Makalah Siklus Haid: Bab I Pendahuluan
Makalah Siklus Haid: Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium
(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur (ovarium) terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus ovulasi dan siklus luteal, sedangkan
siklus uterus dibagi menjadi 4 fase, yaitu : fase menstruasi atau deskuamasi, fase
post menstruasi atau stadium regenerasi, fase intermenstruum atau stadium
proliferasi, dan fase pramenstruum atau stadium sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal.
Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium
(lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan
terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus
menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari
kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Siklus haid dapat ditinjau dari uterus maupun ovarium sebagai berikut :
SIKLUS UTERUS
Siklus uterus berupa pertumbuhan dan
pengelupasan bagian dalam uterus -endometrium. Pada akhir fase menstruasi
endometrium mulai tumbuh kembali dan memasuki fase proliferasi. Pasca ovulasi,
pertumbuhan endometrium berhenti sesaat dan kelenjar endometrium menjadi
lebih aktif – fase sekresi.
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus.
Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis
anterior, ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
1. Fase menstruasi atau deskuamasi
Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan
perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale,
stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah, potongan potongan
endometrium dan lendir dari cervik. Darah tidak membeku karena adanya fermen
yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan - potongan mukosa.
Hanya kalau banyak darah keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga
timbul bekuan bekuan darah dalam darah haid.
2. Fase post menstruasi atau stadium regenerasi
Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan endometrium secara berangsur -
angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel -
sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm,
stadium sudah mulai waktu stadium menstruasi dan berlangsung ± 4 hari.
3. Fase intermenstruum atau stadium proliferasi
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi dapat
dibagi dalam 3 subfase yaitu :
Fase proliferasi dini
Fase proliferasi dini berlangsung antara hari ke 4 sampai hari ke 9.
Siklus indung telur (ovarium) terbagi menjadi 3 bagian, yaitu siklus folikuler, siklus
ovulasi dan siklus luteal.
1. FASE FOLIKULER ( hari 1 – 10 )
- Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memicu / merangsang
pertumbuhan 10 – 20 folikel namun hanya 1 folikel yang ‘dominan’ yang menjadi
matang dan sisanya akan mengalami atresia.
- Kadar FSH dan LH yang tinggi disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron
yang rendah pasca fase haid sebelumnya.
- Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun akan
kembali meningkat setelah masuk fase proliferasi
2. FASE FOLIKULER ( hari 9 -14 )
Sel-sel granulosa dari sisa folikel yang telah mengalami ovulasi mengalami
luteinisasi dan sisa folikel berubah menjadi CORPUS LUTEUM
Bila terjadi konsepsi, struktur corpus luteum dipertahankan oleh hCG yang
dihasilkan oleh hasil konsepsi.
Bila tidak terjadi konsepsi, corpus luteum mengalami regresi dan siklus haid
akan dimulai kembali.
b. Hipofisis Posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut :
1) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui
mekanisme pengeluaran urine.
2) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada
saat seorang wanita melahirkan.
Proses terjadinya haid sangat tergantung pada Mekanisme Umpan Balik antara
Hipotalamus-Pituitary-Ovarium (HPO Axis).
Hipotalamus menghasilkan GnRH yang merangsang Kelenjar Hipofisis (pituitary)
untuk mengeluarkan FSH (follicle stimulating hormone) yang berfungsi
mematangkan folikel dan LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam proses
ovulasi. Dalam setiap siklus, folikel yang mengalami proses pematangan berjumlah
lebih dari satu, namun dalam perjalanannya, hanya ada satu folikel yang disiapkan
untuk ovulasi, sementara yang lain mengalami atresia. Folikel yang matang
tersebut mengluarkan hormon estrogen, oleh karena itu kadar hormon estrogen
dalam awal siklus relatif meningkat.
- Saran :
Penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmawatifattah.blogspot.com/
http://digilib.unsri.ac.id/download/PERUBAHAN%20ENDOMERIUM%20DALAM
%20SIKLUS%20MENSTRUASI.pdf
http://www.authorstream.com/Presentation/dodo.w-218693-SIKLUS-
MENSTRUASI-PENDAHULUAN-Selayang-Pandang-AKAN-BERLANGSUNG-
SECARA-menstrua-Education-ppt-powerpoint/
file:///C:/Users/Djavu%20Net/Documents/siklus%20haid/05.%20Siklus
%20Menstruasi%20%C2%AB%20Intan%20Riani%20Ngeblog.htm
file:///C:/Users/Djavu%20Net/Documents/siklus%20haid/SIKLUS
%20MENSTRUASI%20NORMAL%20%C2%AB%20CahayaMata%E2%80%A6Berpikir
%E2%80%A6%20Berkarya%E2%80%A6Menapaki%20Jejak%20Kehidupan%20dalam
%20Wacana.htm
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/sistem-hormon/
Poskan Komentar
Beranda
Langganan: Entri (Atom)
MANGA
NARUTO SHIPPUDENT
Arsip Blog
▼ 2013 (7)
o ► Maret (2)
o ▼ Februari (5)
Penyuluhan Tentang KB
Tugas Kebidanan
Rahmawati Fattah
Lihat profil lengkapku