Anda di halaman 1dari 39

Farmasi Perapotekan

Sudrajat Sugiharta, M.Farm., Apt


0878 8755 0995

penapharmacy@gmail.com
Tawuran Bisnis Apotek
PASAR FARMASI VS PASAR APOTEK

20,19%
Hypermrkt

Supermrkt

Minimrkt

Warung
ITEM OBAT CENDERUNG BERTAMBAH

POLA PENULISAN R/ CENDERUNG BERUBAH

AKTIFITAS MARKETING OBAT CENDERUNG MENINGKAT

BANYAK APOTEK BARU & BANYAK PULA YG TUTUP

MARKETING SKILL..PHARMACEUTICAL SKILL..MANAGERIAL SKILL


– Retail
– dispensing, komponding, selling, penyimpanan
Farmasi dan penangan, informasi obat, konseling pasien,
Perapotekan pemilihan produk untuk inventor, identifikasi
produk fast moving, administrasi, supervisi
kefarmasian, kewirausahaan.
Dispensing

Interpretasi dan evaluasi resep,


pengadaan dan perubahan bentuk
(komponding) produk farmasetika,
pelabelan dan penyediaan produk
menggunakan kemasan yang cocok
menurut persyaratan aturan legal
Komponding

Preparasi, mixing,
pengumpulan, pengemasan,
pelabelan obat
Tipe farmasi komunitas

• Apotek perorangan
• Apotek waralaba
- Apotek K24
- Apotek Century
-Apotek Kimia Farma
- Apotek Watson
-Apotek Guardian
-dll
NATURE OF BUSINESS

• Retail
Menjual langsung ke end
user/kustomer

• Grosir
Suplai ke retail yang lain,
klinik, rumah sakit, toko obat
Sebelum Sesudah

Dokter Dokter

Rx Rx interaction

Apoteker
Pasien
dispensing

Pasien
Apoteker
Konter Resep

Area farmasi untuk memproses


resep, mulai penyiapan hingga
penyerahan kepada pasien
Ruang Konseling Farmasi

Area konseling farmasi yang


terbatas hanya penggunaan
oleh apoteker
Area Depan

Obat yang dijual yanpa resep


dokter: Over The Counter (OTC)
- Obat bebas, bebas
terbatas
- Vitamin dan Suplemen
- Kosmetika, toiletries, alat
rehabilitasi, dan lain-lain
• Percaya diri akan pengetahuan yang unik
Apoteker harus
• Farmasis mempunyai kontribusi besar
bangga dan percaya terhadap kesembuhan pasien
diri
• Profesional dalam farmakoterapi rasional
KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004
Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek

Apoteker tidak sekedar meracik obat untuk pasien


Standar Pelayanan
Kefarmasian di
Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain
Apotek

Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,


ketrampilan dan prilaku

Memberikan pelayanan informasi obat dan konseling


• Penyerahan obat
PELAYANAN • Informasi obat
• Konseling
Manfaat Konseling Bagi Pasien

Mengurangi kesalahan dalam


penggunaan obat
Mengurangi ketidak patuhan
Mengurangi ADR
Menjamin bahwa pengobatan aman dan
efektif
Tambahan penjelasan tentang
penyakitnya
Membantu dengan merawat diri sendiri
Membantu situasi selain obat (KB,
masalah emosional)
Mengurangi biaya kesehatan baik
individu, pemerintah dan masyarakat
Manfaat Konseling Bagi Apoteker

Legal protection
Memelihara status profesional sebagai
bagian tim kesehatan
Meningkatkan kepuasan pekerjaan
Mengurangi stres pekerjaan
Tambahan pelayanan untuk mengikat
pasien dan membantu dalam
berkompetisi
Meningkatkan pendapatan melalui
pembayaran saat pelayanan konseling
dan mengurangi kehilangan pasien.
• Kegagalan memahami tujuan terapi
• Ketidak mampuan instruksi penggunaan obat
• terapi polifarmasi
Ketidak Patuhan • Frekuensi penggunaan
Dalam • Lama terapi
Aturan Pakai • Munculnya efek yang tidak menyenangkan
• Menghilangkan atau berkurangnya gejala penyakit
• Ketakutan akan ketergantungan
• Rasa obat yang tidak enak
• Penyakit
• Biaya, takaran atau takaran obat
SK MENKES Pelayanan resep
1027/MENKES/SK/IX/2004
Standar Pelayanan
Promosi dan edukasi
Kefarmasian di Apotek Pelayanan residensial (home care)
Resep
Administrasi Legalitas
Inkompatibilitas
Screening Farmasetis Suspensi PGA/PGS/CMC
Maximal Dose
Klinis Sediaan Lazim
Spesialite
Pengkajian Resep Alergi
Sinonim

Interaksi
Indikasi
Pemberian Harga
Penimbangan
Penyiapan Peracikan
Pemberian Etiket

Recek / cek ulang Penyerahan Informasi


Apoteker harus aktif dalam menyampaikan
promosi dan edukasi.
Promosi dan Edukasi Penyebaran informasi bisa dengan
menggunakan media, antara lain : melalui
leaflet, brosur, poster, penyuluhan langsung, dll.
Melakukan pelayanan kefarmasian yang
bersifat kunjungan ke rumah,
Terutama untuk lansia dan pasien
Pelayanan Residensial
dengan pengobatan penyakit kronis
(home care) lainnya.
Apoteker harus membuat catatan
berupa catatan pengobatan
(medication record).
Pengawasan

• Narkotik
– Disimpan dalam lemari terkunci
– Dibawah pengawasan apoteker
• Psikotropik:
– Membutuhkan resep dan dicatat
– Pengulangan pemeriksaan produk,
pelabelan, dan pengemasan
Pengawasan

Obat-Obat Tertentu (OOT)


– Sering disalahgunakan
– penggunaan di atas dosis terapi dapat
menyebabkan ketergantungan dan
perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku.
– Co: Dextrometorfan, tramadol, dll
Obat Prekursor:
– zat atau bahan pemula atau bahan kimia
yang dapat digunakan dalam pembuatan
Narkotika dan Psikotropika
– Co: Ephedrin, Ergometrin, Ergometamin
Penyimpanan

• Menyimpan kelebihan
persediaan
• Penyimpanan harus
terkunci dan tertutup
• Tempat kering dan sejuk
Refrigerator

• Refrigerator untuk
menyimpan obat
– Yang membutuhkan
penyimpanan suhu 2 - 8oC
– Eksklusif untuk pengobatan
– Tidak ada makanan
Sistem Komputerisasi

• Hardware
– Desktop, scanner, modem,
printer, print nota
• Software
– Point of Sales, Accounting,
Software perapotekan
Pembelian & Inventory Control

• Menggunakan surat pesanan


yang disertai:
– Nama produk
– Jumlah dan harga
• Pembelian melalui distributor
• Penerimaan obat harus dicek
kembali kesesuaian kualitas dan
kuantitasnya
• Cek kadaluwarsanya
1. Struktur fisik gudang
2. Design gudang
Beberapa hal yang perlu 3. Organisasi pengelola gudang
diperhatikan dalam
4. Prosedur pengeluaran
Sarpras Apotek
5. Efisiensi kerja gudang
6. Penyimpanan dan kontrol stock
7. Penangan khusus untuk barang yang
membutuhkan perhatian stabilitas
K

PENATAAN BERDASARKAN
KLAS TERAPI
K
OBAT KERAS
ALFABETIS
OBAT DISIMPAN DALAM
KULKAS
OBAT BEBAS
FOOD SUPLEMENT
OBAT BEBAS
Swalayan
Counter Resep

Anda mungkin juga menyukai