(Natasya) Pengkajian Keluarga BPK F (Bu Liza)
(Natasya) Pengkajian Keluarga BPK F (Bu Liza)
Disusun Oleh :
Nama : Natasya Wulandari
NIM : 1814201210
Prodi : S1 Keperawatan
Dosen Pembimbing :
Ns. Maidaliza, M.Kep
DI BUKITTINGGI
A. DATA UMUM
1. Nama kepala keluarga (KK) : Bapak F
2. Umur : 55 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Gulai Bancah, Bukittinggi, Sumatera Barat
6. Komposisi keluarga :
Genogram
Keterangan :
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: laki-laki
: perempuan
7. Tipe keluarga
Keluarga Bapak F merupakan keluarga tipe nuclear family / keluarga inti, dimana
terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-
sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/ keduanya dapat bekerja di laur
rumah.
8. Latar belakang budaya
Bahasa yang digunakan dirumah keluarga bapak F adalah bahasa Minangkabau
dan kadang-kadang keluarga bapak F menggunakan bahasa Indonesia. Pengaruh
masyarakat yang lazim bagi keluarga bapak F yaitu busana atau pakaian muslim yang
kekinian.
Keluarga bapak F pada saat sakit atau mau berobat selalu ke pelayanan kesehatan
terdekat seperti pergi ke pelayanan kesehatan Bidan atau Puskesmas. Keluarga bapak
F memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan seperti menggunakan
betadine batang untuk mengobati luka gores atau sayat, pada saat sakit perut
menggunakan air perasan kunyit dan buah gambir.
Budaya yang mempengaruhi Pada keluarga Bapak F adalah keluarga Bapak F
memiliki pola persepsi bahwa ibu hamil tidak boleh berdiri di depan pintu, anak yang
masih gadis tidak boleh keluar magrib.
9. Agama
Keluarga bapak F memiliki keyakinan beragama islam. Keluarga bapak F aktif
terlibat dalam sebuah organisasi dimasjid seperti menjadi panitia qurban pada saat
ID-ADHA. Kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi pusat dalam kehidupan
keluarga adalah AlQur’an dengan mendengarkan ceramah pada saat pengajian
dirumah dan dimasjid oleh ustad tentang Al-Qur’an dan Hadist. Tetapi keluarga
Bapak F jarang melaksanakan sholat berjamaah di rumah maupun di masjid, keluarga
Bapak F lebih sering sholat sendiri- sendiri,
10. Status social ekonomi
Keluarga bapak F yang mencari nafkah atau yang menghidupi keluarga adalah
bapak F dan Anak R. Keluarga bapak F tidak ada menerima tambahan atau bantuan
keuangan dari keluarga atau saudara lainnya. Keluarga bapak F menganggap
pendapatan bapak F dan Anak R perbulan diperoleh dari gaji sebesar ±
Rp.3.000.000,/ bulan.
11. Aktifitas rekreasi atau waktu luang keluara
Kelurga Bapak F pada saat mereka memiliki waktu luang mereka selalu
menonton televisi sambil berbincang-bincang.
C. LINGKUNGAN
16. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati sekarang oleh keluarga bapak F adalah rumah milik
sendiri, dengan karakteristik :
a. Luas : 425 x 2 m2
b. Jenis : permanen
c. Sirkulasi udara : cukup baik, ventilasi rumah cukup
banyak
d. Pemanfaatan ruangan rumah : perabotan tertata rapi
e. Kebersihan ruangan : bersih, tidak berantakan
f. Lantai : Semen
g. Jarak septic tank dengan sumur : >10 meter
h. Sumber air : sumur bor
i. Sumber air minum : air galon
j. Pembuangan limbah : ke septic tank
k. Halaman dimanfaatkan dengan : menanam berbagai macam bunga,
buah, dan sayur-sayuran
l. Keadaan pekarangan : bersih
m. Pembuangan sampah : di tempat pembakaran sendiri
Denah rumah :
Ruangan Tamu
Kamar Kamar
Ruangan Keluarga
Kamar Tempat
sholat
WC Dapur
D. STRUKTUR KELUARGA
21. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga Bapak F menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa
minang, komunikasi antar anggota lancar dan komunikasi bisa berlangsung satu arah.
Komunikasi dalam keluarga Bapak F bisa terjadi secara formal maupun informal.
Pola komunikasi pada keluarga Bapak F bersifat terbuka
22. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Bapak F yang berpengaruh adalah Bapak F, apabila ada satu
konflik yang tidak bisa diselesaikan secara demokratis maka penentu keputusan
adalah Bapak F sebagai kepala keluarga.
23. Struktur peran
- Bapak F berperan sebagai kepala keluarga (mencari nafkah untuk anak dan
istri, mendidik dalam kelurga)
- Ibu J berperan sebagai istri (berbakti terhadap suami, merawat dan menjaga
anak)
- An. R berperan sebagai anak (sudah bekerja sebagai wiraswasta, merupakan
anak pertama dari bapak F)
- An. C berperan sebagai anak (sedang kuliah, merupakan anak kedua dari
bapak F)
- An. M berperan sebagai anak (Sedang sekolah di tingkat sekolah dasar,
merupakan anak ketiga dari bapak F)
24. Nilai,norma dan budaya
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga ini yaitu menyesuaikan dengan nilai
agama yang dianut dan norma yang berlaku dilingkungan. Norma keluarga yang
berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada yang sakit dibawa ke puskesmas terdekat
dan dirawat bersama oleh anggota keluarga lainnya.
E. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga yang
membutuhkan maka anggota keluarga yang lain akan berusaha membantunya.
26. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota dalam keluarga selalu dilakukan, sesibuk apapun keluarga
harus berkumpul untuk berbincang-bincang, menonton televisi dan makan bersama
pada malam hari, begitu pula dengan masyarakat sekitar keluarga Bapak F dan
kelurga baik dalam bersosialisasi, anak Bapak F mengenal semua keluarga besar
Bapak F dan Ibu J.
27. Fungsi perawatan kesehatan( riwayat kesehatan dan tugas kesehatan keluarga)
Pada saat dilakukan pengkajian pada keluarga bapak F anak bapak F yaitu anak C
mengatakan bapak F menderita penyakit gastritis, anak C mengatakan penyakit yang
diderita bapak M muncunya secara tiba-tiba apabila bapak M terlambat makan, anak
C mengatakan bapak F merasakan nyeri diulu hati, anak C mengatakan nyeri
dirasakan munculnya secara mendadak, anak C mengatakan nyeri yang dirasakan
bapak F seperti ditusuk-tusuk, anak C mengatakan bapak F merasakan nyeri menjalar
hingga kepunggu.
Tugas bapak F melakukan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu :
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui sebagian masalah kesehatan yang dialami
oleh bapak F yaitu gastritis. Keluarga kurang mengetahui penyebab penyakit
gastritis.
b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan penyakit gastritis yang diderita oleh Bapak F adalah
baru dirasakan oleh Bapak F sehingga apabila bapak F sakit keluarga
langsung membawa bapak F ke PUSKESMAS atau rumah sakit untuk berobat
dan mengikuti semua yang disarankan oleh tenaga kesehatan untuk
kesembuhan Bapak F.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Analisa data
No Data Masalah
1. DS:
anak C mengatakan bapak F menderita
penyakit gastritis
anak C mengatakan penyakit yang
diderita bapak F muncunya secara tiba- Nyeri
tiba apabila bapak F terlambat makan
anak C mengatakan bapak F merasakan
nyeri diulu hati
anak C mengatakan nyeri dirasakan
munculnya secara mendadak
anak C mengatakan nyeri yang dirasakan
bapak F seperti ditusuk-tusuk
anak C mengatakan bapak F merasakan
nyeri menjalar hingga kepunggu.
DO:
- Anak C tampak bercerita sambil
memperagakan apa yang dirasakan oleh
ayahnya yaitu bapak F
- Anak C menceritakan semua yang
dirasakan ayahnya yaitu bapak F
2. Diagnosa keperawatan
Domain 12, kelas 1, kode 00134
- Nyeri akut pada Bapak F
3. Skoring
4. Intervensi
ditusuk- anak-anak.
tusuk
anak C 2. Setelah 2) Keluarga mampu 2. Keluarga mampu
mengatakan dilakukan memutuskan memutuskan
bapak F kunjungan,
merasakan keluarga Level 1 : Level 1
nyeri dapat domain : IV Domain 3
menjalar mengambil Pengetahuan Perilaku
hingga keputusan tentang
kepunggu. untuk kesehatan dan Level 2
DO: mengatasi perilaku Kelas R
- Anak C masalah Bantuan koping
tampak Level 2 : kelas
bercerita Q Level 3
sambil Perilaku sehat Kode 5328
mempera yang Kunjungan
gakan mengambarkan untuk
apa yang tindakan individu mendengarkan
dalam Kode 5250
dirasakan meningkatkan Dukungan
oleh atau pengambilan
ayahnya memperbiaiki keputusan :
yaitu kesehatan Tentukan apakah
bapak M terdapat perbedaan
Peningkatan
Level 2: Kelas T
Kenyamanan Fisik
Kontrol resiko
dan keamanan
yang Level 3
menggambarkan (6482) Manajemen
status keamanan lingkungan
individu atau kenyamanan :
tindakan untuk
Tentukan tujuan
menghindari, pasien dan
mencegah, keluarga dalam
mengontol mengelola
lingkungan dan
ancaman
kenyamanan yang
kesehatan
optimal
Pertimbangkan
Level 3:
penempatan pasien
Kode 1902
dikamar dengan
Kontrol resiko beberapa tempat
Kode 1910 tidur.
Keamanan Sediakan kamar
lingkungan terpisah jika
rumah terdapat prevensi