Lianda Nur Farizi ETS

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Lianda Nur Farizi (1111800190)

Karya Tulis Ini Dikumpulkan Untuk Memenuhi Tugas Evaluasi Tengah Semester (ETS)
Dengan Mata Kuliah Etika Administrasi Publik Kelas B

Pengertian Etika

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran
baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang
menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia,
dan alam.

Kata Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang artinya adat kebiasaan. Etika
merupakan istilah lain dari akhlak, tetapi memiliki perbedaan yang substansial, yaitu konsep
akhlak berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, sedangkan konsep etika
berasal dari pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat.

Arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan berbeda-beda
sesuai deri sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti
baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.

Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua: obyektivisme dan
subyektivisme.

1) Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada
substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham
rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita
senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan
semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak kita untuk berbuat begitu.
2) Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak
atau pertimbangan subyek tertentu.Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme kolektif,
yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
Etika (adab) bisa diartikan dengan standar-standar moral yang mengatur prilaku kita. Hal
ini senada dengan perkataan Mufti Amir yang mengutif pendapat Deddy Mulyana bahwa
etika (adab) adalah:
“Standar-standar yang mengatur prilaku kita: bagaimana kita bertindak dan
mengharapkan orang lain bertindak. Etika (adab) pada dasarnya merupakan dialektika antara
kebebasan dan tanggung jawab, antara tujuan yang hendak dicapai dan cara untuk mencapai
tujuan itu, ia berkaitan dengan penilaian tentang pantas atau tidak pantas, yang berguna atau
tidak berguna, dan yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.”
Dari semua pandangan yang berhubungn dengan pengertian etika di atas, dapat diambil
pemahaman bahwa etika adalah cara pandang manusia tentang tingkah laku yang baik dan
buruk, yang digali dari berbagai sumber yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur
tindakan dengan pendekatan rasional dan filosofis

Pengertian Moral

Poespoprodja, seperti dikutip Masnur Muskich menyebutkan bahwa “Moral berasal dari
bahasa latin “Mores” yang berarti adat kebiasaan. Kata “Mores” bersinonim dengan mos,
moris, manner, mores, atau manners, morals.” Di dalam kamus umum bahasa Indonesia
dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Apabila moral diartikan sebagai tindakan baik atau buruk dengan ukuran adat, konsep
moral berhubungan pula dengan konsep adat yang dibagi pada dua macam adat, yaitu:

1. Adat Shahihah, yaitu adat yang merupakan moral masyarakat yang sudah lama
dilaksanakan secara turun temurun dari berbagai generasi, nilai-nilainya telah
disepakati secara normatif dan tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran yang berasal
dari agama Islam, yaitu Alquran dan As-Sunnah;
2. Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilaksanakan oleh masyarakat, tetapi
bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya kebiasaan melakukan kemusyrikan, yaitu
memberi sesajen di atas kuburan setiap malam Selasa atau Jumat. Seluruh kebiasaan
yang mengandung kemusyrikan dikategorikan sebagai adat yang fasidah , atau adat
yang rusak.

Heri Gunawan dalam bukunya menyebutkan “yang dimaksud dengan moral adalah
sesuatu yang sesuai dengan ide-ide umum yang diterima tentang tindakan manusia, mana
yang baik dan mana yang wajar, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara
layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan)
baik atau buruk, benar atau salah, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.

Dengan pengertian moral sepeti di atas, maka tampak banyak persamaan antara etika dan
moral. Perbedaan yang muncul hanya bahwa etika bersifat teori sedangkan moral lebih
banyak bersifat praktik.

Pengertian Akhlak

Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, yakni jama’ dari “khuluqun” yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat, tata krama, sopan santun, adab, dan tindakan. Kata
akhlak juga berasal dari kata khalaqa atau khalaqun artinya kejadian, serta erat hubungan
dengan “Khaliq” yang artinya menciptakan, tindakan, atau perbuatan, sebagaimana terdapat
kata al-khaliq yang artinya pencipta dan makhluq yang artinya diciptakan.

Secara linguistis, kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu isim masdar (bentuk
infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi majid
af’ala yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak
dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan ad-din
(agama). Kata akhlaq juga isim masdar dari kata akhlaqa, yaitu ikhlak. Berkenaan dengan ini,
timbul pendapat bahwa secara linguistis, akhlak merupakan isim jamid atau isim ghair
mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata. Dalam pengertian umum, akhlak dapat
dipadankan dengan etika atau nilai moral.

Ahmad Amin dalam bukunya al-akhlaq, mendefinisikan akhlak dengan kebiasaan


seseorang. Atau kecenderungan hati atas suatu perbuatan dan telah berulang kali dilakukan
sehingga mudah mengerjakannya tanpa lebih dahulu banyak pertimbangan.

Semua definisi akhlak secara subtansi tampak saling melengkapi, dengan lima ciri
akhlak, yaitu sebagai berikut.

1. Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
2. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Ini tidak
berarti bahwa saat melakukan perbuatan, orang yang bersangkutan dalam keadaan
tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila
3. Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya,
tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan atas dasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan.
4. Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main
atau karena bersandiwara, perbuatan yang dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah,
bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan pujian.

Secara terminologis, pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan tiga
unsur yang sangat penting berikut:

1. Kognitif sebagai pengetahuan dasar manusia melalui potensi intelektualitasnya;


2. Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melalui upaya menganalisis
berbagai kejadian sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan;
3. Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional ke dalam bentuk perbuatan
yang konkret.

Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan bahwa akhlak itu
abstrak, tidak dapat diukur diberi nilai oleh indrawi manusia. Untuk itu memberi penilaian
baik atau buruknya akhlak seseorang dilihat dari perbuatan-perbuatan yang sudah menjadi
kebiasaannya, dan inilah yang disebut dengan perbuatan akhlak.

Hubungan Etika Moral dan Akhlak

Jika pengertian etika, moral, dan akhlak tersebut dihubungkan satu dengan lainnya, kita
dapat mengetakan bahwa antara etika, moral, akhlak memiki objek yang sama, yaitu sama-
sama membahas tentang perbuatan manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik
atau buruk.

Pengertian moral sama dengan akhlak karena secara bahasa artinya sama, yaitu tindakan
atau perbuatan. Moralitas manusia dibagi menjadi dua, yaitu: (1) moralitas yang baik; dan (2)
moralitas yang buruk. Perbedaan dari kedua konsep itu, yaitu akhlak dan moral terletak pada
standar atau rujukan normatif yang digunakan. Akhlak merujuk pada nilai-nilai agama,
sedangkan moral merujuk pada kebiasaan. Begitu juga pada etika yaitu cara pandang manusia
tentang tingkah laku yang baik dan buruk. Hampir ada kesamaan dari ketiga istilah tersebut.
Contoh Etika Moral dan Akhlak dalam Kehidupan sehari-hari

Contoh Etika yang bisa saya ambil contoh dari beberapa sumber dari artikel, yang
secara umum dan menjadi kebiasaan ditenangah kehidupan masyarakat, diantaranya:

1. Mengucapkan salam saat bertemu ke rumah orang lain


Contoh etika yang pertama adalah mengucapkan salam saat bertamu. Etika ini sudah
diajarkan sejak dahulu hingga sekarang. Sehingga, seseorang yang tidak mengucap salam
saat bertamu akan dianggap tidak memiliki etika.
2. Mencium tangan kedua orang tua ketika beraktivitas
Selain mengucapkan salam saat bertamu, ada juga contoh etika lain yaitu mencium
tangan kedua orang tua ketika hendak melakukan kegiatan. Tidak hanya dipraktikkan
oleh seorang anak yang masih sekolah, namun juga oleh seseorang yang akan
berangkat bekerja.
3. Membuang sampah di tempat sampah
Contoh selanjutnya adalah membuang sampah pada tempatnya. Etika ini sudah diajarkan
sejak dahulu hingga sekarang. Namun hingga hari ini masih banyak anak yang
melanggar etika dengan membuang sampah sembarangan.
4. Mohon maaf ketika mmelakukan kesalahan
Ada juga contoh etika yang lain, yaitu meminta maaf ketika melakukan suatu kesalahan.
Etika ini sangat penting terlebih dalam rangka meningkatkan perdamaian. Namun, harus
diakui juga bahwa masih ada orang yang enggan meminta maaf saat melakukan
kesalahan. Hal itu disebabkan karena ego seseorang yang lebih tinggi.

Contoh Moral, antara lain:

1. Membuang sampah tepat pada tempatnya.


2. Membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua.
3. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat pemberian dari seseorang.
4. Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
5. Menyantuni anak yatim dan piatu di panti asuhan.
6. Memberikan pemberlajaran untuk anak-anak jalanan.
7. Menunaikan ibadah tepat pada waktunya.
8. Menghargai pendapat orang lain saat rapat sedang berlangsung.
9. Mencium tangan orang tua saat hendak keluar rumah.
10. Memberikan tempat duduk saat di kendaraan umum untuk orang tua maupun ibu
hamil yang tidak mendapat tempat duduk.

Contoh Akhlak, terdapat dua macam. Yang saya ambil, yaitu Akhlak Terpuji (al-
akhlaaqul mahmuudah) dan Akhlak Tercela (al-akhlaaqul madzmuumah). Akhlak Terpuji (al-
akhlaaqul mahmuudah) adalah oerbuatan baik yang diakukan kepad a Allah, sesame manusia
dan makhluk-makhluk lainnya. Contoh akhlak terpuji seperti Berbakti kepada orang tua,
menghormati tamu, memberikan sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan,
membantu orang lain dan masih banyak lagi. Selanjutnya, Akhlak Tercela (al-akhlaaqul
madzmuumah) adalah perbuatan buruk kepada Allah, sesame manusia dan makhluk-makhluk
lainnya. Contoh akhlak tercela seperti berbuat dusta, mengumpat, mengadu domba, iri hati,
sombong dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Abdullah (2016). Adab Murid Terhadap Guru Dalam Perspektif Kitab Bidayatul
Hidayah Karangan Imam Ghazali. Jurnal Perpustakaan UIN Antasari.

https://www.researchgate.net/publication/335867889_MAKALAH_ETIKA_MORAL_DAN_
AKHLAK

Mufti Amir, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 1999), h. 17

Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya. Bandung: Alfabeta,


2012.

A. Rahman Ritonga, Akhlak Merakit Hubungan Dengan Sesama Manusia, (Surabaya:


Amelia, 2005), h. 7.

https://jagad.id/definisi-etika/

https://dosensosiologi.com/contoh-nilai-moral/#:~:text=Adapun%20beragam%20contoh
%20nilai%20moral,ketika%20mendapat%20pemberian%20dari%20seseorang.

https://saintif.com/akhlak-adalah/

Anda mungkin juga menyukai