Anda di halaman 1dari 7

FINANCIAL REPORTING AND ANALYSIS

Muhammad Agung Nugraha (1710532062)

A. LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN


Informasi dalam laporan keuangan dinilai berdasarkan (1) kebutuhan informasi
pengguna laporan keuangan dan (2) alternatif sumber informasi seperti data ekonomi dan
industri, laporan analis, dan pengungkapan sukarela oleh manajer. Dimana faktor-faktor
yang mempengaruhi sifat dan isi laporan keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP), motivasi manajer, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan,
badan pengatur, sifat industry, dan sumber informasi lainnya.
1. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan pada instansi atau perusahaan adalah bagian terpenting dari
proses pelaporan keuangan. Dimana laporan keuangan terutama laporan tahunan dan
juga laporan keuangan penting lainnya perlu ditinjau oleh seorang analis. Kemudian
ada tiga kategori dalam kewajiban pelaporan keuangan yaitu sebagai berikut.
 laporan keuangan
Laporan keuangan ada yang disusun tahunan dan kuartal, dalam menganalisa
laporan keuangan kuartal perlu memperhatikan 1. Musim atau seasonality
pada Q4 biasanya pendapatan meningkat tajam dibanding Q1, Q2, dan Q3.
Analisis sebaiknya membandingkan Q4 tahun tertentu dengan Q4 tahun
sebelumnya. Bukan dengan kuartal pertama sampai dengan kuartal ketiga 2.
Penyesuaian akhir tahun atau year-end adjustments yang sejatinya
mempengruhi pada Q1, Q2, dan Q3.
 Pengumuman Laba (earnings announcement)
Pengumuman laba disediakan bagi para pelaku pasar modal melalui sebuah
media keuangan seperti The Wall Street Journal. Pengumuman laba
menyajikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan untuk periode kuartalan maupun tahunan.
 Laporan wajib lainnya
Selain laporan keuangan, perusahaan harus membuat laporan lain yaitu
laporan proksi (proxy statement) yang berisi laporan mengenai kejadian yang
tidak biasa seperti perubahan auditor dan prospectus.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Laporan Keuangan
 Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah suatu kerangka pedoman yang
terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain seperti yuridis,
teoritis, dan praktis. Dimana prinsip akuntansi yang berlaku umum ini
digunakan untuk menentukan perlakuan akuntansi yang tepat atau wajar
dalam suatu lingkungan akuntansi pada suatu negara. Laporan keuangan
dibuat berdasarkan GAPP atau Generally Accepted Accounting Principles
yang berupa aturan dan panduan akuntansi keuangan. Contohnya seperti
Accounting Principle Board dan International Financial Reporting
Standard-IFRS.
 Manejer
Tanggung jawab utama untuk pelaporan keuangan yang adil dan akurat
terletak pada manajer. Manajer memiliki kendali penuh atas integritas sistem
akuntansi dan catatan keuangan yang menyusun laporan keuangan. Dimana
Seorang manejer adalah seseorang yang berada di puncak sebuah bagian
dalam organisasi, yaitu bagian keuangan, yang mempunyai akses dan
kemampuan, dan kewenangan dalam mengatur, menggunakan, dan
mengalokasikan sumber daya keuangan di dalam perusahaan, agar kinerja
perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan, terutama
dalam masalah finansial atau masalah keuangan organisasi. Pelaksanaan
pertimbangan manajerial muncul karena standar akuntansi sering
memungkinkan manajer untuk memilih di antara metode akuntansi alternatif
dan karena estimasi terlibat dalam pengukuran akuntansi. Manajemen laba ini
dapat mengurangi kandungan ekonomi laporan keuangan dan dapat
menurunkan kepercayaan dalam proses pelaporan. Mengidentifikasi
manajemen laba dan membuat iklan yang tepat dapat mempermudah
melakukan analisis laporan keuangan. Manajer juga dapat secara tidak
langsung mempengaruhi laporan keuangan melalui pengaruh kolektif mereka.
Manajer juga menyediakan kekuatan penyeimbang untuk permintaan
pengguna dalam pengaturan standar. Sementara pengguna fokus pada
manfaat dari standar atau pengungkapan baru, manajer fokus pada
biayanya. Biasanya, manajer menentang standar yang: (1) menurun
pendapatan yang dilaporkan; (2) meningkatkan volatilitas pendapatan; atau
(3) mengungkapkan informasi persaingan kation tentang segmen, produk,
atau rencana.
 Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan
Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan memastikan keandalan dan
integritas keuangan laporan resmi. Untuk memastikan keandalan dan
integritas laporan keuangan, beberapa diantaranya melalui auditor, corporate
governance, komisi pertukaran dan saham, langkah hukum. Contohnya
sebagai berikut:
a. Tata Kelola Perusahaan. 
Pengawasan dan pelaksanaan laporan keuangan adalah mekanisme dan
tata kelola keuangan dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan
membutuhkan persetujuan oleh seorang direksi. Dimana banyak
perusahaan menunjuk komite Audit untuk mengawasi proses pelaporan
keuangan. Komite audit ditunjuk oleh dewan dan diwakili oleh manajer
dan pihak luar. Kemudian komite audit sering dipercayakan dengan
kekuasaan dan tanggung jawab yang luas yang berkaitan dengan banyak
aspek dari proses pelaporan. Ini termasuk pengawasan metode akuntansi,
prosedur pengendalian internal, dan audit internal. Banyak yang percaya
bahwa independen dari komite audit yang kuat adalah fitur tata kelola
perusahaan yang penting yang berkontribusi secara substansial terhadap
kualitas laporan keuangan. Sebagian besar perusahaan juga
melakukan internal audit, yang merupakan pertahanan lain terhadap
penipuan dan kesalahan penyajian keuangan catatan.
b. Komisi Sekuritas dan Bursa
Komisi sekuritas dan bursa berperan aktif dalam pemantauan dan
menegakkan standar akuntansi. Semua perusahaan publik harus
mengajukan keuangan yang telah di audit. Staf komisi sekuritas dan bursa
memeriksa laporan ini agar sesuai dengan persyaratan dan undang-
undang, termasuk kepatuhan terhadap standar akuntansi. Komisi sekuritas
dan bursa telah membawa tindakan penegakan hukum terhadap ratusan
perusahaan yang melanggar prinsip akuntansi. Pelanggaran ini berkisar
dari salah tafsir standar untuk penipuan langsung dan pemalsuan
akun. Tindakan penegakan hukum perusahaan dan manajer mereka
berkisar dari penyajian kembali laporan keuangan hingga denda dan
penjara.
B. SIFAT DAN TUJUAN INFORMASI KEUANGAN
1. Kualitas Informasi Akuntansi yang Di Inginkan
 Relevan (relevance) 
Merupakan kemampuan informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan
Informasi dapat relevan dalam dua cara, yaitu: pertama, informasi dapat
langsung membantu pembuat keputusan memprediksi hasil di masa depan;
kedua, informasi dapat membantu pemakai menegaskan atau mengubah
prediksi.
 Andal (reliability)
Informasi harus dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral. Dimana
informasi tersebut sudah terbebas dari adanya kesalahan dan salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan.
 Dapat dibandingkan (comparability)
Dapat dibandingkan berarti informasi diukur dengan cara yang sama pada
berbagai perusahaan, konsisten berarti metode yang sama digunakan untuk
transaksi yang sama sepanjang waktu.
2. Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Penting
Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan merupakan criteria konseptual
prinsip akuntansi. Hal ini mencakup:
 Akuntansi akrual (accrual accounting) 
Berdasarkan akuntansi akrual, pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban
saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
 Biaya Historis dan Nilai Wajar
Biaya historis adalah nilai dari transaksi yang sebenarnya berdasar harga
perolehan (akuntansi berbasis transaksi). Nilai wajar merupakan perkiraan
nilai ekonomi suatu aset atau kewajiban pada saat ini.
 Materialitas (materiality)  
Perubahan karena kesalahan penulisan maupun kesalahan informasi yang
mengakibatkan perubahan penilaian sesorang.
 Konservatisme (conservatism)
Tidak optimis dalam melaporkan, (1) konservatisme menyajikan aktiva dan
laba terlalu rendah, (2) konservatisme menunda pengakuan kabar baik dan
cepat mengakui kabar buruk pada laporan keuangan.
3. Relevansi dan Keterbatasan Akuntansi
Relevansi Informasi akuntansi Keuangan keputusan usaha seperti investasi
ekuitas dan perpanjangan kredit membutuhkan berbagai data yang memiliki
keandalan dan relevansi yang berbeda Yang mencakup informasi mengenai
kondisi ekonomi, kecenderungan industry, integritas dan motivasi manajer.
Keterbatasan Informasi Laporan Keuangan, sehingga perlu informasi dari sumber
alternatif berupa ramalan, laporan, dan rekomendasi analisis, keunggulan sumber
alternatif ini adalah :
 Tepat waktu, informasi dari sumber alternatif dapat disajikan secara real time,
sedangkan laporan keuangan paling cepat quartalan.
 Frekuensi, sumber informasi alternative, termasuk laporan analis, disajikan
setiap dibutuhkan, sedangkan laporan keuangan dibuat secara berkala.
 Orientasi ke masa depan, sumber informasi alternative, khususnya laporan
dan ramalan analis, menggunakan informasi yang berorientasi ke masa depan.
C. AKRUAL – DASAR AKUNTANSI KEUANGAN
1. Kerangka Akuntansi Akrual
Konsep Akrual adalah suatu metode akuntansi di mana penerimaan dan
pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas
untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.
Proses Akrual – Pengakuan Pendapatan dan Pembebanan:
 Pengakuan Pendapatan. Pendapatan diakui saat diperoleh dan saat
direalisasi atau dapat direalisasi. Pendapatan terjadi ketika perusahaan
menyerahkan produk atau jasanya.
 Pembebanan. Beban yang berasal dari produksi disebut biaya
produk (product costs), dan diakui saat produk atau jasa diserahkan.
Sedangkan biaya periode (period costs), biasanya dikaitkan dengan
pendapatan periode tertentu.
 Akrual jangka pendek (short – term accruals), mengacu pada perbedaan
waktu yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan
adanya pos modal kerja pada neraca (aktiva lancar dan kewajiban lancar)
serta disebut juga akrual modal kerja (working capital accrual). Akrual
jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh
kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva merupakan proses penangguhan biaya yang
terjadi pada periode kini karena manfaatnya diharapkan terjadi pada periode
masa depan. Proses ini menimbulkan aktiva jangka panjang seperti,
bangunan, mesi, muhubah (goodwill).
2. Relevansi Akuntansi Akrual
Adalah laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk
mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada masa
mendatang. Angka laba yang lebih mencerminkan profitabilitas serta juga
membuat aktiva dan kewajiban lancar menjadi informasi keuangan yang berguna.
Keunggulan dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan, untuk memprediksi arus kas masa depan, sebagai
berikut :
 Kinerja keuangan. Pengakuan pendapatan memastikan bahwa semua
pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui.
 Kondisi keuangan. Akuntansi akrual menghasilkan akun neraca yang lebih
relevan menggambarkan kondisi sumberdaya yang tersedia untuk
menghasilkan aliran kas dimasa mendatang.
 Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual merupakan prediksi arus kas
masa depan yang lebih baik karena 2 alasan: (1) melalui pengakuan
pendapatan, yang mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan, (2)
akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk dan keluar dengan lebih baik
sepanjang waktu melalui proses pengaitan.
3. Implikasi Akuntansi Akrual terhadap Analisis Laporan Keuangan
Telah diketahui bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi
kas basis dalam mengukur kinerja dan kondisi keuangan, serta dalam meramalkan
arus kas masa depan.
 Mitos Akrual dan Arus Kas
a. Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan,
hanya arus kas kini yang relevan untuk penilaian.
b. Nilai perusahaan sama dengan nilai diskonto arus kas masa depan.
Semua arus kas memiliki nilai relevan.
c. Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai
d. Arus kas tidak dapat dimanipulasi
e. Semua laba dimanipulasi
f. Tidak mungkin untuk terus-menerus meningkatkan laba untuk
jangka waktu yang panjang.
g. Aturan akuntansi tidak relevan untuk penilaian.
 Fakta akrual dan Arus Kas
a. Akuntansi (laba) akrual lebih relevan dibandingkan arus kas
b. Arus kas lebih andal akrual
c. Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi
d. Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan angka akuntansi akrual.

D. KONSEP LABA
Laba merupakan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu,
laba menunjukan kemampuan perusahaan menutup biaya dan menghasilkan return,
serta sebagai Indikator profitabilitas perusahaan.
 Konsep laba ekonomi
a. Laba Ekonomi, laba ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas
ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, laba
ekonomi merupakan indikator final atas kerja perusahaan.
b. Laba Permanen, laba permanen merupakan rata-rata laba stabil yang
ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya.
c. Laba operasi, laba operasi merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan
operasi perusahaan.
 Konsep Laba Akuntansi
Laba akuntansi ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual. Laba
akuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi
kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi. Konsekuesinya,
tugas utama analissi laporan keuangan adalah menyesuaikan laba
akuntansi, sehingga merefleksikan alternatif konsep ekonomi atass laba
dengan lebih baik. Pengakuan pendapatan dan beban, dua kondisi wajib
pendapatan untuk dapat diakui adalah:
a. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable) telah
mendapatkan kas atau komitmen untuk mendapatkan kas.
b. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh
kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah
selesai.
Ketika pendapatan telah diakui, maka biaya-biaya bersangkutan
dikaitkan dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan
laba. Laba akuntansi dan laba ekonomi, beberapa penyebab perbedaan laba
akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut:
a. Konsep Laba Alternatif, konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan
konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema
untuk menentukan konsep mana yang harus ditonjolkan.
b. Biaya Historis, Penggunaan biaya historis mempengaruhi laba dalam
dua cara : (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada
laporan laba-rugi, dan (2) tidak diakuinya keuntungan atau kerugian
aset tetap yang belum direalisasi.
c. Basis Transaksi, laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak
transaksi. Dampak ekonomi yang tidak disertai dengan transaksi wajar
sering kali tidak dipertimbangkan.
d. Konservatisme, konservatisme mengharuskan pengakuan langsung
kejadian yang menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang
mendasarinya.
e. Manajemen Laba, manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba
akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai