Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN PADA NY. J DENGAN GANGGUAN ELIMINASI


DI RUANG DAHLIA RS JOMBANG

OLEH:

IIS SUKAESIH S. Kep


NPM 4012210036

PROGRAM STUDI NERS


STIKES BINA PUTERA BANJAR
2021
PROGRAM STUDI NERS
STIKES BINA PUTERA BANJAR
Jln. Mayjen Lili Kusumah – Sumanding Wetan No.33 Kota Banjar
Tlp (0265) 741100 - Fak (0265) 744043 Web: www.stikesbp.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN PADA NY. J DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
DI RUANG DAHLIA RS JOMBANG

1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. J
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Agama : Islam
No. Medrek : 258724
Tgl masuk : 23 Januari 2021
Tgl pengkajian : 25 Januari 2021
Diagnosa medis : Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dgn klien : Suami
Alamat : Banjar

B. Riwayat penyakit
Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri saat berkemih.

Riwayat penyakit sekarang


Klien mengatakan nyeri saat berkemih. Klien mengatakan nyeri di perut sampai
kepunggung, merasa mual, lalu klien di bawa ke rumah sakit jombang menuju IGD
kemudian klien di pindah ke ruang dahlia P: Nyeri muncul saat berkemih Q: Nyeri seperti
di tusuktusuk R: Nyeri timbul dari abdomen bawah sampai ke punggung S: Skala nyeri 6
T: Nyeri hilang timbul selama 5-15 menit.

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 2


Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan memilik riwayat hipertensi dan diabetes dan tidak mempunya
penyakit keturunan.

Genogram

Tn. N Ny.S
Tn. H Ny. M
79 th 71 Th 75 Th
80 th

Ny. H Ny. J Tn. A


34 Th Ny. K
41 Th 35 Th
27 Th
.
K
6
3
t
h

An. H
An. K 3 th
8 Th

Keterangan:
: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Tanda Perceraian

: Wanita Hamil : Garis Keturun


.

: Garis Perkawinan : Tinggal dalam satu rumah

:Klien

C. Riwayat activity daily living

No Kebutuhan Sebelum sakit Setelah sakit


1 Nutrisi
1) BB/TB a. 55 kg / 158 cm a. 55 kg / 158 cm
2) Diet b. nasi,sayur, lauk b. Bubur Nasi, sayur dan
3) Kemampuan c. Baik lauk pauk
- mengunyah d. 3 x sehari kadang 2 c. Baik tidak ada keluhan

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 3


- menelan x sehari
- bantuantotal/sebagian e. Tidak ada alergi
4) frekuensi f. Tumis Labu Siam
5) porsi makan dan Gorengan
6) makan yang menimbulkan
alergi
7) makan yang disukai
2 Cairan
a. intake a. oral : minum air a.oral : air minum 1500 cc/
- oral putih +- 8 gelas hari, Obat Injeksi
 jenis sehari analgetik 3x1 cc perhari
 jml…….cc/hari (2000cc/hari) Intravena : Nacl 20 tpm
 bantuan total/sebagian b. output (1500cc/24 Jam)
- intravena BAK normal kira- b. output
 jenis kira 6x s.d 7x Klien mengatakan air
 jml….cc/hari sekali 50 s.d 100 kencing sedikit saat
b. output cc berkemih <400cc/hari)
 jenis cc
 jml….cc/hari
3 Eliminasi a. BAB a. BAB
a. BAB BAB 1x, padat tapi BAB 1x, padat tapi
- frekuensi tidak keras, warna tidak keras, warna
- konsistensi kuning, tidak ada kuning, tidak ada nyeri
- warna nyeri saat bab, saat bab, bantuan
- keluhan mandiri sebagian
- bantuan/total b. BAK b. BAK
b. BAK BAK normal kira- Klien mengatakan air
- frekuensi kira 6x s.d 7x sekali kencing sedikit saat
- konsistensi 50 s.d 100, warna berkemih <400cc/hari)
- warna kuning, tidak ada cc, urin berwarna
- keluhan nyeri saat BAK, kuning keruh dan merasa
- bantuan total/sebagian mandiri tuntas meskipun terasa
nyeri, bantuan sebagian
4 Istirahat tidur a. 6 s.d 7 jam a. 2 s.d 4 Jam tidur
a. lama tidur b. Tidak ada sebentar- sebentar
b. kesulitan memulai tidur c. Tidak ada b. Mengalami
c. gangguan tidur d. Minum air kesulitan tidur
d. kebiasaan sebelum tidur hangat karena nyeri perut
bagian bawah

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 4


c. Nyeri tekan pada
kandung kemih dan
nyeri saat BAK
d. Tidak ada
5 Personal hygiene a. mandi 2 x, a. Setiap pagi
a. Mandi mandiri, mandi keluarga membantu
- frekuensi pagi dan sore Ny. J untuk mandi
- bantuan total/sebagian b. 2x saat mandi atau diseka.
- kebiasaan mandi c. 2 hari sekali b. 2x pagi dan malam
b. gosok gigi d. 1 minggu hari
c. cuci rambut sekali atau jika c. 2 hari sekali
d. gunting kuku sudah panjang d. 1 minggu sekali
e. ganti pakaian e. Ganti tiap atau jika sudah
habis mandi panjang
e. Ganti tiap habis
mandi atau diseka
6 Aktivitas
a. mobilisasi fisik a. normal a. Normal
b. olah raga b. Tidak ada b. tidak
c. rekreasi waktu khusus c. tidak
karena setiap
hari berjalan
kaki menuju ke
sawah
c. sebulan sekali

D. Data psikologis
Persepsi pasien tentang penyakitnya
Ny. J mengatakan bersemangat sekali untuk sembuh agar bisa cepat kembali beraktivitas
seperti biasanya dan sangat khawatir terhadap anak-anaknya karena masih kecil.

Konsep Diri
o Gambaran diri : Ny. J mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
o Ideal diri : pasien memiliki semangat untuk sembuh dan kembali kerumah.
o Harga diri : Ny. J selama di RS mendapat banyak dukungan dari keluarga.
o Peran diri : Dalam keluarga pasien berperan sebagai suami dan orang tua.

Keadaan emosi

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 5


Ny. J tampak sedih dan takut karena penyakitnya karena merasa khawatir terhadap anak-
anak nya yang masih kecil.

E. Data social
- Orang yang berarti
Orang yang berarti bagi klien adalah anak dan suaminya.
- Hubungan dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga baik.
- Hubungan dengan orang lain
Hungan pasien dengan orang lain atau dillingkungan baik.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

F. Data spiritual
- Nilai dan keyakinan
Pasien menganut agama Islam, biasanya pasien melakukan ibadah solat 5 waktu
kadang juga melakukan solat sunah, biasanya solat di masjid jika mahrib dan isya dan
di rumah untuk solat subuh duhur, asar.
Selama di RS klien melaksanakan ibadah di tempat tidur di bantu sebagain oleh
suaminya.
- Kegiatan ibadah
Solat, mengaji dan berdo’a. Selain itu juga ada pengajian di masjid dekat rumah
setiap hari selasa dan kamis selepas sholat isya jam 19.00 – 21.00 wib. Setelah
masuk RS kegiatan pasien sementara tidaklah dilaksanakan.

G. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Tanda-tanda vital :
TD : 150/90 mmHg
N: 80 x/menit
S: 36.5 oC
R: 20 x.menit
3. Kesadaran : Composmentis (GCS 15= E4 V5 M6)

4. System kardiovaskuler
 Inspeksi : Dada simetris
 Auskultasi : irama jantung S1 reguler, S2 tidak terdengar,
TD: 150/90 mmHg

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 6


 Perkusi: dullness/redup
 Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan takikardi,akral hangat, N: 80 x/ menit
 Kulit :
Warna kulit : putih langsat
Mata : warna mata normal
Konjungtiva : merah muda
Warna Bibir : merah muda
CRT : <2 detik
5. Sistem pernapasan
Bentuk Dada: Simetris
Pemeriksaan dada
 Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan dada kiri simetris
 Perkusi : sonor kanan dan kiri
 Auskultasi : suara napas vesikuler tidak ada suara napas tambahan
 Palpasi : ada nyeri tekan di area epigastrium
6. System pencernaan
 Inspeksi: mukosa mulut lemba, warna bibir tampak merah muda, tidak
terdapat pembesaran tonsil, tidak terdapat luka bekas operasi. Abdomen
Bentuk abdomen simetris, tidak ada jejas, tidak ada asites.
 Auskultasi: gerakan peristaltik usus ± 15 kali/menit.
 Palpasi: ada nyeri tekan pada area epigastrik , tidak terdapat nyeri tekan pada
kuadran kanan atas. Tidak terdapat pembesaran tonsil pada tenggorokan.
 Perkusi : Kuadran I pekak, kuadran II, III, IVthympani.
 Pasien mual dan muntah, feses : berwarna kuning , dengan konsentrasi padat
7. Sistem endokrin
 Status hidrasi : tidak mengalami poliuria, poliflagia, polidipsi, keadaan kulit
kering dan kurang elastis.
 Tampilan umum : alam perasaan cemas, klien tampak meringis, nyeri kepala
tidak ada.
 Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
8. Sistem integument
Warna kulit : putih langsat, tidak ada edema pada ekstremitas, tidak tampak ada
luka, lesi dan bekas operasi.

9. Sistem musculoskeletal
- Ukuran otot : normal
- Tonus otot : normal
- Gerakan abnormal : tidak ada

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 7


- Kekuatan otot : 5
5 5
5 5

Keterangan :
0 = Tidak ada kontraksi otot
1 = Kontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan persendian
2 = Tidak mampu melawan gaya gravitas {gerakkan pasif}
3 = Hanya mampu melawan gaya gravitasi
4 = Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi
5 = Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh

- Persendian
Rentang gerak : bebas
Tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang belakang. Tidak terdapat
fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips. Tidak terdapat dekubitus. Tidak terjadi
peningkatan suhu tubuh, kulit lembab. Terpasang infus NS 20 tpm di tangan
kanan.

10. Sistem genitourinaria


Warna urine kuning keruh, warna teh pekat, bau amoniak, terdapat ada distensi
kandung kemih, dan terdapat nyeri tekan pada area kandung kemih. Produksi
urine 24 jam sedikit <400 cc. Pola berkemih terganggu nyeri ketika BAK dan
nyeri tekan tekan pada area kandung kemih teraba distensi.

11. Sistem persyarafan


Tingkat kesadaran composmentis, GCS: 15 (E4M6V5), bentuk kepala
mesochepal, ukuran pupil 3 mm, bentuk bulat, warna hitam, reaksi positif
terhadap cahaya. Tidak mengalami kejang terdapat refleks patellla, tidak terdapat
fraktur cervikal. Refleks tendon dan superficial(+), reflex patologis (-).

II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 8


1. DS: invasi bakteri yang Kode Diagnosa
naik melalui uretra
Klien mengatakan nyeri saat berkemih. D.0077
masuk kedalam
Klien mengatakan nyeri di perut sampai ureter Nyeri Akut
kepunggung, merasa mual, lalu klien di
bawa ke rumah sakit jombang menuju IGD
organisme
kemudian klien di pindah ke ruang dahlia menimbulkan
respons inflamasi
P: Nyeri muncul saat berkemih Q: Nyeri
pada dinding saluran
seperti di tusuktusuk R: Nyeri timbul dari kemih
abdomen bawah sampai ke punggung S:
proses inflamasi
Skala nyeri 6 T: Nyeri hilang timbul
merangsang
selama 5-15 menit. keluarnya
bradykinin,
DO:
serotonin,
- Keadaan umum : lemah prostaglandin dan zat
kimia lainnya
- Tanda-tanda vital :
TD : 150/90 mmHg
merangsang reseptor
N: 80 x/menit
nyeri (ujung saraf
S: 36.5 oC bebas)
R: 20 x.menit
- Kesadaran : Composmentis (GCS 15=
Terjadi iritasi pada
E4 V5 M6) dinding kandung
kemih
- Skala Nyeri 6 (0 – 10)
- Klien tampak meringis
meyebabkan nyeri
- Produksi urine 24 jam sedikit <400 cc
saat BAK dan sering
nyeri tekan tekan pada area kandung buang air kecil
kemih teraba distensi
Nyeri Akut

III. Diagnosa Keperawatan ( Berdasarkan prioritas )


1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan Klien mengatakan
nyeri saat berkemih P: Nyeri muncul saat berkemih Q: Nyeri seperti di tusuktusuk R:
Nyeri timbul dari abdomen bawah sampai ke punggung S: Skala nyeri 6 T: Nyeri hilang
timbul selama 5-15 menit Klien tampak meringis dan Produksi urine 24 jam sedikit
<400 cc nyeri tekan tekan pada area kandung kemih teraba distensi

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 9


IV. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan 24 jam: Observasi Observasi
dengan proses 1. Tingkat Nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Pengkajian komprehensif pada nyeri
inflamasi Dengan pemberian intervensi keperawatan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas mengindikasin kualitas nyeri tersebut dengan
diharapkan tingkat nyeri klien dapat teratasi nyeri metode P (Propokatif), Q (Quality), R
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri (Radiation), S (Severity), T (Time)
Indikator Target 3. Identifikasi respons nyeri non verbal 2. Skala nyeri mengindikasikan kualitas nyeri
Skala Skala Nyeri 0-2 4. Identifikasi faktor yang memperberat untuk pasien dewasa indicator sekala nyeri
Nyeri 0 –
10 dan memperingan nyeri menggunakan numerik dari 0 – 10
Meringis Tidak tampak meringis 5. Identifikasi pengetahuan dan 3. Respon nyeri non verbal sebagai tampilan
Kesulitan Menurun klien dapat tidur
Tidur nyaman tanpa terbangun keyakinan tentang nyeri umum dari expresi yang ditunjukan oleh klien
dengan lama tidur +- 5 – 6 6. Identifikasi pengaruh budaya 4. Factor yang memperat akan mningkatkan
jam perhari
Fungsi Membaik terhadap respon nyeri tingkat nyeri pasien dan factor yang
Berkemih Berkemih 4 – 5 kali jumlah 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada memperingan akan menurunkan tingkat nyeri
urin yang keluar 50-100 cc
setiap kali berkemih. Warna kualitas hidup 5. Pengetahuan yang dimiliki klien tentang nyeri
kuning jernih tidak ada 8. Monitor keberhasilan terapi efektif dalam melaksanakan metode dan
nyeri saat berkemih
komplementer yang sudah diberikan manajemen nyeri yang akan digunakan
9. Monitor efek samping penggunaan dengan Bahasa dan gerakan yang mudah
analgetik dipahami sesuai pengetahuan klien
Terapeutik 6. Pengaruh budaya yang dianut dapat

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 10


1. Berikan teknik nonfarmakologis mempengaruhi terhadap berjalannya metode
untuk mengurangi rasa nyeri dan menajemn nyeri yang akan diterapkan
2. Kontrol lingkungan yang 7. Salah satu factor yang menentukan Kualitas
memperberat rasa nyeri (mis. suhu hidup seseorang baik dilihat dari pengalaman
ruangan, pencahayaan, kebisingan) nyeri yang dapat menimbulkan efek
3. Fasilitasi istirahat dan tidur psikologis
4. Pertimbangkan jenis dan sumber 8. Terapi komplementer adalah terapi diluar
nyeri dalam pemilihan strategi medis dengan menggunakan metode relaksasi,
meredakan nyeri kompres hangat/dingin
Edukasi 9. Analgetik yang dibeikan dapat menimbulkan
1. Jelaskan penyebab, periode, dan efek sedative yang dapat mempengarhu
pemicu nyeri keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien.
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri Terapeutik
3. Anjurkan memonitor nyeri secara 1. teknik nonfarmakologis meliputi hipnosis,
mandiri akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
4. Anjurkan menggunakan analgetik pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
secara tepat terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis bermain.
untuk mengurangi rasa nyeri 2. Penjelasan yang rinci terkait strategi
Kolaborasi meredakan nyeri membuat pasien mudah
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika memahami dan mempraktekan Teknik
perlu nonfarmakologi yang diberikan

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 11


3. Pengetahuan tentang nyeri dan manajemen
nyeri memberikan pengalaman untuk
mengkaji dan menilai tingkat nyeri.
4. Dosis analgetik harus sesuai karena memiliki
efek sedative
5. Teknik nonfarmakologi membantu
merelaksasikan serabut saraf nyeri untuk
mengaktifkan system penghambat nyeri
endorphin dan enkafalin
Kolaborasi
1. Analgetik meningkatkan aktivasi system
analgesia dalam otak dan medulla spinalis
sehingga terjadi penekanan rasa nyeri.

V. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi


No Diagnosa Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
1 Nyeri akut Tgl 25/1/21 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 25/01/2021 jam 14:00 WIB (Sift Pagi)
berhubungan 08:00 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S: klien mengatakan nyeri perut bagian bawah yang menjalar hingga ke
dengan proses 2. Identifikasi skala nyeri belakang berkurang sedikit tidur masih terganggu karena nyeri IIS

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 12


inflamasi 3. Identifikasi respons nyeri non verbal O: Klien Tampak Meringis
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan Terpasang infus NS 20 tpm di tangan kanan
08:01 memperingan nyeri - Keadaan umum : lemah
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan - Tanda-tanda vital :
tentang nyeri TD : 150/90 mmHg
08:02 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon N: 80 x/menit
nyeri S: 36.5 oC
09:00 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas R: 20 x.menit
hidup - Kesadaran : Composmentis (GCS 15= E4 V5 M6)
09:10 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer - Skala Nyeri 6 (0 – 10)
yang sudah diberikan - Produksi urine 24 jam sedikit <400 cc nyeri tekan tekan pada area
10:00 9. Monitor efek samping penggunaan analgetik kandung kemih teraba distensi
10. Berikan teknik nonfarmakologis untuk - A: Masalah teratasi sebagian
mengurangi rasa nyeri Indikator Awal Target Sekarang
11. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa Skala Nyeri 0 – 10 6 0-2 4
Meringis Tampak Tidak Tampak
nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, meringis tampak meringis
kebisingan) meringis
Kesulitan Tidur Mengalami Menurun Masih
12. Fasilitasi istirahat dan tidur gangguan klien dapat mengalami
13. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam tidur karena tidur gangguan
nyeri lama nyaman tidur karena
pemilihan strategi meredakan nyeri tidur 2 s.d 4 tanpa terbangun
14. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri jam perhari terbangun untuk bolak
dengan balik ke
15. Jelaskan strategi meredakan nyeri lama tidur kamar
+- 5 – 6 jam mandi lama

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 13


16. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri perhari tidur 3 s.d 4
jam perhari
17. Anjurkan menggunakan analgetik secara
Fungsi Berkemih Klien Membaik BAK masih
tepat mengalami Berkemih 4 sedikit,
18. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk nyeri saat – 5 kali jumlah urin
BAK jumlah urin +- 500 cc
mengurangi rasa nyeri jumlah urin yang keluar /24 jam,
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu < 400 24 50-100 cc BAK nyeri
jam, dan setiap tekan pada
nyeri tekan berkemih. bagian
dibagian Warna perut bawah
kuning
jernih tidak
ada nyeri
saat
berkemih
P: Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
10. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 14


11. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
12. Fasilitasi istirahat dan tidur
13. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
14. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
15. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
17. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
18. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 15


DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Artur C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC

Black and Hawks.(2014). Buku 2 Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta: ELSEVIER

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

ASKEP Ny. J Dengan Gangguan Eliminasi 16

Anda mungkin juga menyukai