Oleh:
AMIRUDDIN
oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.
Dalam pendidikan tersebut terdapat suatu hubungan antara dua pihak, yakni pihak
mewujudkaan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang
akan datang.
Selama manusia masih hidup maka pendidikan masih terus ada. Pendidikan
1
formal, non formal, dan informal di sekolah dan luar sekolah, yang berlangsung
pendidikan ada tiga unsur yaitu orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi,
yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari yang tidak berpendidikan.
utama yang di alami oleh anak yaitu dari keluarga. Anak lahir dalam pemeliharaan
orang tua dan dibesarkan di dalam keluarga. Orang tua tanpa ada yang
sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya. 4 Ini adalah tugas kodrati dari
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
pendidik yang paling pertama dan utama. Orang tualah yang bertanggung jawab
3
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, Cet. VII, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2012), 11.
4
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Cet. II, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007),
177.
2
kelak. Maka orang tua di dalam keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati
Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya oleh karena itu
orang tua berusaha memenuhi setiap kebutuhan anak karena anak merupakan
generasi penerus dan pewaris serta amanah yang dititipkan Allah kepadanya.
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk memiliki minat dan
prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas
belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka atau huruf. 5 Kegiatan yang
belajar siswa yang dapat disebut pula dengan prestasi belajar siswa. Prestasi
belajar ini secara nyata akan dapat diketahui oleh siswa setiap akhir semester
Minat dan prestasi baik yang diperoleh anak bukan hanya semata-mata
hasil dari sekolah atau peran dari guru dan anak sebagai peserta didik. Melainkan
ditunjang oleh peran orang tua. Salah satu dari peranan orang tua terhadap
belajar anak. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak akan lebih giat dan
lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan hanya dirinya saja
yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian.
Nur Ghufron dan Rini Risnawati, Gaya Belajar Kajian Teoritik, Cet. II, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), 9.
3
Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi anak-anak
kepribadian anaknya, pertama karena orang tua adalah orang pertama dan paling
belajar, di samping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal. Peranan orang tua khususnya dalam pendidikan anak dapat berupa
khususnya dalam hal belajar karena keberhasilan anak dalam belajar tidak lepas
dari peranan dan dukungan orang tua. Umumnya, anak-anak yang mendapat
dukungan dan bantuan dari orang tuanya akan bisa belajar dan mencapai
kemajuan lebih baik dibanding yang tidak mendapat dukungan dan bantuan.
4
Baik orang tua maupun guru selalu berharap agar anak atau anak didiknya
akan mampu mencapai prestasi dan tumbuh serta berkembang secara optimal.
Partisipasi orang tua akan meningkatkan prestasi anak di sekolah. 9 Orang tua yang
untuk mengemban hal tersebut dirasakan cukup berat. Tetapi apabila orang tuanya
menyadari akan tanggung jawabnya, maka ia akan berusaha dengan berbagai cara
Atau seandainya orang tua tidak sanggup dalam memberikan dukungan kepada
anaknya, maka alangkah bijaksana apabila orang tua mengusahakan adanya orang
Dalam hal ini Slameto menyatakan bahwa orang tua yang kurang/tidak
anaknya belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar
andil yang cukup besar terhadap keberhasilan pendidikan anak. Tapi, terkadang
orang tua lupa terhadap tugasnya untuk mendidik dan memberi perhatian kepada
Soemarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Pra Sekolah, (Jakarta Rineka Cipta, t.th), 124.
10
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Cet. V, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), 61.
5
anaknya. Bahkan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa untuk
bahwasanya minat dan prestasi siswa dalam belajar pelajaran Pendidikan Agama
Islam masih sangat rendah. Hasil observasi ini juga mengindikasikan bahwa
dukungan serta perhatian orang tua terhadap anak juga rendah. Peneliti menduga,
dipengaruhi oleh rendahnya perhatian dan dukungan orang tua siswa terhadap
anak mereka. Orang Tua yang rata-rata sibuk bekerja sehingga kurangnya waktu
dalam memberikan dukungan kepada siswa, hal lain juga disebabkan oleh
kurangnya pengawasan atau kontrol orang tua terhadap siswa ketika siswa pulang
sekolah, sehingga siswa tidak lagi belajar. Dengan demikian siswa menganggap
kalangan siswa.
Dukungan Belajar PAI dari Orang Tua dan prestasi belajar siswa mata pelajaran
PAI, sehingga perlu kiranya untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengaruh
Dukungan Orang Tua terhadap Minat dan Prestasi Belajar PAI di SMPN 1
B. Rumusan Masalah
6
1. Bagaimanakah bentuk dukungan orang tua terhadap siswa dalam belajar
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui dukungan orang tua terhadap minat dan prestasi belajar
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaar Praktis
a. Bagi orang tua yaitu sebagai bahan informasi akan pentingnya minat
2. Manfaat Teoritis
7
b. Diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada
E. Landasan Teori
membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini dukungan orang
11
8
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
maka terbentuklah istilah dukungan Belajar PAI dari orang tua yang
berarti adalah dukungan yang bersifat religius dari orang tua kepada
watak anak, moral maupun tingkah laku anak, karena anak mengalami
1) Pendidikan ibadah
13
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm.125
9
Keempat aspek inilah yang menjadi tiang utama dalam
sebagai berikut:
Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
tampil sebagai pelopor amar ma‟ruf dan nahi munkar serta jiwanya teruji
seluas langit dan bumi, maka yang baik akan nampak baik, dan yang
10
kewajiban untuk memberikan pendidikan bagi anak, karena menurut
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas.17
14
11
Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap PAI akan
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan
relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.19 Menurut Azhar
yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada diri orang
itu.20
dan ketrampilan.
18
12
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang.
Meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran yang sama
tapi antara satu anak dengan anak yang lainnya mendapatkan jumlah
pengetahuan yang berbeda, hal ini terjadi karena daya serap mereka
yang berbeda, dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat
mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak masa kanak-kanak sering terbawa seumur
hidup karena minat membawa kepuasan. Sebagai misal minat untuk
menjadi guru yang terbentuk sejak kecil akan terus terbawa sampai hal
ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka
menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan
penuh suka rela. Dan apabila minat tidak terwujud maka bisa menjadi
obsesi yang akan terbawa sampai mati.21
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang
prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar. Akan tetapi mengenai apa yang telah dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutnya dengan istilah hasil
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.24
21
Chabib Thoha, dkk, PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar, 1998), 109-110.
22
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.1,
(Jakarta: Balai Pustaka,1988), 700
23
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2006), 151
24
13
Dapat disimpulkan, prestasi belajar merupakan hasil yang telah diperoleh
oleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar di sekolah dalam jangka waktu
tertentu. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun
kalimat yang ditulis oleh guru dalam buku prestasi belajar siswa (raport).
Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam adalah “ usaha sadar untuk
membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran
Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat
Pendidikan Agama Islam yakni hasil belajar yang diraih oleh siswa setelah
mengikuti proses belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang
meliputi aspek aqidah, fikih, Al-Qur’ an, Akhlak dan Sejarah Islam.
Menurut Muhibbin syah dan Agus Efendi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
masyarakat.26
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
25
Zakiah Daradjat, Imu Pendidikan Islam, cet. 3, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 86
26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru..., 129
14
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
Dalam penelitian ini peneliti melibatkan dua sumber data, adapun sumber
3. Pengumpulan Data
a. Observasi
27
Lexy, J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), 4-5.
15
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik observasi
sengaja peneliti pilih karena peneliti ingin terlibat dalam apa yang
mereka.
b. Wawancara
4. Analisa Data
28
Salim dan Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Cita Pustaka Media), 95
29
Salim dan Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif…, 119
30
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), 60
16
Analisis data sangat penting dalam suatu penelitian karena data yang
terkumpul tidak akan ada artinya bila tidak dilakukan analisis terhadap data
yang telah terkumpul dari lapangan. Peneliti harus mengerti teknik analisis
dan Biklen dalam Zuriah menyatakan bahwa analisis data merupakan proses
melalui proses data reduction, data display, dan verification. Setelah data
a. Pengumpulan Data
31
Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori Aplikasi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006). 217
17
penelitian mempelajari secara mendalam untuk mengetahui tentang
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
d. Penarikan Kesimpulan
18
G. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan arah yang lebih jelas dan lebih mudah dalam
mempelajari dan memahami proposal tesis. Penelitian proposal tesis ini dibagi
dalam penelitian
BAB V : Pada Bab ini berisi temuan penelitian yang kemudian dibuat
dikemukakan sebelumnya.
H. Daftar Pustaka
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Cet. II, Jakarta: Rineka Cipta,
2007.
19
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Cet. V, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2003.
Bimo Walgito, Dukungan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset,
1980.
Chabib Thoha, dkk, PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar
Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar, 1998.
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.1,
Jakarta: Balai Pustaka,1988.
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Lexy, J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011.
Muhammmad Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Teras,
2012.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda
Karya, 2013.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Cet XV, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011.
Nur Ghufron dan Rini Risnawati, Gaya Belajar Kajian Teoritik, Cet. II,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori Aplikasi (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006.
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, Cet. VII, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012.
Salim dan Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Cita Pustaka Media
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Cet. V, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Cet. I, Jakarta: Bumi
Aksara, 1992.
Soemarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Pra Sekolah, Jakarta Rineka Cipta, t.th.
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Cet. 6,
Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang tua dan Anak dalam Keluarga:
Sebuah perspektif Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja
GrafindoPersada, 2006.
Undang-Undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional & PP No 32 Tahun 2013
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Zakiah Daradjat, Imu Pendidikan Islam, cet. 3, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
20
21