Disusun oleh:
Nabila intan pratiwi
Kls IX.8
T.P 2020/2021
Jenis-jenis ikan konsumsi
1. Ikan Nila
Budidaya ikan nila memang merupakan salah satu usaha yang diminati
oleh banyak orang.
Bisnis ini tidak ada matinya mengingat kebutuhan ikan di Indonesia yang
tidak pernah surut.
Selain itu, teknologi yang semakin maju semakin memudahkan bisnis yang
satu ini untuk dilakukan di rumah.
Namun, bisnis ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Kamu perlu memerhatikan beberapa poin penting yang bisa
melancarkan usaha yang menguntungkan ini.
4. Penyebaran Bibit
Penyebaran bibit adalah salah satu tahapan yang penting dalam proses
budidaya ikan nila.
Walaupun ikan nila merupakan ikan yang memiliki daya tahan yang kuat,
proses penebaran benih tetap tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
2. Ikan lele
Jka kamu adalah penggemar pecel lele, kamu pasti sudah tidak asing
dengan ikan yang satu ini. ikan lele memiliki rasa yang lezat dan
mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh seperti protein dan vitamin
B-12. Selain kaya gizi dan enak rasanya, budidaya ikan lele bisa menjadi
pilihan bisnis rumahan jika kamu sedang mencari tambahan uang.
Berbisnis ikan lele membutuhkan ketekunan dan keseriusan karena kamu
harus berhadapan dengan bau amis setiap harinya.
Selain itu, kamu juga harus memiliki konsistensi yang tinggi karena proses
yang dilalui hingga panen cukuplah panjang.
Namun, bisnis ini bisa dibilang sangat ramah untuk para pemula.
Langkah-langkah Budidaya Ikan Lele
5. Memelihara Lele
Memerhatikan kebersihan kolam adalah salah satu kunci untuk mencapai
budidaya ikan lele yang sukses.
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan pakan yang berkualitas untuk para
ikan lele.
Pakan sentrat 781-1 bisa dipilih karena lele sangat membutuhkan
kandungannya.
Makanan diberikan 3x seharu pada pukul 7 pagi, 5 sorem dan 10 malam.
Jika kamu merasa sudah memberi makan lele sesuai dengan porsi biasanya
tetapi beberapa lele masih lincah mendongakkan kepala, kamu bisa memberi
tambahan pakan untuk mereka. Jangan sampai ada pakan yang tersisa di
kolam karena bisa menimbulkan penyakit untuk lele karena endapannya.
3. Ikan gabus
Ikan gabus berasal dari Indonesia, sering di temukan hidup di perairan air
tawar, waduk, sungai dan bahkan di rawa – rawa. Namun sayangnya,
sekarang populasi dari ikan gabus kian berkurang, sehingga melakukan
tindakan budidaya tentunya sesuatu yang sangat di perlukan dan di
kembangkan. Ikan gabus ini di kenal dengan berbagai nama, seperti haruan,
kocolan, bogo, bale salo, kutuk,bayong dan licingan.
5. Penebaran Benih
Penebaran benih ikan gabus biasanya di lakukan ketika umur anakan ikan
mencapai 2 minggu. Biasanya penebaran benih akan di lakukan ketika larva
atau benih ikan belum di beri makan dan pada saat pagi hari. Setelah 2 hari
berlangsung, biasanya barulah petani ikan akan memberikan pakan yang
umumnya berupa pellet atau makanan buatan pabrik.
7. Proses Panen
Keunikan dari cara budidaya ikan gabus ini adalah peluang anda untuk
melihat kebutuhan pasar. Bahkan anda bisa melakukan proses panen secara
bertahap di dalam tiap – tiap kolam. Ikan gabus adalah ikan air tawar yang
memiliki daya tahan tinggi.
Dan manfaat beragam yang di miliki ikan gabus membuar ikan ini akan
selalu di minati. Jangan lupa untuk melakukan pensortiran atau pemisahan
setidaknya sebulan sekali. Pilihlah ukuran ikan gabus yang sama besar dan
pisahkan dengan yang berukuran lebih kecil atau lebih besar.
Kelompokkan ikan – ikan tersebut berdasarkan bentuk fisik dan besarnya
ukuran mereka, ini untuk mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih
kecil.
4. Ikan patin
4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan ikan berupa pelet diberikan dengan komposisi 3/4 dari
bobot ikan patin per hari. Saat ikan patin masih berukuran kecil pemberian
pelet harus lebih sering sebanyak kurang lebih 4-5 kali per hari. Jika ikan
siap panen pemberian pelet dikurangi menjadi 3 kali sehari.
5. Pemeliharaan Ikan Secara Rutin
Dalam membudidayakan ikan patin pemeliharaan harus dilakukan secara
rutin. Untuk menghasilakan ikan patin yang berkualitas maka sebaiknya
anda memperhatikan hal berikut ini.
Lakukan pergantian air secara rutin kurang lebih 2-3 minggu
sekali.Pergantian air dilakukan secara bertahap.Segera tambahkan air apabila
volume air kolam berkurang.