol
tr e bu n
pe da
hi bi
an
erd
d
ka
2.2. Kelompok DM
Dijelaskan topiknya apa, jumlah penderita Diabetes yang berpartisipasi 36 orqng , peserta
ini merupakan kelompok prolanis yang ada di wilayah kerja puskesmas Banjit dan pasien yang
berkunjung ke klinik kluarga sehat tempat saya bekerja, dari jumlah tersebut yang teredukasi
30 orang dan terkontrol 25 orang dengan konsling perorseorangan,klompok dan daring lewat
group WA selebihnya dilakukan kunjungan rumah dengan melibatkan kader posbindu dan
aparat kampung adapun topik edukasi yang diambil adalah : pengertian dari Diabetes melitus
,pola makan pada penderita Diabetes, aktifitas fisik pada penderita diabetes, menejemen stres
pada penderta diabetes , dukungan kluarga dan bagaimana penderta minum obat dan
mengenali efek samping obat Diabetes melitus
2.3. Kelompok TB
Dijelaskan topiknya apa, jumlah penderita hipertensi yang berpartisipasi 11 orqng , peserta
ini merupakan kelompok prolanis yang ada di wilayah kerja puskesmas Banjit dan pasien yang
Foto Foto Kegiatan Pada Klompok Binaan dr. I Putu Gede Anom Artama di Puskesmas Banjit
Tabel data 1. Perolehan data kelompok binaan dr. I Putu Gede Anom Artama
Sumber Data Diabetes Melitus hipertensi TB Paru
Telekuesioner 15 15 1
Tempat kerja 9 34 1
Puskesmas 12 30 9
Jumlah total 36 79 11
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Usia : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Bali Selatan ,Banjit, Way Kanan ,Lampung
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku :Sunda
Pekerjaan : Petani
Tanggal Pemeriksaan : 12 Juni 2020
Tanggal Home visite : 12 Juni 2020
1. Keluhan Utama:
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Tn.M, 63 tahun, datang ke Puskesmas Banjit dengan keluhan tangan dan kaki
sering terasa nyeri dan terasa pegal – pegal pada sendinya.Nyeri disertai
dengan bengkak pada pergelangan kaki kiri. Nyeri dirasakan hilang timbul.
Pasien juga mengatakan sebelumnya nyeri terjadi hilang timbul pada sendi lain,
tetapi tidak pernah disertai bengkak ataupun kemerahan.Pasien masih dapat
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya dan tidak mengonsumsi
obatobatan untuk mengurangi keluhannya.Pasien biasanya makan 2-3 kali
sehari. Makanan yang dimakan cukup bervariasi. Namum pasien suka
mengkonsumsi jeroan, melinjo, dan makanan bersantan. Pasien tidak merokok,
tidak mengonsumsi alkohol ataupun jamuan, dan pasien jarang berolahraga.
Pasien adalah seorang bapak yang bekerja sebagai petani kebun di dekat
6. Review Sistem
(Anamnesis berdasarkan tinjauan pada semua sistem tubuh untuk mengantisipasi hal-hal yang
terlewatkan sebelumnya)
Sistem Respirologi : tidak ada kelainan
Sistem kardiovaskuler : hipertensi
Sistem genitourinary : tidak ada kelainan
Sistem Gastrointestinal : tidak ada kelainan
= pasien
= perempuan
= laki-laki
= perempuan meninggal
= laki-laki meninggal
= menikah
= tinggal bersama
Inti
= hubungan dekat
sehari-hari.
Economic . Pendidikan terakhir pasien
adalah SD. Pasien tidak
begitu paham akan
penyakit kronis yang dialami
oleh pasien dan kurang taat
dalam
menjalani pengobatan dan
kontrol rutin
Medical Pasien memiliki BPJS dan akses ke Puskesmas dekat
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum =
2. Kesadaran = penuh
3. Tanda Vital = Tekanan darah : 164/100
Nadi :88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7 C
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 165 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 19,1 kg/m2
Berat Badan : 52 kg [TB (meter)/ BB (kg)2]
Lingkar Pinggang: 92 cm
Lingkar Panggul : 102,2 cm Waist-Hip Ratio: 0,9
Lingkar Lengan Atas: cm
Status Gizi :
5. Pemeriksaan Umum=
Kepala :
Mata: konjungtiva tidak anemis; sklera tidak ikterik
Hidung: PCH (-); sekret (-)
Telinga: tidak ada kelainan
Mulut: mukosa tenang; tonsil T1-T1 tenang; faring tidak hiperemis
Leher :
Tidak teraba pembesaran KGB JVP (5+2) cmH2O Tidak teraba pembesaran tiroid
Thoraks
Pulmo: Bentuk dan gerak simetris. Nyeri tekan (-); massa (-) Sonor; BPH di ICS V VBS Kanan =
Kiri;
Rhonchi -/-; Wheezing -/-
Cor: Iktus kordis tidak tampak Iktus kordis teraba di ICS V, LMCS Tidak ada kardiomegali saat di
perkusi S1, S2 murni; regular; murmur (-); S3, S4 (-)
Anogenital :
Ekstremitas :
Regio ankle joint sinistra
Look : Deformitas (-/-), tidak kemerahan
Feel : Warm (-/-), bony tenderness (-/-), nyeri tekan (+/-), edema (+/-)
Move : Krepitasi (-/-)
Metatarsal 1
Look : Topus +/+
Kemerahan +/+
Feel : Hangat +/+
F. PEMERIKSAAN KHUSUS
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Tanda rangsang meningen dan iritasi radikal spinal
Kaku kuduk : Tidak ada kaku kuduk
Brudzinsky I/II/III/IV : Negatif
Test Laseque : negatif
Test Kernig : Negatif
Patrick/Contra-Patrick : Negatif
Koordinasi :
Cara Bicara : tidak ada kelainan
Tes Telunjuk Hidung : tidak ada kelainan
Tes Tumit Lutut : dalam batas normal
Tes Romberg : Negatif
Sistem Motorik :
Anggota badan atas:
Kekuatan otot : Dalam batas Normal
Tonus : dalam batas normal
atrofi : negatif
fasikulasi : Tidak ada
Anggota badan bawah:
Kekuatan otot : Dalam batas Normal
Tonus : dalam batas normal
atrofi : negatif
fasikulasi : Tidak ada
Gerakan involunter : dalam batas normal
Sistem Sensorik :
Anggota Badan Atas
Eksteroseptif : dalam batas normal
Refleks:
Fisiologis:
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Radius : +/+
Patella : +/+
Achilles : +/+
Patologis: tidak ada
Pemeriksaan saraf otak: tidak dilakukan
PEMERIKSAAN GERIATRI
MNA (mini Nutritional assesment)
SKRINING
A. Apakah asupan makanan berkurang selama selama 3 bulan terakhir karena kehhilangan nafsu
makan,gangguan pencernaan,kesulitan mengunyah
0 = asupan makanan sangat berkurang 2
1 = asupam makanan agak berkurang
2 = asupan makanan tidak berkurang
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badan lebih dari 3 klogram 3
1 = tidak tahu
2 = penurunan berat badan antara 1 hingga3 kilogram
3 = tidak ada penurunan berat badan
C. MOBILITAS
0 = terbatas di tempat tidur atau kursi 2
1 = Mampu bangun dari tempat tidur /kursi tapi tidak keluar rumah
2 = dapat bepergian keluar rumah
D. Menderita tekanan psikologis atau penyakit yang berat dalam 3 bulan
Terakhir
3
0= ya 2
2= Tidak
E. Gangguan Neuropsikologis
0 = Depresi Berat Atau Kepikunan Berat 2
1 = kepikunan ringan
2 = Tidak ada gangguai Psikologis
F. Indek Masa Tubuh( IMT) (Berat dalam kilogram/tinggi dalam meter 2
0= IMT Kurang dari 19 2
1= IMT 19 hingga 21
2= IMT 21 hingga kurang dari 23
TOTAL SCORE 13
STATUS GISI TIDAK BERISIKO MALNUTRISI
4. MENGINGAT KEMBALI
Pasien disuruh mengingat kenabli 3 nama benda di atas 3 3
5. BAHASA
Pasien disuruh menyebutkan nama benda yang di
tunjukan 2 2
Pasien diminta mengulang rangkaian kata “tanpa
kalau dan atau tetapi 1 1
Pasien diminta melakukan perintah “ ambil kertas
ini dengan tangan kanan,lipatlah menjadi 2 dan 1 1
letaknan di lantai
Pasen diminta membaca dan melakukan perintah
“Angkatlah tangan kiri anda”
1 1
Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan)
Pasien diminta meniru gambar di bawah ini
1 1
1 1
1. Radiologi =
2. Lainnya =
H. DIAGNOSIS BANDING
I. DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis Holistik
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-spiritual pasien dan keluarga)
● Aspek Klinis : Ingin mengetahui status covid dan konsultasi nyeri pada kaki yang
nggak kunjung sembuh yang jika kambuh mengganggu aktifitas fisik
Harapan : pasien ingin keluhan nyerinya tetap terkontrolsehingga dapat melakukan aktivitas sehari
hari
Kekawatiran : pasien khawatir penyakitnya tidk bisa sembuh dan semakin parah
● Aspek Risiko Internal : usia, kebiasaan makan,riwayat sering memakai sepatu yang
sempit
● Aspek Risiko Eksternal : pasien seorang pekerja kebun yang mengharuskan untuk
bekerj kadang kala mengangkat beban berat
J. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
(Meliputi Lima Tahap Pencegahanan)
1. Patient-Centered
Prepentif dan promotif
a. Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit gout artritis dan hipertensi
b. Edukasi pasien bahwa penyakit hipertensi penatalaksanaan yang dilakukan harus
dilakukan seumur hidup
c. Edukasipasien untuk selalu kontrol memeriksakan tekanan darah dan kadar asam urat
d. Edukasi pasien dankeluarga yang tinggal bersamanya tentang pentingnya memberi
dukungan pada pasien, mengawasi pengobatan seperti diet pasien dan kapan harus kontrol
kembali
e. Edukasi pasien mengenai olahraga yang minimal dilakukan 3x/minggu selama 30 menit
dan makanan yang rendah garam, rendah purin, rendah lemak dan rendah kolesterol
f. Edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya prinsip preventif daripada kuratif
g. Pemberian flip calendar mengenai penjelasan penyakitgout arthritis serta hipertensi,
menjelaskan pola makan sesuai dengan gizi seimbang yang dianjurkan bagi pasien
dankeluarga di rumah
Kuratif
1. Amlodipine 1 x 5 mg + captopril 12,5 mg 2x1
2. Allopurinol 2 x 100 mg
3. Piroxicam 1x20 mg
Rehabilitatif
Intervensi Gizi
Kebutuhan fisik-biomedis Kecukupan Gizi Makanan untuk pasien dan keluarga disiapkan
oleh istri dan anak pasien, keluarga pasien sangat mendukung untuk menjaga komposisi
makanan pasien. Porsi nasi yang dimakan oleh pasien adalah satu piring tiga kali sehari
dengan lauk-pauk seperti tempe, tahu, ikan laut, daging ayam, telor, dan sayuran. Pasien
jarang makan makanan di luar, pasien hanya makan makanan yang disediakan oleh
keluarganya saja. Namun, pasien hanya makan dua kali sehari karena nafsu makannya
menurun. Pasien jarang makan buah, pasien terkadang mengkonsumsi pisang. Akan tetapi
nutrisi harian pasien masih belum mencukupi kebutuhan nutrisi yang seharusnya, jadi,
pasien memerlukan lebih banyak variasi dalam makanan, tetapi tetap memenuhi diet kalori
dan protein yang diberikan kepadanya.
Perhitungan kebutuhan kalori pada pasien :
Berat badan ideal = 90% x (TB-100) x 1 kg = 90% x 65 = 58,5 kg
Status gizi = (BB aktual : BB ideal) x 100% = (52 : 58,5) x 100% = 88,88 %
Jumlah kebutuhan kalori per hari =
o Kebutuhan kalori basal = BB ideal x 30 kalori (laki-laki) = 58,5 x 30 = 1755
kalori
o Kebutuhan aktivitas (ringan) = + 10% = +175,5 kalori
o Kebutuhan stres metabolik (infeksi) = +10% = +175,5 kalori
Jadi total kebutuhan kalori perhari untuk penderita 1755 + 175,5 + 175,5 = 2106 kalori
dibulatkan menjadi 2100 kalori.
3. Community-Oriented:
3. Lingkungan Pekerjaan
Anggota Keluarga yang bekerja Tn M dan Anaknya sebagai petani dan memelihara
Ayam
Kesimpulan
5. PENGALAMAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
32 PERHIMPUNANCOVID19
DOKTER KELUARGA INDONESIA
Keluaran ke 4 program pemutihan ini adalah dilakukannya pemeriksaan penunjang diagnosis
pada kelompok yang kemungkinan terinfeksi Covid-19 sebagai tindak lanjut hasil skrining.
Keluaran berikutnya dalam program pemutihan adalah meningkatnya kapasitas SDM dan
kolaborasi pelayanan primer dan pelayanan rujukan
8.1. Partisipasi pada webinar/workshop/lainnya peningkatan pengetahuan dalam ilmu
kedokteran sebagai peserta
Mengikuti Webinar Pembukaan Program Modul Tanggap Pandemi Covid-19 di
Layanan Primer tanggal 20 April2020
Sub modul 1 Workplace-based Learning (WPBL) tanggal 21April 2020
Sub Modul 2 komonikasi on line (daring) tanggal 24 April 2020
MEET THE EXPERT – CASE STUDY 25 April 2020
Sub modul 4 menejemen populasi &filling the gap dalam pelayanan covid-19
tanggal 28 April 2020
Sub Modul 5 diagnostik koperensif dan holistik 30 April 2020
Sub Modul 6 triase dan telemedecin dalam pelayanan kolaboratif 02 Mei 2020
Sub Modul 7 Alat pelindung diri dalam pelayanan covid 19 tanggal 04 Mei 2020
Sub Modul 8 pelayanan covid-19 pasca perawatan di RS atau Fasilitas khusus 08
Mei 2020
Sub Modul 9 Pelayanan covid 19 pada populasi khusus penderita diabetes dan
atau lansia 09 Mei 2020
MEET THE EXPERT & CASE STUDY: Pelayanan Covid-19 pada Hipertensi dan
Penyakit Jantung Koroner Rabu, 13 mei 2020
MEET THE EXPERT & CASE STUDY: Pelayanan Covid-19 pada Ibu Hamil, Ibu
Menyusui dan Anak Sabtu, 16 mei 2020
Penguatan Promotif dan Preventif pada Penanganan Covid-19 di Pelayanan
Kesehatan Primer tanggal 22 April 2020
Webinar Sub Modul 1 : Workplace Based Learning
Webinar PORI Sesi I : Mengenal COVID-19 tanggal27 April 2020
Langkah-Langkah Praktis Tindak Lanjut COVID-19 pada Pelayanan Primer
tanggal 30 April 2020
Best Practice Webinar Series 29 April 2020
Telemedicine and its Ethical Response to Covid 19” 6 mei 2020
Isu Strategis Pandemi Covid 19 tanggal 5 Mei 2020