PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skenario
2.2 Terminologi
1. Gigi Tiruan
2
2.3 Pembahasan
3
Setiap dokter gigi indonesia wajib memberikan pertolongan darurat
dalam batas batas kemampuannya, sebagai suatu tugas
perikemanusian, kecuali pada waktu itu ada orang lain yang lebih
mampu memberikan pertolongan. (pasal 12)
c. kewajiban dokter gigi terhadap teman sejawat (bab 1V)
Setiap dokter gigi indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. (pasal 13)
Setiap gigi indonesia tidak dibenarkan mengambil alih penderita dari
teman sejawatnya tanpa persetujuannya. (pasal 14)
d. Kewajiban dokter gigi terhadap diri sendiri (bab V)
Setiap dokter gigi indonesia wajib mempertahankan dan
meningkatkan martabat dirinya. (pasal 15)
Setiap dokter gigi indonesia secara aktif perkembangan ilmu
pengentahuan dan teknologi. (pasal 16)
Setiap dokter gigi indonesai harus memlihara kesehhatannya supaya
dpat bekerja dengan baik. (pasal 17)
(Bakar Abu. 2016. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media)
4
atau kedokteran gigi dan atau penelitian dalam bidang kedokteran atau
kedokteran gigi. Menurut Beuchamp dan chidress (1994) ada 4 prinsip
dasar dalam bio etika :
Contoh dari justice misalnya saja: dokter yang harus menyesuaikan diri
dengan sumber penghasilan seseorang untuk merawat orang tersebut.
5
Untuk menentukan apakah diperlukan nilai keadilan moral untuk
kelayakan minimal dalam memberikan pelayaan medis, harus dinilai juga
dar seberapa penting masalah yang sedang dihadapi oleh pasien. Dengan
mempertimbangkan berbagai aspek dari pasien, diharapkan seorang dokter
dapat berlaku adil.
6
Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya.
Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian
secara adil.
Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang
tepat dan kompeten.
Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa
alasan sah atau tepat.
Menghormati hak populasi yang sama sama rentan penyakit
atau gangguan kesehatan.
Bijak dalam makroalokasi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik kedokteran gigi Indonesia disusun dalam empat kelompok, yaitu
kewajiban umum, kewajiban dokter gigi terhadap penderita, kewajiban dokter gigi
terhadap teman sejawat, dan kewajiban dokter gigi terhadap dirinya sendiri. Selain
kewajiban, seorang dokter gigi juga mempunyai hak yang juga harus dihormati
oleh setiap orang.
Etika kodekteran gigi wajib dihayati dan diamalkan oleh setiap dokter gigi
Indonesia agar tidak ada pengingkaran atas lafal sumpah dokter gigi yang telah
diikrarkannya dan juga tidak adanya kerugian baik dari masyarakat maupun bagi
dokter gigi itu sendiri.
3.2 Saran