Menteri Keuangan Fiepublik Indonesia
Menteri Keuangan Fiepublik Indonesia
\3\ds
MENTERIKEUANGAN
FIEPUBLIKINDONESIA
SALINAN
PERATURANMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7I/PYIK.O2/20T3
TENTANG
MENTERI KEUANGANREPUBLIKINDONESIA.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
MENTERI
KEUANGAN
BEPUBUK-INDONESIA
Pasal 2
BAB II
STANDAR BIAYA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
Bagian Kedua
Standar Biava Masukan
Pasal 4
Pasal 5
MENTERT KEUANGAN
*EPr:;*_'*ooNESIA
Pasal 6
( 1 ) Standar Biaya Masukan berfungsi sebagai:
a. batas tertinggi untuk menghasilkan biaya komponen
keluaran (ou.tput);d,an
b. alat reviu angka dasar (baselinel.
(21 Fungsi standar Biaya Masukan sebagai batas tertinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
besaran biaya yang tidak dapat dilampaui.
(3) Fungsi Standar Biaya Masukan sebagai alat reviu angka
dasar (baseline) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
'huruf b digunakan untuk menghitung alokasi kebutuhan
besaran biaya komponen keluaran (output) sebagai bahan
penyusunan pagu indikatif.
Pasal 7
( 1 ) Dalam rangka pelaksanaan anggaran, Standar Biaya
Masukan berfungsi sebagai:
a. batas tertinggi; atau
b. estimasi.
I
AL'ilHX,iTfiHAilFII}
-5-
(21 Fungsi standar Biaya Masukan sebagai batas tertinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakin
besaran biaya yang tidak dapat dilampaui.
(3) Fungsi standar Biaya Masukan sebagai estimasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b merupakan
prakiraan besaran biaya yang dapat dilampaui dengan
mempertimbangkan:
a. harga pasar;
b. proses pengadaannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan ;
c. ketersediaan alokasi anggaran; dan
d. prinsip ekonomis, efisiensi dan efektifitas.
Pasal 8
Pasal 9
Pasdl 1O
Pasal 1 1
Pasal 12
Pasal 13
Pedoman Standar Biaya Masukan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Bagian Ketiga
Standar Biaya Keluaran
Pasal 14
( 1 ) Standar Biaya Keluaran terdiri atas:
a. indeks biaya keluaran; dan
b. total biaya keluaran.
(2) Indeks biaya keluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a me.rupakan Standar Biaya Keluaran untuk
menghasilkan satu volume keluaran (autput).
MENTERT
KEUANGAN
REPUBLIK
INDONESiA
-8-
(s) Totai biaya keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf . b merupakan Standar Biaya Keluaran untuk
menghasilkan total volume keluaran (output).
pasal 15
Pasal 16
(1) Standar Biaya Keluaran berlaku untuk:
a. beberapa/seluruh kementerian negara/lembaga; atau
b. satu kementerian negara.flembaga tertentu.
(2) standar Biaya Keluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a ditetapkan dengan peraturan Menteri
Keuangan setelah berkoordinasi dengan kementerian
negara/'lembaga.
(3) standar Biaya Keluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b ditetapkan dingan peraturan Mehteri
Keuangan berdasarkan usulan dari menteri/pimpinan
lembaga atau pejabat yang berwenang ut". nama
menteri/ pimpinan lembaga.
Pasal 17
pasal 18
pasal 19
Pasal 2 1
Pasal23
( 1 ) Pemirnpin satuan kerja badan layanan umum
bertanggung
jawab atas penggunaan Standar Biaya
Keluaran daram
penyusunan RKA-K/L.
(2) Pengawasan atas penggunaan standar Biaya Keluaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukln oleh
unit
pengawasan internal badan layanan umum dan
aparat
pengawas intern pemerintah kementerian negara/le-u"g"
sesuai dengan ketentuan peratuian perundanglundangan.
pasal 24
Pasal 25
Pedoman Standar Biaya Keluaran sebagaimana tercantum
{aQm Larnpiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
MENTERIKEUANGAN
*=r:urr,; TNDoNESTA
BAB III
STANDAR STRUKTUR BIAYA DAN INDEKSASI
Pasal 26
pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
-14-
Pasal 3 1
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 April 2OI3
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
angkan di Jakarta
tanggal 3 April 2OL3
I HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA.
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
W
ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
#lilsfrLi'iHAIESil
PEDOMAN STANDAR BIAYA MASUKAN
A . Latar belakang
Llam penyusunan
-RKA-K/L, standar Biaya Masukan berfungsi sebagai
:.::,T,:1*r*,i^ biaya r.o-fo""n keluaran (output) dan
t reviu angka :::l1T.'.qlr":ilkan
dasar (baserine),denganpenjerasan sebhgai berikut:
Batas tertinggi untuk menghasilkan biaya komponen
keluara n (output)
Satuan biaya sebagaimana tercantum dalam peraturan
Menteri Keuangan
mengenai Standar Biaya Masukan dan
surat persetujuan Menteri
Keuangan merupakan bitas tertinggi, yang
artinya besaran tersebut tidak
dapaf
.dilampaui. Ketentuan tersebJt uertitcu untuk seluruh penJrusunan.
penghitungan biaya komponen keluaran (output)meliputi
yan; bersumber
dari:
1) Rupiah murni;
2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (termasuk penerimaan
Negara Bukan
Pajak Badan Layanan umum khusus untuk satuan
r<J4a Badan
Layanan umum yang berum menetapkan standar
biaya .Jrrdiri d.r,
s.tandar biaya yang menambah penghasilan/fasilitas
serta perjalanan
dinas dalam negeri dan luar negeri); dan
3) Pinjaman/hibah dalam dan luar negeri
(kecuali dalam naskah
perjanjian pinjaman/hibah diatur terseniiri).
Alat reviu angka dasar (baseline)
standar Biaya Masukan digunakan oleh kementerian
negara/lembaga
sebagai salah satu alat unluk mereviu angka
dasar atas komponen
masukan (input) dari keluaran (output) berlair'ut. proses
reviu tersebut
dilakukan dengan penyesuaian standar
-melakukan Biaya Masukan pada
komponen biayl.kelu_aran
loitpitl prakiraan maju tahun sebelumnya
dengan Standar Biaya Masukan iatrun yang direncanakan.
Hasil reviu tersebut oleh Kementerian Keuangan
dan Kementerian
Perencanaan/Bappenas dapat digunakan sebagii bahan
penyusunan
pagu indikatif.
1-tuan biaya uang harlan perjalanan dinas dalam negeri untuk provinsi
KI Jakarta per-hari adalah Rpl0,- (sepuluh rupiah) maka
satuan biaya
ang dicantumkan dalam RKA-K/L dan digurr"k"r, dalam pelaksanaan
nggaran paling tiriggi sebesar Rpi0,- (sepuhih rupiah).
MENTERI
KEUANGAN
REpuBLr5
rr.r;oriE6in
1) Latar belakang
Menguraikan tentang:
a) urgensi satuan yang diusulkan dikaitkan dengan tugas fungsi
dan pencapaian!i1va
kinerja klmenterian negara/lembaga.
b) maksud dan.tujuan penetapan
satuan biaya dalam pelaksanaan
tugas fungsi dan pencapaian kinerja
kementerian negara/lembaga.
2) Dasar hukum
Menguraikan tentang ketentuan-ketentuan
- yang dijadikan dasar
usulan jenis dan besaian satuan biaya.
3) Hasil Kajian
Menguraikan tentang:
a) apakah relevansi jenis satuan biaya
yang diusulkan dengan
keluaran (output)yang ingin dicapai.
b) kapan satuan biaya tersebut diterapkan.
c) kepada siapa satuan biaya tersebut
diterapkan.
d) mengapa satuan biaya tersebut diperlukan.
e) bagaimana dasar perhitungan atau justifikasi
besaran satuan biaya
yang diusulkan disertai dengan data
aukung yang diperlukan.
f) bagaimana dampak penetapan jenis
dan besaran standar biaya
terhadap angga*r, ylrrg *.rrrU.U.ni alokasi anggaran
l:T,gan,
kementerian negara/ lembaga.
4) Kesimpulan
Menguraikan kesimpuran atas kajian usulan penetapan jenis
!:rt"n,s.
dan besaran satuan biava.
tuan Biaya Masukan Lainnva
C. Lain-lain
//
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
-6-
KEMENTERIAN
KOP kementerian
negaraf lembaga
(6)
Segera
Satu berkas
Usulan Satuan Biaya Masukan Lainnva
enteri Keuangan RI
.....{8)
NIP/ NRP (e)
W
MENTERI
I(EUANGAN
HEPUBLIK
INDONES'4.
-7 -
Keterangan:
1. Diisi dengan logo kementerian negaraf lembaga.
2. Diisi dengan uraian nama kementerian negara/lembaga.
3. Diisi dengan uraian nama unit Eselon I fiika yang mengajukan usul adalah
pejabat yang berwenang atas nama menteri/pimpinan lembaga).
4. Diisi dengan alamat kementerian negara/lembaga atau unit eselon L
5. Diisi dengan nomor surat.
6. Diisi dengan tanggal.
7. Diisi dengan nama jabatan menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang
berwenang atas nama menteri/pimpinan lembaga.
8. Diisi dengan nama menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang berwenang
atas nama menteri/pimpinan lembaga.
9. Diisi dengan NIP/NRP penandatangan surat $ika yang mengajukan usul adalah
pejabat yang berwenang atas nama menteri/pimpinan lembaga)
ttd.
GI !
NIP .2419840210A:t
LAMPIRAN II
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
PEDOMAN STANDAR BIAYA KELUARAN
A. La lakang
penjelasan undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan
Nei , terdapat 3 (tiga) pilar yang diperlukan dalam sistem p.igu.rrgg aran,
yai penganggaran terpadu (unified budget), kerangka p.rg"irr.r-an
me langl€
elllmedium term expend.itureframJ iork) aari Reng.rr!g"r.r, Berbasis
Kir I PBK (performance ba.sed.bud"geting).
Un mewujudkan PBK, sesuai peraturan pemerintah Nomor 9o rahun
2010
ten g Penyusunan Kerja dan Anggaran Kementerian
,Rencala Negara/
ga, diperlukan adanya 3 (tiga) instrumen yaitu:
1. ikator kinerja;
2. dar biaya; dan
3. ;asi kinerja.
PB upakan .suatu pendekatan penganggaran yang bertujuan untuk
me tkan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivita" d".tgu.n irenekankan
seti penggunaan uang negara (anggaran) harus mempunyai nilai manfaat
yan rukur bagi peningkatan kehidupan masyarakat (uitu"io, money).u;ilt
itu, :tlap perencanaalt anggaran harus dapat dijelaskan hubungan antara
yang dibutuhkan dengan ekspektasi hasil yang akan dicapai dalam
pen Lraran Pemerintah, yang mana kegiatan (actiuitiei) yang dibiayai harus
asilkan keluaran-(output), dan pada akhirnya gabungan dari beberapa
kei kegiatan dalam suatu program akan merrdukung pencapaian
has me) yang diinginkan.
Un mewujudkan PtsK, sistem penganggaran diimplementasikan melalui
Re t Kerja dan Anggaran Kementerian wegara/Lembaga (RKA-K/L)
te dari program, kegiatan, dan keluaran (output). Kontrak kinerja masing-
m , kementerian negara/lembaga diukur padalataran keluaran kegiatan.
Pen tan PBK diterapkan dengan cara mengubah pola penganggaran dari
-based)
ber masukan (input based) ke berbasis keluaran loutput dan
ber hasil (outcome based.).Sejalan dengan hal itu, kebijakan standar Biaya
Kel n yang difungsikan sebagai tulang punggung penerapan pBK juga
me rmi beberapa perubahan, antara lain sebagai Ueiit<ut,
1. ilokasian anggaran berdasarkan rencana pencapaian keluaran (output)/
keluaran (sub <>utput)kegiatan yang mempunyai keterkaitan'dengan
ksanaan tugas fungsi satuan kerja yang melekat pada struktur organisasi
enterian negaraf lembaga (money follout function);
ibilitas dalam meinilih sumber daya guna mencapai efisiensi dengan
, menjaga akuntabilitas (lef the manageimanage);
tasi pada capaian keluaran sesuai hasil yang diinginkan (output and
me oriented); dan
4. f, s pada maksimalisasi hasil atas penggunaan dana.
:
W
Atil::iTfiHAilE3]I
-2-
2. Jenis
3. Komponen/Tahapan
hapan/komponen:
1 l.Penyiapan bahan materi
2.Inventarisasi peserta
13.Pendaftaran peserta F Fungsi Perencanaan
14.Pembelajaran peserta
15.Ujian
16.Sertifikasi kelulusan
lT.Monitoring
F Fungsi Pelaksanaan
Fungsi Monitoring
lS.Evaluasi dan Evaluasi
)
1g.Pelaporan pelaksanaan kegiatan
apan/komponen:
1 l.Penyiapan bahan materi
12.Inventarisasi peserta
L3.Pendaftaran peserta
l4.Pembelajaran peserta
F Fungsi Perencanaan
l5.Praktek Lapangan
16.Ujian
1T.Sertifikasi kelulusan
l Fungsi Pelaksanaan
ik Biaya
5. Waktu pengajuan
a ) K A K /T OR ;
b) RAB; dan/atau
c) ADK Aplikasi Standar Biaya Keiuaran
-12-
Format I
KAK/TOR PER KELUARAIiI (OWPUI) KEGIATAN
(i)
Kementerian Ne gar a I Lemb aga
(21
Unit Eselon I
(3)
Program-
(4)
Hasil
Unit Eselon II/Satker
(s)
(6)
Kegiatan
(71
Indikator Kinerja Kegiatan
(8)
Jenis Keluaran (output) dan Satuan Ukur
(e)
Volume
A. Latar Belakang
Penanggung jawab
(17)
(18)
NIP..
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
13-
z< as
2Z
<o I
f O
tl-l Z \j-
)<- d
-Y r
+J
|!cO
F -
z
-cc
r,ll iii
>
rrl
r1
z
z
;E
F.
E qtr E
g EH ..lq z
d
-
d 6 . Hf . E 6
d * gFf,A: p
d a I ,Jl
bo
d d06d
;ga J
F]
n
(. rfr !s xF ss M
€J
i
d-
:€ HE.(,A
d d l
\ tra. o.1 0 (J
d |4' V V m
k
(g 66 J
.b0
0)
z,
.'Fr / F
aa) s
F
' d H
VO
F
. d n n
-992tr 9l d h6
d]Jvr {)
s fr"l 6 fr'l
m 0J- k*-
dpbo';;q .8j{.9 H
r? H'F o :'p ho.f, c5
E
H F
i d A.#'5 }<E->
o
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
'NDONESIA
-15-
iisi dengan nama sub keluaran (sub outpr,rfl pembentuk keluaran (output)
ka ada (optional).
Diisi nama dan NIP neiabat eselon IV dan pelaksana dari Ditien 4ngg4!4n.
Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.
Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
F
x
r)
il
^^_6
74 gs.ggL!qg,:1
<@.
o r.lJ
zz
< o
lO I
u z -
r\
Y-
-Y F{
tufr
2? z
r! iii
>E
/h
z
z
;)
3
r
1
z z
. F l d M
d
D
{s
6
€ - lrl
tl
rbU) \c
g
bd
d d
o ..1.1'|;
\ do
b/)x
9cX{
\ ,l
$ .qii -v
x<,: r
; k'd F
a oH
dH tr i:
Ad
. - A A H d
d Ud
Eix ir;g
oH iia* id V o
d.
r
$sg#E$EE
t{
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-18-
PETUNJUK PENGISIAN RAB UNTUK SBK INDEKS BIAYA KELUARAN
YANG DISUSUN PADA KELUARAN (OUTPUT)
W
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-19-
(2r) iisi jumlah volume satuan ukur yang dihitung. Contoh: 2.000 siswa.
(22r, I
(23]' iisi nama pejabat penanggungjawab kegiatan.
(24]' iisi NIP pejabat penanggungjawab kegiatan.
(2s) T ,iisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Kementerian
r egara/lembaga.
(26) iisi tanggal penyelesaian penelaahan.
(271 I ,iisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari kementerian
I egara/iembaga.
(281 iisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
(2e) iisi tanggal penyelesaian penelaahan.
(30) iisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
-}'--.
--od
NO$OON@Oid
74
< a
(9t!
zz
<o
f,o
uz
Y_
_:<
ufr
l-= u
qi
z
2i.
r.tjil
2E
z
z
Ffr
5
r
k
Fl
V
|a
d
d
r!
d
v) (E{J
d
d
a
\!9
!-{ z
'rJ -r- A * d Pt s lv
-; d d dt
-
l!^
\s
5s
L
\r
x<'
H IA.
qJ(-
Y
(u\ *tro C
q-o till
d H v t
t4
F S 'aa
X idcJ-
.E{Od
\ h0R+5
(s o"3r'"
-qh
s"
;Y
:dgq
.g- c i 50 )
J
a
Fr'd
q l H gdV i-
H al
dH tr i:.cl' F o
'H
i 6c c
6
U
* 5A. I- d5 P
ti*- *a!*Aa e
E .(H
fiEt)"
.E r(=E! ! -;- .!^6H s (6
\r E - F o E . - l . S ^ #. 2 . 2 3
d
+J F'=o':FW'dtrtrI ru
af E5&fi5gEsr9
fr
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-21-
iisi dengan memberikan tanda check lisf (V) untuk komponen yang
rmasuk biava utama.
iisi dengan mernberikan tanda check list (V) untuk komponen yang
masuk biaya pendukung.
iisi dengan nama sub komponen yang digunakan dalam tahapan-tahapan
pencapaian keluar an (output), jika ada (optional).
ii.si dengan akun yang digunakan sesuai dengan Bagan Akun Standar
Diisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
Diisi tanggal penyelesaian penelaahan.
Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
\
\
f-
x
il
00
- - ^ ^ o H
$e-9ggsgga3
z< us)
(t u.l
>z
<o
uz
-I co
!+ J \\
!u cD
2 ?
ur iii
>d z
N.
f1
z
z
ts
tsr
4
.q
p
d
(5
4
E
d (!
E d
(gd
(d FE
b! o, \n
(6
n
d ;
gs d H
o
,-1 d G'F
'Fo E.;P-9
\ t J, H d F
d .Qita oJ4 i o
h }4<,:E
-(!
oo
o
.z
dH .H bi7
aA
hrl?
b r ng * t r ] t x c6
!6H 6A
,^ wo6
;( U F E B ' N
.v{#,i'qi7
E f P
E U b
E-
t{
MENTERI
KEUANGAN
REPUBLIK
TNDONESIA
- 24' ::
KementerianNegara/Lembaga :.........,..........(4)
. .. (s)
-27 -
PETUNJUKPENGISIANREKAPITULASI
USULANSBK
-28-
Format 7
Hasil Penelaahan :
dalam
2.
3.
4.
Jumlah t18) (1e)
Catatan:
(201
Ditelaale Oleh:
Disetujui Oleh:
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-29-
iisi nama dan NIP pejabat eselon IV dan pelaksana dari.Ditjen Anggaran.
(27) Diisi narna dan NIP pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
kementerian negara/ lembaga.
(28) hasil penelaahan.
(2e\ Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan dari
kementerian negara/ lembaga.
(30) Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan dari
Ditjen Anggaran.
( 3 1 ) Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.
(321 Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan dari
Ditjen Anggaran.
MENTERIKEUANGAN
BEPUBLIKINDONESIA
-31 -
Ke n Negara/Lembaga
Uni lon I (s)
H
Uni lon II (6)
n
Iqd Kinerja Kegiatan (B)
tlen eiuaran dan Satuan Ukur (e)
Vol Keluaran (io)
dalamru
Ditelaah Oleh:
Disetujui Oleh:
MENTERIKEUANGAN
REPUBLII(INDONESIA
-32-
Format 9
CATATANPENELAAHAN UNTUK SBK TOTAL BIAYA KELUARAN
YANG DISUSUN PADA SUB KELUARAN (SUB OUTPUI)
TAHUN ANGGARAN : (t)
Hasil Penelaahan :
dalqm rupial
2.
3.
4.
Jumlah (1e) (201
Catatan:
(21)
Ditelaali Oleh:
Disetujui Oleh:
MENTEBIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
-35-
r''=,r,.,r,t*,'ffi
ill,i'lliii:ifiii"i' ..i;i'
(28) Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
dari Kementerian negaraf lembaga.
(2e) Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.
(30) Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan dari
kementerian negara/ lembaga.
( 3i ) Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
dari Ditjen Anggaran.
(32) Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.
(33) Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan dari
Ditjen Anggaran.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-37-
lon II
(71
Ind r Kinerja Kegiatan (8)
Jen eluaran (output) (e)
Jen ub Keluaran (sub output)dan Satuan Ukur (10)
Vol Keluaran (output) ( 11 )
dalamru
Ditelaah Oleh:
Disetujui Oleh:
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
-38-
i,iif,iTl
:iigi.i
i:,f+j;;:..:.ii.!:
til.liriiiii.iiiiii.1,,1+
ri+II$.tui
(27 Diisi tanda tangan pejabat eselon IV dan pelaksana dari Ditjen Anggaran.
Qe Diisi nama dan NIP pejabat eselon IiI yang menyetujui hasil penelaahan
dari Kementerian negara/ lembaga.
(2e Diisi tanggal persetujuan hasil penelaahan.
(3c Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
dari kementerian negara/ lembaga.
(31 Diisi nama dan NIP pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
dari Ditjen Anggaran.
(32 Diisi tanggal persetujuan hasii penelaahan.
(33 Diisi tanda tangan pejabat eselon III yang menyetujui hasil penelaahan
dari Ditjen Anggaran.
,
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
-40-
Format 11
I 2 3 4 5
I Eselon I (6)
2 SBK B
3 SBK C
. dst
II Eselon f
A SBK Total Biaya Keluaran
I SBKA
2 SBK B
3 SBK C
. dst
B SBK Indeks Biaya Keluaran
I SBK A
2 SBK B
3 SBK C
. dst
(r6) (rel
N I P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .( .1. 7. 1 N I P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(20)
.....
:.
.ii. MENTERIKEUANGAN
*r":rxl,looNESrA
W
MENTEHI
KEUANGAN
FEPUBLII(
INDONESIA.
-42-
Catatan
Dalam hal rekapitulasi usulan SBK yang disetujui berjumlah lebih dari
satu halaman, nomor (15), (16), (17), (18), (19) dan (20) diletakkan pada
halaman terakhir dan masing-masing lembar dibubuhi paraf pejabat yang
bertanggung jawab.
ttd.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKTNDONESIA
tar Belakang
andar struktur
fiaya merupakan salah satu alat untuk mendukung
siensi aiokasi bi.aya dalarn- penyusunan RKA-K/L melalui penilaian
wajaral komposisi biaya tertentu dari suatu keluaran 'p;i;;;;)
giatan/program tertentu yang berupa batasan besaran atau persentase
ntu.
ndar Struktur Biaya diterapkan untuk jenis keluaran (output) tertentu
g batasan-batasannya disesuaikan dengan karakteristik
*..i.rg-*asing
uaran (output)/swb keluaran (sub outpit) tersebut. Dengan
d";r"p;;
Lndar Struktur Biaya diharapkar proporsionalitas kompoiisi iiaya
atas
tu keluaran (output) sejenis/serumpun dapat lebih terjamin, yang
-
rapkan akan dapat menyederhanakanpro"." penelaahan RNa-x/r,.
lnitoring dan evaluasi atas penggunaan standar Struktur Biaya pada
saat
laksanaan anggaran dilakukan oleh Kementerian Keuangan
dan/atau
menterian negara/ lembaga sesuai kewenangannya.
il dari monitoring dan evaluasi dimaksud digunakan sebagai
^ bahan
rubahan standar struktur Biaya pada periode ..rg!rrar, tahun
bJrikutnya.
kok-pokok Pengaturan
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
-2-
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA
-3-
",h
ii:,
lll:
+'C
l;i:
is
ix:
s
oh Biaya perjalanan
aoh dYo gYo f^
dinas yang
diperkenankan
II. INDEKSASI
A. Latar Belakang
Penerapan Indeksasi KPJM dal,am kerangka costing (teknik perhitungan
biaya) merupakan aspek mikro dari pene."-p.n penganggaran yang
-t melebihi
:9t,, tahun anggaran dengan menggunaku.n onle{"u'ggJrul bergulir.
Konsep anggaran bergulir tersebut dilaksanakan deng".t tig"";strumen yaitu
dasar (baseline),inisiatif baru (neut inisiatifl dan parameter.-
Angka Indeksasi merupakan angka parameter yang merujuk antara lain
pada
angka perkiraan besaran inflasi dm kurs di iahun yang direncanakan
\tI, t2 dan t3). Angka Indeksasi tersebut disusun sesuai klasifikasi keluaran
(output) dan jenis biaya atas sebuah keluaran (output). Indeksasi
KpJM
digunakan untuk menyusun prakiraan maju/pagu kebutuhan alokasi
biaya
suatu dasar keluaran (output baseline) artr l.,l"iatif baru (neu
initiaiifl
pada tahun anggaran yang direncanakan.
B . Pokok-pokok pengaturan
1. Fungsi utama Indeksasi dalam rangka perencanaan anggaran berupa:
a' Penghitungan pagu kebutuhan alokasi biaya suatu keluaran
pada_tahun anggaran yang direncanakan bagi dasar keluaran loutput)
baseline). loulput
IGUANGAN
MENTEI1I
REPUELII(
INDONESIA
-c-
GI
NIP 1