Anda di halaman 1dari 6

SOP PERIZINAN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI

Dasar Hukum: Penugasan Pejabat Liason Officer (LO) sesuai Surat Perintah Dirjen Pothan Kemhan Nomor SPRIN/97/I/2015 tanggal 21
Januari 2015

No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)


1. Surat Penetapan a. UU No. 16 Tahun 2012 a. Surat permohonan kepada Menhan Up. 15 (lima belas) hari kerja dilaksanakan secara paralel
Sebagai Industri tentang Industri Pertahanan Dirjen Pothan Kemhan dengan Perizinan Produksi, dengan perincian sebagai
Pertahanan (SP) b. Permenhan Nomor : berikut :
b. Telah mendapat Surat Penetapan
PER/14/M/XI/2007 tanggal 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan
sebagai Industri Pertahanan dari
6 Nopember 2007 tentang kepada Dirjen Pothan dengan menyertakan
Kemhan;
Rekomendasi Perizinan persyaratan Disposisi utk diproses
untuk Produksi, c. Syarat Administratif : 2. Pemeriksaaan administrasi oleh Tim verifikasi
Ekspor/Impor dan 1) berbadan hukum (PT); 3. Pelaksanaan verifikasi lapangan ke Industri
Agen/Distributor 2) NPWP, SKT Pajak; SPP Kena Pajak; 4. Penerbitan laporan dalam bentuk BA
Barang/Jasa Militer di SPT & Surat Setoran Pajak dan bukti 5. Usulan penetapan kepada Dirjen Pothan
Lingkungan Dephan/TNI  penyelesaian Pajak 3 tahun terakhir Disposisi
dalam proses Revisi kecuali badan usaha (BU) baru 6. Penerbitan Surat Penetapan sebagai Industri
menjadi Pedoman dan Tata berdiri; Pertahanan
Cara penetapan Industri 3) tidak sedang dalam proses
Pertahanan, Perizinan hukum/daftar hitam;
Produksi, dan Ekspor/Impor 4) memiliki fasilitas produksi,
Alpalhankam produksi, infrastruktur, sarana
c. PMK No. prasarana SSI bidang;
212/PMK.011/2011 tentang 5) bukti adanya bahan baku;
Perubahan PMK No. 6) Syarat teknis SSI bidang & sub
107/PMK.04/2009 tentang bidang, serta SDM terdidik/terlatih
pembebasan BM atas Impor dan bersertifikat SSI bidang;
Persenjataan, Amunisi, 7) Surat keterangan tidak pailit dari
Perlengkapan militer & PN/Niaga setempat;
Kepolisian termasuk Suku 8) Surat pernyataan:
Cadang, serta Barang & a. Kemampuan modal;
bahan untuk keperluan b. kemampuan sedia bahan baku

1
No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)
Hankamneg utama produksi;
c. Tunduk pada Peraturan
perundang-undangan;
d. Tidak membuat /memproduksi
barang militer yg dilarang oleh
UU dan tidak akan digunakan di
luar Kemhan/TNI;
e. keabsahan dokumen;
f. telah diverifikasi oleh Tim
Verifikasi dan dinyatakan
memenuhi syarat (dalam BA).
2. Penerbitan Izin Permenhan Nomor a. Telah mendapat Surat Penetapan 15 (lima belas) hari kerja, dilaksanakan secara paralel
Produksi PER/14/M/XI/2007 tanggal 6 sebagai Industri Pertahanan dari dengan permohonan penetapan sebagai Industri
Nopember 2007 tentang Kemhan; Pertahanan, dengan perincian sebagai berikut :
Rekomendasi Perizinan untuk b. Memenuhi syarat penetapan Indhan. 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan
Produksi, Ekspor/Impor dan c. memiliki business plan; kepada Dirjen Pothan dengan menyertakan
Agen/Distributor Barang/Jasa d. memiliki standar mutu yang ditetapkan persyaratan. Disposisi utk diproses
Militer di Lingkungan untuk produk yang dihasilkan; dan 2. Pemeriksaaan administrasi oleh Tim verifikasi
Dephan/TNI dalam proses e. memiliki kemampuan after sales 3. Pelaksanaan verifikasi lapangan ke Industri
Revisi menjadi Pedoman dan service. 4. Penerbitan lapaoran dalam bentuk BA
Tata Cara penetapan Industri 5. Usulan penetapan kepada Dirjen Pothan
Pertahanan, Perizinan Produksi, Disposisi
dan Ekspor/Impor Alpalhankam 6. Penerbitan Surat Penetapan sebagai Industri
Pertahanan
3. Penerbitan Izin Permenhan Nomor : a. Mengajukan Permohonan pada 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
Ekspor PER/14/M/XI/2007 tanggal 6 Menteri u.p. Dirjen Pothan dilengkapi berikut :
Nopember 2007 tentang FC dokumen : 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan
Rekomendasi Perizinan untuk ekspor kepada Dirjen Pothan dengan menyertakan
1. Akta Pendirian Perusahaan
Produksi, Ekspor/Impor dan persyaratan. Disposisi utk diproses
dan/atau Akte Perubahan.
Agen/Distributor Barang/Jasa 2. Pemeriksaaan administrasi oleh Tim verifikasi
2. SIUP yang masih berlaku;
Militer di Lingkungan 3. Pengajuan SC kepada Sintel Mabes TNI
3. NPWP dan wajib pajak 3 (tiga)
Dephan/TNI dalam proses 4. Mabes TNI akan mengajukan permohonan
tahun terakhir;
Revisi menjadi Pedoman dan konfirmasi negara tujuan ekspor kepada Bais TNI yg

2
No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)
Tata Cara penetapan Industri 4. Surat Penetapan (SP) Industri diteruskan kepada Athan RI, termasuk pengecekan
Pertahanan, Perizinan Produksi, Pertahanan; dan EUC oleh Pengguna di negara tujuan
dan Ekspor/Impor Alpalhankam 5. Surat Izin Produksi (SIP) Kemhan. 5. Rekomendasi SC dari Mabes TNI terbit
b. End User Certificate (EUC) dari pengguna 6. Usulan pemberian izin ekspor kepada Dirjen
dan disetujui (diendorse) oleh Pothan Disposisi
Athan/Perwakilan Indonesia di negara 7. Penerbitan Surat izin Ekspor oleh Dirjen Pothan
setempat; Kemhan atas nama Menhan
c. memiliki sertifikat Pengguna Akhir yang
lolos verifikasi oleh Kemhan dan Kemlu
untuk aspek Politik Luar Negeri (Polugri).
d. menyebutkan negara tujuan;
e. memiliki dokumen materiil serta gambar
produk yang akan diekspor;
f. sertifikat kelaikan oleh Institusi Kelaikan
Kemhan;
g. Certificate of Original (CoO) yang
diterbitkan oleh pabrikan; dan
h. memiliki invoice/packing list dari Badan
Usaha dan/atau Forwarder.
4. Penerbitan Izin Permenhan Nomor : a. berbadan hukum (PT); 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
Impor PER/14/M/XI/2007 tanggal 6 b. telah ditetapkan sebagai Industri berikut :
Nopember 2007 tentang Pertahanan; 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
Rekomendasi Perizinan untuk c. memiliki Angka Pengenal Importir- impor kepada Dirjen Pothan dengan menyertakan
Produksi, Ekspor/Impor dan Produsen (API-P) Alpalhankam; persyaratan. Disposisi utk diproses
Agen/Distributor Barang/Jasa d. memiliki Angka Pengenal Importir (API) 2. Pemeriksaaan administrasi oleh Tim verifikasi
Militer di Lingkungan untuk jasa pemeliharaan Alpalhankam; 3. Pengajuan SC kepada Sintel Mabes TNI
Dephan/TNI dalam proses e. memiliki NPWP dan bukti penyelesaian 4. Mabes TNI akan mengajukan permohonan
Revisi menjadi Pedoman dan kewajiban pajak tiga tahun terakhir; konfirmasi negara pengekspor (Produsen) kepada
Tata Cara penetapan Industri f. End User Certificate dari pengguna; Bais TNI yg diteruskan kepada Athan RI, termasuk
Pertahanan, Perizinan Produksi, g. menyebutkan negara asal barang; penerbitan EUC oleh Pengguna.
dan Ekspor/Impor Alpalhankam h. Rencana Impor Barang (RIB) yg disahkan 5. Rekomendasi SC dari Mabes TNI terbit
Athan RI di negara asal; 6. Usulan pemberian izin impor kepada Dirjen
i. dokumen materiil serta gambar yang Pothan Disposisi

3
No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)
diperlukan; 7. Penerbitan Surat izin Impor oleh Dirjen Pothan
j. tidak bertentangan dengan kebijakan Kemhan atas nama Menhan
politik luar negeri Indonesia; dan
k. SC yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
Asintel Panglima TNI.
5. Penerbitan Izin a. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
Badan Usaha Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
Bahan Peledak Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
(BU Handak) Pengaturan, Pembinaan dan sebagai BU Handak Produksi kepada Dirjen Pothan
Produksi Pengembangan BU Handak dengan menyertakan persyaratan. Disposisi utk
Komersiil diproses
b. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Inter-kementerian (interkem)
tentang Pedoman dan Tata Terlampir (Link) 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Kepmen izin sebagai BU Handak oleh
Menhan
6. Penerbitan Izin c. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
BU Handak Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
Pengadaan Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
(Impor) Pengaturan, Pembinaan dan sebagai BU Handak Pengadaan (Impor) kepada
Pengembangan BU Handak Dirjen Pothan dengan menyertakan persyaratan.
Komersiil Disposisi utk diproses
d. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Interkem
tentang Pedoman dan Tata Terlampir (Link) 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Kepmen sebagai BU Handak Pengadaan
(Impor) oleh Menhan

4
No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)
7. Penerbitan Izin e. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
BU Handak Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
Pendistribusian Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
Pengaturan, Pembinaan dan sebagai BU Handak Distribusi kepada Dirjen Pothan
Pengembangan BU Handak dengan menyertakan persyaratan. Disposisi utk
Komersiil diproses
f. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Interkem
tentang Pedoman dan Tata Terlampir (Link) 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Kepmen izin sebagai BU Handak
Distribusi Menhan
8. Penerbitan Izin g. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
BU Handak Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
Pergudangan Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
Pengaturan, Pembinaan dan sebagai BU Handak Pergudangan kepada Dirjen
Pengembangan BU Handak Pothan dengan menyertakan persyaratan.
Komersiil Disposisi utk diproses
h. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Interkem
tentang Pedoman dan Tata Terlampir (Link) 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Kepmen izin sebagai BU Handak
Pergudangan oleh Menhan
9. Penerbitan Izin i. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
BU Handak Jasa Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
Peledakan Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan izin
Pengaturan, Pembinaan dan sebagai BU Handak Jasa Peledakan kepada Dirjen
Pengembangan BU Handak Pothan dengan menyertakan persyaratan.

5
No. Jenis Perizinan Dasar Hukum SOP Persyaratan SLA (hari)
Komersiil Disposisi utk diproses
j. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Interkem
tentang Pedoman dan Tata 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, Terlampir (Link) 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Kepmen izin sebagai BU Handak Jasa
peledakan Menhan
10. Penerbitan k. Juklak No : 10 (sepuluh) hari kerja, dengan perincian sebagai
Rekomendasi Juklak/46/XII/2010 tentang berikut :
sebagai Importir Petunjuk Pelaksanaan, 1. Pemohon/industri mengajukan permohonan
Terdaftar Nitro Pengaturan, Pembinaan dan Rekomendasi sebagai Importir Terdaftar NC
Cellulosa (NC) Pengembangan BU Handak kepada Dirjen Pothan dengan menyertakan
Komersiil persyaratan. Disposisi utk diproses
l. Permenhan No. 36/2012 2. Pembentukan Tim Interkem
tentang Pedoman dan Tata Terlampir (Link) 3. Proses verifikasi data
Cara Perizinan, Pembinaan, 4. Dituangkan dalam BA.
Pengembangan, Pengawasan 5. Usulan dan saran kepada Menhan berdasarkan
dan Pengendalian Industri hasil Interkem, dan jika diperlukan diadakan
Handak peninjauan lapangan  Disposisi
6. Penerbitan Surat Rekomendasi sebagai Importir
Terdaftar NC oleh Dirjen Pothan Kemhan atas
nama Menhan

Anda mungkin juga menyukai