Anda di halaman 1dari 16

ORGANISASI DAN PROGRAM KERJA

PENDIDIKAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

Oleh
Karolina Hutasoit :
Kristiani Marbun :
Mumun Maimunah :
Riska Azizah Siregar :
Yulyanti Syakinah Perangin-angin :

Dosen Pengampu
Rostime Hermayerni Simanullang M.Kes., CWCC

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes MURNI TEGUH
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya selaku penulis dapat menyusun makalah
ini yang berjudul "Organisasi dan Program Kerja Pendidikan Kesehatan di Rumah Sakit"
tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 2
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................... 3
1. 2. Rumusan Makalah............................................................................................................. 4
1. 3. Tujuan penulisan makalah................................................................................................ 4
1.4. Manfaat Makalah................................................................................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................... 5
2.1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kesehan................................................. 5
2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan........................................................................ 5
2.1.2 Fungsi Pendidikan Kesehatan............................................................................... 6
2.1.3 Tujuan Pendidikan Kesehatan............................................................................... 6
2.2. Manfaat Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat..................................................... 6-7
2.3. Program yang Dilakukan Rumah Sakit Dalam Pendidikan Kesehatan................ 7
2.3.1. Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan............................................... 7-8
2.3.2. Pendidikan Kesehatan di Sekolah........................................................... 8-9
2.3.3 Pendidikan Kesehatan di Rumah Sakit.................................... 10
2.3.4 Pendidikan Kesehatan di Puskesmas........................................ 10-13
BAB III : SIMPULAN dan SARAN................................................................................................ 14
3. 1. Simpulan............................................................................................................................... 14
3. 2. Saran...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah


Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat
memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini
semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan maupun kebijakan – kebijakan pemerintah.
Sebagai Institusi pemberi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
perlu menetapkan Rencana Strategis yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Program dan Kegiatan selama periode tertentu dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau timbul sehingga dapat secara realistis mengantisipasi perkembangan masa
depan.
Rumah sakit tidak hanya mempromosikan kesehatan bagi masyaakat dilingkup rumah sakit saja,
rumah sakit juga melakukan promosi kesehatan di berbagai desa dan daerah dengan tujuan
meninkatkan status kesehatan masyarakat baik dari cara mengubah prilaku hidup sehat dan
lingkungan yang sehat pula.
Di berbagai rumah sakit sudah tercipta adanya suatu organisasi yang menopang seluruh
kegiatan baik promosi kesehatan maupun pendidikan kesehatan, dengan adanya suatu organisasi
kerja dalam semua program ini diharapkan terstruktur sebagaimana mestinya.
Disini masyarakat juga sangan berperan penting dalam peningktan status kesehatan mereka,
karna masyarakat adalah wadah yang dapat dituangkan oleh sebuah organisasi dalam memberikan
edukasi mengenai kesehatan. Bila masyarakat angat kritis menanggapi organisasi yang
menyampaikan edukasi dalam bidang promosi kesehatan maka hasil yang maksimal juga dapat
diperoleh oleh masyarakat dalam status kesehatan mereka.
1.2 Rumusan Makalah
1.2.1 Apakah Pengertian dan Fungsi Pendidikan Kesehatan ?
1.2.2 Manfaat Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat ?
1.2.3 Program Apa Saja yang Sudah Dilakukan Rumah Sakit Dalam Pendidikan Kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pendidikan KesehatanUntuk Mengetahui
1.3.2 Manfaat Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat.
1.3.3 Untuk Mengethui Program Apa Saja yang Sudah Dilakukan Rumah Sakit Dalam Pendidikan
Kesehatan

1.4 Manfaat Makalah


1.4.1 Manfaat Teoretis
1.4.1.1 Menambah wawasan bagi pembaca dalam hal penulisan makalah.
1.4.1.2 Memhami sistematika penulisan makalah dari berbagai jenis yang berbeda.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Memberikan masukan bagi penulis tentang penilisan makalah yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kesehatan
2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah profesi yang mendidik masyarakat tentang kesehatan.
Wilayah di dalam profesi ini meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan fisik, kesehatan
sosial, kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan kesehatan rohani. Hal ini dapat
didefinisikan sebagai prinsip dengan mana individu dan kelompok orang belajar untuk
berperilaku dengan cara yang kondusif untuk promosi, pemeliharaan, atau
restorasi kesehatan. Namun, karena ada beberapa definisi dari kesehatan, ada juga
beberapa definisi pendidikan kesehatan. Komite Bersama Pendidikan Kesehatan dan
Promosi Terminologi Tahun 2001 mendefinisikan Pendidikan Kesehatan sebagai
kombinasi dari pengalaman belajar yang direncanakan berdasarkan teori suara yang
memberikan individu, kelompok, dan masyarakat kesempatan untuk memperoleh
informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan
yang berkualitas. Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan Pendidikan Kesehatan
sebagai yang terdiri dari peluang sadar yang dibangun untuk pembelajaran yang
melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan melek
kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan
hidup yang kondusif untuk kesehatan individu dan masyarakat.
Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 tentang pokok-pokok
kesehatan, kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental)
dan social, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan
kelemahan. Sedangkan menurut WHO “Health is defined as a state of complete
physical, mental, and social wellbeing and not merely the absence of disease or
infirmity”.
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku
hidup sehat, baik lingkungan masyarakat dan sosial. Pendidikan kesehatan adalah
proses perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan sekedar
proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan pula seperangkat
prosedur, tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri
individu, kelompok, atau masyarakat sendiri ( Wafid Iqbal Mubarak&Nurul C, 2009:
9-10)
2.1.2 Fungsi Pendidikan Kesehatan
Menanamkan pengertian dan pemahaman terhadap beberapa aspek yang terkait
dengan pencapaian derajat sehat.
2.1.3 Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku masyarakat yang
tidak sehat menjadi sehat. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan anggapan bahwa
manusia selalu dapat belajar dan berubah (pada umumnya manusia dalam hidupnya
hidupnya selalu berubah berubah untuk menyesuaikan menyesuaikan diri terhadap
terhadap lingkungan sekitar), perubahan yang terjadi dapat diinduksikan. Pendidikan
kesehatan sangat diperlukan sebagai dasar untuk kegiatan dalam kesehatan
masyarakat menuju masyarakat sehat jasmani, rohani, sosial dan ekonomi.
Pendidikan kesehatan menurut Rusli Lutan dkk (2000) memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan perilaku sehat yang meliputi pilihan, tindakan, kebiasaan yang
positif bagi perkembangan gaya hidup yang sehat.
2. Membantu perkembangan kepribadian yang seimbang.
3. Memperjelas kesalahan konsep dan menyediakan informasi yang akurat tentang
tentang fakta kesehatan kesehatan pribadi pribadi dan masyarakat masyarakat.
4. Menyumbang pada pembentukan kesehatan masyarakat melalui pengembangan
warga negara yang terdidik sehat sehingga mendukung takaran sehat dimasa
datang.
5. Mengembangkan kemauan anak untuk melihat sebab akibat tentang kesehatan,
mengambil langkah pencegahan, penyembuhan di mana memungkinkan,
memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup.

2.2 Manfaat Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat.


Pendidikan Kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol
dan perbaiki kesehatan individu , kelompok atau masyarakat agar belajar tentang
kesehatan dan melakukan perubahan - perubahan secara suka rela dalam tingkah laku
individu.
Pendidikan Kesehatan memiliki beberapa manfaat antara lain :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu , keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat , serta peran aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal .
2. Untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapai
perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik , mental dan
sosial sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
3. Terbentuknya perilaku sehat pada individu , keluarga dan masyarakat yang sesuai
dengan konsep hidup sehat baik fisik , mental dan sosial , sehingga dapat menurunkan
angka kesakitan dan kematian.
4. Untuk mengubah perilaku seseorang dalam bidang kesehatan .

2.3 Program yang Dilakukan Rumah Sakit Dalam Pendidikan Kesehatan


2.3.1 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
Menurut Notoadmodjo (2007) dalam kesehatan masyarakat dijelaskan bahwa
ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari segi dimensi, antara lain
dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya, dan
dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dari dimensi sasaran pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu atau person.
2. Pendidikan kesehatan kelompok, dengan sasaran kelompok seperti kelompok
pengajian, kelompok budaya, kelompok adat, organisasi wanita dan organisasi
profesi serta lain-lainnya.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas seperti,
melalui pembentukan wadah perwakilan masyarakat yang peduli terhadap
kesehatan.

Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung


ditempat, adapun berdasarkan dimensi tempat sebagai berikut :
1.   Pendidikan kesehatan disekolah, dilakukan dengan para murid misalnya
perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sekolah dasar yang meliputi
pemeriksaan kuku, cara mencuci tangan yang baik dan bagaimana cara
menggosok gigi yang benar.
2.   Pendidikan kesehatan dirumah sakit dengan sasaran pasien dan keluarga pasien
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di RS.
3.   Pendidikan kesehatan di puskesmas dengan sasaran pasien atau orang yang
datang berobat di puskesmas.
4.   Pendidikan kesehatan di tempat kerja dengan sasaran adalah buruh dan
karyawan yang bersangkutan.
Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan ada lima tingkatan pencegahan
yaitu sebagai berikut :
1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan dalam hal ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan status gizi,
kebiasaan hidup dan sebagainya.
2. Perlindungan Khusus
Imunisasi polio, campak pada waktu kecil dengan tujuan sebagai perlindungan
agar tidak terkena penyakit.
3. Diagnosis dini dan Perlindungan Segera
Kadang-kadang masyarakat sangat sulit atau tidak mau diobati penyakitnya.
Dengan ini masyarakat tidak memiliki pelayanan yang layak.
4. Pembatasan Cacat
Kurangnya kesadaran akan pentingnya pengobatan sampai tuntas, maka
masyarakat sering berobat tidak sampai sembuh.
5. Rehabilitasi
Setelah dirawat sampai sembuh dari penyakit dan pulang kerumah tiba-tiba
orang menjadi cacat, untuk memulihkan cacatnya maka diperlukan latihan-
latihan, serta orang yang sudah cacat biasanya malu melakukan sosialisasi
kepada masyarakat.

2.3.2 Pendidikan Kesehatan di Sekolah


Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah
menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sekolah
kegiatan utama yang dilakukan disekolah guna menciptakan kesehatan masyarakat,
yaitu :
1.   Penciptaan lingkungan sekolah yang sehat,
2.   Pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan
3.   Upaya pendidikan yang berkesinambungan.
Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan
kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam
jangka waktu cukup lama. Jumlah usia 7-12 berjumlah 25.409.200 jiwa dan
sebanyak 25.267.914 anak (99.4%) aktif dalam proses belajar. Untuk kelompok
umur 13-15 tahun berjumlah 12.070.200 jiwa dan sebanyak 10.438.667 anak
(86,5%) aktif dalam sekolah (sumber: Depdiknas, 2007).
Dari segi populasi, promosi kesehatan di sekolah dapat menjangkau 2 jenis
populasi, yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat umum / keluarga. Apabila
promosi kesehatan ditujukan pada usia sampai 12 tahun saja, yang berjumlah
sekitar 25 juta, maka mereka akan mampu menyebarluaskan informasi kesehatan
kepada hampir 100 juta populasi masyarakat umum yang terpajan promosi
kesehatan. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan  alamiah seorang
anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan
termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan
kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga
proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif.
Dalam promosi kesehatan sekolah keluarga anak sekolah dapat dipandang
sebagai 2 aspek yaitu :
1. Sebagai pendukung keberhasilan program promosi kesehatan di sekolah
(support side)
2. Sebagai pihak yang juga memperoleh manfaat atas berlangsungnya promosi
kesehatan di sekolah itu sendiri (impact side)
Adapun rincian kegiatan program Promosi Kesehatan di sekolah yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan sarana air bersih, sanitasi, dan fasilitas cuci tangan termasuk
pendidikan menjaga kebersihan jamban sekolah.
2. Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah.
3. Penggalakan cuci tangan dengan sabun.
4. Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu,
dan kesehatan masyarakat.
5. Program pemberantasan kecacingan.
6. Pendidikan kebersihan saluran pembuangan / SPAL.
2.3.3 Pendidikan Kesehatan di Rumah Sakit
Pendidikan kesehatan di rumah sakit merupakan salah satu meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan si pasien / klien terhadap masalah kesehatan individu
dan penyakit.
Menurut Bambang Hartono (2010) dalam promosi kesehatan di puskesmas dan
rumah sakit dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan di rumah sakit meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1.   Promosi kesehatan di ruang pendaftaran
2.   Promosi kesehatan bagi pasien rawat jalan
3.   Promosi kesehatan bagi pasien rawat inap
4.   Promosi kesehatan ditempat pembayaran
5.   Promosi kesehatan di pelayanan penunjang meliputi promosi kesehatan di
pelayanan laboratorium, promosi kesehatan di pelayanan rontgen, promosi
kesehatan dipelayanan obat, promosi kesehatan di pemulasaran jenajah.
6.   Promosi kesehatan bagi klien sehat
7.   Promosi kesehatan di luar gedung meliputi promosi kesehatan di tempat parker,
promosi kesehatan di taman rumah sakit, promosi kesehatan di dinding luar
rumah sakit, promosi kesehatan di kantin / kios kawasan rumah sakit dan promosi
kesehatan di tempat ibadah.

2.3.4 Pendidikan Kesehatan di Puskesmas


Pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang menjadi andalah atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan,
sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari
suatu wilayah.
Program kesehatan yang ada di puskesmas ada 16 program pokok, dari program
pokok tersebut terdapat enam program yang biasanya dijalankan oleh Puskesmas
tersebut dikenal dengan “ The Six Basic” yang terdiri dariPromosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan Dasar, dalam hal
ini akan dibicarakan promosi kesehatan di puskesmas.
Pendidikan kesehatan di puskesmas merupakan salah satu meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan si pasien / klien terhadap masalah kesehatan individu
dan penyakit.
Menurut Bambang Hartono (2010) dalam promosi kesehatan di puskesmas dan
rumah sakit dijelaskan bahwa pendidikan kesehatan di puskesmas meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1.   Promosi kesehatan di tempat pendaftaran / loket pendaftaran.
Kalau kita observasi atau kita amati ketika pasien datang ke puskesmas maka
akan langsung menuju ke bagian pendaftaran, dimana di bagian pendaftaran
tersebut adalah membuat kartu berobat di puskesmas dan bagi yang sudah pernah
datang untuk berobat maka tingggal dicari arsip puskesmas dikarenakan si pasien
sudah pernah datang sebelumnya. Setelah selesai maka si pasien akan diarahkan ke
tempat yang sesuai pertolongan.
Sambil menunggu antrian di tempat pertolongan maka ada ruang tunggu untuk si
pasien, maka momen-momen itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi
kesehatan. Misalnya sambutan kepada si pasien dan memberikan informasi seputar
puskesmas serta bisa juga memberikan informasi mengenai penyakit atau masalah-
masalah kesehatan.
2.   Promosi kesehatan di pelayanan medis.
Promosi kesehatan di pelayanan medis sebaiknya didalam ruangan dipasang-
pasang poster atau leaflet di dindingnya dengan tujuan untuk memberikan
informasi kepada si pasien dan atau kerabat pasien agar perubahan perilaku dapat
terjadi. Suasan ruangan yang positif itu pada gilirannya akan mengiring pasien
untuk melaksanakan perilaku yang sesuai dengan arahan poster atau leaflet guna
mempercepat kesembuhan si pasien.
3.   Promosi kesehatan di pelayanan KIA dan KB
Promosi kesehatan di pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana
sasarannya adalah ibu hamil, ibu yang mempunyai bayi dan balita, dan ibu yang
sudah menikah untuk konsultasi masalah kesehatan reproduksinya. Biasanya pada
pelayanan KIA dan KB dipuskesmas ditangani oleh seorang bidan. Disini bidan
berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pasien dan
memberikan informasi masalah KIA dan KB, sebaiknya di selingi dengan
konseling agara pasien dapat merasa tenang dalam masalah yang berhubungan
dengannya.
Promosi kesehatan di pelayanan KIA dan KB bisa juga dengan menempelkan
poster dan leaflet di dinding supaya pasien tahu dan dapat mendorong mereka
untuk merubah perilaku.
4.   Promosi kesehatan di Ruang Perawatan
Dalam promosi kesehatan di ruang perawatan maka banyak hal yang dapat kita
lakukan guna untuk melakukan promosi, salah satunya adalah dengan mendatangi
pasien dengan tujuan untuk melakukan konseling kepada di pasien. Alat peraga
yang digunakan dalam situasi ini adalah dengan membawa gambar-gambar atau
foto-foto atau brosur yang sangat mudah untuk dibawa.
Bagi pasien di ruang perawatan yang bisa meninggalkan tempat tidur misalnya
maka bisa dilakukan konseling secara berkelompok dengan cara mengumpulkan
mereka pada suatu tempat atau ruangan. Tempat atau ruangan dapat dipilih dengan
suasana yang menyenangkan agar si pasien merasa tenang dan aman. Konseling
secara berkelompok disini menggunakan alat meraga contoh : flipchart, poster,
banner, laptop, infocus, layar atau bahkan bisa dengan menggunakan media film.
5.   Promosi kesehatan di laboratorium
Promosi kesehatan di laboratorium sebaiknya dilakukan dengan menggunakan
poster yang ditempel di dinding dikarenakan ruangan ini jarang digunakan, paling
untuk hal-hal yang penting saja. Misalnya untuk melakukan pemeriksaan dahak
pada penderita TB Paru. Dan pada promosi kesehatan yang menjadi sasaran adalah
orang yang sakit dan juga orang yang sehat.
6.   Promosi kesehatan di kamar obat
Di kamar obat banyak kita jumpai pasien, klien atau orang yang
mengantarkannya setelah mereka diperiksa di ruang pengobatan maka langkah
selanjutnya adalah si pasien akan mengambil obat untuk mengobati penyakitnya.
Banyak puskesmas di kecamatan khususnya di Indonesia promosi kesehatan yang
dilakukan disini adalah sebagai berikut :
1.   Menjelaskan cara penggunaan obat
2.   Aturan meminum obat, contohnya ada obat yang diminum 1 x 3 sehari,
atau 1 x 2 sehari.
7.   Promosi kesehatan di tempat pembayaran
Ditempat ini biasanya dilakukan adalah ucapan terima kasih atau selamat jalan.
8.   Promosi kesehatan di lingkungan
1.   Di Tempat Parkir
Promosi kesehatan di tempat parker biasanya kita jumpai dalam bentuk
baliho atau spanduk, contohnya baliho tentang penyakit kaki gajah, perilaku
hidup bersih dan sehat, atau baliho tentang sasaran MDGS dan lain-lain.
2.   Di Halaman Puskesmas
Dapat dibuat untuk tanaman obat keluarga, promosi kesehatan yang
dilakukan disini adalah dengan cara membuat spanduk tentang kegunaan dari
tanaman obat tersebut seperti yang pernah penulis lakukan pada saat kuliah
kerja usaha di puskesmas.
3.    Di Dinding Puskesmas
Banyak kita jumpai di dinding puskesmas biasanya bertempelan poster,
leaflet yang diberi bingkai atau yang ditempel langsung di dinding triplek yang
sudah disiapkan oleh puskesmas. Di dinding tersebut bisa dimanfaatkan untuk
melakukan promosi kesehatan kepada para pasien, klien, pengantar pasien
dengan tujuan memberikan informasi dan mereka baca dengan harapan dapat
mendorong untuk terciptanya perubah perilaku.
Bab III
PENUTUP

1. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Dedi & Muliawati, Ratna. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. 

Yogyakarta: Nuha Medica.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. 

Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmojo, soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan.

Jakarta : Rineka Cipta

Setiawati, Dermawan. 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan.

Jakarta : Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai