Anda di halaman 1dari 12

Kliping Prakarya

Jenis-jenis ikan konsumsi

Disusun oleh:
Nabila intan pratiwi
Kls IX.8

T.P 2020/2021
Jenis-jenis ikan konsumsi
1. Ikan Nila

Budidaya ikan nila memang merupakan salah satu usaha yang diminati
oleh banyak orang.
Bisnis ini tidak ada matinya mengingat kebutuhan ikan di Indonesia yang
tidak pernah surut.
Selain itu, teknologi yang semakin maju semakin memudahkan bisnis yang
satu ini untuk dilakukan di rumah.
Namun, bisnis ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Kamu perlu memerhatikan beberapa poin penting yang bisa
melancarkan usaha yang menguntungkan ini.

Langkah-langkah budidaya ikan Nila:


1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila
Ikan nila sebenarnya bisa dibudidayakan di berbagi media seperti kolam
tanah, kolam semen, hingga aquarium.
Namun, budidaya di kolam terpal adalah pililhan yang paling aman.
Lokasi kolam terpal juga bisa menentukan kemudahan dan hasil panen.
Inilah beberapa poin yang harus diperhatikan ketika memilih tempat:
a. Pilih lokasi yang memudahakan kamu untuk mengawasi kolam setiap saat
b. Pastikan lokasi yang dipilih tidak ditumbuhi rumput liat atau pohon besar
yang bisa menghambat pembuatan kolam terpal
c. Usahakan agar lokasi yang dipilih memiliki penyinaran yang baik.
2. Pembuatan Media Budidaya Ikan Nila
Setelah memilih lokasi yang sesuai, saatnya untuk membuat kolam terpal.
Berikut adalah langkah sederhana untuk membuat kolam terpal:
a. Galilah tanah sedalam kurang lebih 70 cm dan ratakan dasar tanah yang
telah digali.
b. Pakailah batu bata di dasar galian untuk mempermudah pengecekan tinggi
dan pengisian air (susun secara merata dengan ketinggian yang sama)
c. Buatlah tanggul agar terpal tetap kuat dan tidak mudah rusak
d. Taburkan sekam di dasar kolam secara merata
e. Mulai memasang terpal dengan memasang pemberat yang berfungsi agar
terpal tidak mudah bergeser f.Buatlah sanitasi air untuk mempermudah
pembersihan kolam terpal.
Setelah semua langkah dilakukan, kamu bisa mulai mengisi kolam terpal
dengan air.

3. Pemilihan Bibit untuk Budidaya Ikan Nila


Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah memilih bibit.
Sebenarnya ada 2 cara untuk mendapatkan bibit ikan nila.
Pertama adalah dengan mendapatkannya langsung dari indukan ikan nila dan
yang kedua adalah dengan membelinya langsung di pasar atau koperasi
perikanan.
Cara kedua adalah pilihan terbaik jika kamu ingin cara yang lebih praktis.

Setelah memilih cara mendapatkan bibit, saatnya untuk memilih bibit


terbaik.
Inilah ciri-ciri bibit ikan nila yang berkualitas:
a. Bibit denganwarna belang yang jelas dengan ukuran kurang lebih 12 cm
b. Bibit yang lincah dan fisiknya nya tidak ada yang cacat
c. Pastikan bibit memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat
kurang lebih 30 gram.

4. Penyebaran Bibit
Penyebaran bibit adalah salah satu tahapan yang penting dalam proses
budidaya ikan nila.
Walaupun ikan nila merupakan ikan yang memiliki daya tahan yang kuat,
proses penebaran benih tetap tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Inilah cara penyebaran benih yang benar:


a. Siapkan wadah seperti ember dan masukan air bersih hingga memenuhi
setengah wadahnya
b. Masukan bibit ke dalam wadah dan tunggu hingga kurang lebih 10
menit;Penuhi ember dengan air kolam dan tunggu lagi selama 5 menit
(proses ini dilakukan agar ikan nilai tidak stres) c.Sebarkan bibit dengan
perlahan-lahan ke dalam kolam terpal.

Walaupun kamu bisa menebar bibit sebanyak-banyaknya di sebuah kolam,


akan lebih baik jika kamu memberi batas maksimum 100 ikan untuk setiap
kolam.
5. Perawatan serta Panen
Hal yang harus dilakukan dengan baik hingga masa panen tiba adalah
memberi pakan secara teratur serta selalu menjaga kebersihan kolam.
Ikan nila harus diberi makan setidaknya 2 atau 3 kali sehari.
Pilihlah pakan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan
vitamin.
Selain itu, kamu juga bisa memberi makan ikan nila dengan siput sawah
atau sayuran yang sudah dipotong kecil-kecil.
Setelah 6 bulan, ikan nila akan mencapai berat idealnya yaitu sekitar 500
gram yang artinya ikan sudah siap dipanen.

2. Ikan lele
Jka kamu adalah penggemar pecel lele, kamu pasti sudah tidak asing
dengan ikan yang satu ini. ikan lele memiliki rasa yang lezat dan
mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh seperti protein dan vitamin
B-12. Selain kaya gizi dan enak rasanya, budidaya ikan lele bisa menjadi
pilihan bisnis rumahan jika kamu sedang mencari tambahan uang.
Berbisnis ikan lele membutuhkan ketekunan dan keseriusan karena kamu
harus berhadapan dengan bau amis setiap harinya.
Selain itu, kamu juga harus memiliki konsistensi yang tinggi karena proses
yang dilalui hingga panen cukuplah panjang.
Namun, bisnis ini bisa dibilang sangat ramah untuk para pemula.
Langkah-langkah Budidaya Ikan Lele

Cara budidaya ikan lele


1. Membuat Kolam Lele
Jika kamu memiliki kolam ikan yang tak terpakai, kamu bisa
membudidayakan ikan lele di sana.
Jika tidak, kamu juga bisa membuat kolam sederhana dari terpal yang cara
membuatnya cukup simpel.
Kolam lele yang baik haru memiliki suhu 20 hingga 28 derajat Celsius.
Selain itu, suasana kolam haruslah tenang dan berwarna keruh dengan
sedikit aksen hijau dari lumut.
Jangan mengisi air terlalu dangkal karena ikan lele bisa mati kepanasan.
Terlebih, kamu juga bisa menambah eceng gondok yang berfungsi sebagai
penyerap racun dan memberi keteduhan untuk para lele.

2. Memilih Indukan yang Berkualitas


Untuk memastikan bisnis ini sukses, dibuthkan indukan yang berkualitas.
Ciri-ciri bibit lele jantan yang berkualitas adalah sebagai berikut:
Perut ramping
Tulang kepala pipih
Warnanya gelap
Lincah
Alat kelaminnya runcing
Sementara untuk bibit lele betina, inilah ciri-ciri yang harus diperhatikan:
Perut lebih besar dari punggung, lambat dan kelaminnya bulat
3. Mencari Tahu Lele yang Siap Kawin dan Mengembangbiakannya
Ciri-ciri lele yang siap kawin bisa dilihat dari warna kelaminnya.
Kelamin lele pejantan berwarna merah ketika siap kawin.
Sedangkan untuk lele betina, warna kelaminnya akan menguning.
Jika proses pengembang biakan sudah berhasil, segera pisahkan benih-
benih dari kolam.

4. Memindahkan Benih Lele ke dalam Kolam


Sebelum memisahkan benih-benih dari kolam, siapkan dahulu ember yang
diisi dengan air kolam untuk benih tersebut.
Pasalnya, jika proses ini tidak dilakukan, benih lele akan stres dan kemudian
mati.
Kolam untuk benih lele ini pun harus memiliki ketinggan air yang
dikurangi 10 hingga 20 cm dari ketinggian air kolam lele biasa.
Setelah itu, simpan ember ke dalam kolam pada pagi atau malam hari dan
tunggu hingga 24 jam.
Proses ini dilakukan agar benih-benih ikan lele bisa beradaptasi dengan
lingkungan barunya.

5. Memelihara Lele
Memerhatikan kebersihan kolam adalah salah satu kunci untuk mencapai
budidaya ikan lele yang sukses.
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan pakan yang berkualitas untuk para
ikan lele.
Pakan sentrat 781-1 bisa dipilih karena lele sangat membutuhkan
kandungannya.
Makanan diberikan 3x seharu pada pukul 7 pagi, 5 sorem dan 10 malam.
Jika kamu merasa sudah memberi makan lele sesuai dengan porsi biasanya
tetapi beberapa lele masih lincah mendongakkan kepala, kamu bisa memberi
tambahan pakan untuk mereka. Jangan sampai ada pakan yang tersisa di
kolam karena bisa menimbulkan penyakit untuk lele karena endapannya.

6. Memisahkan Lele yang Siap Panen


Ukuran fisik yang dicari di pasaran adalah sekitar 7 atau 9-12 cm.
Untuk itu pastikan lele memiliki ukuran tersebut sebelum dipanen.
Selain itu, ciri lele siap panen adalah warna kolam yang mulai kemerahan.
Setelah semua lele siap panen diangkut, pastikan tidak ada lele dewasa lagi
di sana agar kolam tersebut bisa dipakai untuk benih yang baru.

3. Ikan gabus

Ikan gabus berasal dari Indonesia, sering di temukan hidup di perairan air
tawar, waduk, sungai dan bahkan di rawa – rawa. Namun sayangnya,
sekarang populasi dari ikan gabus kian berkurang, sehingga melakukan
tindakan budidaya tentunya sesuatu yang sangat di perlukan dan di
kembangkan. Ikan gabus ini di kenal dengan berbagai nama, seperti haruan,
kocolan, bogo, bale salo, kutuk,bayong dan licingan.

Cara budidaya ikan gabus


1. Pemilihan Tempat
Ada bebrapa tempat pembudidayaan ikan gabus yang biasa di pakai oleh
para peternak ikan gabus, yaitu : kolam tana, kolam terpal maupun kolam
beton. Pilihlah salah satu jenis kolam yang akan kamu pakai nantinya,
sesuaikan dengan modal awal.
2.memilih indukan ikan gabus
Sebelum melakukan pembudidayaan, tentunya anda terlebih dahulu harus
memilih indukan yang bagus, sehat dan aktif. Perbedaan induk jantan dan
betina ikan gabus adalah sebagai berikut :
Ikan gabus jantang biasanya akan a.mempunyai bentuk kepala yang oval dan
betina yang berbentuk bulat.
b.Warna tubuh ikan gabus jantan sedikit gelap dan pada betina terdapat
warna kontras yang cukup terang.
C.Lubang genital pada ikan gabus jantan biasanya berwarna merah dan jika
di tekan akan keluar cairan bening dan pada betina jika di tekan pada bagian
perut akan mengeluarkan telur, bertekstur lembek dan cenderung berukuran
lebih besar dari pada perut ikan gabus jantan.

3. Memulai Pemijahan dan Proses Penetasan Telur


Pemijahan sendiri berarti sebuah proses di mana adanya pelepasan telur
beserta sperma pada induk ikan yang nantinya akan menghasilkan
pembuahan. Ini adalah proses yang terjadi ketika anda telah menemikan
indukan untuk melakukan pemijahan.
Campurkan beberapa indukan jantan dan betina, setidaknya 20 hingga 30
indukan. Disinilah bak atau kolam yang telah anda pilih sebelumnya di
perlukan. Sama seperti cara budidaya ikan cupang. ada beberapa kolam yang
di perlukan, salah satunya untuk proses pemijahan.
Biarkan indukan ikan gabus selama 3 atau 4 hari di dalam kolam tersebut,
usahakan agar air untuk tetap mengalir selama terjadinya proses pemijahan
berlangsung. Beberapa tanaman air bisa anda tambahkan ke dalam kolam
selam pemijahan. Isi air kolam dengan batasan hingga 50 cm. Biasanya ikan
gabus betina mampu menghasilkan hingga 11.000 butit telur.
Telur – telur tersebut akan menetas dalam waktu lebih kurang sehari.
Aturlah suhu kolam hingga 28 derajat C. Biarkan saja anakan ikan gabus
yang telah menetas tersebut, karena mereka masih menyimpan cadangan
makanan sendiri untuk selama lebih kurang 2 hari.

4. Perwatan Larva Ikan Gabus


Untuk merawat burayak atau larva dari ikan gabus, maka anda harus
mempersiapkan beberapa langkah pemeliharaan, berikut penjabarannya :
Perwatan burayak ketika menginjak umur 2 hari
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa larva atau burayak ini telah
menyimpan cadangan makanan untuk 2 hari lamanya, dan setelah itu anda di
haruskan memberi makanan seperti artemia, anda bisa memberi pakan 3 kali
dalam sehari agar larva – larva tersebut bisa tumbuh besar dengan cepat.
Perawatan saat burayak atau larva berumur 5 hari
Tetap memberikan makan 3 kali dalam sehari dan jika perlu sisipkan
makanan tambahan seperti Daphina. Selalu ingat untuk mengganti air kolam
dan kelancaran sirkulasi serta jangan lupa dalam memberikan pakan.

5. Penebaran Benih
Penebaran benih ikan gabus biasanya di lakukan ketika umur anakan ikan
mencapai 2 minggu. Biasanya penebaran benih akan di lakukan ketika larva
atau benih ikan belum di beri makan dan pada saat pagi hari. Setelah 2 hari
berlangsung, biasanya barulah petani ikan akan memberikan pakan yang
umumnya berupa pellet atau makanan buatan pabrik.

6. Cara Pemberian Pakan Rutin


Anda dapat memberikan pakan berupa pellet, namun bisa juga
menyediakan beberapa jenis pakan alternatif seperti anakan rayap, sisa
danging ampasan yang ada di dapur dan ikan teri. Anda juga bisa membuat
campuran pakan sendiri dengan bahan – bahan : ampas tahu, bekatul, ikan
teri dan juga jagung. Rebus keseluruhan bahan – bahan tersebut dan giling
menjadi satu, jemur campuran pakan tadi setelah anda merasa semua bahan
tercampur dengan rata.
Karena sifat dari ikan gabus ini yang sangatlah kanibal, anda harus
melakukan pengontrolan sesering mungkin, apalagi ketika anda telat
memberi makan. Karena hal yang di takutkan adalah terjadinya saling
memangsa antara mereka dan akan menyisakan yang kuat sebagai
pemenang. Ini tentunya akan berdampak pada kerugian.

7. Proses Panen
Keunikan dari cara budidaya ikan gabus ini adalah peluang anda untuk
melihat kebutuhan pasar. Bahkan anda bisa melakukan proses panen secara
bertahap di dalam tiap – tiap kolam. Ikan gabus adalah ikan air tawar yang
memiliki daya tahan tinggi.
Dan manfaat beragam yang di miliki ikan gabus membuar ikan ini akan
selalu di minati. Jangan lupa untuk melakukan pensortiran atau pemisahan
setidaknya sebulan sekali. Pilihlah ukuran ikan gabus yang sama besar dan
pisahkan dengan yang berukuran lebih kecil atau lebih besar.
Kelompokkan ikan – ikan tersebut berdasarkan bentuk fisik dan besarnya
ukuran mereka, ini untuk mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih
kecil.

4. Ikan patin

Cara budidaya ikan patin tentunya paling mudah menggunakan kolam.


Agar lebih ekonomis dan menghemat biaya, menggunakan kolam terpal
sangat dianjurkan. Selain itu, ikan patin juga termasuk ikan yang mudah
beradaptasi dengan lingkungan, jadi tak perlu susah-susah mengeluarkan
biaya mahal untuk membuat kolam sesuai ekosistem ikan patin. Untuk lebih
jelasnya, simak ulasan berikut ini.

Cara Budidaya Ikan Patin


1. Pembuatan kolam
Seperti yang sudah kami bahas di atas bahwa jika ingin lebih ekonomis
dan menghemat biaya, sebaiknya menggunakan kolam terpal. Selain itu
kolam terpal juga dapat disesuaikan dengan luas lahan. Untuk membuat
kolam ikutilah langkah-langkah berikut ini.
Gunakan terpal plastik yang berkualitas.Gunakan terpal dengan Panjang 8-
12 meter dan lebar 6-8 meter.Lalu, ratakan lahan untuk kolam menggunakan
cangkul.JIka di perlukan buat sekurab tanah di bagian tengah kolam.Setelah
itu tebarkan pasir dengan ketebalan kurang lebih 10 cm.Sebagai penyangga,
setiap pojok kolam bisa tancapkan tiang dari bambu atau kayu yang kuat
.Selanjutnya pasang terpal pada penyangga membentuk persegi Panjang
dengan ukuran yang telah di tentukan.

2. Pemilihan Benih Ikan Patin


Pemilihan benih yang baik dan tepat akan menentukan kualitas dan
lamanya waktu panen. Untuk dapat mendapatkan benih ikan yang
berkualitas anda bisa melakukan pemijahan sendiri. Namun bila hal tersebut
terlalu repot, anda bisa membelinya di balai benih ikan. Sebelum membeli
benih ikan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan seperti di bawah ini.
Usahakan lokasi pembelian benih ikan tak terlalu jauh dengan lokasi
rumah, hal ini untuk menghindari kematian benih ikan selama di
perjalanan.Pilih benih yang berukuran sama dan cerah mengkilap.Pastikan
benih ikan yang anda beli tak memiliki luka dan cacat di tubuhnya.Pilih
benih yang masih bergerak lincah dan bebas.

3. Penebaran Benih Ikan Patin Kedalam Kolam


Setelah membeli benih jangan langsung di masukan kedalam kolam.
Namun benih ikan patin terlebih dahulu harus diberi trethment aklimatisasi.
Sebelum menebar ikan patin dan beberapa hal yang perlu di perhatikan
antara lain.
Pastikan kolam sudah terdapat plankton sebagai pakan alami. Nah untuk hal
ini biasanya kolam diisi beberapa hari sebelum penebaran benih ikan.
Masukan plastik berisi benih kedalam kolam selama 20 menit untuk
menyesuaikan suhu dalam wadah plastik.Usahakan proses penebaran
dilakukan pada pagi atau sore hari agar suhu air tak terlalu panas.Kepadatan
penebaran benih disesuaikan dengan ukuran kolam.

4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan ikan berupa pelet diberikan dengan komposisi 3/4 dari
bobot ikan patin per hari. Saat ikan patin masih berukuran kecil pemberian
pelet harus lebih sering sebanyak kurang lebih 4-5 kali per hari. Jika ikan
siap panen pemberian pelet dikurangi menjadi 3 kali sehari.
5. Pemeliharaan Ikan Secara Rutin
Dalam membudidayakan ikan patin pemeliharaan harus dilakukan secara
rutin. Untuk menghasilakan ikan patin yang berkualitas maka sebaiknya
anda memperhatikan hal berikut ini.
Lakukan pergantian air secara rutin kurang lebih 2-3 minggu
sekali.Pergantian air dilakukan secara bertahap.Segera tambahkan air apabila
volume air kolam berkurang.

6. Penanganan Hama dan Penyakit


Salah satu kendala dan resiko terbesar pembudidayaan ikan patin yaitu
hama dan penyakit. Penyebab penyakit pada ikan patin biasanya karena
terkena infeksi atau non infeksi. Untuk mencegah hama, anda bisa
memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Pada umumnya hama tidak
suka dengan sinar lampu. Dengan membasmi hama dan penyakit ikan
menggunakan penanganan yang tepat, maka ikan pati akan tumbuh dengan
kualitas yang baik.

7. Ikan Patin pun Siap di Panen


Setelah menunggu lama hingga ikan mulai berukuran besar maka sudah
siap di panen. Ketika akan di panen ikan patin biasanya berusia 5-6 bulan
setelah penebaran benih ikan.

Berikut cara memanen ikan yang benar dan baik.


a. Pertama, kuras air kolam dan sisakan volume air sebanyak 1/3 bagian.
b. Selanjutnya panen ikan menggunakan jaring.
c. Lakukan dengan hati-hati agar ikan tidak terluka.
d. Masukan ikan patin kedalam wadah berisi air segar dengan suhu 20
derajat celcius agar ikan tetap segar.
e. Sebaiknya lakukan pemanenan pada pagi atau sore hari.
f. Masukan ikan kedalam plastik transparan.
g. ikan siap dijual

Anda mungkin juga menyukai