Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN KASUS

2.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 8 Februari 2019, Pukul 09.30 WIB
Tempat Pengkajian : PMB Ny. Turiza Ratulia
2.1 Data Subyektif
1. Biodata Istri Suami
Nama : Ny “S” Tn. “W”
Umur : 24 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan : Rp 1.000.000,-/bln Rp 3.000.000,-/bln
Umur kawin : 24 tahun 28 tahun
Lama/brp x kawin : 1 tahun/1x 1 tahun/1x
Alamat : Kedunggalar RT 03 RW 01 Ngawi
2. Keluhan Utama
Ibu tidak ada keluhan
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit dengan gejala batuk lama,berat badan
menurun,hilang nafsu makan,berkeringat malam hari (TBC), banyak makan ,banyak
minum,sering kencing (DM) ,nyeri perut sebelah kanan,kuning pada kulit atau
anggota badan (Hepatitis),berkeringat berlebihan ditelapak tangan dan jantung
berdebar-debar (jantung) dan tekanan darah tinggi,tidak pernah mengalami sesak
nafas berbunyi (asma) ,tidak mempunyai penyakit dengan gejala daya tahan tubuh
menurun,mudah jatuh sakit (HIV/AIDS) ,merasa lemah,letih,lesu,lunglai ,lemas
(anemia) ,tidak pernah keputihan yang gatal dan berbau atau nyeri saat BAK (PMS).
b. Riwayat kesehatan sekarang
Saat ini ibu dalam keadaan sehat, tidak sedang menderita penyakit apapun. Ibu
banyak minum,sering kencing (DM) ,batuk lama,berat badan menurun ,hilang nafsu
makan,berkeringat dimalam hari (TBC), banyak makan ,banyak minum,sering
kencing (DM) ,nyeri perut sebelah kanan,kuning pada kulit atau anggota badan
(Hepatitis),berkeringat berlebihan ditelapak tangan dan jantung berdebar-debar
(jantung) dan tekanan darah tinggi,tidak pernah mengalami sesak nafas berbunyi
(asma) ,tidak mempunyai penyakit dengan gejala daya tahan tubuh menurun,mudah
jatuh sakit (HIV/AIDS) ,merasa lemah,letih,lesu,lunglai ,lemas (anemia) ,tidak
pernah keputihan yang gatal dan berbau atau nyeri saat BAK (PMS).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit dengan gejala batuk lama,berat
badan menurun,hilang nafsu makan,berkeringat dimalam hari (TBC) ,banyak makan
atau minum,sering kencing (DM) ,kuning pada kulit atau anggota badan
(Hepatitis) ,berkeringat berlebihan ditelapak tangan dan jantung berdebar-debar
(jantung),sesak nafas berbunyi (Asma),lemah,letih ,lesu,lunglai,lemas (Anemia)
,keputihan yang gatal dan berbau (PMS) ,tidak ada riwayat darah tinggi.
4. Riwayat Kebidanan
a. Haid
Ibu menarche usia 14 tahun dengan pola haid teratur 28-30 hari ,lamanya 6-7 hari
,tidak ada dismenorea ,ganti pembalut 2-3x sehari ,konsistensi encer ,warna merah.
b. Riwayat kehamilan yang lalu
Hamil anak pertama ,selama hamil ibu tidak ada keluhan apa-apa tetapi hanya mual
dan muntah pada awal usia kehamilan.Ibu rutin periksa Bidan. Selama periksa
periksa ibu diberi tablet tambah darah (Fe) .Vitamin serta mendapatkan penyuluhan
tentang perawatan payudara,ASI Eksklusif dan kebutuhan dasar ibu hamil.
c. Riwayat persalinan yang lalu
Anak pertama lahir normal,spontan ditolong oleh bidan puskesmas,langsung
menangis kuat,gerak aktif,jenis kelamin laki-laki,berat badan lahir 3200 gr ,sekarang
berusia 4 tahun.
d. Riwayat nifas yang lalu
Selama nifas ibu tidak mengalami komplikasi seperti perdarahan postpartum dan
infeksi nifas.Ibu menyusui ASI Eksklusif anak pertama sampai usia 6 bulan.
e. Riwayat kehamilan sekarang
Pada kehamilan kedua ini ,ibu mengalami pusing,mual,muntah pada awal usia
kehamilan.Ibu rutin periksa ke Bidan . Selama periksa ibu diberi tablet tambah darah
(Fe) .Vitamin serta mendapatkan penyuluhan tentang perawatan payudara,ASI
Eksklusif dan kebutuhan dasar ibu hamil.
f. Riwayat Persalinan Sekarang
Pada kehamilan anak kedua ini,
g. Riwayat KB
Setelah menikah ibu tidak mengikuti program KB apapun karena ingin segera
mempunyai anak. Setelah melahirkan ini ibu ingin menggunakan KB suntik 3
bulanan, karena ibu ingin mengatur jarak kehamilannya.
5. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Ibu makan 3x sehari, porsi sedang dengan komposisi nasi, sayur (sawi, wortel, kacang
panjang), lauk-pauk (ayam, ikan, telor, tahu, tempe), buah (pisang, papaya, jeruk). Ibu
minum air putih 7-8 gelas sehari. Ibu tidak ada pantangan makan.
b. Eliminasi
4 jam setelah melahirkan ibu sudah bisa BAK spontan, berwarna kuning jernih, tidak
ada keluhan. Ibu belum BAB.
c. Personal hygiene
Ibu ganti pembalut setelah BAK atau jika sudah merasa tidak nyaman. Pada pukul
11:30 WIB ibu sudah mandi.
d. Istirahat dan tidur
Ibu tidur siang saat bayinya juga tidur..
e. Aktivitas
4 jam setelah persalinan ibu sudah bisa berjalan..
6. Riwayat ketergantungan
Ibu dan suami tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum alkohol maupun
ketergantungan pada obat-obatan tertentu.
7. Latar belakang sosial budaya
Dalam keluarga ibu tidak ada kebiasaan senden, minum jamu, pantang makanan dan
pemberian ramuan tali pusat. Budaya telon-telon, piton-piton dan brokohan masih ada.
8. Psikososial dan spiritual
Ibu masih tinggal serumah dengan orangtuanya. Ibu dan keluarga sangat senang dan
bersyukur dengan kelahiran bayinya.

2.1.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x /menit
S : 36,6ºC
RR : 20x /menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Rambut warna hitam, tidak mudah rontok, kulit kepala bersih.
b. Muka
Tidak sembab, tidak pucat.
c.Mata
Konjungtiva palpebra merah muda, sklera putih, kelopak mata tidak oedem.
d.Hidung
Bentuk simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.
e.Mulut & gigi
Bibir tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis, tidak ada karies, gigi ada yang
berlubang, tidak ada peradangan pada tonsil.
f.Telinga
Bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen.
g.Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan tidak ada
pembendungan vena jugularis.
h. Dada
Pernafasan normal, tidak ada tarikan intercosta, tidak ada ronchi maupun
wheezing, irama detak jantung normal
i. Payudara
Bentuk simetris, bersih, ada bekas operasi tumor, payudara tegang, tidak ada
benjolan abnormal, puting susu menonjol, colostrum sudah keluar, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe pada ketiak.
j. Abdomen
Tidak ada bekas operasi, TFU pertengahan pusat-simfisis, kontraksi uterus baik,
teraba keras dan bundar, kandung kemih kosong. DDR 2/3 jari.
k. Genetalia
Bersih, tidak ada varices, tidak oedem, tidak ada condiloma akuminata dan
matalata, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini maupun skene, terdapat
luka jahitan pada perineum, luka perineum basah, tidak bengkak, tidak meradang,
jahitan bertaut bagus. Keluar darah berwarna merah, anus tidak ada hemoroid.
l. Ekstremitas
Atas :
Simetris, kuku bersih dan pendek, tidak pucat, tidak ada cacat.
Bawah :
Simetris, kuku bersih dan pendek, tidak pucat, tidak ada cacat, tidak oedem, tidak
ada varices.
3. Terapi yang didapat ibu yaitu Etabion, Vit A dan Asam Mefenamat.
4. Keadaan bayi
KU bayi baik, bayi tampak tenang, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, menetek kuat,
reflek mengisap kuat dan menelan baik. Turgor kulit baik, tonus otot baik. Tali pusat
bersih, dibungkus dengan kassa kering, tidak bernanah, tidak kemerahan, tidak berbau
dan tidak mengeluarkan pus.
BB : 3100 gram
PB : 49 cm
LIKA (cirkumferensia fronto oksipito) : 32 cm
2.1.3Analisa Data
No Tanggal Diagnosa/masalah Data Dasar
1 24 Juli 2019 PI0001, postpartum S:
normal 12 jam, - Ibu mengeluh nyeri pada luka
laktasi normal, jahitan.
involusi normal, 2.Ibu telah melahirkan anak
lochea normal, pertamanya pada tanggal 24
keadaan ibu dan Juli 2019, pukul 01.15
bayi baik, dengan WIB. Bayi langsung
masalah nyeri luka menangis kuat jenis
jahitan perineum, kelamin perempuan.
prognosa baik. Kolostrum sudah keluar
-Keluar darah berwarna
merah segar dari jalan lahir.
-Ibu seneng dengan kelahiran
bayinya.
O
- KU ibu baik, kesadaran
komposmentis.
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/m
S : 36,6ºC
R : 20x/m
- Konjugtiva palpebra
merah muda
- Payudara tegang, putting
menonjol, colostrum
keluar.
- TFU pertengahan pusat
simphisis, DDR 2/3.
- Genetalia tampak lochea
rubra, luka jahitan
perineum basah, tidak
bengkak, jahitan tertaut
rapi.
- Ku bayi baik kulit
merah muda gerak aktif
talipusat terbungkus
kasa

2.2 Diagnosa
P10001, post partum spontan 12 jam, laktasi, ivolusi, lochea normal, psikologi baik. KU ibu
dan bayi baik, dengan masalah nyeri pada luka jahitan penineum. Prognosa baik.

2.3 Intervensi/ Perencanaan


Diagnosa/masalah : P10001, post partum spontan post partum spontan 12 jam, laktasi,
involusi lochea normal, psikologi ibu baik. KU ibu dan bayi baik,
dengan masalah nyeri pada luka jahitan perineum. Prognosa baik.
Tujuan :
- Nifas berjalan normal, tidak ada komplikasi pada ibu dan bayi.
- Rasa nyeri berkurang
- Ibu merasa nyaman
Kriteria :
- KU ibu baik
- Tanda-tanda vital normal :
TD : 110/70-130/90 mmHg
N : 60-80x /menit
S : 36-37,5C
RR : 16-24 x/menit.
- Laktasi normal, yaitu ASI keluar, tidak ada bendungan ASI, bayi menyusu kuat.
- Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, involusi sesuai hari. TFU 5-7 hari
pertengahan pusat simphisis, 14 hari tidak teraba, 42 hari sebesar hamil 2 minggu, dan
56 hari normal.
- Lochea normal :
Lochea sanguinolenta pada hari ke 3-7 berwarna merah kecoklatan, lochea serosa
pada hari ke 7-14, berwarna coklat kekuningan, lochea alba setelah hari ke 14 pasca
persalinan, berwarna putih.
- Nyeri berkurang pada daerah luka jahitan perineum.
Bayi :
- KU bayi baik
- Berwarna kemerahan, tangis kuat, gerak aktif
- Menyusu kuat
- Tanda-tanda vital :
S : 36,5-37,5C
RR : 30-60 x/menit
- BAK 4-5 x/hari
- BAB 1-4 x/hari
Intervensi:
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ Ibu mengetahui keadaan dirinya dan lebih dan lebih kooperatif dengan tindakan
yang akan dilakukan.
2. Jelaskan tentang fisiologi nifas.
R/ Ibu memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu nifas.
3. Jelaskan tentang fisiologi nyeri.

R/Meningkatkan pengetahuan ibu sehingga ibu mampu beradaptasi dengan keadaan


dan mengurangi kecemasan ibu serta ibu lebih kooperatif dalam perawatan.

4. Beri penjelasan pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri pada jalan lahir.
R/ Ibu mengerti tentang cara mengurangi rasa nyeri pada jalan lahir.
5. Ajarkan cara perawatan luka
R/ Perawatan luka yang benar dapat mencegah infeksi dan luka dapat cepat sembuh.
6. Ajarkan cara cebok yang benar
R/ Meminimalkan infeksi
7. Observasi luka jahitan
R/ Keadaan luka menyebabkan rasa nyeri dan antisipasi adanyainfeksi pada jalan
lahir.
8. Diskusikan dengan ibu mengenai kebutuhan dasar ibu nifas, meliputi nutrisi,
eliminasi, personal hygiene, aktivitas, istirahat, hubungan seksual, KB, perawatan
payudara dan senam nifas.
R/ Ibu dapat menjalankan aktivitas sehari-hari selama masa nifas dengan baik.
9. Jelaskan komplikasi/tanda bahaya yang terjadi pada ibu nifas
R/ Deteksi dini adanya kelainan sehingga bisa segera diatasi
10. Jelaskan tentang keadaan abnormal pada ibu nifas
R/ Ibu dapat segera mengetahui keadaan abnormal dan dapat segera mendapatkan
penanganan.
11. Diskusikan dengan ibu mengenai perawatan bayi, meliputi nutrisi, kebersihan tubuh
bayi, perawatan tali pusat
R/ Ibu dapat merawat bayinya dengan baik.
2.4 Pelaksanaan
Tanggal 24 Juli 2019, pukul 14.30 WIB
Implementasi :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu dalam keadaan sehat, proses involusi
berjalan normal, laktasi normal dan pengeluaran lochea juga normal.
2. Menjelaskan tentang fisiologi nifas :
a. Proses involusi
Proses kembalinya alat kandungan ke keadaan seperti sebelum hamil karena
fungsinya telah selesai yaitu memberikan tempat untuk janin dan memberikan nutrisi.
Sesudah 6 mingggu post partum rahim akan kembali normal. 1 minggu TFU
pertengahan pusat-simfisis, 2 minggu tidak teraba diatas simfisis, 6 minggu
bertambah kecil, 8 minggu bertambah normal.
b. Lochea
Lochea yaitu pengeluaran cairan/secret yang berasal dari rahim melalui jalan lahir.
Hari 1-2 post partum berwarna merah segar (lochea rubra), hari 3-7 post partum
berwarna merah kecoklatan (lochea sanguinolenta), hari 7-14 berwarna kekuningan
(lochea serosa), lebih 14 hari post partum berwarna putih (lochea alba).
c. Laktasi
Proses pembentukan ASI dimana biasanya pembentukan ASI ini baru mulai pada hari
ke 3-4 setelah melahirkan. Faktor yang mempengaruhi kelancaran meneteki adalah
faktor anatomi mammae, psikologi, nutrisi, istrahat, isapan anak dan obat -obatan. 1-3
hari yang dikeluarkan berupa kolostrum (susu jolong), 4-10 hari adalah ASI transisi,
selanjutnya ASI matur.
3. Menjelaskan tentang fisiologi nyeri, menginformasikan bahwa nyeri pada luka jahitan
tersebut disebabkan karena terputusnya jaringan pada perineum dan ini merupakan hal
yang wajar dan normal, sehingga ibu dan keluarga tidak perlu khawatir.
4. Memberi penjelasan pada ibu tentang penatalaksanaan nyeri pada jalan lahir.
Diantaranya yaitu dengan teknik relaksasi, dengan cara menarik nafas panjang setiap
merasakan nyeri, mengambil posisi yang nyaman bagi ibu, untuk mengurangi tekanan
langsung pada perineum dan melakukan mobilisasi dengan hati-hati supaya tidak
menambah rasa nyeri.
5. Mengajarkan cara perawatan luka dengan cara sering ganti celana dalam dan pembalut
jika dirasa sudah tidak nyaman dan basah, tidak sring menyentuh area luka, serta tidak
tarak terhadap makanan.
6. Mengajarkan cara cebok yang benar. Membersihkan alat kelamin dengan sabun dan air,
daerah sekitar vulva dulu dari depan ke belakang baru kemudian membersihkan daerah
anus dan sekitarnya.
7. Mengobservasi luka jahitan. Luka jahitan perineum basah, tidak oedem, tidak meradang,
jahitan utuh, tertaut baik.
8. Mendiskusikan dengan ibu mengenai kebutuhan dasar ibu nifas :
a. Nutrisi
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan tambahan kalori
sebanyak 500 kalori perhari, porsi 1-2 piring lebih banyak dari biasanya. Sebaiknya
ibu makan makanan yang mengandung cukup protein, cairan, sayur-sayuran, buah-
buahan. Minum air putih 8 – 10 gelas setiap hari, bila perlu ditambah susu.
b. Eliminasi
Menganjurkan ibu untuk BAB dan BAK secara teratur dan menghindari untuk
menahannya bila ada rangsangan, karena bila ditahan akan menghambat proses
involusi rahim.
c. Personal hygiene
1) Menganjurkan ibu mandi 2x seahari, membersihkan daerah genetalia dengan
sabun dan air bersih dari depan ke belakang (dari vagina ke anus) setiap selesai
BAB dan BAK.
2) Menganjurkan ibu mengganti pembalut tiap kali penuh dan basah.
3) Menyarankan ibu untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan
daerah genetalia.
d. Istirahat/tidur
1)Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidur siang/beristirahat saat bayinya tidur
untuk mencegah keletihan yang berlebihan.

2) Menjelaskan jika kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
a) Mengurangi jumlah ASI yang di produksi.
b) Memeperlambat proses involusi rahim dan memperbanyak pendarahan.
c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri.
e. Aktifitas
1) Menganjurkan ibu agar mobilisasi sesuai kemampuannya, tidak perlu tidur
telentang di tempat tidur.
2) Menganjurkan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan
mulai dari yang paling ringan dulu.
f. Senam nifas
1) Latihan pernafasan.
2) Latihan pergerakan kaki.
3) Latihan otot-otot dasar panggul.
4) Latihan pengencangan otot-otot perut.
5) Latihan pengencangan payudara.
g. Hubungan seksual
Menganjurkan ibu untuk memulai hubungan seksual setelah 40 hari atau 6 minggu
setelah persalinan bila masa nifas telah selesai. Akan tetapi keputusan tergantung
pada pasangan yang bersangkutan.
h. Keluarga Berencana
Bila ibu menyusui secara maksimal (8-10x sehari), ibu akan mendapatkan efek
kontrasepsi dari MAL (Metode Amenorea Laktasi) selama 6 bulan, untuk ibu yang
tidak menyusui secara ekslusif, setelah 4-6 minggu di perlukan kontrasepsi
alternative seperti penggunaan pil progestin, injeksi progestin, AKDR, atau kondom
(Affandi, 2013).
i. Perawatan payudara sehari-hari
1) Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara kemudian urut ke
arah atas terus ke samping, ke bawah dan melintang sehingga tangan
menyangga payudara kemudian lepaskan tangan dari payudara.
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari – jari tangan kanan saling
dirapatkan, kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dari
pangkal ke arah puting, demikian pula payudara kanan.
3)Telapak tangan menopang payudara seperti cara di atas kemudian buku jari
tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting.
4)Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan air dingin secara
bergantian, siram atau kompres.
Perawatan lain diantaranya yaitu :
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting
2) Menggunakan BH yang menyokong payudara
3) Apabila puting susu lecet, oleskan ASI yang keluar pada sekitar puting susu
setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu
yang tidak lecet.
4) Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan
a) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selama 15 menit.
b) Urut payudara dari arah luar menuju puting.
c) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara, sehingga puting susu
menjadi lunak.
d) Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI,
sisanya keluarkan dengan tangan
e) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
9. Menjelaskan komplikasi/tanda bahaya pada masa nifas yaitu terjadi bendungan ASI,
demam tinggi, perdarahan yang berlebihan dari jalan lahir, penglihatan kabur, pusing
berlebihan, luka jahitan merah, nyeri yang berlebihan, mengeluarkan cairan yang berbau.
10. Menjelaskan tentang keadaan abnormal pada masa nifas :
a. Sub involusio uteri
Proses involusi rahim yang tidak berjalan semestinya, sehingga pengecilan rahim
terlambat yang biasanya disebabkan karena terjadinya infeksi pada endometrium,
terdapat sisa plasenta, bekuan darah, mioma uteri.
b. Perdarahan nifas sekunder
Pendarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama. Terjadi pendarahan yang cukup
banyak disertai rasa sakit di daerah uterus.
c. Flegmasia alba dolens
Infeksi puerperalis yang mengenai pembuluh darah vena femoralis, tampak
bendungan pembuluh darah, suhu meningkat, bengkak pada tungkai berwarna
putih, terasa sangat nyeri.
d. Bendungan ASI
Sumbatan pada saluran ASI akibat ASI tidak dikosongkan seluruhnya, payudara
bengkak, keras, panas, suhu meningkat.
e. Mastitis dan abses mamae
Terjadi infeksi, warna kulit menjadi merah, nyeri dan terdapat nanah.
11. Mendiskusikan dengan ibu mengenai perawatan bayi :
a. Menyusui bayi setiap bayi menginginkan/“on demand” atau setiap 2 jam, siang dan
malam hari dengan lama menyusui 10 – 15 menit disetiap payudara. Bayi
sebaiknya diberi ASI saja sampai usia 6 bulan lalu diteruskan dengan MP–ASI dan
ASI sampai anak berumur 2 tahun.
Posisi menyusui :
1) Posisi ibu nyaman, duduk tegak dikursi atau tempat tidur.
2) Lengan ibu menekan kepala, leher, dan seluruh badan bayi, muka bayi
menghadap ke payudra ibu, mulut bayi di depan putting susu ibu.
3) Ibu menyentuhkan putting susu ke bibir bayi menunggu hingga mulut bayi
terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu tersebut,
lindungi payudara dengan 1 tangan jari membentuk huruf “C” agar payudara
tidak menutupi hidung bayi.
4) Pastikan areola masuk ke dalam mulut bayi. Dagu bayi tepat ke payudara ibu
dan hidungnya menyentuh bagian atas payudara, bibir bawah bayi melengkung
keluar.
b. Kebersihan bayi, yaitu memandikan bayi tiap pagi dan sore, dengan air hangat,
dibersihkan lipatan-lipatan dan pada bagian genetalia. Begitu juga setelah bayi
BAK dan BAB segera ganti popok yang basah dengan yang kering.
c. Perawatan tali pusat yang benar yaitu tali pusat dibungkus dengan kasa kering dan
bersih tanpa ramuan – ramuan tradisional lainnya dan menjaga jangan sampai tali
pusat basah/lembab.
d. Memberitahu jadwal pemberian imunisasi, yaitu :
1) 0-7 hari : HB0
2) 1 bulan : BCG, Polio1
3) 2 bulan : DPT1/HB1, Polio2
4) 3 bulan : DPT2/HB2, Polio3
5) 4 bulan : DPT3/HB3, Polio4
6) 9 bulan : Campak

2.5 Evaluasi
Tanggal 24 Julii 2019, pukul 14.40 WIB
S:
- Ibu mengerti penjelasan petugas tentang hasil pemeriksaan, fisiologis nifas,
fisiologis nyeri, cara mengatasi, kebutuhan dasar ibu nifas, tanda bahaya nifas
dan perawatan bayi.
O :
- Ibu tampak lebih tenang setelah diberikan penjelasan dan hasil pemeriksaan
bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan masa nifasnya berjalan normal.
- Ibu dapat menjelaskan kembali sebagian dari penjelasan petugas tentang
kebutuhan masa nifas, penyebab nyeri jahitan dan cara menanganinya, serta
perawatan bayi.
- Ibu dapat mempraktikkan kembali apa yang dicontohkan petugas mengenai
perawatan payudara.
A : P10001, post partum spontan 12 jam, pengetahuan ibu mengenai masa nifas dan
mengenai nyeri pada jalan lahir bertambah.
P :
- Menganjurkan ibu untuk kontrol ke bidan pada 30 Juli 2019 atau jika ditemui
tanda bahaya nifas/komplikasi masa nifas.
- Mengevaluasi keadaan jahitan dan keluhan nyeri.
- Memastikan involusi uterus normal.
- Memastikan kebutuhan dasar ibu terpenuhi.
- Memastikan ibu menyusu dengan baik.

Petugas

Anda mungkin juga menyukai