Anda di halaman 1dari 90

PELATIHAN

DAN SERTIFIKASI
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
Sumber : Szymberski, 1977
PENGERTIAN KESELAMATAN DAN K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KESEHATAN KERJA (K3)

Secara Filosofi :

“Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat adil dan makmur”

Secara Keilmuan :

“Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja”

Secara Praktis :

“Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaan ditempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses
produksi secara aman dan efisien dalam pemakaiannya”
K3 Konstruksi
RINCIAN PROGRAM KESEHATAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

1. KOMITMEN Pimpinan dan jejaring K3

2. Keutuhan program K3

3. Akurasi laporan, analisa dan investigasinya. Termasuk jam kerja hilang dan jumlah
kecelakaan.

Tujuannya untuk mencapai 0 kecelakaan atau100% tidak ada hari hilang akibat kecelakaan.
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RISIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
DASAR HUKUM K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 3, 9 dan 10 UU No. 14 Tahun 1969

UU No. 1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men; SE


K3 Konstruksi
K3 (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

UU No. 14/1969
UU No. 13/2003
P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87

UU No. 1/1970
UU No. 1/1970 PP – SMK3

Tempat Kerja Tempat Kerja Tempat Kerja

Per.Men. 05/1996
a.l. : SMK3
RANGKAIAN PROSES SMK3 KONSTRUKSI
BIDANG PEKERJAAN UMUM

Perbaikan
berkelanjutan

5. Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan


K3

4. Pemeriksaan
4.1 Pengukuran & Pemantauan
4..2 Evaluasi Kepatuhan 2. Perencanaan
4..3 Penyel Insiden,Ketidaksesuaian, 2.1 Ident Bahaya,Penilaian Resiko &
Tidakan Perbaikan & Pencegahan Pengendalian
4.4 Pengendalian Rekaman 2.2 Pemenuhan Per UU &
4.5 Audit Internal Persyaratan Lainnya
3.3 Sasaran dan Program

3. Penerapan & Operasi


3.1 Sumberdaya,Struktur Org dan Pertanggungjwb
3.2 Kompetensi,Pelatihan, & Kepedulian,
3.3 Komunikasi, Keterlibatan& Konsultasi
3.4 Dokumentasi
3.5 Pengendalian Dokumen
3.6 Pengendalian Operasional
3.7 Kesiagaan & Tanggap Darurat 8
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Penetapan Kebijakan K3

Perencanaan K3

Peningkatan
Pelaksanaan Rencana K3
Berkelanjutan

Pemantauan dan Evaluasi


Kinerja K3

Peninjauan & Peningkatan


Kinerja SMK3
HIRARCHI PENERAPAN SMK3 K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Vereiglment UU NO.1 TAHUN 1970,


1912 Peraturan TENTANG KEBIJAKAN NASIONAL
UAP 1930 KESELAMATAN

UU NO.13 TAHUN 2003, PP 50 TAHUN 2012


TENTANG TENTANG PENERAPAN
KETENAGAKERJAAN SMK3

SEKTOR MIGAS
SEKTOR MIGAS (ESDM) SEKTOR KONSTRUKSI SEKTOR LAINNYA
PERHUBUNGAN

PERMEN PU NO.
05/PRT/M/2014, Tentang
Penerapan SMK3 RK3K
Konstruksi Bidang PU
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN
KERJA (SMK3) SEKTOR KONSTRUKSI
Dasar hukum (Peraturan dan Perundang-undangan) yang digunakan :

1. Undang – undang No. 1 tahun 1970, tentang KESELAMATAN KERJA

2. Undang – undang No. 13 tahun 2003, tentang KETENAGAKERJAAN

3. Undang – undang No. 18 tahun 1999 & No. 2 tahun 2017, tentang JASA KONSTRUKSI

4. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

5. Peraturan Menteri PUPR No. 5 tahun 2014, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum & Permen PUPR No. 02/PRT/M/2018

6. Surat Edaran Menteri PUPR No. 66/SE/M/2015, tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

7. Surat Keputusan Menteri PUPR No. 66/KPTS/M/2018, tentang Komite Keselamatan Konstruksi
K3 Konstruksi

PENERAPAN SMK3
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KONSTRUKSI BIDANG PU PASAL 2

1. KEBIJAKAN K3

2. PERENCANAAN K3
SMK3 Konstruksi
Bidang PU 3. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
meliputi:
4. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3

5. TINJAUAN ULANG KINERJA K3


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

RK3K adalah dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMK3


Konstruksi Bidang PU dan merupakan satu kesatuan dengan
dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh

Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa,


untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan
SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
K3 Konstruksi
TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

WEWENANG,
PENYEDIA JASA PERENCANA Pasal 18
KONSTRUKSI

Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Perencana Konstruksi


meliputi membuat telaahan aspek K3 dalam perencanaan
pekerjaan konstruksi bidang PU
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

NORMA DAN STANDAR

1. Kode Etik dan Tata Laku Ahli K3 Konstruksi

2. Dokumen Sistem Manajemen K3 Konstruksi

3. Standar Teknik (SNI, Standar Mutu, SKKNI)

4. Norma Standar Prosedur Manual / NSPM

5. Norma Standar Proses Kriteria / NSPK


CONTOH K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
KEBIJAKAN
K3 Konstruksi
SIKLUS PENGAMATAN K3 (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Memutuskan

Berhenti

Mengamati

Bertindak

Melaporkan
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KONSULTASI DAN KOMUNIKASI

Guna menjamin pelaksanaan SMK3, harus ada sisem Konsultasi dan Komunikasi dalam
pelaksanaannya.

Konsultasi dan Komunikasi ada 2 yaitu :

1. Untuk lingkungan internal yaitu :

Konsultasi dan Komunikasi antar bagian, departemen maupun devisi.

2. Untuk lingkungan eksternal yaitu :

Konsultasi dan Komunikasi dengan pihak luar, diantaranya sub kontraktor,


vendor/pemasok, pengguna jasa dan instansi terkait.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi /
AMK3K)

SOSIALISASI KEGIATAN K3

Bila kebijakan K3 harus disosialisasikan


kepada semua pihak yang ada di perusahaan
baik internal maupun eksternal (termasuk
trainee, magang, manajer). Pekerja baru,
supervisor dan manajer perlu memahami
kebijakan K3.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
K3 Konstruksi
MATERI KONSULTASI DAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KOMUNIKASI INTERNAL
1. Komitmen perusahaan dan pimpinannya terhadap K3

2. Program – program K3

3. Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko

4. Prosedur kerja, instruksi kerja, alur kerja material/bahan dan alat/mesin yang dipakai pada proses
kerja

5. Tujuan K3 dan kegiatan peningkatan yang berkelanjutannya

6. Hasil – hasil investigasi kecelakaan kerja

7. Perkembangan kegiatan pengendalian bahaya

8. Perubahan – perubahan manajemen yang mempengaruhi pelaksanaan K3


K3 Konstruksi
MATERI KONSULTASI DAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KOMUNIKASI EKSTERNAL

1. Sistem manajemen K3 kontraktor individual

2. Peraturan dan persyaratan sub kontraktor

3. Kinerja K3 kontraktor

4. Daftar kontraktor lain di tempat kerja

5. Hasil pemeriksaan dan pemantauan K3

6. Tanggap darurat

7. Hasil investigasi kecelakaan kerja

8. Persyaratan komunikasi harian


6.a.1.1. Pemetaan dan penentuan
6.a.1. Pekerjaan letak-letak boring equipment
persiapan
6.a.1.2. Pembuatan landasan
pelat beton
6.a.2.1. Instalasi Mixing Tank,
6.a.2. Persiapan bentonit silo, desanding tank dan pipa
6.a.2.2. Pencampuran cairan
bentonit
6.a.
Pekerjaan 6.a.4.1. Pengangkutan tulangan dari
Pondasi 6.a.3. Pengeboran stockyard
Borpile
6.a.4. Erection tulangan 6.a.4.2. Erection tulangan

6.a.4.3. Penyambungan tulangan

6.a.5.1. Setting alat pengecoran


6.a.5. Pengecoran
6.a.5.2. Pengecoran
K3 Konstruksi
IDENTIFIKASI / PEMERIKSAAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

DAN PENGENDALIAN

Identifikasi / pemeriksaan adalah memeriksa adakah ketidak sesuaian dengan standar


yang telah ditetapkan, bila ada ketidak sesuaian maka harus dilakukan tindakan perbaikan
agar sesuai dengan standar. Serta dilakukan pencegahan agar kejadian tidak terulang atau
dilakukan perbaikan untuk menghindari kecelakaan. Tindakan terakhir ini disebut
Pengendalian.

Prosedur pemeriksaan dan pengendalian tersebut perlu ditetapkan dengan tujuan untuk
tetap mempertahankan pelaksanaan K3 secara konsisten terus – menerus, bahkan
bilamana dianggap perlu, dapat ditindak lanjuti dengan pengembangannya guna
mempertinggi hasil – hasil yang hendak dicapai.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Pemeriksaan yang bersifat inspeksi dapat dilaksanakan secara harian (daily), mingguan
(weekly), bulanan (monthly), yang harus dijalankan secara tetap dan kontinyu untuk
mempertahankan hasil yang telah dicapai.

Pemeriksaan yang bersifat audit tentunya dilaksanakan secara berkala tiap 3 (tiga) bulan
sekali atau 6 (enam) bulan sekali, ketentuan ini berlaku mengikuti standar / ketentuan audit
yang diberlakukan pada umumnya oleh badan internal organisasi dan / atau badan auditor.
ALUR IDENTIFIKASI K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

DATA SISTEM

IDENTIFIKASI BAHAYA

PERKIRAAN KEMUNGKINAN PERKIRAAN KEMUNGKINAN


KECELAKAAN AKIBAT KECELAKAAN

PENETAPAN RISIKO

RISIKO DAPAT DITERIMA

SISTEM DIPERASIKAN
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA, PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO

Setelah kebijakan K3 ditetapkan harus senantiasa


dilakukan monitoring untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut ditaati.
Beberapa hal yang tidak boleh diabaikan dalam
rangka menindaklanjuti pelaksanaan kebijakan K3
yaitu identifikasi, penilaian dan pengendalian risiko
atau yang secara sistem dinamakan Manajemen
Risiko.
KOMPONEN DALAM RISIKO

Adapun komponen-komponen dalam risiko adalah :

1.Variasiindividuyangberhubungandengankerentanaan
2.Jumlahmanusiayangterpajan
3.Frekuensi pemajanan
4.Derajatrisikoindividu
5.Kemungkinanpengendalianbahaya
6.Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman
7.Aspekfinansialrisiko
8.Pendapatmasyarakatdankelompokmasyarakat
9.Tanggung jawab sosial
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA
Peranakan tahapan yang dapat memberikan informasi
secara menyeluruh dan mendetail mengenai risiko yang
ditemukan dengan menjelaskan konsekuensi dari yang
paling ringan sampai dengan yang paling berat.
Pada tahap ini harus dapat mengidentifikasi hazard yang
dapat diramalkan (foreseeable) yang timbul dari semua
kegiatan yang berpotensi membahaya-kan kesehatan dan
keselamatan terhadap:
1. Karyawan
2. Orang lain yg berada ditempat kerja
3. Tamu dan bahkan masyarakat sekitarnya
K3 Konstruksi
ISTILAH BAHAYA DALAM (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

LINGKUNGAN KERJA
q Hazard adalah suatu keadaan yang memungkinkan / dapat
menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakam atau menghambat
kemampuan pekerja yang ada

q Danger adalah tingkat bahaya akan suatu kondisi yang sudah


menunjukkan peluang bahaya sehingga mengakibatkan suatu
tindakan pencegahan

q Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam


siklus tertentu
ISTILAH BAHAYA DALAM K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

LINGKUNGAN KERJA
(Lanjutan)

q Incident adalah munculnya kejadian bahaya yang dapat atau


telah mengadakan kontak dengan sumber energy yang melebihi
ambang batas normal

q Accident adalah kejadian bahaya yang disertai adanya korban


dan/atau kerugian baik manusia maupun benda
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Pemeriksaan yang bersifat inspeksi maupun audit keduanya


mempunyai sifat yang sama yakni, untuk memastikan bahwa
penerapan pelaksanaan sistem manajemen K3 telah dijalankan
sesuai kaidah – kaidah / standar K3. sedangkan audit lebih
ditekankan pada:

a. Pencapaian Sasaran dan Target

b. Penanganan Ketidaksesuaian (Noncorforming)

c. Tindak Lanjut Hasil Inspeksi, Tes dan Commisioning, dll


K3 Konstruksi
PROSEDUR PENGENDALIAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Pengendalian disini maksudnya adalah memantau dan mengukur


pencapaian kinerja K3, yang meliputi proses K3 didasarkan dengan
adanya:

a. Kinerja masing – masing proses kegiatan

b. Sasaran
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

PENILAIAN RISIKO

Adalah pelaksanaan metode – metode untuk menganalisa tingkat


risiko, mempertimbangkan risiko tersebut dalam tingkat bahaya
(danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat
dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah – langkah
yang tepat
K3 Konstruksi

PENILAIAN RISIKO
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

(PEKERJAAN PENGGALIAN)

1. TERTABRAK LALU LINTAS

2. TERJATUH KE GALIAN

3. TERTIMPA PERALATAN, BATU, DLL

4. GENANGAN AIR

5. LONGSORAN TEBING GALIAN


PENILAIAN RISIKO K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

(PEKERJAAN PENGGALIAN)

RISIKO
NO
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN
1 Tertabrak Lalu Lintas q Pemasangan semboyan
q Pemasangan pagar pengaman
q Pengaturan lalu lintas
q APD (Vest Pengaman)
2 Jatuh kegalian q Tangga
q Pemasangan semboyan
q Pemasangan pagar pengaman
3 Tertimpa peralatan dan benda lain q Safety helm
q SOP / IK alat alat pengangkat
4 Genangan air q Pemasangan semboyan
q Pemasangan pagar pengaman
q Saluran drainase
q Pompa pengering
5 Tebing galian longsor q Konstruksi penguat tebing
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

SASARAN K3

1. Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain

2. Menjamin keamanan peralatan yang digunakan

3. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Dalam klausul 4.3.3. OHSAS 18001 : 2007 terdapat syarat – syarat dalam menyusun
sasaran/target/tujuan K3 antara lain :

1. Didokumentasikan, diterapkan dan dirawat

2. Terukur, dapat diterapkan dan sesuai dengan Kebijakan K3 organisasi (perusahaan)

3. Mengacu pada pemenuhan peraturan perundang – undangan terkait risiko K3


(termasuk pada pilihan teknologi, pendanaan, persyaratan bisnis dan operasional serta
pandangan pihak ketiga yang berhubungan dengan aktivitas operasional
organisasi/perusahaan)
K3 Konstruksi
PEMBUATAN PROGRAM (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Program yang dimaksudkan disini adalah, program umum didalamnya


memuat strategi pencapaian penerapan SMK3, secara detail program
dapat di aplikasikan dalam bentuk prosedur dan petunjuk kerja, semua
ini ditujukan untuk memudahkan dalam menerapkan dan
mengembangkan sistem dan prosedur K3 untuk setiap kegiatan operasi
sebagai pedoman keselamatan kerja, bekerja secara aman dan yang
akan berpengaruh meningkatnya produktifitas kerja, penyusunan
elemen K3 disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan
berdasarkan hasil telaah awal dan penetapan tujuan dan objektif yang
ingin dicapai
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Untuk syarat – syarat dalam menyusun program – program K3 untuk


mencapai sasaran/tujuan/target K3 antara lain adalah :

1. Penetapan tanggung jawab terkait tingkatan struktur orrganisasi


(perusahaan)

2. Terdapat kerangka jadwal rencana pencapaian program – program


K3

3. Ditinjau secara berkala yang direncanakan menurut jangka waktu


tertentu dan disesuaikan seperlunya untuk menjamin tercapainya
sasaran/tujuan/target K3 organisasi (perusahaan)
K3 Konstruksi
PROGRAM K3 (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

BAHAN MANUSIA MESIN / ALAT LINGKUNGAN


q Komunikasi q Pelatihan q Pemeliharaan q Housekeeping
bahaya B3 q Sosialisasi K3 mesin q Pemantauan NAB
q Pelabelan B3 q Pemeriksaan q Inspeksi q Engieering control
q Pelatihan B3 kesehatan q Sertifikasi alat q Restricted area
q MSDS q JSA q Engineering q Safety sign
q Sipil Manajemen q On the job training control q Hygiene
q Inspeksi q P3K q LOTO q Evakuasi
q Ventilasi q Simulasi darurat q Safety sign
q APD q Awareness K3 q Ergonomi
q Substitusi bahan q SOP / Prosedur
Kerja
K3 Konstruksi
TUJUAN PELATIHAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Dalam rangka pemenuhan tenaga Ahli K3 Konstruksi untuk sertifikasi Sistem


Manajemen K3 berdasarkan PP Nomor 50 tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), disebutkan bahwa
“Semua tenaga Ahli bidang K3 harus memiliki kompetensi yang dibuktikan
dengan Sertifikasi”. Dan penerapan UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi sebagaimana diamanatkan dalam pasal 23 ayat (2) yang
berbunyi, “Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan
kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat”.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

qPemahaman secara benar prinsip – prinsip K3 Konstruksi secara umum

qKemampuan mengidentifikasi dan menganalisa bahaya dan mengambil


tindakan pencegahan serta tindak lanjut perbaikan

qKemampuan merancang dan menyusun program – program peerapan K3

qKemampuan mensosialisasikan program – program K3

qMenjalankan tugas – tugas sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi secara


komprehensif dan dapat mengintegrasikan sistem pelaksanaan K3 dengan
sistem manajemen perusahaan yang ada
Materi pelaksanaan penyuluhan K3 Konstruksi
tentang pelatihan K3 Konstruksi (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

kepada seluruh pihak terkait,


diantaranya mencakup:

qUndang-Undang, Standar dan Peraturan K3 qK3 Perancah l

qUndang Undang Jasa Konstruksi dan qK3 Pekerjaan Mekanikal I

Keterkaitannya dengan K3 Konstruksi qK3 Pekerjaan Elektrikal I


qK3 Pesawat Angkat dan Angkut I
qPengenalan Jasa Konstruksi
qK3 Peralatan Konstruksi
qPengetahuan Dasar K3 Konstruksi

qSiklus K3 dan komunikasi K3 Konstruksi

qK3 Pekerjaan Konstruksi I


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KEADAAN DARURAT

Kesiagaan dan keadaan darurat ialah suatu kondisi yang


disebabkan baik oleh tindakan manusia, alat, dan bencana
alam yang cenderung meluas dan bisa melibatkan seluruh
pekerja dan peralatan dan menimbulkan korban jiwa dan
harta yang tidak sedikit. Rencana atau Prosedur Kesiagaan
dan tanggap darurat ini perlu disebarluaskan kepada seluruh
pekerja untuk diketahui dan diikuti.
K3 Konstruksi
PERSIAPAN MENGHADAPI TANGGAP (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

DARURAT

1. Menyiapkan prosedur tanggap darurat

2. Prosedur ini menerangkan fase kejadian suatu situasi keadaan darurat yang perlu
ditanggapi oleh petugas yang beranggung jawab di daerah kejadian untuk tujuan
pengendalian keadaan darurat di areal pekerjaan.

Adapun prosedur yang harus diikuti adalah sebagai berikut:

1. Setiap pekerja/karyawan bertanggung jawab untuk mengamati keadaan di daerah


kegiatannya dan menanggulangi atau melaporkan segera setiap kejadian yang tidak
biasa di daerah tersebut.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

2. Karyawan pada saat menemukan api, kebocoran gas atau


cairan berbahaya lainnya segera melapor kepada atasannya
atau petugas yang menguasai areal tersebut.

3. Setelah melapor atas petunjuk pengawas di daerah tersebut


langsung mengambil tindakan untuk menguasai keadaan atau
menjaga agar api tidak meluas sampai bantuan datang, seperti
memindahkan bahan-bahan yang mudah terbakar, menutup
kerangan saluran gas, mengaktifkan sistem
sprinkler,penggunaan tabung pemadam kebakaran dll.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

4. Pengawas/Supervisor mendengarkan laporan, mengajukan


pertanyaan sebab- sebab kejadian dan menginstruksikan tindakan
yang perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat.

5. Pengawas/Supervisor segera menuju ke tempat kejadian


mengamati keadaan dan meyakinkan bahwa prosedur tanggap
darurat sudah dilaksanakan dengan baik

6. Jika situasi sukar diatasi dan perlu bantuan maka salah seorang
segera menelepon pihak yang dimintai tolong seperti Pemadam
Kebakaran, Polisi.Rumah Sakit dll.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

PELATIHAN INTERNAL/PENYEGARAN
1. Identifikasi bahaya dan pengendalian risiko

2. Penggunaan APD, APK dan APAR serta P3K

3. Simulasi tanggap darurat dan kebakaran

4. Pelaporan

5. Mengelola dokumen

PENYULUHAN
1. Fungsi dan manfaat K3

2. Tindakan berbahaya

3. Kondisi berbahaya
K3 Konstruksi
PROGRAM PELATIHAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

No Hari ke Kegiatan Waktu Tempat

Evaluasi awal.
Pembekalan materi:
1. Peraturan dan perundangan K3K.
2. Konsultasi dan komunikasi K3K
1 I 3. Identifikasi dan kendali risiko 08.00-16.00 LSP ITS
bahaya.
4. Menyusun sasaran dan program
K3K

Pembekalan materi:
2 II 1. Penyuluhan dan pelatihan K3K 08.00-16.00 LSP ITS
2. Program pelatihan K3K
3. Inspeksi K3K
Pembekalan materi:
1. Kontrol tindakan dan kondisi
3 III bahaya 08.00-16.00 LSP ITS
2. Pelaporan kecelakaan kerja.
3. Mengukur pencapaian K3K

4 IV Observasi lapangan dan penulisan 08.00-16.00 LSP ITS


makalah K3K

5 V Evaluasi akhir dan Asesmen. 08.00-16.00 LSP ITS


K3 Konstruksi
APA ITU INSPEKSI K3? (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Inspeksi K3 adalah suatu upaya untuk memeriksa


ataumendeteksi semua faktor (peralatan, proses kerja,
material,area kerja, prosedur) yang berpotensi menimbulkan
cedera atau PAK, sehingga kecelakaan kerja ataupun kerugian
dapat dicegah atau diminimalkan. Inspeksi K3 diperlukan untuk
menemukan sumber-sumber bahaya yang mengakibatkan
kerugian dan segera menentukan tindakan perbaikan yang
diperlukan untuk mengendalikan bahaya tersebut.
APA TUJUAN DILAKSANAKANNYA K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

INSPEKSI K3?

Adapun tujuan dilaksanakannya inspeksi K3 di tempat kerja antara


lain:

qMemeriksa apakah pelaksanaan program K3 atau standar K3


sudah berjalan efektif atau belum

qMendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pekerjaan dan tugas

qMengidentifikasi bahaya yang ada di area kerja dan bahaya


tersembunyi.

qMenemukan penyebab bahaya


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

q Merekomendasikan tindakan perbaikan untuk mengendalikan bahaya

q Memantau langkah-langkah perbaikan yang diambil untuk


menghilangkan bahaya atau mengendalikan risiko (misalnya,
memantau perihal administratif, kebijakan,prosedur, peralatan kerja,
alat pelindung diri dll.)

q Meningkatkan kembali kepedulian tentang K3, karena dengan inspeksi,


pekerja merasa bahwa keselamatannya diperhatikan

q Menilai kesadaran pekerja akan pentingnya K3

q Mengukur dan mengkaji usaha serta peranan para supervisor terhadap


K3
SASARAN DALAM INSPEKSI K3 K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

1. Lingkungan kerja

2. Mesin dan alat kerja

3. Listrik

4. Alat-alat keselamatan kerja

5. Alat pertolongan pertama/emergency

6. Safe Working Practices

7. Bahan-bahan pembinaan

8. Material
K3 Konstruksi
PELAKSANAAN INSPEKSI K3 (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

1. External Perusahaan

Inspeksi yang dilaksanakan oleh petugas di luar perusahaan

misalnya : Inspektur KK dari instansi pemerintah,petugas asuransi

2. Internal Perusahaan

Kegiatan inspeksi yang dilaksanakan petugas dilingkungan perusahaan seperti

pengawas keselamatan kerja, pengawas setempat dsb.


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi
/ AMK3K)
OBJEK- OBJEK APA SAJA YANG HARUS DIINSPEKSI?

Untuk membantu menentukan aspek-aspek di tempat kerja apa saja yang sebaiknya

diinspeksi, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan di antaranya:

1. Bahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau PAK di tempat kerja, meliputi:

q Bahaya biologis, yang disebabkan oleh organisme seperti virus, bakteri, jamur,

dan parasit.

q Bahaya kimiawi, disebabkan oleh uap, cairan, gas, debu, kabut atau asap.

q Bahaya ergonomis, disebabkan gerakan berulang, postur yang salah saat

bekerja, metode bekerja tidak tepat, serta desain posisi kerja dan peralatan tidak

dirancang dengan benar.


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

qBahaya fisik, disebabkan kebisingan, getaran, suhu ekstrem, pencahayaan, dll.

qBahaya psikososial, dapat memengaruhi kesehatan mental seperti kerja


berlebihan,stres, bullying atau kekerasan

2. Bahaya keselamatan, disebabkan kondisi dan tindakan tidak aman.

qPeraturan perundang-undangan di bidang K3 dan standar yang berkaitan


dengan bahaya,tugas-tugas, proses produksi tertentu, alat pelindung diri, dll.

qPermasalahan K3 yang terjadi sebelumnya meskipun risikonya kecil juga perlu


dipertimbangkan.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Setiap inspeksi K3 harus ditindak lanjuti dengan membuat laporan tertulis. Berikut tiga tipe laporan

inspeksi K3, antara lain:

qLaporan keadaan darurat - Mencakup kategori bahaya katastropik ataukritis, laporan harus

segera dibuat sebelum kecelakaan kerja terjadi atau sesaat setelah inspeksi K3 dilaksanakan.

qLaporan berkala -Mencakup keadaan bahaya yang tidak masuk kategori darurat. Laporan bisa

dibuat dalam 24 jam setelah inspeksi.

qLaporan ringkas - Mencakup kesimpulan dari semua item laporan terdahulu.

qHasil inspeksi juga akan menunjukkan kategori bahaya mana yang memerlukan tindakan

perbaikan cepat dan tidak. Informasi yang diperoleh dari inspeksi K3 rutin sebaiknya ditinjau

ulang.
K3 Konstruksi
PRINSIP – PRINSIP (SMK3) (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

PERBEDAAN AUDIT K3 DENGAN INSPEKSI K3

AUDIT K3 INSPEKSI K3
qUpaya pengukuran efektivitas dari qUpaya menemukan kesesuaian dari suatu
pelaksanaan suatu sistem objek

qFokus pada pemeriksaan sistem qFokus pada pemeriksaan alat atau benda
managemen qMengutamakan hasil akhir pengujian
qMengutamakan pemeriksaan saat proses
kerja berlangsung
K3 Konstruksi
TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

ACTION)

Sebagian besar kecelakaan terjadi karena kelalaian/ketidaktahuan


manusia/pekerja dan sebagian kecil dikarenakan faktor lain.

Sebab sebab pekerja melakukan tindakan tidak aman/ Unsafe Action:

a. Karena tidak tahu.

Pekerja kurang/ketidaktahuan bagaimana melakukan pekerjaan dengan


aman atau potensi bahaya yang akan terjadi sehingga menyebabkan
terjadi kecelakaan.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

b. Karena tidak mampuan.

Yang bersangkutan telah mengetahui cara yang aman terhadap potensi


bahayanya, tapi karena ketidakmampuannya / kurang terampil
sehingga pekerja tersebut melakukan kesalahan dan kegagalan
sehingga terjadilah kecelakaan.

c. Kurang Perduli/kesadaran.

Pekerja tersebut telah mengetahui dengan jelas cara kerja yang aman
dan peraturan peraturan keselamatan kerja yang memang dapat
dilaksanakan oleh si pekerja, akan tetapi pekerja tidak
melaksanakannya.
K3 Konstruksi
PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION)
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

qMenjalankan Mesin/Peralatan qMengambil posisi pada tempat yang


tanpa wewenang berbahaya

qMenjalankan Mesin/Peralatan dgn qMembetulkan mesin dalam keadaan jalan


kecepatan yg tidak semestinya
qLalai memberikan peringatan atau lupa
qMembuat Alat Pengaman tidak mengamankan tempat kerja
berfungsi
qBersenda gurau tidak pada tempatnya
qLalai menggunakan APD
qMemaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
qMengangkat barangdengan cara yg
qMerancang /memasang peralatan tanpa
salah
pengaman
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Semua itu dapat diminimalkan/dihilangkan dengan berbagai tindakan


pengawasan, pembinaan dan pemberitahuan secara terus menerus dan
berkelanjutan.

Salah satu tindakan/usahan yang dilakukan adalah:

1. Training kepada pekerja

2. Pemberian reward/penghargaan yang diberikan

3. Tindakan teguran secara lisan sampai teguran secara tertulis

Dari upaya-upaya tersebut diharapkan agar keselamatan pekerja, asset


perusahaan dan lingkungan dapat terjaga.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
KONDISI TIDAK AMAN (UNSAFE CONDITION)

Berikut beberapa kondisi tidak aman yang berpotensi


menimbulkan insiden kecelakaan.

a. Material/barang yang tidak tertata dengan rapi

b. Akses jalan yang terhalang

c. Banyaknya kabel power tergenang air

d. Banyak pekerjaan didalam satu tempat yang berbeda jenis


pekerjaan, seperti: diatas kegiatan gouging dan dibawah ada
kegiatan lainnya sehingga pancaran material panas dapat
mencedarai pekerja dibawahnya, atau disatu tempat proses
painting dan welding yang dapat memicu api/ledakan.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

e. Berjalan dibukan tempat berjalan biasa, contoh:


diatas pipa yang tidak terpasang pengaman
jatuh
f. Menggerinda dilokasi ada gas yang mudah
meledak/terbakar.
g. Merokok dilokasi berdebu atau gas mudah
terbakar
h. Banyak sampah dilokasi kerja yang tidak pada
tempatnya
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Upaya pencegahan kecelakaan yang di lakukan antara lain sebagai berikut:

qEliminasi atau meniadakan potensi bahaya: Sistem ini merupakan program


mpengendalian potensi bahaya dalam bentuk pengendalian yang bersifat
permanen jangka panjang.

qPemeriksaan kecelakaan : Tujuan dari diadakannya pemeriksaan kecelakaan ini


guna mencari penyebab timbulnya kecelakaan (Accident) dan memberikan
rekomedasi/tindakan untuk koreksi dari penyebab tersebut.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

qPembinaan kesehataan dan keselamatan kerja: Tahap ini mencakup


beberapa proses guna memberikan hasil yang lebih baik,seperti
penyuluhan, safety talk (tool box meeting) safety training.

qPenyediaan alat dan perlengkapan Kesehatan dan keselamatan


kerja (K3).

qProgram K3 tahunan (program pelatihan observasi K3, program JSA


audit K3).

qSelain itu, tugas manajemen perusahaan yakni menjaga penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) agar
tetap dilaksanakan.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
PENCATATAN DAN PELAPORAN

KECELAKAAN

Dikirim kepada :
LAPORAN P3K 1. Unit kerja ybs.
2. Dept. Personalia
3. Dept./Bagian K3

Disampaikan :
- Manajemen Perusahaan LAPORAN
- Dinas Tenaga Kerja KECELAKAAN KERJA
- Perusahaan Asuransi
K3 Konstruksi
KASUS KECELAKAAN YANG (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

DICATAT DAN DILAPORKAN

KECELAKAAN DI TEMPAT KECELAKAAN DILUAR TEMPAT


KERJA KERJA
Kecelakaan yang menimbulkan :

• Kematian •Tidak dicatat


•Sakit akibat kerja
•Cidera :
•Perawatan dan Pengobatan
•Hilang Kesadaran
•Hambatan Kerja /Gerakan
•Ditransfer ke Pekerjaan Lain
TATA CARA PELAPORAN K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Permenaker No 3 tahun 1998


1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang
dipimpinnya baik yang telah mengikut sertakan pekerjanya kedalam program Jamsostek
maupun yang belum.

2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari:

a. Kecelakaan kerja

b. Penyakit akibat kerja

c. Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah

d. Kejadian berbahaya lainnya

3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A.
(penggani bentuk KK2)
K3 Konstruksi
TATA CARA PELAPORAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

(Lanjutan)

4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis.

5. Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek,tata cara


pelaporannya sesuai Permenaker No 05 tahun 1993 tentang Juknis Pendaftaran
Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan
Jamsostek.

6. Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek,tata cara


pelaporannya sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja.
K3 Konstruksi
TUJUAN PELAPORAN (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

KECELAKAAN KERJA DAN PAK

qPerlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja beserta


Kompensasinya

qDiperoleh data kecelakaan dan PAK

q Memudahkan identifikasi & analisis guna menemukan faktor penyebab

qDapat memberikan syarat perbaikan agar kecelakaan tidak terulang


kembali (Perencanaan)

qMengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)
KETENTUAN DARI KEMENTERIAN PUPR

Untuk perusahaan yang mempunyai proyek - proyek dengan didukung oleh


subkontraktor kelas menegah / kecil, maka kegiatan pelaporan ini dapat
dilakukan secara berjenjang melalui sub kontraktornya, dan harus mendapat
pengesahan Ahli K3 Konstruksi yang berada di kontraktor induk dimana
kegiatan K3 sedang dijalankan,dengan catatan tanggung jawab kegiatan K3
di tempat berlangsungnya kegiatan konstruksi secara keseluruhan
menjadi tanggung jawab kontraktor induknya (main contractor), bentuk -
bentuk pelaporan diberikan sebagai berikut ini.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Perencanaan K3 meliputi:
1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko
K3, dan Program K3.

2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan


Lainnya.
K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Pengukuran kinerja K3 digunakan sebagai alat untuk membantu

mencegah cedera di tempat kerja dan penyakit akibat kerja, sulit

untuk menentukan kinerja mana yang harus diukur suatu

perusahaan harus yang secara efektif dan efisien mencegah

cedera dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi /
AMK3K)

Tujuan utama dari pengukuran kinerja K3 perusahaan adalah untuk memberikan


informasi tentang status saat ini, serta kemajuan strategi dan proses yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengurangi risiko K3. Informasi ini menguntungkan karena
membantu perusahaan untuk:

q Menentukan bagaimana sistem manajemen K3 perusahaan


diimplementasikan dalam praktek

q Mengidentifikasi daerah mana tindakan perbaikan yang diperlukan

q Memberikan dasar untuk perbaikan berkesinambungan; dan

q Memberikan umpan balik dan motivasi


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi /
AMK3K)

Selain itu, pengukuran kinerja k3 perusahaan juga meningkatkan proses


pengambilan keputusan perusahaan. Informasi pengukuran membantu dalam
memutuskan:

q Dimana posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan tujuan yang akan
dicapai

q Apa kemajuan yang diperlukan

q Apa kemajuan bisa dicapai dengan kondisi saat ini,seperti sumber daya
atau waktu

q Cara mencapai kemajuan yang mungkin dicapai

q Prioritas dan penggunaan sumber daya secara efektif


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Mengukur kinerja K3 perusahaan merupakan proses yang berkesinambungan. Namun, mirip dengan

aktivitas lain,pengukuran harus efisien dan efektif. Oleh karena itu, frekuensi yang berlangsung perlu

direncanakan dengan baik, berikut faktor-faktor yang harus dipertimbangkan:

q Kecocokan interval untuk memastikan bahwa tujuan yang direncanakan bisa tercapai dalam waktu

tertentu

q Pemantauan kemajuan dengan rencana sejajar dengan rentang waktu tertentu untuk pencapaian

q Potensi untuk perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain dari waktu ke waktu (seperti selama fase

desain awal atau setiap kali ada perubahan yang bisa berdampak pada operasi sistem) bisa

didokumentasikan untuk menunjukkan kekurangan dari implementasi sistem


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi /
AMK3K)

Pengukuran (Evaluasi) dan peningkatan Kinerja K3 Pengukuran adalah Pengukuran kinerja dilakukan

didasarkan pada ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya berupa parameter kinerja, cara

penilaian dan pengukurannya.

Misalnya mengukur:

Tingkat pemahaman pengetahuan dan partisipasi pekerja dalam kegiatan K3, termasuk partisipasi

pengunjung /tamu/sub kontraktor/ vendor/mitra kerja dll yang terkait pelaksanaan kerja konstruksi

dilapangan.

Statistilk angka insiden/kecelakaan, tingkat keparahan dan frekuensi insiden ataupun kecelakaan.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran besarnya jumlah jam kerja hilang.


K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi /
AMK3K)

Daftar Simak kinerja disusun sesuai dengan Tujuan Utama pengukuran kinerja.

Perlengkapan pengukuran kinerja adalah :

1. Laporan pelaksanaan K3

2. Metode kerja yang dilaksanakan

3. Temuan ketidaksesuaian dalam penerapan K3 Konstruksi

4. Statistik kinerja K3 Konstruksi

5. Metode pengukuran Balanced Scored Card/BSC, Performance Pyramid System/PPS,

Activity-Based Costing/ABC
DAFTAR SIMAK K3 Konstruksi
(Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

Rapat Persipan Pekerjaan (Pre Construction Meeting – PCM)


K3 Konstruksi
JENIS – JENIS TERAPAN STATISTIK K3 (Ahli Muda K3 Konstruksi / AMK3K)

1. Ratio Total Cidera yang Terekam / Tercatat (TRIR)

2. Ratio Hari Kerja Hilang Akibat Cidera (LTIFR)


Bagian 1
3. Ratio Keparahan Cidera (Severity rate)

4. Incidence Rate (IR)

5. Frequency Severity Indicator (FSI)

6. Safe-T Score Bagian 2

7. Safety Sampling (Survey K3)

Anda mungkin juga menyukai