Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIVERA LUISA HERALDA

NRP : 0517040071

NO URUT ABSEN : 15

PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN BAHAN GALIAN BIJIH EMAS


NEWMONT

I. PENDAHULUAN
- GENESA

Proses terjadinya pertambangan di tempat ini dimulai dengan


adanya penemuan cebakan tembaga porfiri pada 1990. Setelah penemuan
tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis dan lingkungan selama enam
tahun. Para geology menyusuri satu persatu sungai-sungai yang menghulu
ke puncak bukit dan menemukan endapan-endapan travertine berwarna
kehijauan. Endapan tersebut disusun oleh mineral malachite yang
memiliki komposisi Cu2(CO3)(OH)2 yang berarti endapan yang terbentuk
berasal dari air karbonat yang mengandung tembaga. Temuan mineral
malachite yang berwarna hijau tersebutlah yang menjadi cikal bakal bukit
yang sekarang dikenal sebagai Batu Hijau.

Tambang Emas Batu Hijau Newmonth merupakan pertambangan


emas di Indonesia yang terletak di Sumbawa, NTB yang dikelola oleh PT
Newmont Nusa Tenggara (NTT). Batu Hijau adalah sebuah tambang
terbuka, di mana semua mineral berharga yang mengandung unsur
tembaga, emas, dan perak ditambang dari permukaan tanah. Di Batu
Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram dan
emas jauh lebih sedikit, hanya 0.37 gram dari setiap ton bijih yang diolah.
- PENAMBANGAN
1. Penambangan di Batu Hijau diawali dengan kegiatan pengeboran
dan peledakan. Akibat dari ledakan ini batuan akan terlepas dari tanah
dengan rata-rata diameter 25 cm. Kemudian batuan yang terlepas tadi
akan dimuat kedalam truk dengan kapasitas 240 ton dan diangkut menuju
crusher (mesin penghancur). Di crusher, ukuran bijih batuan diperkecil
hingga berdiameter rata-rata kurang dari 15 cm. proses tambang batu
hijau ini ialah operasi tambang terbuka, yang artinya bahwa semua
mineral ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan berbagai
peralatan tambang seperti shovel dan truk pengangkut berukuran raksasa.

II. PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN


- PENGOLAHAN
1. Setelah hasil penambangan masuk ke crusher, biji batuan diangkut 
menuju konsentrator. Di konsentrator, mineral berharga
dipisahkan dari batuan tak bernilai melaui proses penggerusan dan
flotasi. Biji batuan , setelah dicampur dengan air laut. Kemudian
digerus dengan menggunakan 2 penggerus yang disebut Semi
Autogenous (SAG) mill dan 4 ball mill. Setelah keluar dari ball
mill partikel halus yang terkandung dalam bubur bijih kemudian
dipompa ke separangkat tangki siklon untuk pemisahan akhir
partikel bijih. Bubur bijih halus dari tangki siklon dialirkan ke
sejumlah tangki untuk diambil kandungan mineral berharganya.
Tangki ini disebut sel flotasi.

2. Dari sel flotasi, konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar


garam. Di dalam tangki ini air laut ibuang dan konsentrat
dikentakan dengan cara mengalirkan air tawar secara berlawanan
arah. Konsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang 17,6
km menuju fasilitas filtrasi atau penyaringan di benete. Konsentrat
kemudian disaring guna membuang kandungan air dalam
konsentrat sampai dengan 91 % dengan menggunakan udara
bertekanan.

3. Setelah proses penyaringan , konsentrat akan berupa bubuk atau


pasir dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan. 
Konsentrat akhirnya dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan di
gresik, jawa timur dan berbagai penjuru dunia untuk menjalani
pemisahan dan pengambilan logam berharga, yaitu tembaga, emas,
dan perak.

- PEMURNIAN
Untuk proses pemurnian, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) belum
melakukan sendiri pemurnian tersebut. Proses pemurnian dilakukan di
Gresik oleh perusahaan smelter yang ada disana. Pemurnian yang
dilakukan yaitu dengan mengolah konsentrat yang dikirim dari PT
NNT. Konsentrat yang telah sampai, secara umum akan diproses
dalam 3 tahapan yaitu masuk ke Gudang penyimpanan, dileburkan,
dan dimurnikan. Setelah disimpan di Gudang penyimpanan, harus
dilakukan peleburan untuk memisahkan kandungan tembaga, emas dan
perak yang ada pada konsentrat. Dalam proses peleburan, dilakukan
pemisahan tembaga, emas, dan perak. Emas dan perak akan
mengendap di bawah berupa lumpur yang selanjutnya akan
dimurnikan. Pemurnian dilakukan dengan merendam katoda emas
dengan asam sulfat.

III. PEMANFAATAN
- Penambangan emas di PT Newmont Nusa Tenggara tidak hanya
menghasilkan bijih namun juga diproses menjadi konsentrat.
Konsentrat ini nantinya dikirim ke smelter di Gresik dan diekspor ke
sejumlah negara.
- Penambangan bijih diikuti dengan pengolahan bijih menjadi konsentrat
tembaga dan emas. Setiap ton bijih mengandung rata-rata 5 kg
tembaga dan 0,37 gr emas.

Anda mungkin juga menyukai