PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas NEON dan
lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini
diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan
terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan
lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL. Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu
menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi dari lampu bolam biasa
(incandescent lamp).[ CITATION Pur19 \l 1033 ]
BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.1 Analisis
Mengapa lampu TL memerlukan komponen tambahan seperti trafo ballast dan starter? Apa fungsi
dari komponen tersebut? Beri analisa dan jelaskan!
Sebelumnya perlu diketahui bahwa lampu TL adalah sebuah lampu berbentuk tabung,
hampa dengan kawat pijar (elektroda) di kedua ujungnya. Tabung dari lampu TL terbuat dari gelas
(coating) juga dilapisi oleh lapisan fosfor (phosphor). Di dalam tabung lampu TL tersebut berisi
merkuri dan argon yang bertekanan rendah. Lampu TL memerlukan sebuah starter dan ballast
untuk menghidupkannya. Fungsi starter untuk lampu TL adalah sebagai sakelar otomatis yang
membantu memanaskan elektroda untuk proses pemindahan elektron-elektron di dalam tabung
lampu TL. Perlu diingat bahwa untuk memanaskan elektroda, diperlukan tegangan yang tinggi
hingga 400V. Setelah proses penyalaan selesai, bimetal yang terdapat pada starter akan terbuka.
Dengan demikian starter dapat dilepaskan dari rangkaian lampu TL karena penggunaan starter
hanya pada saat penyalaannya saja. Sedangkan ballast yang terdapat pada rangkaian lampu TL
berfungsi sebagai pembatas besarnya arus dan menstabilkan arus agar dapat mengoperasikan
lampu TL pada karakteristik listrik yang sesuai. Dalam pembuatan rangkaian lampu TL
pemasangan kabel dari sakelar menuju ballast perlu diperhatikan karena ballast memiliki dua
terminal yaitu terminal L dan terminal N. Terminal L pada ballast harus dihubungkan dengan
sakelar sedangkan terminal N dari ballast dihubungkan pada salah satu fitting dari lampu TL. Lalu
dari fitting dihubungkan dengan starter, lalu dari starter dihubungkan lagi dengan fitting di sisi
yang lainnya lalu dihubungkan dengan nol dari PLN. Dengan begini maka lampu TL akan bisa
bekerja dengan baik. Dengan syarat komponen ballast dan starter dapat bekerja dengan baik.
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam rangkaian lampu TL agar dapat
bekerja, memerlukan starter dan ballast. Starter dipasang sebagai sakelar otomatis yang bertugas
untuk memanaskan elektroda di kedua ujung lampu TL, dan ballast dipasang sebagai pengatur dan
penyetabil arus. Dalam pembuatan rangkaian dari sakelar menuju lampu TL juga harus tepat untuk
menghindari short saat lampu dinyalakan.
4.3 Pertanyaan
1. Apa yang membedakan lampu TL dengan lampu-lampu biasanya?
Jawab:
Sinar dari lampu TL berasal dari ionisasi gas didalam tabung, ionisasi ini mengakibatkan
berpendarnya lapisan flouresensi di dalam tabung, sedangkan lampu lainnya sinar lampu berasal
dari berpijarnya kawat wolfram didalam bohlam.
2. Mengapa lampu TL harus di berikan starter dalam menyalakannya lampu TL?
Jawab:
Fungsi starter untuk lampu TL adalah sebagai sakelar otomatis yang membantu memanaskan
elektroda untuk proses pemindahan elektron-elektron di dalam tabung lampu TL. Perlu diingat
bahwa untuk memanaskan elektroda, diperlukan tegangan yang tinggi hingga 400V. Setelah
proses penyalaan selesai, bimetal yang terdapat pada starter akan terbuka.
3. Apa fungsi dari traffo ballast tersebut?
Jawab:
Ballast pada dasarnya merupakan kumparan hambat (choke coil) yang berinti besi. Ballast pada
lampu TL berfungsi:
o Memberikan pemasangan awal pada elektroda guna menyediakan elektron bebas dalam
jumlah yang banyak
o Memberikan gelombang potensial yang cukup besar untuk mengadakan bunga api
antara kedua elektrodanya
o Mencagah terjadinya peningkatan arus bunga api yang melebihi batas tertentu bagi
setiap ukuran lampu.
Disamping itu ballast berfungsi untuk mengurangi pengaruh perubahan gerakan sinar yang
mengganggu (stroboscopic) dan mengurangi kerugian sampingan (auxiliary losses).
4. Bagaimana tindakan anda ketika mengetahui lampu TL mengeluarkan suara saat dinyalakan?
Jawab:
Apabila terjadi hal semacam ini, maka perlu dilakukan troubleshooting pada rangkaian.
Sebelum melakukan proses troubleshooting, pastikan untuk memutus sambungan dari sumber
tegangan terlebih dahulu. Setelah itu periksa secara visualisasi pada setiap sambungan mulai
dari MCB, relay, terminal panel, sakelar, ballast, dan juga starter. Setelah itu periksa dengan
menggunakan multimeter pada setiap komponen yang ada. Apabila telah menemukan
kejanggalan maka segera lakukan perbaikan dari komponen yang kurang tepat. Setelah itu
periksa kembali mulai dari MCB hingga ke lampu TL. Apabila semua komponen sudah
terangkai dengan benar, maka lakukan pengujian pada rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA
1. Foto Praktikum
2. Gambar Rangkaian
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN
Memasang relay pada panel.
Memasang kabel NYA pada relay.