Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Aktiva Tak Berwujud serta

Manfaat, Karakteristik dan Jenis


Posted on Agustus 23, 2019 by Bivisyani Questibriliain Ekonomi

Aktiva tak bewrujud atau dalam artian lain adalah aset tak berwujud. Setiap perusahaan pasti
memiliki aktiva tak berwujud bukan? Aktiva tak berwujud ini penting jika perusahaan hendak
dijual. Karena nilai yang dihitung tak hanya modal melainkan juga aktiva tak berwujud.  Dalam
artikel kali ini akan dibahas segala hal tentang aktiva tak berwujud. Dari mulai pengertian,
mengapa penting bagi perusahaan, karakteristik, masa manfaat, jenis-jenis dan lain sebagainya.
Simak yuk artikel ini!

Pengertian Aktiva Tak Berwujud


Pengertian dari aktiva tak berwujud (intangible asset) ini menunjuk pada aset dari perusahaan
yang tidak berbentuk fisik dan memiliki sifat aset jangka panjang. Artinya, aktiva tidak berwujud
milik perusahaan ini tidak ditujukan untuk dijual suatu hari nanti. Seluruh aktiva tidak berwujud
akan dikelola untuk menghasilkan keuntungan untuk operasional perusahaan. Berdasarkan
definisi dari aktiva tidak berwujud ini, maka dapat dimengerti bahwa keberadaannya sangat
penting untuk perusahaan. Namun ada beberapa bentuk dan jenis berbeda dari aktiva tidak
berwujud (intangible asset) ini.

Mengapa Aktiva Tidak Berwujud Penting


bagi  Perusahaan?
Jika suatu perusahaan tidak mencantumkan aktiva tak berwujud, hal itu akan berpengaruh ke
seluruh perusahaan. Tingkat kepentingannya hampir sama dengan aktiva berwujud. Perolehan
aktiva tak berwujud dicatat dan diakui sebesar nilai faktur serta ditambah semua biaya yang
menyertai untuk mendapatkan aset/haknya. Apabila terjadi pengeluaran setelah perolehan aktiva
tak berwujud, biaya-biaya tersebut bisa dibebankan ke periode berjalan, sama seperti aktiva
berwujud.

Katakanlah sebuah perusahaan akan dijual. Maka untuk menentukan nilai perusahaan, tidak
hanya berdasarkan modal semata, tetapi juga menghitung aktiva tak berwujud. Bahkan dalam
suatu kasus, nilai aktiva tak berwujud ini bisa lebih besar daripada modal perusahaan itu sendiri.
Itulah mengapa aktiva tidak berwujud juga berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan
Anda.

Karakteristik Aktiva Tidak Berwujud


Pada dasarnya ada 3 karakteristik aktiva tidak berwujud, yaitu:

1. Kurang memiliki eksistensi fisik, mendapatkan nilai dari hak dan keistimewaan yang
diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.
2. Bukan merupakan instrumen keuangan, menghasilkan nilainya dari klaim untuk
menerima kas atau ekuivalen kas di masa mendatang.
3. Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, menyediakan jasa dalam kurun
waktu bertahun-tahun.

Karakteristik Pendukung Aktiva Tidak


Berwujud
Selain karakteristik utama di atas, ada beberapa karakteristik pendukung aktiva tidak berwujud,
seperti:

– Diperoleh melalui pengembangan atau dibeli secara terpisah atau menjadi satu dengan aset
lain.

– Secara tidak langsung digunakan dalam operasional perusahaan.

– Dipengaruhi oleh kegiatan kompetitor.

– Memiliki nilai pada perusahaan.

– Tidak ditentukan umur ekonomisnya.

Di awal perolehan aset atau aktiva tidak berwujud harus diakui sebesar harga perolehannya,
sedangkan untuk periode berikutnya aktiva tidak berwujud dilaporkan sebesar nilai tercatatnya.
Harga perolehan aktiva tidak berwujud ditentukan melalui cara perolehannya. Untuk aset atau
aktiva tidak berwujud yang didapatkan melalui pembelian kas, maka harga perolehannya adalah
sebesar jumlah uang yang dibayarkan. Namun, jika aset tersebut didapatkan melalui proses
pertukaran dengan aset lainnya, nilai perolehannya menjadi sebesar perkiraan harga pasar dari
aset yang digunakan sebagai penukar.

Masa Manfaat Aktiva Tidak Berwujud


Umumnya masa manfaat untuk aktiva tidak berwujud tidak lebih dari 20 tahun sejak
digunakannya. Dalam mempertimbangkan masa manfaat aktiva tidak berwujud yang harus
diperhatikan adalah:

1. Perkiraan penggunaan aset oleh organisasi dan efisiensi pengelolaannya.


2. Siklus hidup produk pada umumnya.
3. Keusangan teknologi atau teknis.
4. Kestabilan industri dimana aset digunakan dan tren pasar terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan.
5. Perkiraan pemakaian dan efisiensi pengelolaan aset.
6. Estimasi tindakan pesaing.
7. Pengeluaran untuk pemeliharaan dalam hal mendapatkan masa manfaat.
8. Periode pengendalian aset.
9. Ketergantungan masa manfaat aset terhadap masa manfaat aset lainnya.
Aktiva tidak berwujud bisa dalam bentuk hak yang melekat pada produk intelektual dimana
fasilitasnya digunakan oleh pihak lain.

Beberapa Hak yang Termasuk Dalam


Kategori Aktiva Tidak Berwujud
Berikut ini akan diberitahu ada hak-hak apa saja mengenai aktiva tidak berwujud dalam
perusahaan:

Hak Cipta
Diberikan pada penulis atau pencipta untuk menjual, mengawasi, atau menerbitkan hasil
karyanya. Hak cipta dapat dijual kepada pihak lain dengan perjanjian yang telah disepakati.
Harga perolehan hak cipta meliputi pengeluaran mulai penyusunan sampai pengurusan ijin hak
cipta hingga sertifikat hak cipta diterima.
Hak Paten
Diberikan kepada pihak yang melakukan penelitian dan menemukan hal baru untuk
memproduksi, menjual, atau mengawasi temuannya dalam kurun waktu tertentu. Harga
perolehannya meliputi semua pengeluaran yang mencakup biaya penelitian, pengembangan,
pembuatan gambar, percobaan, dan pengurusan hak paten hingga diterbitkannya sertifikat hak
paten.

Hak Merek Dagang


Hak cipta dan hak untuk menggunakan simbol dari suatu produk. Harga perolehan hak merek
dagang ini mencakup biaya perencanaan, desain, pembuatan logo atau lambang termasuk
perijinan merk dagang sampai sertifikat merek dagang diterbitkan.

Menggunakan fasilitas tertentu dari suatu pihak ke pihak lain sebagai franchisee.


Pihak franchisee hanya diperkenankan menggunakan hak franchise sesuai dengan kesepakatan,
tidak berhak menjual hak franchise kepada pihak lain. Bagi pihak franchisor harga perolehan
hak franchise  sebesar dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan izin hak franchise, sedangkan
bagi franchisee harga perolehan sebesar harga yang diberikan kepada franchisor.

Hak Sewa
Menggunakan aset tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian sewa menyewa. Pencatatan
akuntansi terhadap pengeluaran berkenaan dengan mendapatkan hak sewa ditentukan dari cara
pembayaran sewa yang dilakukan. Perolehan hak sewa mencakup pembayaran sewa kepada
pihak pemilik aset dan pengeluaran lain untuk persiapan aset agar siap digunakan.

Hak Eksklusif
Hak khusus yang diberikan negara kepada suatu lembaga atau instansi untuk mengelola fasilitas
atau sumber daya alam milik negara. Harga perolehan dari hak ini meliputi biaya survei, riset,
pemetaan, eksplorasi, pembangunan fasilitas, perjanjian dan biaya lainnya hingga hak tersebut
dinyatakan siap.
Cara Penilaian Aktiva Tidak Berwujud
(Intangible Asset) dalam Perusahaan
Seperti yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya, aktiva tak berwujud sifatnya tetap.
Sehingga untuk memberikan penilaian dari aset ini dilakukan dalam dua pertimbangan. Kedua
pertimbangan tersebut adalah pertimbangan mengenai biaya awal dan amortisasi. Penjelasan
mengenai kedua pertimbangan dari penilaian aktiva tidak berwujud dapat anda simak pada
penjelasan berikut ini. Menggunakan dua pertimbangan tersebut, akhirnya penilaian bisa
dilakukan pada aset yang tidak berwujud yang dimiliki oleh setiap perusahaan tadi.

Penilaian Hak Paten


Hak paten juga dinilai melalui dua aspek yaitu biaya awal dan amortisasi. Biaya awal dari hak
paten yang dibeli adalah biaya imbalan jasa hukum dari perusahaan yang memilikinya
sebelumnya. Atau biaya awal juga bisa dihitung dari biaya yang dihabiskan selama masa
penemuan melalui riset. Lalu terkait amortisasi adalah penilaian nilai aset yang diestimasi
berdasarkan masa kegunaan hak paten dikurang dari sisa masa hak paten secara hukum.

Penilaian Hak Cipta


Terkait penilaian dari aktiva tidak berwujud berupa hak cipta, maka juga dinilai melalui dua
aspek, yaitu biaya awal dan amortisasinya. Biaya awal dari satu hak cipta dihitung dari biaya saat
menciptakan karya tersebut, biaya administrasi publikasinya, hingga biaya hukum untuk
mendapatkan hak cipta yang dimaksud. Bisa juga dihitung melalui nilai beli, jika anda membeli
hak cipta dari perusahaan atau individu lain. Lalu terkait dengan biaya amortisasi, sama seperti
sebelumnya dihitung melalui estimasi waktu kegunaannya.

Penilaian Merek Dagang


Merek dagang juga bisa dinilai asetnya berdasarkan biaya hukum yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mendaftarkan nama tersebut menjadi merek dagangnya. Selain biaya hukum,
tentunya ada biaya administrasi dan biaya lainnya yang membuat merek dagang ini sangat
berharga. Jika merek dagang dibeli dari perusahaan lain yang mengalami penggabungan, maka
nilai beli itu pun termasuk menjadi biaya awalnya. Sedangkan terkait penilaian dari
amortisasinya, juga sama seberapa lama merek dagang ini diestimasikan untuk digunakan.
Penilaian Goodwill
Penilaian dari aset tak berwujud seperti goodwill dihitung melalui transaksi pembeliannya dari
perusahaan lain. Nilai beli ini adalah nilai beli perusahaan secara bersih mencakup aset dan
kewajiban dalam perusahaan tersebut. Lalu terkait dengan nilai amortisasinya, goodwill di
Indonesia diakui masa kegunaannya hingga tidak lebih dari 5 tahun. Namun ada kemungkinan
untuk memperpanjangan amortisasi hingga tidak lebih dari 20 tahun dengan alasan yang dapat
diterima.
Secara akuntansi, perlakuan aset tak berwujud adalah sebagai berikut:

Pengakuan Aset Tak Berwujud


Aset tak berwujud diakui pada saat diperoleh, dengan ketentuan:

 Individu/Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan


datang dari aset tersebut.
 Biaya-biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal.

Penilaian/Pengukuran Aset Tak Berwujud


Aset tak berwujud dinilai/diukur sesuai dengan harga perolehannya. Biaya perolehan aset tidak
berwujud terdiri dari:

1. harga beli termasuk bea masuk (import), dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikembalikan, setelah dikurangkan diskon dan rabat;
2. segala biaya yang dapat dikaitkan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut
sehingga siap untuk digunakan.

Pencatatan Aset Tak Berwujud


Pencatatan akuntansi untuk pembelian dan amortisasi aset tak berwujud secara sederhana adalah
sebagai berikut:

Pembelian Amortisasi

(D) Aset Tak Berwujud (D) Biaya Amortisasi

     (K)      Kas      (K)      Aset Tak Berwujud

Pelaporan Aset Tak Berwujud


Aset tak berwujud disajikan dalam neraca pada kolom aktiva, dan dicatat sesuai dengan nilai
bersih setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi.

Setelah mengetahui manfaat pentingnya aktiva tak berwujud, sekarang kamu harus tahu lagi nih
hal penting lainnya. Apalagi kalau bukan salah satu produk Jojonomic. Jojonomic adalah salah
satu software HRD terbaik di Indonesia. Produknya adalah  JojoPayroll. JojoPayroll adalah slaah
satu software HR yang melakukan penggajian secara online. JojoPayroll juga sudah terintegrasi
dengan PPH21, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Jadi, tidak perlu lagi melakukan
penghitungan manual dengan excel. Jika, ingin mencoba demonya klik link ini ya JojoPayroll.

Anda mungkin juga menyukai