Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada

Mobil Listrik Tunas II

Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya


Regulator Kecepatan Pada Mobil Listrik Tunas II
Riko Wahyu Darusman

Otomotif Elektronik, Politeknik Negeri Malang


Ricow.d91@gmail.com

Abstrak

Mobil Listrik dikenal dalam istilah Electric road vehicles dan amerika mengembangkan menjadi dua (2) jenis
diantaranya, Zero Emmision Vehicles (ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang dikategorikan
menjadi Zero emmision Vehicles adalah Mobil baterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel Cell. Sedangkan yang
dikategorikan menjadi Low Emmision Vehicles adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara
Convensional engine dengan motor listrik (Hybrid Car). Pengaturan kecepatan pada kendaraan merupakan suatu
komponen yang paling penting untuk menstabilkan kecepatan putaran motor. Dengan memutar hand throttle pada
regulator kecepatan, putaran motor listrik pada kendaraan dapat bervariasi. Perubahan resistansi atau pengatur
kecepatan yang digunakan pada mobil listrik yaitu dengan perubahan sudut 30°, 90°, 150°, 210°, 270°. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar rugi daya yang hilang ketika resistansi hand throttle diubah
secara bervariasi. Pada pengujian mobil listrik rugi daya yang dihasilkan pada saat awal motor diaktifkan
membutuhkan daya yang cukup besar, sedangkan daya yang dikeluarkan pada regulator kurang cukup untuk
memutar motor. Hasil titik tertinggi dari regulator kecepatan yang telah diuji terdapat rugi daya sebesar 3628.14
watt pada resistansi 2kΩ dan pada resistansi 3kΩ rugi daya sebesar 2640.8 watt. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah rugi daya yang paling besar hanya pada resistansi 2kΩ dan 3kΩ agar tidak terlalu besar rugi daya yang
dibutuhkan motor listrik, maka selektor yang digunakan mulai dari kecepatan tinggi karena rugi daya yang
dihasilkan sedikit.

Kata kunci : Mobil listrik, perubahan resistansi, daya, regulator kecepatan

Abstract

Electric car is known in terms of American Electric road vehicles and develops into two (2) types including,
Zero emmision Vehicles (ZEV) and Low Emission Vehicles (LEV). Electric cars are categorized into Zero
emmision Vehicles is a car battery (Battery Operate) and Fuel Cell Car. While that is categorized into Low
emmision Vehicles driving system is a car that combines the conventional engine with an electric motor (Hybrid
Car). Setting the speed of the vehicle is a most important component for stabilizing the rotation speed of the motor.
By rotating the hand throttle on the speed regulator, electric motor rotation in the vehicle may vary. A change in
resistance or speed control used in electric cars is to change an angle of 30 °, 90 °, 150 °, 210 °, 270 °. The purpose
of this study was to determine how much is lost when the power loss of hand throttle altered resistance varies. In
testing the electric car power loss generated at the start of the motor is switched require considerable power, while
the power output on the regulator insufficient to rotate the motor. Results of the highest point of the speed regulator
has been tested contained at 3628.14 watt power loss on the resistance and the resistance 2kΩ 3kΩ watt power loss
amounted to 2640.8. The conclusion of this study is the greatest power loss only on the resistance 2kΩ and 3kΩ that
is not too great a loss of power needed electric motor, the selectors are used ranging from high speed due to the
power loss produced little.

Keywords : electric car, Change in resistance, power, speed regulator

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, 2014| 1


Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada
Mobil Listrik Tunas II

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI


A. Latar Belakang Masalah A. Mobil Listrik
Menurut International Standard (ISO 8713:2002) Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan
Mobil Listrik dikenal dalam istilah Electric road vehicles menggunakan energi listrik yang disimpan didalam baterai
dan amerika mengembangkan menjadi dua (2) jenis maupun berbagai perangkat penyimpan energi lainnya.
diantaranya, Zero Emmision Vehicles (ZEV) dan Low Mobil listrik pernah popular pada akhir abad ke-19 dan
Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang awal abad ke-20. Ketika teknologi motor bakar dalam
dikategorikan menjadi Zero emmision Vehicles adalah semakin maju dan bahan bakar yang semakin murah mobil
Mobil baterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel Cell. listrik semakin jauh tertinggal. Akan tetapi, mobil listrik
Sedangkan yang dikategorikan menjadi Low Emmision kembali menjadi perhatian, karena meningkatnya harga
Vehicles adalah mobil yang sistem penggeraknya bahan bakar dan kandungan gas rumah kaca pada atmosfer
memadukan antara Convensional engine dengan motor bumi.
listrik (Hybrid Car). Pada skripsi ini penyusun
menjelaskan tentang mobil listrik battery operated,
bagian yang terpenting dari mobil listrik baterai operate B. Regulator Kecepatan
adalah: 1). Charger (Alat pengisian ulang energi listrik Regulator kecepatan yaitu pengatur tegangan listrik
pada Aki). 2).Baterai (AKI). 3).Sistem Kendali DC yang akan masuk ke motor listrik dengan perubahan
(Controller). 4).Motor Listrik 5).Manajemen Energi resistansi yang bervariasi dari hand throttle. Sehingga
(EMS) atau Energy Management System. (Sumber:Hadi putaran motor dapat dikendalikan dengan mengubah
Wijayanto, 2008:1). Penggunaan mobil listrik selain tidak
posisi selektor hand throttle.
menimbulkan polusi udara mobil listrik juga ramah
lingkungan, Dalam sistem penggeraknya mobil listrik C. Perubahan Resistansi
tentunya membutuhkan motor listrik. Pada mobil listrik Perubahan resistansi hand throttle pada regulator
tunas dua menggunakan motor listrik DC 13,2kW/48volt kecepatan mobil listrik digunakan untuk mengatur putaran
dan pengaturan putaran motor diatur dengan regulator motor listrik DC sesuai dengan variasi yang perubahan
kecepatan, Regulator kecepatan tersebut berfungsi untuk resistansi potensiometer 1 – 10kΩ. Dengan menggunakan
mengatur putaran motor dengan mengatur resistansi hand transmisi 5 Kecepatan perubahan resistansi tersebut
throttle pada regulator kecepatan. Perubahan resistansi bertujuan untuk dapat mengatur putaran yang rendah,
tersebut bervariasi mulai dari 1 – 10kΩ. Analisis ini sedang, dan tinggi, agar pengendara dapat memaksimalkan
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar rugi daya keselamatannya.
yang hilang ketika resistansi hand throttle diubah secara
bervariasi. Setelah melakukan uji coba alat regulator D. PWM (Pulse Width Modulation)
kecepatan, perbandingan antara foot throttle dan hand
Pulse Width Modulation (PWM) secara umum adalah
throttle lebih aman yang menggunakan hand throttle
sebuah cara memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan
karena tegangan yang masuk ke motor dapat diatur
dengan pulsa dalam suatu periode, untuk mendapatkan
dengan menggunakan variable transistor (potensiometer)
tegangan rata-rata yang berbeda. Beberapa contoh aplikasi
dengan memutar hand throttle pada resistansi 2kΩ, maka
PWM adalah pemodulasian data untuk telekomunikasi,
tegangan dari baterai tidak seluruhnya masuk kemotor,
pengontrolan daya atau tegangan yang masuk kebeban,
karena pada rangakaian pada baterai telah dirancang
regulator tegangan, audio effect dan penguatan, serta
untuk kecepatan satu tegangan pada baterai yang
aplikasi lainnya. Modulasi lebar pulsa (PWM)
digunakan hanya 12v, lalu kecepatan dua tegangan yang
dicapai/diperoleh dengan bantuan sebuah gelombang kotak
dikeluarkan pada baterai 24v, sampai kecepatan 4
yang mana siklus kerja (duty cycle) gelombang dapat
tegangan dikeluarkan sebesar 48v. Spesifikasi pada
diubah-ubah untuk mendapatkan sebuah tegangan keluaran
baterai yang digunakan yaitu 100Ah dan tegangan 12v
yang bervariasi yang merupakan nilai rata-rata dari
disusun secara seri dengan tegangan operasional 48v.
gelombang tersebut.
Dengan begitu putaran motor dapat berputar secara pelan,
sedang, dan tinggi. Dibandingkan dengan foot throttle E. IGBT (Insulated-Gate Bipolar Transistor)
yang menggunakan potensiometer 10kΩ dengan sudut IGBT (Insulated-Gate Bipolar Transistor) adalah piranti
90° ketika pedal mulai ditekan pada resistansi 2kΩ maka semikonduktor dengan tiga terminal yang setara dengan
putaran motor akan langsung tinggi, karena tegangan dari gabungan sebuah transistor bipolar (BJT) dan sebuah
baterai masuk semua ke motor. Selain itu jika tetap ingin transistor efek medan (MOSFET) yang tercatat untuk
digunakan foot throttle sebagai pengatur kecepatan harus efisiensi tinggi dan cepat berpindah. Karena dirancang
memodifikasinya agar potensiometer dapat digunakan. untuk cepat menghidupkan dan mematikan, IGBT sering
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil judul digunakan dengan menyatukan kompleks waveforms pulse
“ANALISIS PERUBAHAN RESISTANSI HAND modulasi lebar dan low-pass filters.
THROTTLE TERHADAP RUGI DAYA
REGULATOR KECEPATAN PADA MOBIL
LISTRIK TUNAS 2.”

2| Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, November 04th, 2014


Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada
Mobil Listrik Tunas II

F. Motor Listrik DC Diagram Alir Penelitian


Motor listrik merupakan sebuah perangkat MULAI

elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi


energi mekanik. Energi mekanik ini banyak dimanfaatkan STUDI LAPANGAN PERSIAPAN STUDI LITERATUR

untuk memutar impeller pompa, fan atau blower, dan


menggerakan kompresor, mengangkat bahan, penggerak IDENTIFIKASI
mainan anak-anak dan peralatan rumah tangga (mixer,
juicer, kipas angin) dan di industri. Terdapat dua bagian PERUMUSAN
kumparan pada motor listrik dc. Bagian kumparan yang MASALAH

pertama disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan


bagian kumparan yang kedua disebut rotor (bagian yang PERNCANAAN ALAT
UKUR
berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan rotor dalam
medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang PEMASANGAN ALAT
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga REVISI
UKUR

merupakan tegangan bolak-balik.


TIDAK
KALIBRASI ALAT
UKUR

YA
PENGUKURAN
PERUBAHAN
RESISTANSI HAND
THROTTLE

REVISI

YA
TIDAK VALIDASI
DATA

Gambar 1. Motor Dc 43 V/13,2Hp – 1430


A
III. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian yang saya lakukan adalah
menganalisis rugi daya regulator pada motor listrik yang PERHITUNGAN
RUGI DAYA
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar rugi daya yang
hilang ketika resistansi hand throttle diubah secara
bervariasi. REVISI TIDAK
VERIVIKASI
DATA
A. Variabel Penelitian
Terdapat beberapa variabel yang terkait dengan YA

penelitian ini, diantaranya variabel bebas dan variabel PERHITUNGAN


terikat. DATA

1. Variabel Bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah variasi ANALISIS
Perubahan Resistansi pengambilan data diambil dari DATA

perubahan resistansi 1KΩ, 3KΩ, 5KΩ, 7KΩ, dan


9KΩ. Pada regulator kecepatan.
2. Variabel Terikat. KESIMPULAN

Variable terikat dalam penelitian ini adalah


pengukuran dari parameter arus (I), dan Tegangan
(V). Selesai

Gambar 2. Diagram alir penelitian

Waktu Dan Tempat Penelitian


1.Tempat penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Bengkel
Sumber Baru Jl.Madyopuro No.1A RT.08/RW.01
2. Waktu penelitian

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, 2014| 3


Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada
Mobil Listrik Tunas II

Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Daya yang masuk dari regulator kecepatan
desember 2013 s/d juli 2014. dikurangi daya yang keluar dari regulator kecepatan
(Δp). Sehingga Δp = Pin – Pout
C. Instrument Penelitian
Tabel 1. Spesifikasi Regulator Kecepatan IV. HASIL PENELITIAN
N Rate Spec
Pengolahan Data
o
1. Input Voltage Driver 12volt Battery System Data hasil pengamatan dianalisis dengan
2. Max Driver IGBT 2 x 400 amp menggunakan software “IBM SPSS Statistic Data Editor
v.19” dan menghasilkan output seperti pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2. Variable Penelitian
Variables Entered/Removeda

Mod Variables Variables Method

el Entered Removed
b
1 Resistansi . Enter

a. Dependent Variable: Rugi Daya

b. All requested variables entered.


Gambar 3. Regulator Kecepatan
Dari tabel 2. menunjukkan variabel apa saja yang
diproses, dan mana yang menjadi variabel bebas dan
D. Rencana Pengambilan Data variabel terikat. Diketahui bahwa variable terikat pada
Rencana pengambilan data pada kegiatan penelitian tabel diatas adalah “Rugi Daya” dan variable bebasnya
ini yaitu dilakukan pada kondisi mobil diam, motor adalah “Resistansi”.
dalam keadaan berputar dan tidak dibebani, Kecepatan
putaran Motor Dc Seri dalam penelitian ini akan berubah-
ubah sesuai dengan perubahan resistansi pada Hand
throttle, Perubahan resistansi dan perubahan kecepatan ini
akan dicatat dan hasil data yang berupa: Tabel 3. Model Summary
1. Nilai Resistansi. Model Summaryb
2. Nilai Tegangan input Regulator.
3. Nilai Tegangan output Regulator. Mo R R Adjusted Std. Error of
4. Nilai Kuat arus listrik yang masuk. del Squa R Square the Estimate
5. Nilai Kuat arus listrik yang dikeluarkan.
6. Dan akan diperhitungkan Loss Daya dari nilai daya re
yang di keluarkan pada saat motor listrik dc ini . .847 .827 275.45011
berputar sesuai dengan perubahan Resistansi.
1 920
E. Cara perhitungan untuk Daya dan Rugi daya. a

1. Perhitungan untuk mencari daya a. Predictors: (Constant), Resistansi


P = Daya (Watt) b. Dependent Variable: Rugi Daya
Dari Tabel 3. menjelaskan tentang analisis korelasi,
V = Tegangan (Volt)
Nilai R pada tabel 4.15 menunjukkan .920 yang berarti
I = Ampere (A) bahwa korelasi antara variabel X dengan Y adalah 0,920.
Nilai R2 sebesar 0.847 artinya presentase pengaruh
Maka P = V X I
Resistansi terhadap rugi daya yang dihasilkan sebesar
2. Perhitungan alternative untuk mencari daya 84.7%. Standard error of the estimate pada tabel
menunjukkan 275.45011 artinya kesalahan dapat terjadi
P = Daya (Watt)
dalam prediksi hasil sebesar 275.45011 watt.
V =IXR
Tabel 4. ANOVA
I = Ampere (A)
ANOVAa
Maka P = I2 X R
Mo Sum of df Mean F Sig
3. Perhitungan Rugi Daya
del Squares Square .

4| Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, November 04th, 2014


Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada
Mobil Listrik Tunas II

2640,8 watt dengan tegangan 48,00 volt. Nilai rugi daya


3347313. 1 3347313.1 44.117 .
yang paling besar nilainya hanya pada resistansi 2kΩ dan
Regression 181 81 000 3kΩ, dikarenakan pada saat awal posisi hand throttle
b dipindah ke arah 2kΩ motor membutuhkan daya yang
cukup besar, sedangkan daya yang dikeluarkan regulator
1 606982.0 8 75872.762 kurang cukup untuk memutar motor dan dari kapasitas
Residual
96 motor yang sangat besar maka rugi daya pun tinggi.
Setelah hand throttle dipindah kearah maksimum maka
3954295. 9 rugi daya yang dihasilkan semakin kecil, karena tegangan
Total
277 dan arus yang masuk kemotor kapasitas nya mencukupi
untuk memutar motor.
a. Dependent Variable: Rugi Daya
b. Predictors: (Constant), Resistansi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Hipotesis untuk pengaruh resistansi terhadap rugi Kesimpulan
daya Setelah melakukan penelitian dan analisis data maka
H0 = Resistansi secara bersama-sama tidak berpengaruh dapat diuraikan dalam kesimpulan sebagai berikut :
terhadap hasil Rugi daya.
H1 = Resistansi secara bersama-sama berpengaruh 1. Regulator kecepatan pada mobil listrik POLINEMA
terhadap hasil Rugi daya. tunas II berfungsi untuk mengatur putaran motor
dengan mengatur resistansi hand throttle pada
Untuk melihat signifikan persamaan regresi dapat regulator kecepatan. Pada saat pengambilan data 1kΩ
dilihat dari nilai F = 44.117 dan dibandingkan dengan F - 10kΩ, regulator kecepatan yang telah diuji terdapat
tabel. rugi daya sebesar 3628.14 watt pada resistansi 2k Ω
1. Apabila nilai F < F tabel maka persamaan garis regresi dengan tegangan 50,30Volt dan pada resistansi 3kΩ
tidak dapat digunakan untuk prediksi. terdapat rugi daya sebesar 2640.8 watt dengan
2. Apabila nilai F > F tabel maka persamaan garis regresi tegangan 48,00Volt, Terdapat nilai rugi daya yang
dapat digunakan untuk prediksi paling besar hanya pada resitansi 2kΩ dan 3kΩ,
3. Selain itu dapat pula dengan melihat nilai Sig. dapat dikarenakan pada saat hand throttle di posisikan 2kΩ,
digunakan untuk prediksi apabila nilai Sig. < 0,05. motor membutuhkan daya yang cukup relative besar,
Pada tabel 4 ditunjukkan bahwa nilai F adalah sedangkan daya yang dikeluarkan regulator kurang
44.117 sedangkan hasil F tabel 0,05 adalah 3.238096135. cukup untuk memutar motor, dan dari kapasitas motor
F hitung > F tabel ( 44,117 > 3.238096135 ), maka H0 yang sangat besar maka rugi daya pun tinggi. Setelah
ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat dihasilkan bahwa hand throttle dipindah kearah maksimum rugi daya
resistansi bersama-sama berpengaruh terhadap rugi daya. yang dihasilkan semakin kecil, karena tegangan dan
Pada tabel 4.15 signifikan (Sig) menunjukkan 0.000, arus yang masuk kemotor kapasitasnya mencukupi
berarti nilai (Sig) < 0,05 maka kesimpulannya ada untuk memutar motor. Selanjutnya diperhitungkan
pengaruh antara resistansi terhadap rugi daya. daya dari hasil pengukuran arus dan tegangan.
4000
2. Dari hasil pengolahan data SPSS terdapat pengaruh
3500
signifikan pada taraf nyata sebesar 5% antara variasi
3000 resistansi terhadap rugi daya. Pengaruh tersebut dapat
2500
dilihat dari nilai ( Sig = 0,000 ) pada tabel 4.15,
Rugi Daya ( Watt )

signifikan (Sig) menunjukkan 0,000, berarti nilai (Sig)


2000
< 0,05 maka kesimpulannya ada pengaruh antara
1500 resistansi terhadap rugi daya dan nilai ( R square =
1000 0,847 ) yang berarti presentase pengaruh variasi
500
resistansi terhadap rugi daya sebesar 84,7 %.
3. Selektor Hand throttle yang optimal dan tidak
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 menghasilkan rugi daya yang terlalu besar pada mobil
Resistansi ( Ohm ) listrik adalah 1kΩ, 5 kΩ, 7 kΩ, & 9 kΩ.
Uji Coba ke 1 Tegangan 50.3 V
Uji Coba Ke 2 Tegangan 48.1
B. Saran
Uji Coba ke 3 Tegangan 46 Volt
Uji Coba Ke 4 Tegangan 40 V
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih belum sempurna, sehingga diharapkan peneliti
selanjutnya dapat melanjutkan serta menyempurnakan
skripsi ini. Saran-saran yang dapat peneliti berikan antara
Gambar 4. Grafik perbandingan uji coba perubahan lain.
resistansi terhadap rugi daya. 1. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar membuat
Pada gambar diatas terdapat rugi daya sebesar rangkaian yang dapat menurunkan rugi daya pada
3628,14 watt pada resistansi 2kΩ dengan tegangan 50,30
volt dan pada resistansi 3kΩ terdapat rugi daya sebesar

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, 2014| 5


Jurnal Mekanikal -- Analisis Perubahan Resistansi Hand Throttle Terhadap Rugi Daya Regulator Kecepatan Pada
Mobil Listrik Tunas II

resistansi 2kΩ dan 3kΩ. Agar rugi daya pada Bishop, Owen, 2004. “Dasar-dasar Elektronika.”
resistansi tersebut dapat menurun. Terjemahan Electronics a first course. Jakarta: PT.
2. Penambahan komponen elektronik untuk Gelora Aksara Pratama.
meningkatkan keamanan dan kenyamanan, pada saat Arindya Radita, 2013. “Penggunaan dan pengaturan
motor listrik berputar dengan putaran tinggi dan ketika motor listrik”. Edisi pertama. Yogyakarta : Graha
motor akan di off kan terjadi arus putaran balik Ilmu.
dengan cepat. Sebagai pengaman agar komponen yang John R. Reitz, Frederick J. Milford, Robert W. Christy
dilewati ketika arus balik tidak terbakar, pasang diode Terj. Suwarno Wirjosimin. 1993.
ultrafast untuk mencegah terjadinya konslet. Larminie, James dan lowry, john. 2003. “Electric Vehicle
Technology Explained”. Chicaster : Jhon Wiley &
Sons, Inc.
VI. DAFTAR PUSTAKA Udianto Pondi, dkk. 2012. “Modul ajar Fisika Teknik.
Anonim. “Metode PWM Driver Motor DC dengan IC Politeknik Negeri Malang”.
Ne555.” Elektronika dasar. elektronika- Mohammad Ramdhani, 2002. “Rangkaian Listrik”.
dasar.web.id/ /. Ags 2014
Anonim. 2011. “PWM (Pulse Width Modulation).” William H.Hayt JR, Jack E.Kemmerly, Steven M.Durbin,
Telkom University Bogor. Agustus 2014. “Rangkaian Listrik Jilid 1”, Edisi keenam, Penerbit
Erlangga. 2005.

6| Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang, November 04th, 2014

Anda mungkin juga menyukai