METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dan pengembangan atau yang sering disebut dengan Research and
Development (R&D). Research and Development merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji produk dalam dunia
pendidikan. Menurut Sugiyono (2013:407) Research and Development adalah
metode penelitian yang diterapkan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji
kelayakan produk tersebut.
Trianto (2010:206) mengatakan bahwa produk yang dihasilkan dari Research
and Development tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware),
seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas, namun produk dapat berupa
perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data,
pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium. Sugiyono (2013:407) juga
mengatakan bahwa produk yang dihasilkan dalam pendidikan melalui model
penelitian ini dapat berupa buku ajar, media pendidikan, metode mengajar, model
uji kompetensi, modul sistem evaluasi, tata ruang kelas dan sebagainya. Dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian Research and Development dapat
menghasilkan suatu produk yang inovatif dan menyempurnakan produk yang
sudah ada dan menguji keefektifan produk tersebut.
Sugiyono (2013:409) mengatakan metode yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran berbasis aplikasi
multimedia ini mengacu pada metode Research and Development. Berikut adalah
langkah-langkah dalam menggunakan metode Research and Development yang
dimodifikasi: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk,
(4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi Produk, (8)
Produksi masal.
16
17
4. Validasi desain
Setelah produk selesai dibuat, peneliti mempresentasikan langkah-langkah
penelitian sampai ditemukannya produk tersebut, dan menyerahkan produk
kepada pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman menilai desain produk.
Untuk menilai apakah produk yang dirancang lebih efektif dari produk terdahulu
atau tidak. Validasi produk dilakukan oleh dua orang validator yaitu ahli materi
dan ahli media. Dalam hal ini yang dipilih sebagai validator media adalah dosen
Universitas Negeri Malang dari berbagai bidang.
5. Revisi desain
Setelah dilakukan validasi desain bersama para ahli materi dan media, dapat
ditentukan kelemahan dari media pengembangan tersebut. Kelemahan-kelemahan
yang terdapat pada media diperbaiki/direvisi sehingga didapatkan produk dengan
kelemahan yang minimal.
6. Uji coba produk
Setelah desain divalidasi dan direvisi, produk dilakukan uji coba di sekolah
dengan responden adalah siswa. Uji coba produk dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan unformasi apakah media baru tersebut lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan media pembelajran yang digunakan sehari-hari. Peneliti
menggunakan lembar instrumen untuk mengetahui tingkat kelayakan dan
kekurangan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
Uji coba dilakukan dalam dua tahap, yakni uji coba pada kelompok kecil dan
uji coba lapangan. Uji coba pada kelompok kecil dilakukan pada beberapa peserta
didik yang dapat mewakili populasi target. Sedangkan untuk uji coba lapangan
media yang dikembangkan atau dibuat sudah mendekati sempurna, pada uji
lapangan dilakukan pada 30-40 peserta didik dengan berbagai karakteristik.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan apabila dari hasil uji coba perorangan masih terdapat
kelemahan dan kekurangan atau ketidaksesuaian dengan tingkat kelayakan produk
yang diharapkan.
8. Produksi masal
Apabila produk yang dikembangkan berupa aplikasi multimedia telah
dinyatakan efektif dan layak dalam beberapa kali pengujian, maka produk sudah
20
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pada mata pelajaran estimasi biaya
konstruksi.
D. Jenis Data
Data yang digunakan pada penelitian dan pengembangan ini adalah data data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan melalui penilaian validator
dan responden berdasarkan persepsi mengenai kelayakan media yang
dikembangkan, melalui jumlah skor yang didapatkan pada angket. Sedangkan
data kualitatif didapatkan melalui tanggapan, kritik, dan saran yang diberikan oleh
validator media dan validator materi pada instrumen pengumpulan data.
sikap, pendapat seseorang atau kelompok orang mengenai fenomena sosial yang
ada dalam penelitian (Sugiyono, 2013:134). Berikut ini adalah kriteria penilaian
yang digunakan pada lembar validasi berdasarkan skala likert.
Tabel 3.2 Kriteria Penulisan menurut Skala Likert pada Lembar Validasi untuk
Ahli Materi, Ahli Media, Dan Peserta Didik
Skor Keterangan
Jika validator/peserta didik memberi penilaian Tidak Menarik/
1
Tidak Jelas/ Tidak Baik/ Tidak Mudah/ Tidak Lengkap
Jika Validator/ peserta didik memberikan penilaian Kurang
2 Menarik/ Kurang Jelas/ Kurang Baik/ Kurang Mudah/ Kurang
Lengkap
Jika Validator/ peserta didik memberi penilaian Menarik/ Jelas/
3
Baik/ Mudah/ Lengkap
Jika Validator/ peserta didik memberi penilaian Sangat Menarik/
4
Sangat Jelas/ Sangat Baik/ Sangat Mudah/ Sangat Lengkap
Sumber: Sugiyono (2013:93)
Ketepatan cahaya 6
Kecepatan gerakan gambar 7
Aspek audio media Ritme suara 8
Kejelasan suara 9
Kesesuaian musik 10
Aspek tipografi Pemilihan jenis teks 11
Ketepatan ukuran teks 12
Aspek Bahasa Ketepatan Bahasa 13
Aspek Pemrograman
Durasi Waktu 14
Media
Operasionalisasi media 15
Sumber: Nugroho (2019)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Apakah alat
tersebut konsisten atau tidak. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
SPSS 21 dengan metode Alpha Cronboach’s.
Menurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang reliabel atau konsisten
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen
penilaian menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.dalam pengujian reabilitas
menggunakan aplikasi SPSS. Dasar pengambilan keputusan Uji Reabilitas adalah
sebagai berikut:
25