GELOMBANG MIKRO
Pemanasan
Kita tentu tidak asing dengan nama microwave, oven yang sehari-hari kita pakai untuk
memanaskan makanan. Microwave oven menggunakan gelombang mikro dalam band frekuensi
ISM sekitar 2.45 GHz. Food processing hanyalah salah satu contoh saja yang sederhana.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan untuk pemanasan material dalam bidang industri.
Pemanasan dengan gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata
karena bukan mentransfer panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan
tersebut. Pemanasannya juga dapat bersifat selektif artinya tergantung dari dielektrik properties
bahan. Hal ini akan menghemat energi untuk pemanasan. Misalkan dipakai untuk pemanasan
bahan untuk body mobil maka chamber untuk pemanasan tidak akan panas tapi body mobil akan
panas sesuai dengan yang kita inginkan. SIstem autoclave yang konvensional sangat boros energi
karena chambernya ikut panas sehingga perlu proses pendinginan yang memakan energi juga.
Dengan sifat selecting heating tersebut teknik pemanasan gelombang mikro juga dipakai untuk
terapy kanker yang sering disebut dengan hyperthermia. Penngaturan daya dan perangcangan
antena merupakan hal yang utama dari terapi ini. Fokus pemanasan pada volume sel kanker
dapat dioptimasi ari perancangan antenna dan pengaturan daya serta jarak antena dengan sel
kanker tersebut.
Telekomunikasi
Bagi yang senang memanfaatkan fasilitas hotspot tentunya tidak asing dengan WiFi yang
menggunakan band frekuensi ISM. Begitu juga yang gemar menggunakan bluetooth untuk
transfer file antara handphone atau handphone dnegan komputer. Operator telekomunikasi juga
memanfaatkan gelombang mikro untuk komunikasi antara BTS ataupun antara BTS dengan
pelanggannya. Di Eropa khususnya di Jerman sudah jarang terlihat penggunaan gelombang
mikro untuk komunikasi dengan metode WDM antara BTS dengan BSC. Jaringan backbone
komunikasi sudah memakai jarinagn fiber optis. Untuk komunikasi ke end user pada sistem
selular tetap menggunakan gelombang mikro. Untuk di indonesia pada tower2 operator
telekomunikasi sangat sering kita jumpai antena directional untuk komunikasi antara BTS .
Untuk komunikasi ke end user operator GSM di Indonesia memakai frekuensi di sekitar 800
MHz, 900MHz dan 1800MHz.
Radar juga memakai gelombang mikro untuk mendeteksi suatu object. Sesuai dengan namanya
radio detection and ranging, radar memanfaatkan pantulan gelombang dari objek tersebut untuk
pendeteksian. Meskipun sinyal sangat lemah tetapi dapat dikuatkan kembali sehingga object bisa
terdeteksi. Radar biasa dipergunakan untuk mendeteksi benda bergerak. Pantulan tersebut berasal
dari polarisasi horizontal, vertical maupun circular. Waktu antar transmit dan receive itu yang
dipergunakan untuk mengitung jarak objek tersebut. Pada sistem radar, pengolahan sinyal
memainkan peranan yang penting untuk mengurangi interferens. Radar memancarkan dan
menerima sinyal pantulan secara bergantian dengan sistem switch.Begitu juga dengan sistem
GPS. GPS mempunyai prinsip yang mirip dengan radar. Setiap satelit secara periodis
mengirimkan pesan yang isinya adalah waktu pengiriman pesan dan informasi orbit satelit.
receiver GPS akan menghitung jarak receiver dengan setiap satelit yang mengirimkan pesan2
tersebut. Dengan membandingkan jarak antara beberapa satelit ini dapat ditentukan letak gps
receiver tersebut.