Menulis merupakan pengungkapan pengalaman secara tertulis. Pengalaman tcrebut dapat berupa pengalaman sendiri dan dapat pula berupa pengalaman yang diperoleh dari orang lain atau dari membaca buku. Sesuai dengan pernyataan tersebut, Oka dan Basuki (1990:1) menyatakan bahwa menulis pada dasamya adalah kemampuaan menggunakan bahasa secara tertulis dalam mengungkapkan diri dari hasil kegiatan kejiwaan, menuturkan pengalaman, dan memaparkan penghayatan penulis terhadap lingkungan di sekitarnya. Widyamartaya (1990:9) menyatakan bahwa menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan melalui bahasa tertulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Pengertian itu mengandung empat unsur penting, yaitu gagasan, bahasa tulis, untuk pembaca, dan terpahami. Sesuai dengan pernyataan tersebut, Syafi'ie (1988:45) berpendapat bahwa menulis pada dasarnya adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, kemauan, dan informasi ke dalam tulisan dan kemudian mengirimkannya kepada orang lain (pembaca). Dari penjelasan atau uraian mengenai menulis yang telah dibicarakan, dapat diketahui apa sebenarnya hakikat dari menulis tersebut. Pada hakikatnya, menulis adalah kegiatan penuangan informasi, pikiran (gagasan atau pendapat), perasaan (keinginan) atau pengalaman ke dalam bahasa tulis yang dimaksudkan untuk dikomunikasikan kepada pihak lain atau pembaca. Menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari. Orang yang berbakat menulis dan mendapat kesempatan belajar menulis, ia tentu menjadi penulis yang baik. Orang yang tidak berbakat menulis tetapi ia mau belajar menulis dengan sungguh-sungguh dan mendapat kesempatan belajar menulis, ia akan dapat menjadi seorang penulis. Berbakat menulis apabila tidak mau belajar menulis tidak menjamin ia akan menjadi seorang penulis yang baik (Syafi'ie, 1988:48). Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mau belajar menulis, ia akan mampu menulis. Dengan kata lain, seseorang yang mau belajar menulis ia akan memiliki kompetensi menulis.
2.2 Kompetensi Menulis
Syafi’ie (1988:64-90) menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik, seorang penulis harus memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut: (1) Kemampuan Menemukan Masalah yang Akan Ditulis Seseorang tidak akan dapat menulis apabila ia tidak dapat menemukan masalah yang akan ditulis. Kemampuan menulis harus didukung oleh kemampuan penalaran yang baik serta kepekaan terhadap keadaan yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan. Selain itu, penulis harus mampu melihat hubungan antara gejala-gejala dan kejadian yang dilihatnya. (2) Kepekaan Terhadap Kondisi Pembaca Seseorang yang akan menulis perlu mengetahui bagaimana kemampuan (pengeta- huan ) calon pembaca mengenai hal yang akan disajikan dalam tulisannya. Untuk itu diperlukan pemahaman kondisi calon pembaca yang menyangkut apa yang telah diketahui, belum diketahui, dan yang perlu diketahui calon pembaca berkaitan dengan yang akan disajikannya. (3) Menyusun Perencanaan Penulisan Perencanaan penulisan merupakan pemandu dalam proses penulisan. Di dalam pe- rencanaan itu termuat masalah penulisan, tujuan penulisan, kegiatan-kegiatan dalam proses penulisan, macam-macam data yang dibutuhkan, cara-cara mendapatkan data, sumber data dan instrumen yang digunakan, cara mengolah data, dan rencana yang berupa kerangka tulisan. (4) Kemampuan Menggunakan Bahasa Mampu menggunakan bahasa berarti menguasai penggunaan kaidah-kaidah tata bahasa (tata bunyi, tata bentukan kata, pilihan kata, kalimat, tata wacana), kosa kata dan ejaan yang berlaku. (5) Kemampuan Memulai Menulis Penulis hendaknya jangan terlalu lama memikirkan untuk memulai menulis. Memulai menulis berarti penulis memikirkan apa yang akan ditulis pada paragraf pendahuluan. Agar mudah memulai menulis, penulis hendaknya berpedoman pada apa yang menjadi tujuan dari paragraf pendahuluan itu. (6) Kemampuan Memeriksa Tulisan Sendiri Tulisan yang baru saja selesai ditulis hendaknya diperiksa lagi untuk kesempurnaan tulisan tersebut. Untuk itu, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah tulisan sudah cukup jelas; lancar; kata-kata, kalimat, dan paragraf mendukung maksud tulisan; ejaan dan tanda bacanya benar; dan apakah tulisan sudah sesuai dengan pembacanya? Keenam kemapuan yang harus dimiliki oleh seorang penulis, dapat juga dikatakan kompetensi-kompetensi kepenulisan. Artinya, agar seseorang dapat menulis dengan baik, ia harus memiliki kompetensi-kompetensi itu.
b. Materi yg Relevan (Mhs Mencari Sendiri)
c. Tugas: (1) Menulis merupakan kegiatan komunikasi. Menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari. Jelaskan kedua pernyataan tersebut! (2) Agar seseorang dapat terampil menulis, kompetensi-kompetensi apa sajakah yang harus ia miliki?