TUTORIAL 4
KELOMPOK 7
WINDY LERIYAN (16-073)
MILA SARTIKA (16-074)
AZIZAH HUSNUL KHOTIMAH (16-
075)
SAFIRA NAFADHA (16-076)
TIARA MAHARANI (16-077)
NADA AVAFFIA (16-078)
DITA ANUGRAH ILAHI (16-079)
MINICA SALESY PUTRI (16-080)
DENITA PRATIWI (16-081)
NABILA SASQIA (16-082)
HANNY NOVILIANA (16-083)
ANSYORI PUTRA PASARIBU (16-084)
JEHAN KURNIA (16-085)
SKENARIO 2
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke
RSGM Baiturrahmah dengan keluhan lidah
putih dan sakit. Dari anamnesis sering
berganti pasangan, diare hampir 1 bulan,
berat badan mkin berkurang dengan demam
berkepanjangan. Pemeriksaan intra oral
terdapat lesi putih di dorsum lidah, bisa di
kerok meninggalkan lomfopenia dengan
jumlah CD4 yang rendah, viral load meningkat
dan ditemukan Pneumocistis jerovecii
LEARNING OBJECTIVES
1. Mampu menjelaskan tentang imunologi virus.
2. Mampu menjelaskan tentang patogenesis
infeksi virus.
3. Mampu menjelaskan macam-macam infeksi
virus di rongga mulut.
4. Mampu menjelaskan morfologi,sifat dan
famili virus.
5. Mampu menjelaskan pemeriksaan
laboratorium pada infeksi virus.
6. Mampu menjelaskan tatalaksana dental pada
infeksi virus.
KLARIFIKASI
ISTILAH
Viral load
Pneumocistis jerocevii
Limfopenia.
Lesi putih
Diare
CD4
Dorsum
IMUNOLOGI VIRUS
Virus merupakan obligat, umumnya terdiri
atas potongan DNA atau RNA yang
diselubungi mantel dari protein atau
lipoprotein.
Sistem imun dapat dibagi menjadi 2 :
1. Imunitas Nonsepesifik Humoral dan
Selular
2. Imunitas Spesifik
a. Imunitas Spesifik Humoral
b. Imunitas Spesifik Selular
MEKANISME PATOGENESIS
INFEKSI VIRUS.
Candida albicans
Candida tropicalis
Candida glabrata
Candida parapsilosis
Candida krusei
Candida guilliemondi
Candida dubliniensis
Candida lusitaniae
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PADA KASUS INFEKSI VIRUS
Identifikasi spesies candida adalah suatu tes
biokimia yang dilakukan dengan menggunakan
glukosa, sukrosa, maltose dan laktosa dengan
tujuan untuk membedakan spesies candida.
Penderita HIV/AIDS adalah seseorang yang
terserang virus HIV (human
immunodeficiencyVirus). HIV terutama menginfeksi
dan menghancurkan sel-sel dalam sistem kekebalan
tubuh, terutama CD4 + T-limfosit. Sistem
kekebalan tubuh tidak mampu menghilangkan virus
HIV, meskipun dapat mengontrol replikasi virus ke
tingkat tertentu melalui respon imun humoral dan
seluler(epidemiology).
TATALAKSANA DENTAL PADA
INFEKSI VIRUS
. Meskipun saliva tidak menimbulkan
penularan virus, namun potensi itu tetap
ada. Prosedur dental yang bersinggungan
dengan jaringan lunak dapat menyebabkan
saliva bercampur darah, yang merupakan
tempat penularan HIV.
Rencana perawatan untuk pasien HIV sama
dengan pengobatan pasien kompleks lainnya
dengan potensial terjadinya kerusakan fatal
4 (empat) parameter yang perlu
dipertimbangkan untuk formulasi rencana
perawatan yang tepat pada pasien ini
adalah:
a. Kondisi kesehatan pasien menentukan
kemampuannya untuk bertahan pada kunjungan
perawatan dental.
b. Hal yang penting untuk memperbaiki
fungsipenyembuhan pasien.
c. Prognosis pasien, dan
d. Keadaan keuangan.
THANK YOU